Thursday, January 12, 2012

Islam bukan AGAMA BARU, hanya agama campuran dari suku2 pada zamannya

Islam selama ini mengklaim sebagai sebuah agama baru dan diturunkan langsung dari langit oleh Allah, melalui malaikat Jibril. Namun apakah klaim ini benar atau sekedar ungkapan hiperbolis untuk mendapatkan legitimasi sebagai agama yang orisinal?. Tulisan berikut akan membahas satu aspek yang terdapat dalam Al Quran yaitu keberadaan kaum Yahudi, Nasrani (Nosrania), Hanifit (Hanif) dan Sabean serta apa pengaruh yang mungkin dimiliki agama2 tersebut dalam perkembangan pemikiran keagamaan Muhammad.
QS 2 : 62 :
Sesungguhnya orang-orang mu’min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
QS 5 : 69 :
Sesungguhnya orang-orang mu’min, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (diantara mereka) yang benar-benar saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
QS 22 : 17 :
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shaabi-iin, orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.
KAUM SHABIIN (SABEAN)
A Pengertian dan hubungan Muhammad dengan kaum Sabean.
  1. Menurut sumber Kristen
Sangat menarik karena seorang Apologet Kristen yang hidup sekitar tahun 800an masehi yaitu al-Kindi telah menuduh bahwa Muhammad mengadopsi kepercayaan dari kaum Sabean.
Sumber :
The Apology of Al Kindy
Written at the Court of Al Mamun (Circa A.H. 215; A.D. 830)
Diterjemahkan oleh Sir William Muir
In Defence of Christianity Against Islam, halaman 41 – 42
…. Sahabatnya telah mengajaknya untuk memeluk agama Katholik atau kepercayaan hanif, kepercayaan Abraham, leluhur mereka secara umum. Sang Apologet kita menjawab bahwa kepercayaan Hanif dalam kenyataannya adalah agama penyembahan berhala dari kaum Sabeans, yang diakui oleh bapa-bapa leluhur sebelum pertobatannya untuk menyembah satu Tuhan. “Mana dari antara 2 agama Abraham,” dia (Muhammad) bertanya, “Yang akan aku ambil.” Jika yang diambil adalah keesaan, Aku menjawab bahwa wahyu kepada Abraham telah diwariskan kepada Ishak, bukan Ismael, dan bukan kepada keturunan Arab, melainkan kepada Israel, dan agama itu adalah untuk mereka (Israel), bukan untukmu (Muhammad) ……”
  1. Menurut sumber Islam
Menarik sekali karena tuduhan dari Al-Kindy ternyata juga bergema dalam khazanah literature Islam. Muhammad dan muslim sendiri disebut sebagai Sabean oleh orang-orang sejamannya.
1. Berikut kutipan dari tafsir Ibn Kathir terhadap QS 2 : 62.
Ada perbedaan pendapat tentang identitas dari orang-orang Sabean. Sufyan Ath-Thawri berkata bahwa Layth bin Abu Sulaym berkata bahwa Mujahid berkata : “Orang-orang Sabean adalah antara Majus, Yahudi dan Kristen. Mereka tidak memiliki agama yang tertentu.” Hal yang sama juga dilaporkan oleh Ibn abi Najih. Pernyataan yang sama juga dinisbatkan kepada Ata dan Said bin Jubayr. Mereka berkata bahwa Sabean adalah sekte dari ahli Kitab yang biasa membaca Zabur (Mazmur), yang lain berkata bahwa mereka adalah penyembah malaikat dan bintang-bintang. Tampaknya pendapat yang paling benar, hanya Allah yang tahu, adalah pendapat Mujahid …….. Itulah sebabnya penyembah berhala menyebut orang yang memeluk Islam sebagai Sabi, yang berarti dia telah meninggalkan semua agama yang ada didunia. Beberapa pakar menyatakan bahwa Sabean adalah mereka yang tidak pernah menerima wahyu dari nabi manapun. Dan Allah-lah yang maha mengetahui.
