Monday, December 31, 2012

Gara-gara pindah agama dari Islam ke Kristen dibunuh dgn SADIS


SEMARANG (KRjogja.com) - Kasus pembunuhan sadis terhadap Suparno (42) mahasiswa Sekolah Tinggi Theologi Baptis Indonesia (STBI)  Semarang yang mayatnya ditemukan  Kamis (23/12) malam lalu  di hutan daerah Jepara  telah terungkap dengan dibekuknya tiga pelaku.

Para pelaku dengan korban sudah saling kenal dibekuk tim khusus Polda Jateng, Jumat (28/12) di tempat berbeda daerah Jawa Tengah, yakni di Sragen dan Kudus. Mereka masing masing Amir Mahmud (29) warga Desa Ngaklingan, Gebog dan Sudarsono alias Sony (29) warga Desa Klumpit, Gebog, Kudus. Dan, satu pelaku lagi, Agus Suprapto (31) asal Dusun Semper Barat , Cililing, Jawa Barat diringkus  di Sragen.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng  Kombes Bambang Rudi Pratikyo, semalam mengatakan latar belakang karena dendam. Korban sebelum dibuang di hutan tidak cuma dihujani tusukan senjata tajam, tapi juga dibakar. Untuk menghilangkan jejak, ketiga pelaku membawa kabur motor korban agar oleh polisi dianggap korban merampokan.

Adapun, dendam kesumat yang melatar belangi pembunahan sadis itu gara-gara korban yang semasa hidupnya dengan para pelaku pernah sama-sama menekuni ajaran Islam telah beralih agama. Bahkan, Suparno kuliah lagi di perguruan tinggi theologi baptis di Semarang. Perubahan agama, itulah mendorong rekan-rekan lamanya jengkel hingga melakukan pembunuhan sadis tersebut. Ketiga tersangka kini ditahan di sel Polda Jateng Semarang. (Cry)

Perhatikan bagaimana pembenaran ala si Hafidz Ary. Pindah agama dari Islam dan jadi pendeta kok tidak boleh !?
JEPARA (voa-islam.com) – Arogansi murtadin yang menabur penodaan agama menuai badai. Omega Suparno (42), seorang murtadin dari kota ukir Jepara tewas mengenaskan dieksekusi trio mujahid setelah terbukti melecehkan Islam secara provokatif. Meski terancam hukuman mati oleh hukum thaghut, trio mujahid Jepara tak gentar di jalan Allah.

Murtadin naas warga desa Mayong Kidul, Mayong Jepara Jateng ini dieksekusi setelah melakukan penodaan agama terhadap mujahidin dengan melecehkan Al-Qur'an, Allah SWT, Nabi Muhammad dan Syariat Islam. Sedangkan trio mujahid Jepara yang mengeksekusi murtadin calon pendeta itu adalah Ustadz Amir Mahmud (29), Sony Sudarsono (29), dan Agus Suprapto (31).

Ustadz Amir Mahmud adalah alumnus pesantren tauhid terbesar di kotanya yang sudah malang-melintang di dunia jihad. Usai menamatkan pendidikan di pesantren tahun 2000, ayah seorang anak ini ditugaskan dakwah di Lombok, NTB. Tahun 2001, ketika bumi Ambon bergolak, ia terpanggil untuk berjihad selama 4,5 tahun membela kaum muslimin yang tertindas.

Sony Sudarsono adalah mujahid yang sudah malang-melintang berjihad hingga mancanegara. Ayah dua orang anak ini pernah mengikuti pelatihan jihad di Moro Pilipina. Sedangkan Agus Suprapto, warga Semper Barat, Cililing, Jakarta Utara, adalah mujahid yang pernah bergabung bersama kafilah i’dad di Aceh bersama Abu Umar. Ayah empat orang anak ini sempat menjadi buronan Densus 88 Antiteror karena jihadnya.

Eksekusi terhadap murtadin calon pendeta ini bermula pada bulan Oktober 2012, saat Ustadz Amir menerima pengaduan dari berbagai aktivis di Kudus, mengenai sepak terjang penginjil Omega Suparno setelah murtad meninggalkan Islam. Setelah murtad, jebolan pesantren Kudus yang sempat kuliah di IAIN Yogyakarta ini pindah kuliah ke Sekolah Tinggi Theologia Baptis Indonesia (STBI) Semarang untuk mengejar obsesi menjadi pendeta.

Setelah data, alamat dan identitas Suparno terkumpul, Ustadz Amir berkunjung ke rumah Suparno dengan misi untuk berdialog dan mengkonfirmasi latar belakang kemurtadannya, pada Selasa sore (11/12/2012).

Mulanya, dialog berjalan biasa saja seputar perkenalan. “Njenengan leres Mas Suparno, lulusan Ma’ahid yang pindah agama?” tanya Amir. (Apakah benar anda bernama Suparno, alumnus Ma’ahid yang sudah pindah agama?). “Inggih, leres,” jawab Suparno singkat. (Iya, benar).

Namun agenda dialog yang direncanakan tak semulus rencana awal. Dikonfirmasi baik-baik, Suparno malahngelunjak. Dengan provokatif, ia memaparkan bahwa imannya dalam Kristen sudah mantap dan tidak bisa diganggu gugat lagi. Bahwa semua manusia hanya bisa selamat di surga bila mengimani Yesus sebagai tuhan dan juruselamatDosa manusia hanya bisa dibersihkan dengan tebusan kematian Yesus di tiang salib, dan keselamatannya sudah dijamin 100 persen oleh Yesus.

Untuk mempertegas kesaksiannya, Supar –sapaan akrabnya– mengumbar pernyataan yang mendiskreditkan Al-Qur'an.  “Al-Qur'an itu tidak ada yang benar, salah semua. Kalau di sini ada Al-Qur'an, saya injak-injak saja,” ejeknya sambil memeragakan kaki menginjak-injak lantai rumahnya.




Tak puas menghina Al-Qur'an, Supar melanjutkan sasaran hujatannya kepada Allah SWT. “Allah itu sebenarnya kan tidak ada, Allah itu baru diadakan setelah adanya bangsa Arab,” ujar Amir menirukan Suparno.

Ketika topik pembicaraan beralih kepada kenabian Muhammad SAW, Supar menyebut Muhammad bukan seorang nabi, karena kualitasnya hanya selevel dengan Kiyai Jawa. “Nabi Muhammad itu tidak boleh dikultuskan, karena kenabiannya setara dengan gelar kiyai di Jawa,” tegasnya.

Tak ada titik temu, dialog diakhiri ketika azan magrib berkumandang. Sebelum berpisah, keduanya berjanji untuk melanjutkan dialog lagi esok harinya.

Dialog juga tak berjalan imbang, karena Supar sebagai tuan rumah mencecar Amir dengan pemaparan seperti orang pidato. “Saya gak banyak kesempatan bicara, karena Supar bicaranya gak berhenti-berhenti,” papar Amir kepada voa-islam.com sebelum Sidang di PN Jepara, Kamis (20/6/2013).

Muwati (40) adik kandung Suparno, membenarkan adanya pertemuan dialog Suparno dengan Ustadz Amir Mahmud sehari sebelum insiden eksekusi. “Nggih, rumiyen wonten tamu kalih, sanjange rencange teng Ma’ahid, tapi adik kelasipun,” ujarnya kepada voa-islam.com, Kamis (20/6/2013). (Iya, dulu ada dua orang tamu, katanya adik kelas Suparno di Ma’ahid).

Tapi ia hanya mendengar sekilas dan tidak mengikuti percakapan sampai akhir karena ada urusan lain. “Nopo sing dipermasalahke kulo boten semerap,” jelasnya. (Apa yang dibicarakan mereka saya tidak tahu).

...Mereka adalah orang yang berani mengambil alih beban amanah yang seharusnya dipikul oleh negara, menyelamatkan Syariat agar tidak menjadikannya berdosa...

Esoknya, Rabu malam (12/12/2012) Ustadz Amir bersama Sony dan Agus mengeksekusi murtadin Suparno di belakang Ruko Jember Kudus. Setelah tewas, mayat Suparno dibuang ke hutan jati di Jepara.

Selanjutnya mayat Suparno di area petak 106 hutan jati desa Jinggotan, kecamatan Kembang, kabupaten Jepara pada Kamis (13/12/2012).

Polisi baru bisa mengungkap identitas korban sepekan kemudian, pada Rabu (19/12/2012). Setelah pengambilan sampel tes DNA dan dibawa pulang, jenazah Suparno dibawa ke Gereja Injili Tanah Jawa (GITJ) Jepara dan langsung dimakamkan malam itu juga di makam Kristen setempat.

Akhirnya Ustadz Amir, Sony dan Agus dibekuk tim khusus Polda Jateng, Jumat (28/12) di Sragen dan Kudus.

...Saya ingin menyampaikan pesan kepada para murtadin. Jangan sekali-sekali melecehkan Islam. Kalau Islam dihina, nyawa mujahid siap dipertaruhkan...

TEGAR MELAKSANAKAN SYARIAT
Kini, Ustadz Amir Mahmud, Sony Sudarsono, dan Agus Suprapto menjadi pesakitan di PN Jepara. Sidang pertama dengan agenda pembacaan Dakwaan digelar pada Kamis (13/6/2013). Ketiganya terancam hukuman mati, dengan jeratan pasal berlapis, antara lain: pasal 340 KUHP jo pasal 55 ayat 1 (1); pasal 338 KUHP jo pasal 55 ayat 1 (1), pasal 353 ayat 3 KUHP jo pasal 55 ayat 1 (1); pasal 351 KUHP jo pasal 55 ayat 1 (1).

Meski hukuman mati mengancam di depan mata, namun ketiga mujahid muda itu tak gentar. Mereka meyakini amaliah yang dilakukannya sebagai ibadah. “Melalui amaliah ini saya ingin menyampaikan pesan kepada para murtadin dan aktivis pemurtadan. Jangan sekali-sekali melecehkan Islam. Kalau Islam dihina, nyawa para mujahid siap dipertaruhkan!” tegasnya.
Jihad Trio Mujahid Jepara itu mendapat dukungan dari Front Pembela Islam (FPI). Pembina Laskar FPI Jawa Tengah, Ustadz Said Sungkar, menilai tindakan mereka sudah sesuai dengan nas Syariat yang memberikan sanksi kepada kaum murtadin.



“Sebagai kewajiban seorang Muslim, Rasulullah SAW mengatakan, "Man baddala dinahu faqtuluh" (Barangsiapa menukar agama maka bunuhlah dia). Karena di Indonesia tidak berlaku hukum Islam, maka daripada semua orang Islam berdosa, maka mereka mengambil alih tanggung jawab itu guna menyelamatkan umat Islam yang tidak menjalankan syariat,” jelasnya. “Memang, jika Syariat Islam berlaku maka yang berhak menentukan hukuman mati (kepada murtadin) adalah qadhi. Tapi karena tidak ada Syariat Islam, maka Syariat itu berlaku “manistatho’a.” Siapa yang mampu menjalankan, itu bisa,” tambahnya.

