Sunday, January 15, 2012

Istilah Islamophobia terlalu sering digunakan untuk MEMERAS dan menakut-nakuti masyarakat (yg kritis thd islam).

ISLAMOPHOBIA?
By Daniel Pipes | FrontPageMagazine.com | October 25, 2005

Kelompok Islam, Hizb ut-Tahrir, berusaha untuk membuat dunia menerapkan hukum Islam dan menganjurkan serangan bunuh diri terhadap orang Israel. Karena dilarang beroperasi di Inggris, mereka lalu melaksanakan berbagai operasi gelap di perguruan-perguruan tinggi Inggris. Surat kabar Sunday Times menulis operasi mereka itu berjudul Stop Islamophobia.

Stop apaan neh?
Kata baru “Islamophobia” diciptakan satu dekade yang lalu di Inggris dan disebarkan di tahun 1996 oleh organisasi yang menyebut dirinya“Commission on British Muslims and Islamophobia.” Maksud Islamophobia sebenarnya adalah “hilangkan rasa takut akan Islam” tapi kata ini juga diartikan sbg “prasangka buruk terhadap orang Muslim” dan kata ini tergabung dalam 500 istilah phobia yang lain yang terdapat di semua bagian kehidupan.

Kata ini sudah diterima sampai pada taraf ilmu bahasa dan istilah politik, bahkan sekretaris umum PBB memimpin sebuah konferensi yang berjudul “Confronting Islamophobia” (Menghadapi Islamophobia) di bulan Desember, 2004, dan di bulan Mei, sebuah dewan konferensi tingkat tinggi Eropa mengecam “Islamophobia.”

Akan tetapi, istilah ini mengandung beberapa masalah. Pertama, apakah yang termasuk dengan “hilangkan rasa takut akan Islam” mengingat orang Muslim sendiri yg merupakan pelaku utama agresi di seluruh dunia melawan orang non-Muslim? "Rasa takut" mana yang ingin mereka hilangkan?

Kedua, meskipun prasangka terhadap Muslim memang ada, “Islamophobia” bisa berarti dua hal; takut akan islam dan takut akan islam radikal. Saya sendiri mengalami masalah ini; meskipun berkali-kali membuat tulisan yang melawan ideologi radikal Islam, dan bukan agama Islam, saya jadi bahan ejekan dan diberi anugrah “Islamophobia Award” (Penghargaan Islamophobia) di Inggris. Saya juga dianggap “penderita Islamophobe yang paling parah” dari Amerika, dan bahkan disebut sebagai “Jelmaan Islamophobe.” (Sebenarnya aku ini adalah orang yang “Islamismophobe” (takut akan Islamisme).

Ketiga, para penyokong konsep Islamophobia biasanya melebih-lebihkan persoalan:
¨ Penegakan Hukum: Orang Muslim Inggris katanya terus-terusan menderita perlakuan diskriminatif dari polisi tapi statistik penelaahan terakhir oleh Kenan Malik menyangkal mitos Islamophobia ini.
¨ Budaya: Muslim menghadapi begitu banyaknya tulisan-tulisan yang sangat anti-Islam yang mengkhotbahkan kebencian akan Islam, begitu kata presiden dari Sekolah Paska Sarjana Islam dan Sains Sosial di Virginia, Taha Jabir Al-Alwani. Dia berkata; novels, films, buku-buku dan riset banyak yang anti-Islam. Dari novel-novel yang paling laku saja sudah terdapat 1000 buah novel dengan tema benci Islam. Seribu buku paling populer menjelek-jelekan Islam? Masak? Ah, nggak tuh! Belum sampai seribu kok!
¨ Tata bahasa: seorang profesor penelitian Islam dari George Washington University yang bernama Seyyed Hossein Nasr (dalam ceramahnya di PBB, Confronting Islamophobia) mencoba menutup-nutupi asal istilah-istilah bahasa Inggris seperti adobe dengan mengatakan ini berasal dari bahasa Arab. Padahal istilah itu berasal dari bahasa Mesir dan bukan Arab. Dasar muslim keblinger!
¨ Sejarah: istilah anti-Semitisme awalnya digunakan untuk melawan orang-orang Arab di Spanyol. Nasr menyatakan bahwa istilah ini hanya ditujukan untuk kaum Yahudi baru setelah terjadinya Perang Dunia ke-2.