2. Imam Bukhari
Sumber :
Sahih Al-Bukhari, Volume 1, Book 7, Number 340
..… Kemudian rasulullah meneruskan perjalanan dan orang-orang mengeluh kehausan. Kemudian dia turun dan memanggil seseorang dan Ali dan memerintahkan mereka pergi dan mengambil air …. Mereka meminta si wanita untuk mengikutinya. Dia bertanya, “Kemana?” Mereka menjawab, “Kepada Rasulullah.” Si wanita berkata, “Apakah maksudmu adalah orang yang disebut SABI, (dengan agama barunya)” Mereka menjawab, “Ya, orang yang sama. Ayo ikut bersama kami” Mereka membawanya kepada Rasulullah dan menceritakan segalanya …….. Abu Abdullah berkata : “Kata Saba’a berarti “Orang yang telah meninggalkan agama lamanya dan memeluk agama baru.” Abul aliya berkata, “Orang Sabis adalah sekte dari ahli kitab yang membaca kitab Mazmur (Zabur)”
Sumber :
Sahih Al-Bukhari, Volume 5, Book 59, Number 658
…… maka ketika dia datang ke Mekah, seseorang berkata kepadanya, “Engkau telah menjadi seorang Sabean?” Thumama menjawab, “Tidak! Demi allah, aku telah memeluk Islam dengan Muhammad, Rasulullah, Demi Allah …….
Dalam hadis Bukhari diatas dikisahkan dimana Thumama menolak disamakan dengan Sabean. Namun sangat mungkin kisah-kisah penolakan ini adalah karangan belakangan untuk mencoba memutuskan hubungan antara Muhammad dengan Sabean. Hal ini tidaklah mengherankan karena dengan berjalannya waktu, kebanggaan nasionalitas Arab semakin berkembang sehingga adalah merupakan cela dimana agama orang Arab ternyata diambil dari agama kaum Sabean.
3. Abd al-Rahman ‘ibn ‘Zayd (meninggal 798 AD)
Sumber :
The Knowledge of Life
Sinasi Gunduz
Journal of Semitic Studies, Oxford University Press, Oct 1994, halaman 18
Penyembah berhala biasa menyatakan bahwa Rasulullah dan sahabat-sahabatnya, ‘mereka adalah Sabean’, membandingkan mereka kepada kaum Sabean, sebab kaum Sabean yang hidup di Jaziartal-Mawsil (sekarang dikenal sebagai Irak) biasa berkata ‘Tidak ada tuhan selain Allah”
Sinusi Gunduz sendiri adalah seorang profesor dari Departemen Filosofi dan Agama, Universitas Ondokuz , Turkey
4. Ibn Jurayi (meninggal 767 M)
Sumber :
Ibid, halaman 18
“Aku melihat Rasulullah saat aku masih seorang penyembah berhala. Dia berkata kepada orang-orang, “Jika engkau mau menyelamatkan dirimu, terimalah ‘tiada tuhan selain Allah’. Saat itulah aku melihat seorang dibelakangnya berkata, ‘dia adalah seorang sabi’. Ketika aku bertanya siapa dia seseorang berkata bahwa dia adalah ‘Abu Lahab, pamanya’. Tentang hubungan antara Sabean yang hidup di Sawad (di Iraq) dan Muhammad dikatakan bahwa kaum polyteis di Mekah berkata tentang Muhammad bahwa “Muhammad telah menjadi kaum Sabean”
5. ‘Abd al-Rahman ‘ibn Zayd (meninggal 798 M)
Sumber :
Ibid, halaman 18
Rasulullah dan sahabat-sahabatnya dijuluki sebagai “mereka adalah kaum Sabean”, yang membandingkan Muhammad dengan kaum Sabean.
Dari informasi Ibn Jurayi dan Abdul al-Zanad diatas diperoleh inforamsi bahwa kaum Sabean berasal dari Irak (Mesopotamia).
B Kepercayaan Kaum Sabean
Dan apa kepercayaan orang Sabean ini. Kutipan berikut diambil dari.