Ustadz Said bahkan memuji ketiganya sebagai pahlawan pemberani yang siap dengan segala resikonya. “Mereka adalah orang yang berani mengambil alih beban amanah yang seharusnya dipikul oleh negara. Tapi karena negaranya berkhianat kepada Syariat, maka mereka menyelamatkan Syariat agar tidak menjadikannya berdosa,” tandasnya.

...Dalam agama yang dianut para terdakwa membenarkan tindakan yang dilakukan seperti itu. Dalam dalam keyakinan agama tersangka, ini adalah ibadah dia...

Senada itu, Koordinator Tim Pengacara Muslim (TPM)Achmad Michdan SH menegaskan bahwa insiden eksekusi Trio Mujahid Jepara terhadap murtadin Suparno itu bukan kasus pembunuhan biasa. Pasalnya, eksekusi ini adalah respon para aktivis Islam terhadap tindakan provokasi murtadin Suparno yang melecehkan Islam dengan semena-mena. Karenanya, kasus ini tidak bisa diterapkan pasal Pembunuhan Berencana. “Ini bukan pembunuhan biasa, karena amat nyata dimulai dari provokasi kebencian terhadap agama lain oleh korban dengan menyudutkan dan menjelekkan agama lain,” tegasnya.

Michdan mengingatkan, di mata hukum, tindakan provokasi agama itu memiliki konsekuensi hukum. Dalam hukum Islam, sanksi terhadap orang yang melecehkan Allah dan Rasulullah adalah hukuman mati, dan pelaksanaannya dinilai ibadah.

“Keyakinan agama itu diajarkan sedemikian rupa, dan pelecehan agama itu memiliki konsekuensi secara hukum,” jelasnya. “Kasus ini betul-betul kasus penghinaan dan pelecehan, dan dalam agama yang dianut para terdakwa itu membenarkan tindakan yang dilakukan seperti itu. Dalam dalam keyakinan agama tersangka, ini adalah ibadah dia,” tandasnya. [a ahmad jundullah]



Bani Qaynuqa & Perang Badr (624M)

A SINA : Bani Qaynuqa & Perang Badr (624M)

by Adadeh » Wed Nov 02, 2005 2:53 pm


Artikel Ali Sina ada setelah artikel ini :
http://www.faithfreedom.org/oped/SherKhan51028.htm

Muhamad dan Koboi2nya 
Sher Khan
2005/10/28

Di sebuah lembah yang sunyi sepi, bersembunyilah segerombolan bandit di balik batu besar2 yang berserakan di lembah itu. Gelisah mereka menunggu korban. Dikejauhan ... plak teplok teplok ... sebuah kereta kuda bergerak, penuh dengan uang gaji para pekerja rel kereta api.
‘Billy the Kid’ bersiap2 dgn pistol bergagang naga yang terletak di sisi pangkal pahanya dan sebuah pisau tajam di sebelah pangkal paha lain. Senapan laras panjangnya berayun di punggungnya sewaktu ia merubah posisi.

Kemudian ... terlihat kepulan debu di ujung jalan. Begitu kereta kuda terlihat, gerombolan bandit dgn sekejap menyerang kereta itu. Dor ... dor ... dorr!! bunyi letus senapan. Dan dalam waktu sekejap pula, Billy the Kid dan gangnya menembak mati semua pengawal kereta kuda dan merampas tas penuh uang. Malam itu, ‘Billy the Kid’ dan konco2 bengisnya minum2 di salon, merayakan sukses mereka.

Ini gambaran khas film koboi Western, di mana para bandit jarang diam di satu tempat, naik kuda dari satu kota ke kota lain, membawa pistol dan merampok kereta2 kuda atau kereta api. Pihak Sheriff (biasanya pakai bros bintang) dan Marshal adalah kelompok baik yang mengejar
bandit jahat dan membunuh mereka dalam pertempuran tembak2an.
Jaman pertempuran antara bandit dan Sheriff ini – di Amerika dikenal
sebagai “Wild Wild West” (Bagian Barat yang Buas) Amerika.

1400 tahun yang lalu, di tanah “Wild Wild Arabia”, tidak ada sherif atau perwira2 polisi. Yang ada adalah gerombolan orang jahat. Di tahun 624 M, segerombolan bandit sedang menanti di jalan yang menghubungkan Syria dan Mekah. Mereka bermuka segar karena kemarin malam mereka sempat tidur nyenyak karena Muhamad, sang kepala bandit, memerintahkan mereka untuk tidak khawatir. Pagi berikutnya, mereka menunggui kafilah yang penuh dengan muatan emas dan barang2 berharga. Tidak, mereka tidak punya rencana untuk berdagang atau tukar menukar komoditi; mereka menginginkan kekayaan itu dengan jalan termudah – lewat PERAMPOKAN.

Setelah sukses merampok kafilah itu mereka pulang membawa kekayaan. Perampokan legendaris ini dikenal dengan Pertempuran Badr. Kemudian seperti para bandit di ‘Wild Wild West’, mereka pun mabuk2an. Salah satu anggota gang bernama Hamza sedemikian mabuknya sehingga secara tak sadar membunuh dan memotong kedua punuk unta milik Ali, yang kemudian jadi menantu Muhamad. (Minum minuman beralkohol tidak dilarang di jaman awal Islam; baru diwaktu kemudian.)

Ada referensi di Hadis:
“Dikisahkan oleh Ali: Aku dapat unta betina sebagai bagianku jarahan Perang Badr, …. Rasul Allah mulai mengomeli Hamza karena perbuatannya, tapi Hamza mabuk dan matanya merah …." (Khumus, Sahi Bukhari). 

Jika cerita ‘Billy the Kid’ dari ‘Wild Wild West’ seperti dongeng belaka, Perang Badr merupakan kenyataan sejarah yang ditulis di Qur’an, Hadis dan banyak buku2 Islam. Muslim selalu membual tentang kemenangan Muhamad di perang ini, mengira bahwa dia berperang melawan ketidakadilan untuk menegakkan Islam. Kenyataannya, penyerangan mereka bukan serangan balasan, seperti yang dinyatakan di Qur’an. Perang ini bukan perang antara yang tertindas dan penindas, atau antara yang jahat dan baik. Bukan pula perang bela diri. Seharusnya bahkan tidak layak untuk disebut 'perang' ataupun 'pertempuran' karena seluruh persengketaan cuma alasan Muhamad untuk merampok harta orang.

Gampangnya, ini adalah PERAMPOKAN. Namun para penyebar propaganda Muslim menyampaikannya sebagai Jihad atau perang suci.

Bulan September, 622 M, Muhamad hijrah dari Mekah ke Medina. Dia tidak punya uang. Istri pertamanya, Khadijah, meninggal tahun 619M, ketika Muhamad masih di Mekah. Apakah profesi Muhamad dan pengikutnya setelah hijrah ke Medina? Apakah Allah mengirim mereka makanan lewat pos kilat? Apakah Muhamad pakai kartu kredit? Dia bahkan tidak punya rumah yang bisa digadaikan untuk bayar utang. Jadi, bagaimana membiayai kehidupan mereka ?

Sepanjang tahun 623 M, Muhamad dan pengikutnya merampok kafilah Mekah dan menculik orang2 tak bersalah. Orang Muslim dengan bangga menyatakan serangan ini sebagai ‘operasi militer’, yang sebenarnya sih merupakan usaha penggarongan belaka.

Penyerangan dibagi dalam dua kategori, ‘Ghazawaat’ (kata majemuk untuk Ghazawah), dan ‘Saraayaa’ (kata majemuk untuk Sariya). Jika Muhamad ikut merampok, penyerangan dinamakan ‘Ghazawah’, dan penyerangan tanpa Muhamad disebut ‘Sariya’. Ilmuwan Islam berbeda pendapat tentang jumlah serangan2 ini, tapi diperkirakan ada 17 sampai 27 ‘Ghazawaat’ dan 36 sampai 100 ‘Saraayaa’.

Muhamad menang jackpot di ‘perampokan kafilah yang mengerikan’, yang dikenal sebagai Ghazawaat Al-Badr. Menurut ‘Sirat Rasul Allah 428’ dan ‘Tabari VII:29’:
“Lalu sang Rasul mendengar bahwa Abu Sufyan b. Harb akan datang dari Syria bersama sebuah kafilah besar bangsa Quraysh, mengangkut uang dan barang2 berharga, dan dijaga oleh tiga puluh sampai empat puluh orang.” Muhamad berkata, “Ini adalah kafilah Quraish berisi barang2 kepunyaan mereka, pergi dan seranglah merekamungkin Allah mengirimkan mereka sebagai mangsa kita,”

Perang Badr adalah perang ofensif Muhamad. Dia tahu para Muhajirun (pengikutnya yang hijrah dari Mekah) yang miskin dan butuh duit, akan senang merampok untuk dapat kekayaan. Tapi Muhamad tidak begitu yakin dengan orang2 Ansar (orang2 Muslim di Medina yang mengundang Muhamad). Sang Nabi takut orang2 Ansar tidak mau membantunya, kecuali kalau dia diserang musuh di Medina shg mereka tidak merasa bersalah kalau pergi bersamanya melawan musuh Muhamad di luar Medina. (Ishaq 435).
Akhirnya orang2 Ansar setuju dan Muhamad senang punya prajurit2 yang mahir perang ini di pihaknya. Mereka semua menuju Badr, berharap dapat nasib baik.

”Tatkala Abu Sufyan sampai dekat Hijaz, dia mencari kabar dan bertanya pada setiap pengendara unta dengan waswas, sampai dia mendengar berita bahwa Muhamad telah memanggil pengikutnya untuk melawan Abu Sufyan dan kafilahnya. Dia waspada akan hal ini dan menyewa Damdam b. Amr al-Ghifari dan mengirim dia ke Mekah, menyuruhnya untuk memanggil orang2 Quraysh untuk mempertahankan harta benda mereka”. (Ishaq 428).

Ibn Ishaq melanjutkan, “
Abu Sufyan bergerak ke arah muka kafilah untuk mengamati keadaan sampai dia tiba di mata air, dan bertanya pada Majdi apakah dia melihat sesuatu yang mencurigakan. Dia menjawab tidak: hanya dua pengendara unta yang berhenti di bukit dan mengambil air dengan kantung kulit. Abu Sufyan pergi ke tempat mereka berhenti, mengambil beberapa tinja unta dan memecahkannya dan melihat bahwa tinja itu mengandung biji2 kurma. ‘Demi Tuhan,’ katanya, ‘ini makanan ternak dari Yathrib.’ Dia seketika kembali ke kelompoknya dan merubah arah kafilah dari jalan ke pantai meninggalkan Badr di sebelah kiri, bergerak pergi secepat mungkin” (Ishaq 437).

Apakah ini menunjukkan keadaan Muhamad dalam posisi defensif ? Seringkali orang Muslim mengeluh bahwa Muhamad tercinta mereka
terpaksa berperang karena dia diserang. Kenyataannya adalah Abu Sufyan yang malang itu berusaha keras untuk menyelamatkan kafilahnya dan meminta bantuan. Memang akhirnya bantuan datang tepat pada waktunya.