Ahhh, bohong itu! Yang benar adalah: istilah anti-Semitisme hanya mulai digunakan di tahun 1879, yang disebarkan oleh Wilhelm Marr dan selalu dihubungkan dengan kebencian atas kaum Yahudi.

Keempat, penyalahgunaan istilah “Stop Islamophobia” yang dilakukan oleh Hizbut-Tahrir mengungkapkan hal terselubung. Seperti yang diterangkan surat kabar Sunday Times, tujuan kegiatan kampanye Stop Islamophobia ini pura-puranya untuk melawan prasangka anti-Muslim setelah pemboman di London, tapi seperti dikutip Anthony Glees dari Universitas Brunel di London, sebenarnya tujuannya adalah untuk menyebarkan sikap anti-Semitisme, anti-Hindu, anti-Sikh, anti-homoseksual, dan anti-kebebasan hak-hak perempuan dan anti peradaban Barat."

Terakhir, dengan menyebut Muslim moderat (seperti Irshad Manji) sbg Islamophobe berarti menunjukkan sifat agresif dari istilah ini. Seperti ditulis di Daily Telegraph; para Muslim moderat sendiri takut akan tindakan orang-orang islam yang menjadikan kepercayaannya sebagai alasan pembunuhan. Merekalah yang paling takut akan islam. Ingat Algeria, Darfur, Iraq, Iran dan Afghanistan. Mereka tidak berani dan tidak bisa memilih kata yang tepat untuk menjabarkan besarnya masalah yang dihadapi islam di dunia modern. Malik menambahkan, tuduhan-tuduhan akan Islamophobia ditujukan untuk membungkam pengritik Islam, bahkan membungkam orang Muslim sendiri yang berjuang untuk mengubah masyarakatnya.

Orang Inggris Muslim macam Yasmin Alibhai-Brown mengungkapkan tujuan penggunaan istilah ini yang lebih ambisius: Istilah Islamophobia terlalu sering digunakan untuk MEMERAS dan menakut-nakuti masyarakat (yg kritis thd islam).

Orang Muslim seharusnya membuang istilah yang merendahkan ini dan sebaiknya melakukan penelaahan diri sendiri dengan jujur. Janganlah menyalahkan calon korban yang merasa takut akan calon pembunuh, tapi lebih baik mereka (orang Muslim) berpikir kok bisa-bisanya islam menjadi keyakinan yang menjunjung tinggi pembunuhan (statement Al Qaeda: Kalian mencintai kehidupan, kami mencintai kematian!) dan mengembangkan cara untuk memperbaiki citra agamanya dengan melawan paham totalitarisme yang bengis ini.

1 comment:

  1. INTINYA adalah yahudi ! sbg suku bangsa paling tua di dunia SEKALIGUS sbg agama samawi pioner, lalu kristen (katolik, ortodk, protestan, koptik, dll) terakhir islam, tradisi & syariah YAHUDI mau tdk mau, suka tdk suka mewarnai agama setelahnya ! KAlO YESUS sudah menghapusnya lewat hukum cinta kasihNYA, SEDANGKAN ISLAM masih melestarikannya, antara :
    -. wajib sunat fisik lelaki baliq,
    -. wajib berpenutup kepala saat ibadah,
    -. menghalal-haramkan makanan jasmnai, wanita wajib berkerudung diluar rumah (islam memodifikasinya menjadi jilbab, hijab),
    -. menghadap tuhan hanya boleh waktu-waktu tertentu (yahudi 7 waktu, islam 5),
    -. yahudi berdoa ke hadirat tuhan adalah tembok ratapan, islam menghadap tuhan ke kabah - padahal tuhan ada dimana2,
    -. berpuasa lahiriah (fisik lapar tapi bathin kenyang main gadget, cuci mata dengan alasan NGABUBURIT/nunggu waktu berbuka),
    -. masih berkurban bakar atau sembilihan saat idul adha,
    -. mengutamakan hal lahiriah terutama ttg kesucian (buktinya cetakan al qur'an tak boleh dibawa ke toilet, terlangkahi, jatuh ke tanah, dipegang wanita haid/ tangan kiri, ada istilah batas suci FISIK di mesjid),
    -. memelihara janggut, jambang.
    -. firman & hadist direkayasa demi menguntungkan pemuka agama), makin byk jamaah/massa bisa ditukar saat pemilu/pilkada & menguatkan posisi sosial.
    ITULAH YAHUDI dan islam melestarikannya.

    ReplyDelete