Sumber :
The Knowledge of Life
Sinasi Gunduz
Journal of Semitic Studies, Oxford University Press Oct 1994, halaman 23 dan 25
‘Abd ‘Allah ‘ibn al-‘Abbas (hidup sekitar 650 M) menulis :
Agama Sabean adalah sekte dalam agama Kristen
Ziyad ‘ibn ‘Abihi (meninggal 672 AD) yang adalah gubernur Irak pada masa Muawiyah khalifah pertama dinasti Umayad menulis
Orang-orang Sabean percaya kepada nabi-nabi dan berdoa lima kali sehari
Mujahid ‘ibn Jarir (meninggal 722 M) menulis :
Orang-orang Sabean tidak memiliki agama tertentu dan berada antara Yudaisme dan Magianisme
Hasan al-Basri (meninggal 728 M) menulis :
Mereka membaca Mazmur dan berdoa menghadap kiblat.
Wahb ‘ibn Munabbih (meninggal 728 / 732 M) yang berasal dari Irak menulis :
Orang Sabean percaya “Tidak Ada Tuhan Selain Allah” dan mereka tidak memiliki hukum kanonik.
Qatadah ‘ibn Di’amah (meninggal 736 M) menulis :
Orang Sabean menyembah malaikat-malaikat, membaca Mazmur, berdoa lima kali sehari.
‘Abdul al-Zanad (meninggal 747 M) menulis :
Orang Sabean berasal dari “Kutha” di Iraq, mereka percaya nabi-nabi, berpuasa 30 hari dalam satu tahun dan berdoa 5 kali sehari menghadap Yaman
Malik ‘ibn ‘Anas (meninggal 795 M) menulis :
Orang Sabean berada antara Yudaisme dan Kristen dan mereka tidak memiliki kitab suci.
Jadi kepercayaan orang-orang Sabean adalah :
1. Pengakuan iman “Tidak Ada Tuhan Selain Allah”, sama seperti kalimat syahadat.
2. Berdoa 5 kali dalam satu hari, sama seperti muslim sholat 5 kali dalam satu hari
3. Berdoa menghadap yaitu ke Yaman, sama seperti muslim menghadap kiblat ke Kabah
4. Berpuasa 30 hari dalam satu tahun, sama seperti muslim berpuasa di bulan Ramadhan
5. Percaya akan nabi-nabi, sama seperti muslim percaya 25 nabi
6. Adalah kaum yang tidak memiliki kitab suci, sama seperti kaum Arab pra Al-Qur’an
7. Berada antara Yudaisme (Yahudi) dan Kristen..
Dari uraian diatas terbuktilah hubungan antara Muhammad dengan kaum Sabean, dimana dapat dikatakan bahwa Muhammad mengadopsi kepercayaan kaum Sabean dan meleburnya dengan kebiasaan dan adat istiadat Arab. Jadi tuduhan kaum Quraish bahwa Muhammad adalah kaum Sabean terbukti benar.
KAUM NASRANI (NOSRANIA)
Quran menyebut ajaran Kristen sebagai Nasrani. Ini dapat dimengerti karena semasa Muhammad hidup, aliran yang ada di Arab bukanlah Kristen Ortodok seperti sekarang ini. Namun adalah ajaran Kristen yang menyimpang (Gnostik), yaitu Nosrania / Nestorian. Muhammad belajar aliran Nosrania ini dari Bahira dan Waraqah.
A Pengertian Nosrania
Sumber: The Panarian of Epiphanus of Salamis, Brill, 1987, hl 116.
‘Nazoreans’ merupakan bagian dari Kristen jaman permulaan diseluruh kawasan kerajaan2 timur (Persia hingga Arab). Banyak sekte Nazareth ini diidentifikasi dengan para pengikut Yahudi yang percaya Yesus. Nestorianisme adalah doktrin (ajaran) bahwa Yesus eksis sebagai dua pribadi, yakni sebagai manusia Yesus dan sebagai Putera Allah, atau Logos, bukannya sebagai satu pribadi yang manunggal. Sekte Nestorian ini dikembangkan oleh seorang biarawan bernama Nestorius. Pandangan mengenai Kristus dalam Nestorian ini dilarang dalam Konsili Efesus tahun 431.