Ibn Ishaq menjelaskan, 
“Ketika Abu Sufyan berhasil menyelamatkan kafilahnya, dia memberitahu orang2 Quraysh. ‘Karena kau datang untuk menyelamatkan kafilah, orang, dan harta bendamu dan Tuhan telah menyerahkannya padamu, kembalilah.’ Abu Jahl berkata, ‘Demi Tuhan, kami tidak akan kembali sebelum kami pergi ke Badr’. Badr adalah tempat diselenggarakannya pasar setiap tahun. ‘Kami mau tinggal di sana selama tiga hari, memotong unta dan berpesta dan minum anggur, dan para wanita akan ber-senang2 bersama kami. Orang2 Arab akan mendengar kami telah datang dan berkumpul bersama, dan akan menghormati kami di masa depan. Jadi, ayolah!’ (Ishaq: 438).

Benar2 orang satu ini! Mabuk2an, pesta dan wanita bermain musik menggambarkan sifat Abu Jahl yang suka ber-senang2, yang tidak peduli dengan kerumitan dunia. Abu Jahl mungkin adalah nama yang paling dibenci dalam Islam. Muslim menggambarkannya sebagai orang jahat. Memang Abu Jahl mempermalukan Muhamad di Mekah, tapi ini karena Muhamad menghina dewa2 orang Quraish. Abu Jahl akhirnya dipancung di pertempuran Badr dan kepalanya digelindingkan ke bawah kaki Muhamad. Namun terlepas dari sifat Abu Jahl, kesimpulannya adalah: orang2 Quraish sama sekali tidak ada maksud menyerang/ofensif ataupun membunuh Muhamad. 

Ketika Abu Sufyan mengira dia berhasil mengelakkan perampok, dia mengirim pesan kepada orang2 Quraish yang datang untuk melindunginya dan kafilahnya untuk kembali pulang. Mereka akhirnya berkeputusan untuk menghentikan aksi perampokan Muhamad & koboi2nya untuk selama2nya dgn menghadapinya di Badr.

Di Badr, Muhamad masih beristirahat di tenda darurat yang dibuat oleh para pengikutnya. Dengan restunya, bandit2nya menyerang kafilah; dua dari mereka membawa bendera hitam. Meskipun tidak ditulis di mana pun di tulisan Islam, aku percaya bahwa di setiap bendera itu terdapat gambar tengkorak dan dua tulang. Mereka mengobrak-abrik kafilah, membunuh tiada ampun, menjarah semua barang berharga dan menangkap tawanan2 perang untuk jadi sandera dan ditukar dengan uang.

Hal lain yang penting dalam penyerangan ini adalah jumlah perbandingan orang Muslim dan Quraish. Semua sejarawan setuju bahwa orang2 Quraish lebih banyak daripada orang2 Muslim, tiga banding satu. Jadi, orang2 Muslim menganggap ini muzizat. Allah saking girangnya membantu para perampok ini dengan mengirimkan ratusan ribu malaikat, seperti yang dinyatakannya di sura ‘Al-Anfal’. Ini adalah sura yang menarik dalam Qur’an: ‘Al-Anfal’, berarti ‘jarahan perang’, memang sugestif dan semua 75 ayat dalam sura ini dibuat berhubungan dengan Perang Badr, atau tepatnya Perampokan Badr.

Bayangkan para suporter kiriman Allah membakar semangat orang2 Muslim: ‘Ayo Muslim, ayo, bunuh, rampok, jarah’. Tapi ayat sebenarnya lebih seram lagi daripada itu. Allah nampak bertepuk tangan dgn girang di ayat 8:12 :

‘Ingatlah Allahmu mengilhami para malaikat (dengan pesan): “Aku besertamu: beri keyakinan pada yang Beriman: Aku akan memasukkan terror ke dalam hati orang2 tak beriman: tebas bagian atas lehernya dan potong ujung2 jarinya.” 

Alasan kemenangan Muslim bukanlah mukzizat. Biasanya, perampok2 dan pembunuh2 lebih nekad daripada orang2 normal. Mereka tidak rugi apapun2 kalau tertangkap sehingga mereka nekad saja. Kita sering melihat puluhan polisi mengejar beberapa perampok bank; tetapi para perampok itu tetap saja lolos setelah melakukan kejahatan. Lebih lagi, ini adalah situasi win-win bagi orang2 Muslim untuk bertempur di Badr. Jika mati, mereka dijanjikan surga yang penuh dengan bidadari perawan; jika selamat, mereka dapat jarahan perang. Melarikan diri dari medan tempur, namun demikian, bukanlah pilihan yang baik. Meskipun sudah menjelaskan hal ini di sura An-Anfal, Ibn Kathir menegaskannya lagi di ‘tafsir’,

“Melarikan diri dari Perang dilarang dan ada hukumannya, kata Allah memperingatkan mereka yang melarikan diri dari medan perang dan mengancam mereka dengan Api (neraka).”

Sebaliknya, orang2 Quraish enggan untuk bertempur. Mereka tidak punya maksud untuk menumpahkan darah jika harta benda mereka selamat. Ketika orang2 Quraish diminta bertempur, mereka bilang mereka ingin menghindari perang. Ishaq menjelaskan, 
“Jadi, semua pergi; semua kalangan ningrat pergi kecuali Abu Lahab. Dia mengirim penggantinya al-As b. Hisham al-Mughira, yang berhutang padanya 4.000 dirham. Jadi dia disewa dengan Abu Lahab dengan perjanjian hutangnya akan dihapus" (Ishaq 432).

Jelas tampak bahwa orang2 Quraish tidak haus darah seperti Muhamad; mereka hanya ingin mengamankan kafilah mereka. Mereka juga khawatir suku lain ‘Abdu Manat b. Kinana’, yang cekcok dengan mereka akan menyerang mereka dari belakang.

”Booty” (Barang jarahan) adalah kata populer yang bis berarti 'pantat'. Ingat khan lagu, “Shake, Shake, Shake (Shake your booty)” (Goyang, goyang pantatmu). Di lagu ini, penyanyi mengajak penonton untuk menggoyangkan pantat mereka dan menari. Akan tetapi, kamus Webster menjabarkan “booty” (barang jarahan) sebagai, “Barang yang dirampas dengan kekerasan atau diperoleh melalui perampokan, terutama barang jarahan yang diambil dari perang; penjarahan; perampokan.”

Rupanya, sepanjang hidupnya Muhamad suka barang2 jarahan; dia menggoyangkan pantatnya untuk dapat barang jarahan. Dia dengan bebas berkata, “Barang jarahan sah bagiku.” (Dikisahkan Jabir bin Abdullah): (Khumus, Sahi Bukhari). Juga di Quran, 008.069. 
“Tapi (sekarang) nikmati apa yang kau dapat dari perang, sah dan baik: tapi takutlah akan Allah: karena Allah itu Seringkali Memaafkan, Maha Pengampun.” 

Setelah sukses merampok, para bandit ‘Wild Wild Arabia’ bersengketa satu sama lain mengenai pembagian barang2 jarahan. Sama seperti yang kita lihat di film2 action, satu bandit berusaha menipu yang lain untuk dapat semua jarahan. Ishaq menjelaskan, 
“Lalu sang Rasul memerintahkan semua yang dijarah di medan perang harus dikumpulkan bersama, dan orang2 Muslim bersengketa tentang itu. ….” (Ishaq: 456).

Allah, bayangannya Muhamad, akhirnya harus bikin ayat istimewa, Q 8:01. 
“Mereka bertanya padamu (O Muhamad) tentang barang rampasan perang. Katakan: Barang2 jarahan adalah milik Allah dan utusanNya, jadi lakukan tugasmu pada Allah, dan selesaikan pertikaianmu, dan taati Allah dan utusanNya, jika kau benar2 orang beriman.” Allah melanjutkan (Q. 8:41), “dan ketahuilah dari seluruh jarahan yang kau dapat (dalam perang), seperlima bagian diperuntukkan bagi Allah, dan utusanNya, dan pada sanak keluarga dekat, yatim piatu, yang membutuhkan, dan para musafir, … “

Sungguh sukar dibayangkan Tuhan bisa begitu serakah untuk ambil bagian barang jarahan. Apa yang akan Tuhan lakukan dengan barang2 perhiasan? Yah, ayat ini tentunya membantu Muhamad menafkahi selusin istrinya dan menjalankan administrasi. Benar2 cara jitu untuk jadi milyuner mendadak !

Pakar Muslim terkemuka, Muhamad al-Ghazali (1917-1996, bukan yang ahli agama di abad 12) menulis di bukunya, ‘Perjalanan Melalui Qur’an,’ 
Sudah jelas bahwa mendapat jarahan dalam perang bagi Islam, perkelahian melawan musuh2 Allah dan utusanNya, telah jadi cara hidup utama orang2 Muslim ketika mereka secara tulus memenuhi peranannya sebagai ‘dien’ milik Allah saja …” (p.110).

Orang2 Quraish tentu amat mengenal Muhamad. Mereka biasa memanggilnya ‘Mudhammam’, yang berarti 'tukang bikin gara2' atau 'bajingan', dan bukan 'patut dipuji' (Ishaq: 234).

Semuanya adalah karena uang, kekuasaan dan keserakahan Muhamad. Agama hanyalah alat dan iming2 bagi prajurit Islam, membujuk mereka untuk mengorbankan nyawa mereka tanpa ragu. Menyerang kafilah, membunuh dan menculik bagi sang Nabi adalah sah karena perlu untuk mendirikan Islam. Allah, tokoh ciptaan Muhamad, mensucikan semua dosa. Sungguh mengherankan bagaimana seorang Tuhan dapat merestui tindakan2 kriminal ini dan bagaimana seorang nabi bisa melakukan kriminalitas seperti ini untuk menyebarkan sebuah agama!

Yang paling mengherankan, mosok cuma saya saja yang dapat melihat bahwa 1,2 milyar robot Islam diprogram sejak awal, tanpa satupun sel otak di bawah tempurung kepala mereka ? 



Translator

Posts: 7820

Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am



Postby ali5196 » Tue Jul 25, 2006 8:21 pm

http://www.faithfreedom.org/Articles/sina/b_qaynuqa.htm
Banu Qaynuqa & perang BADR (624M)
oleh ALI SINA

http://en.wikipedia.org/wiki/Battle_of_Badr

Di Medinah dulu, pernah hidup 3 suku Yahudi; Banu Qainuqa, Bani Nadir dan Bani Quraiza. Setiap suku ini mengadakan persekutuan dgn suku2 Arab lainnya dan jika ada cekcok, maka sekutu2 Arab dan Yahudi akan bersatu melawan musuh. Inilah bukti bahwa dijaman sebelum Islam agama bukan halangan utk bersatu. Sampai saat datangnya Muhamad.

Ketika nabi gadungan itu memasuki Medinah, ia berharap bahwa Yahudi akan menerima agama godokannya. Ia berkotbah ttg tuhannya Yahudi, memuji2 nabi2 mereka dan mengutip legenda2 Yahudi (tapi salah kutip), memilih tanah sucinya Yahudi sbg kiblatnya dan pada dasarnya, mengeles Yahudi agar mau bergabung dgnnya.