B Kepercayaan Kaum Nosrania
Nestorianisme mengajarkan bahwa esensi kemanusiaan dan esensi keillahian Kristus itu terpisah dan oleh karena itu ada dua pribadi, yakni pribadi manusia Yesus Kristus, dan pribadi Logos yang illahi, yang berdiam dalam manusia Yesus Kristus itu. Sebagai konsekuensinya, kaum Nestorian menolak adanya istilah-istilah seperti “Allah menderita ” atau “Allah telah disalibkan”, karena kemanusiaan Yesus Kristus yang menderita itu terpisah dari keillahiannya. Demikian pula mereka menolak istilah Theotokos (Bunda Allah) sebagai gelar Maria, sebaliknya mereka mengajukan gelar Kristotokos (Bunda Kristus), karena dalam pandangan mereka Maria hanya melahirkan pribadi manusia Yesus, bukan pribadi illahinya.
C Eksistensi Nosrania di masa hidup Muhammad
Pada akhir abad ke 5 penganut Nestorian sudah banyak tersebar diwilayah Persia dan Asia Tengah. Namun karena adanya larangan terhadap Nestorianisme, mengakibatkan pengucilan terhadap penganut Nestorian di Byzantium Para penganut Nestorian ini akhirnya mendapatkan suaka di Persia. Raja-raja Persia dari dinasti Sassanid, dalam situasi perang yang terus-menerus dengan Byzantium, melirik kesempatan untuk memastikan loyalitas warga kristianinya dan mendukung penganut Nestorian.
Bahkan di Persia (Iran), terdapat sekolah teologi Nosrania yang amat terkenal yaitu di Nisibis. Otorita theologi yang utama dari sekolah itu adalah Theodorus dan gurunya, Diodorus dari Tarsus. Sayang sekali, hanya sedikit dari tulisan-tulisan mereka yang dapat bertahan hingga saat ini. Tulisan-tulisan Nestorius sendiri hanya baru ditambahkan ke dalam kurikulum sekolah Nisibis ini pada tahun 530, menjelang Konsili Ekumenis Kelima pada tahun 553 yang mengutuk Theodorus dari Mopsuestia sebagai pendahulu Nestorius.
Nestorian menghasilkan banyak misionaris yang giat, yang berkelana dan berkhotbah di seluruh wilayah Persia, Asia Tengah, dan Asia Timur pada abad ke-7 dan ke-8. Selain itu, pada masa tersebut banyak sarjana Nestorian, yang mengungsi dari Byzantium (Turki), menetap di Gundishapur, Persia dan Muharraq di Bahrain, dengan menbawa serta sejumlah besar naskah sastra, ilmiah, dan filsafat Yunani-Romawi kuno. Kristianitas “Nestorian” mencapai negeri Tiongkok sekitar tahun 635, dan bekas-bekas peninggalannya masih dapat disaksikan di kota-kota Tiongkok seperti Xi’an. Prasasti Nestorian, yang ditegakkan pada tanggal 7 Januari 781 di Ibukota Chang’an (sekarang Xi’an), memaparkan syiar Kristianitas ke Tiongkok dari Persia pada masa pemerintahan Tang Taizong, dan dokumen-dokumen yang ditemukan di gua-gua Mogao dekat Dunhuang makin memperjelas aliran Nosrania ini.
D Hubungan Muhammad dengan kaum Nestorian
Meskipun ajaran Nestorian berkembang di wilayah Jazirah Arab, namun tidak seluruhnya merupakan ajaran Nestorian murni seperti disampaikan oleh Nestorius. Dalam Nestorianisme sendiri terdapat banyak kepercayaan yang menyimpang, salah satunya adalah masalah mengenai tidak adanya penyaliban Yesus.
Semasa hidup Muhammad, terdapat dua orang Nestorian yang dikenal sangat dekat dengannya. Mereka adalah Bahira dan Waraqah. Mengenai hubungan Waraqah dan Muhammad anda dapat melihatnya di link Belajar dari Waraqah.
Bahira adalah pendeta Kristen Nestoria yang hidup di Sham (Syria). Nama Kristennya adalah Sergius atau Georgius. Kabarnya dia diusir dari biara Syrian karena melakukan sesuatu pelanggaran. Untuk menebus kesalahannya, dia melakukan missi agama ke Arabia. Di Mekah dia bertemu Muhammad dan menjadi akrab dengannya dan tinggal bersamanya. Dia sering berbicara dengan Muhammad dan tentunya juga menyampaikan berbagai keterangan tentang agama Kristen. Banyak ayat2 Quran yang berkaitan dengan agama Kristen dan ini tentunya berasal dari Bahira sang pendeta. Muhammad hanya menulis ulang keterangan itu dengan bantuan para juru tulis dan pengumpul ayat Quran-nya.
Tidak ada keterangan jelas mengapa Bahira dikeluarkan dari gereja Syria. Apakah itu mungkin karena pandangan mengenai tidak adanya penyaliban Yesus dianggap sebagai hujatan di gereja Nestoria? Tiada yang tahu pasti. Yang jelas, Muhammad mendapat segudang ilmu tentang agama Kristen (yang bid’ah atau yang diakui) dari pendeta Kristen ini yang kemudian memberi masukan ke dalam Quran.
Cerita2 dalam Sura 3:49, bayi Yesus bisa bicara dari tempat tidurnya, membuat burung dari tanah liat dan lalu menghidupkannya. Ini semua diambil dari Kitab Nestorian. Kisah2 ini bertentangan dengan Injil yang diakui kaum Kristen (Mathius, Markus, Lukas, Yohanes) yang menyatakan bahwa muzizat pertama yang dilakukan Yesus adalah merubah air jadi anggur di Kanaan (Yohanes 2:11).
KAUM HANIFIYYAH ( HANIF )
Para penulis muslim sendiri tidak memberikan keterangan jelas mengenai seperti apakah kaum hanif tersebut, yang pasti kepercayaan hanif adalah monotheisme, namun bukan Yahudi dan bukan Nosrania. Hanifiyyah ini mendasarkan kepercayaannya pada ajaran Ibrahim, seperti menentang penyembahan berhala, dan melakukan sunat terhadap anak laki2. Meki demikian tidak terdapat perbedaan jelas antara Hanif, Nosrania, dan Yahudi mengenai masalah keesaan Tuhan.
Dalam Sirat Rasul dikisahkan bahwa Abdul Mutalib dan Zaid bin Amr adalah beberapa diantara penganut aliran ini. Abdul Muttalib, kakek Muhammad dianggap salah satu dari mereka yang menolak budaya berhala di jaman jahilyah. Banyak bukti menunjukkan bahwa ‘Abdul Muttalib adalah seorang Hanif dan monotheis, yaitu ‘pemuja satu Tuhan,’ ciri khas agama Kristen dan Nosrania di kawasan2 berbahasa Arab. Ketaatan kakek Muhammad kepada Ebionisme Nosrania juga terlihat karena seringnya ia berkumpul dengan rabbi dan pendeta. Sering disebutkan tentang ‘pertemuan Abdul Muttalib dan diskusinya dengan para monotheis lainnya yang sering mengunjungi kawasan Arabia pusat ini.
Al-Siuti mengatakan; ‘Satu hari, ‘Abdul Muttalib berada dirumah dalam diskusi serius dengan seorang uskup.’ Al-‘Abbas menambahkan, ‘Abdul Muttalib melaporkan bahwa ia pernah berada di Yemen dan berdiri didekat seorang rabbi yang membaca Kitab Zabur (Mazmur).
Ibn al-Jawzi mencatat, ‘Muhammad ketika berusia 7 tahun, menderita penyakit mata serius bernama ‘conjunctivitis’. Kakeknya membawanya ke ‘Ukaz untuk bertanya kepada seroang pendeta yang bisa mengobati penyakit mata.’
Biografi Halabiyya melaporkan bahwa ‘‘Abdul Mutallib sering pergi ke ‘Isa, seorang pendeta dari Syria, kepada orang dimana Tuhan memberikan pengetahauan besar dan orang tersebut tidak pernah meninggalkan tempat semedinya itu.’