W. N. ARAFAT yg membantah terjadinya holocaust pertama ini menulis; 
"Juga diterima bahwa pada permulaan, nabi Muhamad berharap agar Yahudi dari Yathrib (Medinah), sbg pengikut agama agung, akan menunjukkan pengertian terhdp agama monotheistic baru ini, Islam." (1)

Tetapi betapa kecewanya Muhamad ketika Yahudi malah menertawakannya dan tidak lagi mempedulikan seruannya. Dan mengingat karakter Muhamad yg tidak suka dikritik ini, Muhamad lalu menyimpan dendam kesumat terhdp Yahudi dan sejak saat itu ia memutuskan utk suatu hari dapat melampiaskan dendamnya itu.

INVASI terhdp BANI QAYNUQA: 

Ini adalah kelompok Yahudi pertama yg jadi obyek luapan kemarahan Muhamad. Mereka tinggal di Medinah. Mereka berkecimpung dlm kerajinan spt pengukiran emas, pembuatan besi dan pembuatan alat2 keperluan rumah tangga dan oleh karena itu mereka memiliki banyak peralatan perang dlm rumah2 mereka.

Saifur Rahman al-Mubarakpuri dlm Ar-Rahiq Al-Makhtum menulis;

"Mereka (Banu Qaynuqa) memulai mencari kerusuhan, meledek Muslim, melukai mereka yg sering mengunjungi pasar dan bahkan mengintimidasi para wanita. Hal2 ini semakin meruncing keadaan shg nabi (SAW) mengumpulkan mereka, menegur mereka dan menyerukan agar mereka bertindak secara rasional, dewasa dan diperingatkan agar tidak lagi melakukan pelanggaran. Tetapi mereka tetap bersikeras dan tidak mempedulikan peringatannya dan mengatakan: “Jangan besar kepala dgn kekalahan Quraish yg tidak berpengalaman dlm perang. Kalau kau mengajak kami berperang, kau akan sadar bahwa kami ahli perang.” 

Image
Dari adegan film 'The Message' : pendekar Mekah, dari banu Qainuqah siap menghadang pasukan Muhamad (lihat dibawah). Pd kenyataannya, Banu Qainuqah TIDAK SEMPAT mempersiapkan diri spt ini. Mereka, pd dasarnya, DIKEPUNG tidak terduga oleh gang kriminal Muhamad cs. yg haus harta jarahan.

Image
Muslim, menghadapi Banu Qainuqah, dlm adegan film 'The Message'. Betapa seringnya Muslim generasi Muhamad digambarkan dgn PEDANG oleh sejarawan Muslim sendiri !

Maka jangan heran kalau pengikutnya doyan pedang
Image

Apapun kata2 yg dilontarkan sejumlah Yahudi kdp Muhamad itu bukan merupakan pernyataan resmi penduduk. Ini hanyalah alasan yg dicari2 Muhamad utk dapat kesempatan emas utk berperang. Maududi mengatakan, 
“Ini kata2 jelas sbg deklarasi perang.” 

Ini omong kosong. Kata2 ini tidak datang dari kepala Bani Qainuqa dan kata2 ini bukan ancaman. Muslim diteriaki oleh sejumlah hooligan karena Muslim mencoba memaksakan Islam. Hanya orang yg otaknya penuh dgn fanatisme agama bisa menafsirkan olokan beberapa pemuda Yahudi sbg pernyataan perang oleh seluruh penduduk Yahudi melawan Muslim. Menghukum seluruh penduduk dng beringas karena alasan beberapa dari mereka membunuh seorang Muslim karena ia membunuh Yahudi sungguh tidak masuk akal. Padahal di Quran sendiri sudah dikatakan
"... tidak ada penanggung beban yg dapat menanggung beban orang lain(Q. 53: 38) 

Sejarawan Muslim ingin menyalahkan kesemuanya kpd Yahudi dan menunjukkan mereka spt pihak jahat dlm cerita ini. Meledek, meneriaki orang bukan sebuah tindak pidana.

Ayat berikut mengemukakan nada benci Muhamad ketika ia ketemu dgn Yahudi.
“Katakan [ya Muhamad] kpd mereka yg tidak beriman: ‘Kalian akan dikalahkan dan dikumpulkan dalam Neraka …’ Sudah ada Tanda bagi Kalian (Ya Yahudi) dlm dua tentara yg bertemu (dlm pertempuran — yi Pertempuran Badr): Satu adalah berperang dijalan Allâh, dan bagi yg lain mereka) adalah yang tidak beriman. Mereka (yg beriman) melihat mereka (yg tidak beriman) dgn mata kepala mereka sendiri sbg dua kali jumlah mereka (walaupun mereka tiga kali lebih banyak). Dan Allâh mendukung dgn KemenanganNya mereka yg Ia sukai … [Q.3: 22,13]

"Suatu hari seorang tukang emas Yahudi memprovokasi seorang Muslimah yang auratnya kelihatan ketika ia mengikat ujung jubahnya ke punggungnya. Seorang lelaki Muslim kebetulan berada disana dan MEMBUNUH orang itu (yah, namanya pengikut agama damai); Yahudi membalas dgn membunuh Muslim itu. Keluarga korban kemudian menyerukan bantuan Muslim dan perangpun dimulai." (2)

Insiden2 macam ini sering terjadi dlm masyarakat primitif. Bahkan dlm masy majupun, orang bisa tewas karena hal sepele spt menyerempet mobil orang lain. Manusia kadang tidak dapat berpikir secara rasional. Tindakan mereka bisa drastis konsekwensi parah. Tapi orang bijaksana dapat meredakan situasi dan akan menenangkan massa tanpa berpihak pada siapapun. TETAPI Muhamad memang bukan orang bijak. Ia sudah dimabukkan oleh sukses perampokan dan penjarahan karavan dan sekarang ia sedang mencari2 alasan utk mendapatkan harta kekayaan Yahudi di Yathrib. Insiden ini adalah
 kesempatan emas baginya, shg pada hari itu, Sabtu, Shawwal 15th, 2 AH, ia berbaris dgn tentaranya dan mengepung benteng2 Yahudi selama 15 hari. Tanpa air, Bani Qainuqa dipaksa menyerahkan kpd nabi segala-galanya yg mereka punya ; nyawa, harta, wanita dan bahkan anak2 mereka.

Maududi menulis, 
“Akhirnya, nabi suci (saw) mengepung kediaman mereka pada akhir Shawwal (menurut pihak lain pada saat Dhi Qa'dah) 2AH. Kepungan ini tidak sampai berlangsung sampai 2 minggu ketika mereka menyerah dan semua lelaki diikat dan dijadikan tahanan. Abdullah bin Ubayy datang dan meminta pengampunan bagi mereka. Nabi suci memenuhi permintaannya dan memutuskan agar Bani Qainuqa diusir dari Medinah dan meninggalkan harta, peralatan perang dan barang2 kerajinan mereka. (Ibn Sa'd, Ibn Hisham, Tarikh Tabari)(3)

Detail2 ttg intervensi Ubayy dilaporkan dlm buku sejarah Islam pertama, Sirat Rasulullah;

"Asim b. `Umar b. Qatada mengatakan bahwa B. Qaynuqa` adalah suku Yahudi pertama yg memutuskan perjanjian dgn nabi dan berperang antara Badr dan Uhud, dan nabi mengepung mereka sampai mereka menyerah tanpa syarat. `Abdullah b. Ubayy b. Salul … mengatakan, 'Ya Muhamad, perlakukanlah rekan2 saya ini dgn baik (kini mereka sekutu Khazraj), tetapi nabi menolaknya. Ia mengulangi kata2nya dan nabi berpaling darinya …

Lalu Qatada mengatakan, 400 lelaki … dan 300 lelaki melindungi saya dari musuh saya, kau akan menghabisi mereka dalam satu hari ? …' Nabi mengatakan, 'Kau boleh mendapatkan mereka.' [Sirat, p. 363] 


Dlm kata2 al-Mubarakpuri,
 "Banu Qainuqa‘ menyerahkan semua materi, kekayaan dan peralatan perang mereka kpd nabi (SAW = damai besertanya), yg menyisakan1/5 bagian bagi dirinya dan sisanya diberikan kpd pengikutnya. Setelah itu, mereka diusir dari seluruh Arabia ke Azru‘a di Syria dimana mereka tinggal secara sementara dan segera akan musnah." (2)

Tidakkah ada yg pernah bertanya, MENGAPA ? Mengapa insiden sepele dijadikan alasan bagi seseorang yg mengaku utusan Tuhan utk 
MENGUSIR SELURUH PENDUDUK yg sudah bermukim disama secara turun temurun dan menyita seluruh harta benda mereka ? Apakah kita sudah lupa akan arus pengungsi dari Kosovo ? Milosevic yg sampai diseret ke pengadilan sbg penjahat perang PUN tidak sampai menjambret harta para pengungsi. Dan di abad ketujuh itu, Yahudi di Medinah tidak disediakan kamp pengungsi PBB dan tidak ada Palang Merah dan organisasi2 humaniter lainnya yg datang membantu meringankan penderitaan mereka.

Bgm orang beradab bisa mensahkan aksi tidak beradab dan genocidal seseorang yg menganggap diri nabi ? Bgm Muslim masih bisa bangga menyandang kemuslimannya setelah membaca fakta2 sejarah ini ttg Muhamad? Fakta bahwa Abdullah bin Ubayy, yg oleh al-Mubarakpuri disebut "munafik," datang utk menyelematkan para tahanan ini menunjukkan 
rencana pertama Muhamad UTK MEMBANTAI MEREKA SEMUA. Mengapa ? Hanya intervensi bin Ubayy yg menyelamatkan nyawa mereka. Mosok orang "munafik" masih memiliki rasa kemanusiaan yg lebih tinggi ketimbang seorang Rasul Allah dan keitmbang ALLAH sendiri ? Jadi, Muhamad (atau Allah) lebih rendah dari orang “munafik” ?

----------------------------------
1- From Journal of the Royal Asiatic Society of Great Britain and Ireland, (1976), pp. 100-107 By W. N. ARAFAThttp://homepages.haqq.com.au/salam/misc/qurayza.html

2- AR-Raheeq Al-Makhtum by Saifur Rahman al-Mubarakpuri http://islamweb.islam.gov.qa/english/si ... AGE-26.HTM

3- http://www.usc.edu/dept/MSA/quran/maududi/mau59.html

Last edited by ali5196 on Sat Dec 29, 2007 8:35 pm, edited 27 times in total.


Translator

Posts: 15994

Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Postby ali5196 » Wed Aug 29, 2007 10:23 pm

Mengutip dari atas :

INVASI terhdp BANI QAYNUQA: 

Saifur Rahman al-Mubarakpuri dlm Ar-Rahiq Al-Makhtum menulis;

"Mereka (Banu Qaynuqa) memulai mencari kerusuhan, meledek Muslim, melukai mereka yg sering mengunjungi pasar dan bahkan mengintimidasi para wanita. Hal2 ini semakin meruncing keadaan shg nabi (SAW) mengumpulkan mereka, menegur mereka dan menyerukan agar mereka bertindak secara rasional, dewasa dan diperingatkan agar tidak lagi melakukan pelanggaran. Tetapi mereka tetap bersikeras dan tidak mempedulikan peringatannya dan mengatakan: “Jangan besar kepala dgn kekalahan Quraish yg tidak berpengalaman dlm perang. Kalau kau mengajak kami berperang, kau akan sadar bahwa kami ahli perang.” (2)

Apapun yg dikatakan sejumlah Yahudi itu kdp Muhamad itu bukan merupakan pernyataan resmi penduduk. Ini hanyalah alasan yg dicari2 Muhamad utk dapat kesempatan emas utk berperang. Maududi mengatakan, “Ini kata2 jelas sbg deklarasi perang.”

Ini omong kosong. Kata2 ini tidak datang dari kepala Bani Qainuqa dan kata2 ini bukan ancaman. Muslim diteriaki oleh sejumlah hooligan karena Muslim mencoba memaksakan Islam. Hanya orang yg otaknya penuh dgn fanatisme agama bisa menafsirkan olokan beberapa pemuda Yahudi sbg pernyataan perang oleh seluruh penduduk Yahudi melawan Muslim. Menghukum seluruh penduduk dng beringas karena alasan beberapa dari mereka membunuh seorang Muslim karena ia membunuh Yahudi sungguh tidak masuk akal. Padahal di Quran sendiri sudah dikatakan "... tidak ada penanggung beban yg dapat menanggung beban orang lain" (Q. 53: 38



Dan contoh ini dituruti pengikut Muhamad, 7 abad kemudian !

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 5350#55350

Th 1465, massa Arab di Fez MEMBANTAI RIBUAN YAHUDI, dan hanya membiarkan hidup 11 orang, hanya karena seorang petinggi Yahudi memperlakukan seorang wanita Muslim "secara menghina." Pembunuhan ini memicu gelombang pembunuhan lainnya diseantero Maroko.


Islam religion of peace ?????


Alasan mengapa bangsa Yahudi TIDAK PERCAYA muhammad


Bottom of Form
Postby ali5196 » Fri May 19, 2006 5:25 am

http://www.indonesia.faithfreedom.org/o ... php?t=3704
http://www.faithfreedom.org/Articles/sina/jews.htm

APA YANG TERJADI DENGAN YAHUDI MEDINAH 

Ini adalah riwayat dari akhir keberadaan bangsa Yahudi di Medinah (atau disebut juga : YATHRIB). Suatu kisah mengenai pembantaian etnik, pengkhianatan, dan Genocide yang dilakukan oleh utusan Allah swt. Sang nabi saw menjarah komunitas Yahudi yang telah tinggal selama 2000 tahun di Medinah, membunuh kaum pria-nya, merampok barang-barang mereka, memperkosa istri dan anak mereka dan melenyapkan mereka tanpa pandang bulu dari wilayah milik mereka. Motif satu-satunya Sang Nabi Suci melakukan semua ini adalah TIGA TA : TAHTA, HARTA, WANITA (Yahudi).



Ini ditegaskan oleh sejarawan Muslim sendiri. Banyak pembela Muslim mengurangi pentingnya arti kehadiran dan jumlah bangsa Yahudi yang ada di Medinah saat itu.Dr. A. Zahoor dan Dr. Z. Haq menulis, ”Sejarah tidak mencatat terlalu banyak mengenai saat migrasi pertama bangsa Yahudi dari Utara ke Yathrib dimulai dan jumlah mereka juga tetap kecil pada saat mereka tinggal di sana. (1)”

Maududi dlm komentarnya di Surah 99 Quran (2) melaporkan dari “Kitab al-Aghani” [sebuah buku berisi lagu pujian, sebuah sumber informasi yang penting bagi komunitas Muslim abad pertengahan. Vol xix, p.94, oleh Abu al-Faraj Ali dari Esfahan (897-967) ]:

KEBERADAAN YAHUDI DI HIJAZ 

“Orang Yahudi di Hijaz (Mekah & Medinah) mengklaim bahwa mereka telah datang untuk bermukim di Arabia pada masa-masa terakhir hidup Nabi Musa (saw). Mereka mengatakan bahwa Nabi Musa telah mengutus tentara untuk mengusir bangsa Amalek dari tanah Yathrib dan telah memerintahkan mereka untuk membunuh semua orang di suku tersebut. Tentara Israel melakukan perintah Musa, tetapi juga melakukan pelanggaran yaitu mengampuni nyawa seorang pangeran berwajah tampan dari bangsa Amalek dan mengembalikannya ke tanah Palestina. Pada saat itu Nabi Musa telah meninggal dunia, penggantinya mengambil tindakan tegas atas apa yang telah dilakukan oleh para tentara itu , dengan alasan bahwa karena tentara itu membiarkan hidup seorang pangeran Amalek maka mereka telah jelas-jelas melanggar perintah Nabi dan telah menyalahi Hukum Musa. Sebagai konsekuensinya, mereka dikucilkan dari komunitas, dan mereka diharuskan kembali ke Yathrib dan tinggal di sana selamanya.

Migrasi bangsa Yahudi yang kedua ke Medinah (menurut bangsa Yahudi) terjadi pada 587 SM. Ketika Nebukadnezar, Raja Babilon, menghancurkan Yerusalem dan membuat kaum Yahudi terpencar ke seluruh penjuru dunia. Kaum Yahudi yang tinggal di Arab berkata bahwa beberapa diantara suku-suku mereka pada saat itu telah bermukim di Wadi al-Qura, Taima, dan Yathrib (Al-Baladhuri, Futuh al-Buldan)” 


Maududi membantah kedua klaim itu dan berkata;
”Hal-hal tersebut sesungguhnya tidak mempunyai basis sejarah dan kemungkinan Yahudi telah mengarang cerita itu dengan tujuan menyanggah pendapat bangsa Arab yang percaya bahwa mereka adalah garis keturunan yang syah dari kaum asli yang bermukim di daerah itu.” 

Tetapi bagaimanapun juga Maududi mengakui;

”Terbukti bahwa pada thn 70 AD, bangsa Roma telah membantai kaum Yahudi di Palestina, dan pada thn 132 AD mengusir mereka dari tanah itu, sehingga banyak kaum Yahudi yang melarikan diri untuk mencari suaka di Hejaz, suatu daerah yang bersebelahan dengan tanah Palestina di bagian selatan. Di sana, mereka bermukim ditempat dimana mereka bisa mendapatkan sumber mata air dan tumbuh-tumbuhan, dan kemudian dgn tipu daya (??? :shock: mana buktinya ?) dan melalui bisnis peminjaman uang secara bertahap mereka menduduki tanah yang subur. Ailah, Maqna, Tabuk, Taima, Wadi al-Qura, Fadak, dan Khaibar berada di bawah kekuasaan mereka pada masa itu. Sementara itu Bani Quraizyah, Bani al-Nadir, Bani Bahdal, dan Bani Qainuqa juga datang pada masa yang sama dan menduduki Yathrib." 

Karena tidak ada bukti sejarah yang kuat selain sejarah versi Maududi maka kita bisa saja berkesimpulan bahwa Muslim (mungkin juga Maududi seorang Muslim) mengarang cerita itu untuk meniadakan “garis keturunan yang syah dari Bangsa Yahudi sebagai penduduk daerah Yathrib”. Tampaknya, kaum Yahudi yang telah lama bermukim di Yathrib dan bahkan dari pengakuan Maududi sendiri sebagai, ”secara praktis pemilik dari tanah yang hijau dan subur itu”(2) hanya memberikan sedikit bukti mengenai keberadaan-nya.

Sementara itu di lain pihak, Muslim yang membenci Yahudi dimulai dari jaman Muhamad sendiri dan bahkan cendekiawan terkenal seperti Maududi tidak bisa menyembunyikan kebencian mereka terhadap Yahudi dgn menunjukkan cerita palsu untuk menutupi pengusiran dan pembersihan etnik Yahudi dari tanahnya sendiri.

Tetapi bagaimanapun juga, sejarawan Muslim mengakui bahwa 
"kaum Yahudi yang tinggal di Arab telah bermukim di Yathrib selama beratus-ratus tahun. Dlm bidang bahasa, busana, kependudukan dan cara hidup, mereka telah benar-benar mengadopsi cara Arab, bahkan nama mereka telah berciri Arab. Dari 12 suku Yahudi yang bermukim di Hejaz, tidak ada satupun kecuali Bani Zaurah yang mempertahankan nama Yahudi mereka. Malah, tidak ada dalam puisi kaum Yahudi pada masa sebelum Islam yang bisa membedakan-nya dari puisi bangsa Arab dalam bidang bahasa, ide, dan tema puisi-puisi itu. Bahkan mereka mengadakan perkawinan campuran dengan bangsa Arab. Kenyataan lainnya, tidak ada suatu halpun yang membedakan mereka dari bangsa Arab kecuali agamanya. Karena gaya mereka yg ke-Arab-Araban inilah, maka peneliti Barat banyak salah anggap bahwa mereka bukan benar-benar Yahudi melainkan Arab yang telah memeluk Judaisme, atau paling tidak mayoritas dari mereka adalah Yahudi-Arab (tidak lagi murni Yahudi). “(2) 

Mungkin saja para pemikir Barat tidak terlalu jauh dari kenyataan. Karena walaupun kaum Yahudi bermigrasi ke Arab selama ratusan tahun, atau bila kita mau menerima sejarah versi Yahudi yang menyatakan mereka tinggal di sana selama 2000 tahun, bahkan mereka telah kawin campur dengan bangsa Arab, bagaimanapun mereka adalah bangsa Arab.

Maududi menulis, 
“Tidak ada bukti sejarah bahwa kaum Arab Yahudi benar-benar pernah ada di dunia. Mereka tidak meninggalkan tulisan apapun dalam bentuk buku atau ukiran batu yang bisa menjadi titik terang mengenai masa lalu mereka, tidak juga ada sejarawan Yahudi dan penulis di luar dunia Arab yang menyatakan ttg keberadaan mereka. Alasan di balik semua itu adalah karena setelah mereka bermukim di jazirah Arab mereka telah melepaskan diri dari kebangsaan mereka, dan kaum Yahudi di seluruh dunia tidak lagi menganggap mereka sebagai bagian dari Yahudi. Karena mereka telah melepaskan kebudayaan Yahudi, bahasa, bahkan nama mereka, lebih lagi karena mereka telah mengadopsi budaya Arab.” (2)

Alasan lain mengenai mengapa tidak ada sejarah yang otentik mengenai Yahudi Arab adalah karena Muhammad telah menghancurkan mereka semua. Tidak ada orang mati yang bisa menulis sejarah, bukan ?

Bila bangsa Yahudi telah berkarakteristik Arab bahkan tidak bisa lagi dibedakan dengan bangsa Arab yang lain, maka mungkin saja masuk akal bahwa versi sejarah Yahudi lebih akurat dan bahwa kaum Yahudi telah tinggal di Arab jauh sebelum yang diperkirakan sejarawan Muslim. Bahkan, sekalipun kita harus menerima sejarah versi Muslim, faktanya adalah bahwa kaum Yahudi telah tinggal di Arabia, paling tidak 500 tahun sebelum kelahiran Muhamad; dan mereka berhak mengklaim wilayah mereka (Yathrib).