Lalu apakah agama orang tua Muhamad? Hanif, Sabean, Nosrania, ataukah penyembah berhala? Tidak banyak diketahui tentang Abdullah dan Aminah. Mereka keduanya mati muda saat Muhammad masih kecil sehingga peran mereka tidak berdampak besar terhadap pendidikan Muhammad. Mereka tidak meninggalkannya harta apa2, kecuali seorang wanita pengasuh asal Ethiopia bernama Barakat. Ia dikenal dengan nama ‘Umm ‘Ayman (atau ibunya Ayman), dan iapun seorang Nosrania. Muhammad sendiri nampak mencintainya. ‘Kau adalah ibu kedua saya.’ Malah dikatakannya pula, ‘Siapaun yang ingin menikahi wanita dari surga, ia harus memilih ‘Umm’Ayman.’
Para kolektor Quran hanya mengatakan bahwa orang tua Muhamad adalah orang2 terhormat dan mengikuti jalan lurus. Al-fakhr al-Razi (w. 1209) mengatakan, ‘Orang tua Muhammad adalah al-Hanifiyya, agama Ibrahim, spt Zayd ibn ‘Amran ibn Nufayl dan clan-nya.’ Namun ia juga mengatakan, ‘Polytheis sangat memalukan. Pasti ada nenek moyangnya yang merupakan salah satu dari mereka.’
Penduduk Mekah, walau mempertahankan praktek polytheisme dalam kehidupan sehari2 mereka tidak pernah menolak ke-ilahian yang berpusat pada satu Tuhan. Orang Mekah mengakui Tuhan sebagai pencipta tunggal, tetapi mereka menemukan Tuhan lewat media gambar2, intersesi malaikat dan orang2 suci, lewat lambang2, patung dan ikon. Bahkan pengalaman spiritual Muhammad tidak beda dengan pengalaman keluarga dan tetangga2nya (yang polytheis).
KESIMPULAN
Apakah Islam agama baru dan Muhammad penciptanya?
Atau ajaran ini sudah ada sebelumnya? Apakah ada beda antara ajaran yang disyiarkan monotheisme mula2 seperti Zaid bin Amr, Bahira, Waraqah dengan ajaran Islam yang ditemukan dalam Quran sekarang ? Apakah Islam diciptakan dari nol atau ini hanyalah versi Arab dari ajaran2 monotheisme yang sudah ada?
Jawabannya ada di Quran.
Quran sendiri yang bersaksi bahwa Islam eksis diantara keturunan Israel di jaman pra-Arab dan bahwa ada Arab yang ‘Muslim’ sebelum eksisnya Muhammad dan turunnya Quran. Lihat ayat Quran tentang : Muslim sebelum Islam (QS 22:78)
Muslim tulen adalah orang yang percaya kepada satu Tuhan, menghormati ajaran Taurat, Injil dan Quran. Selain juga, ia harus percaya pada nabi2 sebelumnya tanpa membeda2kan mereka. Muslim, menurut Islam, adalah mereka yang membawa kesatuan dan bukan perpecahan. Mereka adalah yang menerima keseluruhan Kitab.
Muhammad berupaya keras untuk melacak Islam jauh ke jaman Ibrahim dan menghubungkannya dengan agama Muslim berdasarkan pengetahuan Hanifiyyahnya. Begitu ia menetapkan hubungan ini, ia mempromosikan Islam sebagai agama yang sudah ada sebelum Yahudi dan Kristen. Quran sendiri memperingatkan pembacanya akan Taurat dan Injil.
Quran kemudian juga mencoba mengatasi konflik ideologi yang ada saat itu antara sekte2 Yahudi dan Kristen. Suku2 Arab, campuran polytheis-monotheis, terpecah2 karena konflik religius ini. Guna mengatasi situasi, Muhammad mencoba mencoba mencari hubungan dengan apa yang sudah eksis guna menghindari timbulnya konflik agama dan kekerasan di Mekah.
Muhammad menganggap misi Islam sebagai pengembalian kepercayaan kepada ajaran Ibrahim, yaitu kepercayaan kepada satu Tuhan (monotheisme absolut), karena satu2nya dosa dalam Islam adalah penolakan terhadap kepercayaan ini. Lihat : QS 4:48 & 116, 3:18, 2:163, 5:116.