PENDUDUK NON-YAHUDI LAINNYA

Pada masa 450 atau 451 AD, terjadi banjir besar di Yaman yang memaksa berbagai suku dari rakyat Saba untuk bermigrasi ke bagian lain di Arabia. Diantara mereka ada suku Aus dan Khazraj yang pergi dan menetap di Yathrib. Dua suku ini besar tetapi terbelakang. Berbeda dengan Yahudi yang telah menguasai perdagangan dan menjadi pemilik hampir semua bisnis di Yathrib, bangsa Arab yang sebenarnya memperoleh penghidupan dengan menjadi pelayan kaum Yahudi di pertanian atau rumah tangga Yahudi. Mereka dipandang rendah oleh Kaum Yahudi, yang kemudian menjadi pokok permasalahan.

Selain itu, kedua suku ini tidak bisa bersatu dan kemudian berusaha mengikat persekutuan dengan suku-suku Yahudi. Ini berjalan dengan baik; karena Bani Qainuqatidak bersahabat dengan baik dengan kedua suku Yahudi yang lain. Dengan demikian Bani Qainuqa dan Khazraj menjalin persekutuan. Sedangkan Bani Quraizah, Bani Nadir, dan Aus bergabung bersama. Adalah penting untuk dicatat perseteruan ini bukanlah karena alasan agama tetapi karena persaingan antar suku.

Maududi berkomentar, 
”Karena hal inilah, maka kaum Yahudi tidak saja ikut dalam berbagai perang-antar-kelompok di Arab, tetapi mereka juga ikut perang membantu sekutu2 mereka, suku-suku Arab, melawan kelompok2 Yahudi lain bersekutu dgn kelompok Arab lain yang jadi musuh.” 

Bila kita bisa melampaui kabut tebal prasangka yang telah menyempitkan pandangan para cendekiawan Muslim, maka kita bisa beranggapan bahwa semua suku yang ada di Medinah adalah Arab yang memeluk agama berbeda2. Dan sebagaimana suku atau bangsa lain yang ada di dunia, diantara mereka juga terjadi persaingan. Tetapi dilihat dari struktur perserikatan mereka, konflik-konflik itu tidak terjadi karena alasan agama. Hal ini sangatlah penting untuk dicatat. Konflik antar suku hanya ada dalam kurun waktu yang pendek, tetapi kebencian antar agama akan selalu ada selama2nya.

Dalam perkembangan selanjutnya,Muhamadlah yang telah menghembuskan kebencian antar agama. Muhamad jugalah yang harus dicap sebagai penyebab pertentangan antar agama di Arab atau bahkan di seluruh dunia.

Muhamad dianggap sebagai pemersatu seluruh suku Arab. Hal itu mungkin saja benar. Tetapi tanpa dia-pun, suku-suku itu suatu hari akan melupakan perang yang terjadi diantara mereka. Sama seperti yang terjadi dimana-mana di seluruh dunia, bahwa ada banyak suku yang mula-mula berperang, kemudian bersatu untuk membentuk bangsa yang lebih kuat.

Muhamad menyatukan Arab dan mengubah mereka menjadi kekuatan yang besar, untuk menginvasi negara lain, menghancurkan peradaban yang lain dan memaksakan bahasa, kebudayaan, dan agama mereka kepada orang lain yang ditaklukkan.

Dengan memeluk Islam, persatuan2 yg terbentuk menguntungkan Arab
secara ekonomis, tetapi bahaya dari kebencian agama yang dipercikkan Muhamad bagi seluruh manusia telah mengalahkan semua keuntungan yang pernah didapat dari persatuan yang terbentuk dari gabungan beberapa suku Arab tersebut.

HIJRAH KE MEDINAH 

Arab selalu dalam keadaan perang satu sama lain. Tetapi diantara mereka, orang Mekah-lah yang mempunyai posisi yang menguntungkan. Ka’bah yang merupakan simbol tempat suci bagi seluruh bangsa Arab (bukan Muslim doang) terdapat di Mekah. Itu adalah tempat ziarah yang berarti uang dan kekuasaan bagi penduduk Mekah.

Ketika Abu Thalib, paman Muhammad dan istrinya, Khadijah, meninggal, maka ia kehilangan pendukung kuat dan penduduk Mekah meningkatkan tekanan terhadapnya. Ia menerima tawaran beberapa orang dari Bani Thaif bahwa bila Muhamad menjadikan kota mereka sebagai tempat suci bagi agama yang baru diciptakan-nya (dengan demikian kota mereka nantinya akan jadi tempat religius dan berkumpulnya pengikut agama Muhammad) maka Bani Thaqif, penduduk wilayah Thaif, akan membantu dia.

Maka Muhamad dan anak laki-laki yang diadopsinya, Zaid ibn Harith, secara diam2 pergi ke Taif pada 620 AD mencari perlindungan dari komunitas yang ada di sana dan berjanji akan membuat kota mereka sebagai salah satu tempat suci untuk Muslim. Tetapi sebaliknya yang terjadi ternyata sebagian besar Bani Thaqif mengolok-oloknya dan bahkan permohonannya agar kunjungannya ke sana dirahasiakan tidak dikabulkan. Pemimpin Taif mungkin saja telah memusuhi penduduk Mekah, tetapi mereka tidak mau menambah resiko yang membahayakan hidup mereka karena melindungi pemeluk agama yang tidak jelas.

Ketika orang Quraish (atau Qurasy, tapi bukan Quraiza) tahu mengenai rencana pembuatan Mekah sbg kota suci Muslim, mereka sangat marah dan menekan Muhamad sampai akhirnya beberapa tahun kemudian mereka memutuskan untuk membunuhnya.

Muhamad mengetahui rencana pembunuhan terhdp dirinya dan melarikan diri ke Yathrib. Di Yathrib, ia mempunyai beberapa pengikut, mereka berasal dari suku Khazraj dan Aus. Kedua suku ini takut pada perang berkepanjangan, terutama karena perang yang baru saja terjadi (Perang Bu’ath) diantara mereka. Mereka sedang berupaya mencari jalan untuk mengakhiri kekerasan itu. Jadi berkumpullah kedua pemimpin suku itu yg setuju agar Muhamad dijadikan penengah.

SURAT PERJANJIAN dgn YAHUDI MEDINAH

Adalah suatu kebiasaan universal bahwa dua pihak yg berselisih mengangkat seorang mediator sbg penengah. Muhamad, yang semula dianggap sebagai orang asing dengan demikian dianggap tidak memihak salah satu sukupun, diminta untuk menjadi juru pisah atas konflik-konflik yang terjadi kemudian. Hal yang perlu dicatat adalah bahwa konflik yang terjadi di Yathrib TIDAK terjadi antara Muslim dan Yahudi; karena jika demikian Muhamad tidak mungkin dianggap sebagai penengah. Konflik yg terjadi adalah antara Muslim dgn suku QURAISH Mekah (suku Muhamad sendiri)

Juga telah kita lihat sebelumnya tidak ada perseteruan agama yang terjadi di Yathrib. Tetapi bagaimanapun, kaum Yahudi adalah bagian dari perjanjian itu karena mereka mengikat perserikatan dengan suku2 Arab.

Ini kesempatan emas bagi karir kenabian Muhamad yang sudah lama ia impikan. Sebagai bagian dari perjanjian itu, suku-suku itu tentulah akan melindungi sang Nabi dan juga anak istrinya dari serangan penduduk Mekah.

Jumlah mengikut Muslim di Yathrib semakin bertambah karena Yahudi menawarkan tempat mereka itu sbg tempat pengungsian aman bagi imigran Muslim. Yahudi tidak sekalipun mengira bahwa orang yang telah mereka berikan suaka akan berbalik melawan mereka, apalagi menghancurkan mereka.

Perjanjian itu tidak memberi Muhamad kekuasaan untuk memerintah. Ibnu Hisham melaporkan sebagian dari perjanjian itu. Tetapi sebagaimana yang akan kita lihat, perjanjian itu telah dimanipulasi. Tertulis:

“Yahudi harus menanggung pajak mereka dan Muslim juga harus menanggung pajak mereka. Masing-masing pihak harus membantu yang lain dari ancaman pihak luar. Mereka harus mengutatamakan saling membantu, berkonsultasi, dan kesetiaan dan tidak melakukan pengkhianatan. Mereka harus dengan sungguh-sungguh berdoa bagi keselamatan pihak lain. Hubungan antar pihak ini didasarkan pada kesalehan dan kemauan untuk mengakui hak-hak pihak lain, tidak didasarkan atas dosa dan perbuatan tercela. Orang yang bersalah harus dibantu untuk diperbaiki. Yahudi harus ikut serta membantu orang beragama lain selama perang berlangsung. Yathrib akan menjadi tempat perlindungan untuk orang-orang yang ada di dokumen ini. Bila ada konflik atau pertikaian yang akan menimbulkan masalah besar, maka haruslah diserahkan kepada Tuhan dan Muhamad sebagai utusan Tuhan; kaum Quraish dan sekutunya tidak boleh diberi bantuan dan perlindungan. Pihak-pihak yang ikut dalam perjanjian ini haruslah saling membantu dalam melawan setiap serangan ke Yathrib; setiap orang haruslah bertanggung jawab mempertahankan tanah dimana ia tinggal” (Ibn Hisham, vol. ii, pp 147-150)

Ada beberapa petunjuk bahwa dokumen perjanjian itu telah dimanipulasi. Hal yang paling nyata adalah bahwa tidak mungkin Yahudi mau menandatangani dokumen yang mengakui bahwa Muhamad adalah utusan Allah. Karena hal ini berarti penerimaan atas pernyataan Muhamad bahwa ia adalah utusan Allah. Jadi nyatalah bahwa dokumen di atas, kelihatannya telah dimanipulasi.

Juga ada beberapa kontradiksi dalam konteks dokumen tersebut. Ini diawali dengan adanya suatu perjanjian yang ditangani oleh dua suku yang berkuasa yang mempunyai hak dan kekuatan yang sama. Tetapi kemudian terdapat kalimat, ” 
Yahudi harus ikut serta membantu orang beragama lain selama perang berlangsung “ dan “Bila ada konflik atau pertikaian yang akan menimbulkan masalah besar, maka haruslah diserahkan kepada Tuhan dan Muhammad sebagai utusan Tuhan;” menyatakan adanya suatu kesan adanya ketidakseimbangan.

Pernyataan2 tsb nampaknya disisipkan belakangan. Pernyatan itu membuat Muslim mempunyai kekuatan yang lebih, padahal di bagian lain perjanjian dikatakan bahwa semua pihak mempunyai hak yang sama. Point yang paling penting adalah bagaimana mungkin Muhamad dianggap sebagai penengah sementara ia sendiri adalah pihak yang diuntungkan dari perjanjian itu ??

Mengherankan bahwa cendekiawan Muslim mempelajari surat tersebut selama berabad2 dan tidak sedikitpun mempertanyakan bagaimana mungkin Muhamad diangkat menjadi penengah dalam sebuah perjanjian, padahal ia sendiri ikut sbg salah satu pihak dlm perjanjian itu ???

Hal-hal itulah yang menguatkan bahwa perjanjian tersebut tidak otentik. Tetapi karena Muhamad dan pengikut-nya telah menghancurkan dokumen yang asli, maka tidak ada satupun yang tertinggal untuk kita, kecuali dokumen yang cacat tersebut.