Jadi, jika begitu, apa sifat Islam sebelum Islam versi Arab ? Ternyata Islam tidak beda dengan bentuk Nosrania, sekte Kristen Ebionit yang berada di Mekah. Islam Arab adalah refleksi dari monotheisme Arab abad ke 7. Pengikut Islam percaya kepada akar2 Haniffiyya-nya dengan menghormati kitab2 yang datang sebelumnya.
Al-Hanif adalah julukan bagi nabi Ibrahim, agamanya dan pengikutnya yang tidak pernah menduakan Tuhan dengan mahluk hidup lainnya dan tidak mengenal perselisihan dan perpecahan. Mereka mempraktekkan ‘agama standar’ (QS 9:85) atau ‘agama sebenarnya’, yaitu kepercayaan kepada satu Tuhan.
Al-Hanif adalah mereka yang menolak polytheisme dan berhala (QS 22:30&31), membayar zakat (QS 98:5), takluk pada Tuhan dan percaya pada Tuhan tanpa percaya mahluk2 lainnya (QS 30:30, 31). Ibrahim adalah ‘sahabat Tuhan’ (Exodus 33:11) dan contoh bagi kepatuhan dan ketaklukan (QS 4:125).
Jadi, agama Hanif ini bukan agama baru selama kehidupan Muhammad, tetapi telah eksis di jaman pra-Islam, seperti Yahudi , Nosrania, Mazdaenisme dan Sabeanisme.
Karakteristik Hanaffiyyah lainnya juga bisa dibaca dari kisah hidup Muhammad. Anak lelaki harus disunat dan hijrah. Pengikut agama ini percaya kepada ajaran Ibrahim. Seorang yang Hanif meniinggalkan berhala dan mencuci diri dari dosa. Ia abstain dari makan daging berhala dan meminum alkohol. Dalam konteks ini, al-Tabari melaporkan, ‘Rakyat Mudar yang hijrah ke Kabah pada saat Jahilliyah disebut ‘Hunafa.’’
Kesatuan antara Hanifiyyah dan Nosrania merupakan bagian dari catatan para Kolektor dan diulang2 dalam legenda tentang pendeta dan biarawan Hunafa dan Nazareth.
Waraqah Ibn nawfal bergabung dengan 2 pendeta lainya, Ibn Saida dan ‘Usman al-Huwayrith, sebagai bagian dari kelompok Hanifiyyah. Mereka diidentifikasi sebagai ‘Arab yang memeluk agama Nosrania dan Hunafa.’ Dalam hadis lain, Muhammad berbicara tentang pendeta ibn Saidah sebagai ‘lelaki dari ‘Ayad. Ia menjadi Hanif dalam era Jahiliyyah.’
Dalam ‘Muruj al-Zahab’, al-Massudi melaporkan, ‘Hanzalah bin Safwan … al-Qiss Waraqah … dsb dsb … semuanya adalah Hunafa’ (taat) seperti juga Nosrania.’
Kata ‘Hanafiyyah adalah atribut positif bagi golongan Arab Nosrania dan kepada pengikut satu Tuhan SEBELUM Islam. Ibrahim adalah ‘Muslim Hanif’ (QS 4:125). ‘Ia yang dibimbing Allah dan menjadi Hanif’ (QS 6:161). ‘Siapapun yang berdoa dan memberi zakat adalah Hanif (QS 98:5).
JADI APAKAH ISLAM AGAMA BARU?
Ya, baru dalam nama. Namun secara ajaran dan ritual, apa yang ada pada islam sekarang hanyalah modifikasi dari kepercayaan2 yang sudah ada jauh sebelum lahirnya Islam. Anda dapat melihat kesamaan ajaran Islam dengan kepercayaan sebelumnya di link;
Yang penting disini adalah bahwa seorang yang Hanif BISA SABEAN, BISA NOSRANIA, BISA JUGA MUSLIM. Hanif, Sabean, Nosrania dan Islam adalah tiga nama yang membaur.

No comments:

Post a Comment