PERANG SUCI

Setelah terjadi insiden di Badr dimana pengikut Muhamad menyerang karavan milik saudagar dan mengambil barang rampasan, maka berubahlah nasib Muhammad. Ia menjadi kaya karena barang rampasan itu, dan popularitasnya meningkat. Ia menjanjikan kekayaan dan budak perempuan kepada mereka yang mengambil bagian dlm pasukan perampoknya dan juga surga dengan pelayan-pelayan cantik dan sungai anggur untuk mereka yang mati shahid.

http://en.wikipedia.org/wiki/Battle_of_Badr
Image
Scene from Siyer-i Nebi (The Life of the Prophet) depicting Muhammad at Badr.

Untuk seorang pengikut fanatik yang **** dan rakus, ini merupakan tawaran yang tidak bisa ditolak. Bila mereka selamat, maka mereka akan mendapat bagian dari barang rampasan termasuk dapat wanita-wanitanya; tetapi bila mati, mereka akan masuk surga dengan imbalan yang serupa ditambah dengan nikmat dari Allah.

Yang menarik adalah bahwa bangsa Arab tadinya memiliki nilai-nilai kesusilaan yang diterapkan pada saat mereka menangkap wanita yang telah menikah, tetapi Nabi Allah telah mencabut nilai-nilai kesusilaan itu dan menyatakan bahwa adalah legal bagi seorang pria untuk mempunyai hubungan sexual dengan wanita yang tertangkap dalam perang. (Q. 4:24)

Yahudi memiliki agamanya sendiri, tidak bisa menerima doktrin Muhamad ttg ke-Nabiannya. Bahkan mereka mungkin menertawakan Muhamad dan pengikutnya. Hal itu tentunya dengan jelas bisa dimengerti. Bayangkan saja bagaimana Muslim bereaksi, bila ada orang diantara mereka yang meng-klaim dirinya adalah nabi Allah dan memulai agama baru. (Ingat LIA EDEN ! :wink: )

------------------------------------------------

1) http://users.erols.com/zenithco/treaty22.html#note1

2) http://www.usc.edu/dept/MSA/quran/maududi/mau59.html

BERSAMBUNG KE: 

APA YANG MUHAMMAD LAKUKAN terhdp:

- BANI QAINUQA & Perang Badr (624M)
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... .php?t=540

- BANI NADIR & Perang Uhud (625M) & Khaibar (628M)
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... hp?t=17061

- BANI QURAIZA & Perang Parit (629M)
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 9821#49821
Last edited by ali5196 on Mon Aug 11, 2008 7:49 pm, edited 33 times in total.
Translator

Posts: 15994
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm
Postby Hand15 » Mon Jan 15, 2007 1:59 am
Mulai Suka
Mulai Suka

Posts: 382
Joined: Wed Oct 05, 2005 2:40 am
Postby ali5196 » Tue Jul 10, 2007 1:24 am
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 638#193638


Contoh keadilan Muhamad terhadap PENDUDUK MEDINAH :
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=2720

Di Medinah, selama berabad2 tinggal 3 suku : Banu Qainuqa, Bani Nadir dan Bani Quraiza.

Muhamad (si tamu dan pendatang baru) datang dgn tawaran agama baru. MARAHlah ketiga bani tsb. Kenapa ? Bayangkan aja kalau LIA EDEN datang ke Medinah dan menawarkan agama barunya. MARAH khan Muslim ? Anyway ... ayo kita lihat bgm jalan ceritanya. Tapi ingat, walau ketiga bani itu marah, Muhamad tetap WELCOME di MEdinah.

Sampai disini ada yg tidak setuju nggak ?

OK ... mari dilanjutkan !

BANI QAYNUQA, menurut sumber Muslim telah :
-mencari kerusuhan
-meledek Muslim
-melukai mereka yg sering mengunjungi pasar dan
-bahkan mengintimidasi para wanita
-mereka tidak mau mendengarkan Muhamad

Reaksi Muhamad ? Ia menganggapnya sbg DEKLARASI PERANG !
Akibatnya :
- nabi suci mengepung kediaman mereka selama hampir dua minggu
- ketika mereka menyerah, semua lelaki diikat dan dijadikan tahanan.
- tadinya Muhamad ingin MEMBANTAI mereka, tapi Abdullah bin Ubayy meminta agar mereka jangan diBANTAI dan akhirnya Bani Qainuqa diusir dari Medinah (tanah nenek moyang mereka) dan meninggalkan harta, peralatan perang dan barang2 kerajinan mereka. Mereka disuruh jalan kaki ke gurun pasir tanpa sedikitpun peralatan utk menyelamatkan diri mereka !

ADIL NGGAK NIH ?????

=================
APA YG TERJADI DGN BANI NADIR ? Ayo kita lihat !

Menurut sumber2 Muslim, mereka dituduh :
-menolak mengadakan perjanjian damai dgnnya karena tidak mau mengakuinya sbg rasulullah
-Muslim membunuh seseorang Yahudi dan menuntut agar Bani Nadr membayar uang darahnya.
-Bani Nadr setuju tapi dibelakang mereka diam2 merencanakan utk membunuh nabi
-rencana pembunuhan gagal

Reaksi Muhamad ? Menuduh mereka fitnah dan menganggap ini sbg DEKLARASI PERANG. Akibatnya ? Bani Nadr diberi waktu 10 hari utk meninggalkan Medinah, dgn ancaman : kalau tidak, mereka akan dibunuh.

ADILKAH INI ?

=======================

BANI QURAIZA menurut sumber Muslim telah :

- melakukan perjanjian damai dgn Muhamad
- dituduh tidak membantu Muhamad dlm perang melawan B Qurasy (bani yahudi lainnya). Karena bantuan Quraiza, tentara Qurasy kalah tapi Quraiza TETAP dituduh berkhianat melanggar perjanjian.

Reaksi Muhamad ?
- B Quraiza dikepung selama 25 hari.
- mereka menyerah tanpa syarat (karena kaget diserang Muhamad)
- Muhamad memerintahkan para lelaki agar diikat tangan mereka, sementara para wanita dan anak2 disekap secara terpisah.
800 lelaki bertubuh sehat dibunuh, wanita dan anak2 dijadikan POW dan kekayaan mereka dibagi2kan antara para pejuang Muslim

ADILKAH INI ??????

Ingat : Muhamad adalah tamu Bani2 Yahudi tsb di Medinah. Kok tega ia mengusir tuan2 rumahnya dari tanah air mereka sendiri, membantai mereka dan memperbudak anak istri merkea ?
Translator

Posts: 15994
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm
Postby ali5196 » Fri Aug 17, 2007 10:53 pm
Rupanya ada Muslim yg menanggapi post saya ini :

http://muslim-christianity.faithweb.com ... edinah.htm

Silahkan anda menanggapinya. Saya sudah bosan menanggapi pembelaan Muslim yg isinya tidak lain dari ini melulu :

- Yahudi juga jahat, jadi boleh dong Muhamad jahat
- Yahudi yg fitnah (padahal post saya diatas menyatakan jelas2 tidak ! Muhamad CURIGA mereka akan fitnah karena mendapat info dari intel bernama Jibril.)
- Muhamad pasti betul !
- Muhamad boleh dong bela diri, biar dng cara membunuh.

dsb dsb. AH, tidur dulu ahhhh !
Translator

Posts: 15994
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm
Postby ali5196 » Wed Aug 29, 2007 10:32 pm
KRONOLOGI PENYEBARAN ISLAM LEWAT PEDANG
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=1930
Translator

Posts: 15994
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm
Postby ali5196 » Thu Nov 15, 2007 1:54 am
A SINA : perampokan/penjarahan atau bela diri ?
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... .php?t=860
Translator

Posts: 15994
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm
Postby vivaldi » Sun Nov 25, 2007 9:23 am
Rupanya ada Muslim yg menanggapi post saya ini :

http://muslim-christianity.faithweb.com ... 96_pembant aian_yahudi_medinah.htm


Ada baiknya saya coba tanggapi.


ali5196 wrote:
PEMBANTAIAN DI KHAIBAR
'Kalian (Yahudi) harus tahu bahwa bumi ini milik Allah dan RasulNya dan Saya ingin mengusir kalian dari tanah ini.' (Hadith Sahih Muslim 4363)
http://tapuzisrael.tripod.com/tapuz.html


Nice ! Coba diganti kata2nya :
'Kalian (Muslim) harus tahu bahwa bumi ini milik Yahwe dan Rasul2Nya dan Saya ingin mengusir kalian dari tanah ini.' Suka nggak Muslim ?

DEMIKIAN RENUNGAN ...
--------------------------------------------

muslim wrote
Ha.ha..lihat, kalimat seperti ini sudah pernah dikatakan oleh nabi Bani Israel sendiri:

2 raja-raja 5:15
5:15. Kemudian kembalilah ia dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Setelah sampai, tampillah ia ke depan Elisa dan berkata: "Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hambamu ini!


Ha .. ha ...., kalimatnya nabi Bani Israel????

Yang dikutip muslim diatas adalah kalimat dari Naaman, seorang panglima raja Aram,

2 Raja 5:1
Naaman, panglima raja Aram,...


Kalimat Naaman yang dikutip oleh muslim diatas ditujukan kepada nabi Elisa, yaitu :
2 raja-raja 5
15. Kemudian kembalilah ia (cat : Naaman) dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Setelah sampai, tampillah ia (cat : Naaman) ke depan Elisa dan berkata: "Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hambamu ini!"


Kalimat diatas berisi pengakuan Naaman bahwa YHWH berkuasa diseluruh bumiNaaman kemudian menawarkan kepada Elisa apa yang bisa dia berikan kepada Elisa.

Dan jawaban Elisa adalah
2 Raja 5 : 16
.... “..... sesungguhnya aku tidak akan menerima apa-apa” Dan walaupun Naaman mendesaknya supaya menerima sesuatu, ia tetap menolaknya.


Ha .. ha ... ha ...., jadi bukan seperti kelakuan Muhammad SAW yang “meminta” jatah seperlima harta jarahan jadi miliknya. Kelakuan yang lebih mirip seperti seorang kepala gangster.
Q 8:041
Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, ..........

Hadis Sahih Bukhari, Vol. IV, pg. 104:
Dikisahkan oleh Ibn ‘Umar bahwa sang Nabi berkata,”Mata pencaharianku ada di bawah bayangan tombakku, (1) dan dia yang tidak menaati perintahku akan dihinakan dengan membayar Jizya.”
Catatan: (1) “Di bawah bayangan tombakku” berarti “dari jarahan perang”.


Terlihatlah bagaimana bodohnya pembelaan muslim. Kalimat Naaman dikira kalimat nabi bani Israel. :oops:



muslim wrote
Ha.ha..lihat, kalimat seperti ini sudah pernah dikatakan oleh nabi Bani Israel sendiri:

2 tawarikh 15:13
15:13 Setiap orang, baik anak-anak atau orang dewasa, baik laki-laki atau perempuan, yang tidak mencari TUHAN, Allah Israel, harus dihukum mati.
 


Lagi-lagi muslim memperlihatkan kebodohan mereka saat mengutip ayat-ayat Alkitab dan mengira kalimat diatas diucapkan oleh nabi bani Israel.

Latar belakang ayat diatas adalah sbb :

Ayat diatas menggambarkan apa yang terjadi dikerajaan Yehuda saat dibawah pimpinan raja Asa.
2 taw 14 : 1
Setelah Raja Abia meninggal dan dikuburkan di makam raja-raja di Kota Daud, Asa putranya menjadi raja menggantikan dia. Di bawah pemerintahan Asa, negeri Yehuda tenteram selama sepuluh tahun.


Pada masa kekuasaan Asa muncullah nabi Azarya yang mengingatkan raja Asa untuk dekat dan menghiraukan YHWH.
2 taw 15 :
1 Roh Allah menguasai Nabi Azarya anak Oded,
2 sehingga ia pergi menemui Raja Asa, dan berkata, "Hai Raja Asa, dan seluruh penduduk Yehuda dan Benyamin! Dengar! TUHAN dekat padamu kalau kamu dekat pada-Nya. Jika kamu minta petunjuk TUHAN, Ia akan memberikannya. Tetapi kalau kamu tidak menghiraukan Dia, Ia pun tidak menghiraukan kamu.


Mendengar peringatan dari nabi Azarya tersebut, yang dilakukan oleh raja Asa dan penduduk kerajaan Yehuda adalah :

1. Menyingkirkan semua berhala
2 taw 15 : 8 – 9
Ketika Asa mendengar perkataan nubuat Azarya anak Oded itu, berkobarlah semangatnya. Ia menyingkirkan menyingkirkan dewa-dewa kejijikan dari seluruh tanah Yehuda dan Benyamin ..... 


2. Berjanji untuk setia kepada YHWH dan bersedia untuk dihukum mati jika tidak hidup menurut kehendak YHWH
2 taw 15
12 Mereka berjanji kepada TUHAN bahwa dengan sepenuh hati dan jiwa mereka akan hidup menurut kehendak TUHAN, Allah leluhur mereka.
13 Siapa saja, tua atau muda, laki-laki atau perempuan, yang tidak hidup menurut kehendak TUHAN pasti dihukum mati.


Secara singkat :
Raja Asa beserta seluruh penduduk kerajaan Yehuda menghancurkan berhala dan berjanji untuk setia kepada YHWH, jika mereka tidak setia kepada YHWH maka mereka bersedia untuk dihukum mati

Jadi esensinya sama sekali berbeda dengan pola ancaman yang dilakukan oleh Islam kepada pemeluk agama lain.

Q 8:39
Dan perangilah mereka sampai tiada fitnah (menyembah yang lain selain Allah), dan agama (ibadah) hanyalah bagi Allah saja.

Hadis Sahih Bukhari, Volume 1, Book 2, Number 24:
“Aku telah diperintahkan Tuhan untuk berperang melawan orang2 sampai mereka semua mengaku tiada Tuhan selain Awloh dan Muhammad adalah RasulNya, dan mereka melakukan sembahyang dan membayar Zakat. Jika mereka melakukan hal itu, darah dan harta benda mereka selamat dari ku.

Hadith Sahih Muslim 4363
'Kalian (Yahudi) harus tahu bahwa bumi ini milik Allah dan RasulNya dan Saya ingin mengusir kalian dari tanah ini.'


Penggunaan ayat 2 tawarikh 15 : 8 diatas sekali lagi memperlihatkan kebodohan muslim untuk mengajukan argumen yang benar, kalimat kesepakatan dianggap kalimat yang diucapkan nabi bani Israel.

:oops: :oops:

yang lain menyusul
Mulai Suka
Mulai Suka

Posts: 176
Joined: Sat Sep 17, 2005 12:02 pm
Location: Jakarta
Postby vivaldi » Sat Dec 01, 2007 8:38 am
ali5196 wrote
'Kalian (Yahudi) harus tahu bahwa bumi ini milik Allah dan RasulNya dan Saya ingin mengusir kalian dari tanah ini.' (Hadith Sahih Muslim 4363)

muslim wrote

Hadis tersebut aslinya berbunyi:
Sahih Muslim Book 019, Number 4363:
It has been narrated on the authority of Abu Huraira who said: We were (sitting) in the mosque when the Messenger of Allah (may peace be upon him) came to us and said: (Let us) go to the Jews. We went out with him until we came to them. The Messenger of Allah (may peace be upon him) stood up and called out to them (saying):O ye assembly of Jews, accept Islam (and) you will be safe. They said: Abu'l-Qasim, you have communicated (God's Message to us). The Messenger of Allah (may peace be upon him) said: I want this (i. e. you should admit that God's Message has been communicated to you), accept Islam and you would be safe. They said: Abu'l-Qisim, you have communicated (Allah's Message). The Messenger of Allah (may peace be upon him) said: I want this... - He said to them (the same words) the third time (and on getting the same reply) he added: You should know that the earth belongs to Allah and His Apostle, and I wish that I should expel you from this landThose of you who have any property with them should sell it, otherwise they should know that the earth belongs to Allah and His Apostle (and they may have to go away leaving everything behind). 

Dari narasi diatas, tampak bahwa orang-orang Yahudi mengetahui bahwa nabi SAW adalah benar rasul Allah karena mereka mengiyakannya. ("Abu'l-Qasim, you have communicated ").
Jadi hadis ini menjadi bukti bahwa orang-orang Yahudi mengetahui kabar tentang datangnya nabi terakhir dalam kitab-kitab mereka (i.e Taurat). Dan nabi SAW mencoba mengkomunikasikan hal ini baik-baik kepada orang-orang Yahudi tersebut. Dan jika mau maka rasul seharusnya dapat mengusir mereka dari tanah Arab. 


Hadis diatas sama sekali tidak menyebutkan bahwa orang Yahudi mengakui Muhammad SAW adalah rasulullah. Yang mereka katakan hanyalah "Abu'l-Qasim, you have communicated " (Abu’l Qasim, kamu telah menyatakan). Yang diakui oleh orang Yahudi hanyalah pengakuan bahwa Muhammad SAW pernah menawarkan Islam kepada mereka ("accept Islam and you would be safe").

Selain itu perhatikan pula bahwa kata (Allah’s Message) ditulis dalam tanda kurung. Mirip Al-Qurán yang harus disisip-sisip kalimat agar bisa dipas-paskan dengan kebutuhan muslim.
Kalau memang orang Yahudi mengakui Muhammad SAW adalah rasulullah, sangatlah mudah bagi mereka untuk berkata Äbu’l Qasim, kamu adalah benar Rasulullah” Namun tidak ada sama sekali pengakuan seperti itu dari orang Yahudi.

Bagaimana mungkin Yahudi akan menerima Muhammad SAW sebagai rasulullah karena Muhammad SAW tidak lulus (gagal total) saat ditest pengetahuan umumnya oleh orang Yahudi.

Sebagai contoh test yang dilakukan oleh Yahudi adalah saat Muhammad SAW ditanya tentang kisah Alexander Agung dan Seven Sleepers. Bagaimana mungkinlegenda Alexander Agung dengan gerbang besinya dan legenda Seven Sleepers masuk dalam Al-Qurán dan menjadi fakta sejarah.

Sudah pernah saya tuliskan disini :

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=4802
ALEXANDER AGUNG, SI KAFIR NABI MUSLIM (QS 18)

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=6137
LEGENDA THE SEVEN SLEEPERS DALAM QUR’AN

Bagaimana mungkin orang Yahudi akan percaya Muhammad SAW saat mereka melihat bahwa Muhammad SAW tidak lulus test pengetahuan seperti ini.
Sama seperti jika ada orang Malaysia mengaku nabi bagi orang Indonesia, namun saat ditest menyatakan bahwa Bandung Bondowoso adalah seorang nabi utusan Aulloh SWT yang membangun 999 candi dalam satu malam.

Akankah orang Indonesia percaya??? :lol: :lol:
Mulai Suka
Mulai Suka

Posts: 176
Joined: Sat Sep 17, 2005 12:02 pm
Location: Jakarta
Postby vivaldi » Sat Dec 08, 2007 8:19 pm
muslim wrote
Dan ucapan nabi SAW telah ditegaskan bahwa beliaulah nabi terakhir tersebut, yang mana seharusnya orang-orang Yahudi mengikutinya seperti apa yang dikatakan oleh Musa:

ulangan 18:15, 17-19
18:15. Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.
18:17 Lalu berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik;
18:18 seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.
18:19 Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban. 


Bosan sebetulnya melihat sikap hipokrit muslim seperti ini. Disatu sisi menuduh Alkitab sudah dipalsukan, tapi disisi lain kalau bisa dimanfaatkan maka dijadikanlah rujukan.

Bosan sebetulnya mendengar pembelaan kacangan ala muslim yang seperti ini.
Ayat Ulangan 18 : 15 sudah berbicara dengan sangat jelas :
18:15. Seorang nabi dari tengah-tengahmu

Memangnya orang Mekah yang jauhnya ribuan kilometer dari Israel bisa disebut dari tengah-tengah orang Israel.

Contoh analogi lainnya :
Presiden SBY berbicara ditelevisi :
"Hai rakyat Indoensia, Seorang pemimpin dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan muncul”

Pertanyaannya :
Siapa yang dimaksud presiden SBY diatas :
1. Orang Indonesia yang akan lahir dari salah satu dari suku bangsa yang ada diIndonesia.
2. Orang Malaysia yang adalah “saudara”bangsa Indonesia
3. Orang Thailand yang adalah “saudara”bangsa Indonesia

MAri kita dengarkan apa kira-kira jawaban muslim. :oops:

Lebih lanjut tentang bantahan terhadap klaim bohong Muhammad sudah diramalkan dalam alkitab silahkan baca disini.
MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN LAMA !!!
http://www.sarapanpagi.org/62-muhammad- ... vt729.html



ali wrote
Ini adalah riwayat dari akhir keberadaan bangsa Yahudi di Medinah (atau disebut juga : YATHRIB). Suatu kisah mengenai pembantaian etnik, pengkhianatan, dan Genocide yang dilakukan oleh utusan Allah (SAW = Damai Allah besertanya). Sang nabi menjarah komunitas Yahudi yang telah tinggal selama 2000 tahun di Medinah

muslim wrote
Wah ini nggak ngerti masalahnya...

Coba baca lagi kutipan dibawah:
Quote:
Dikutip dari Sejarah Hidup Muhammad, BAGIAN PERTAMA: ARAB PRA-ISLAM, Muhammad Husain Haekal 

Kota-kota seperti Mekah, Ta'if, Yathrib dan yang sejenis itu seperti wahah-wahah (oase) yang terserak di celah-celah gunung atau gurun pasir, terpengaruh juga olehsifat-sifat pengembaraan demikian itu. Dalam susunan kabilah serta cabang-cabangnya, perangai hidup, adat-istiadat serta kebenciannya terhadap segala yang membatasi kebebasannya lebih dekat kepada cara hidup pedalaman daripada kepada cara-cara di kota, sekalipun mereka dipaksa oleh sesuatu cara hidup yang menetap, yang tentunya tidak sama dengan cara-hidup pedalaman. Dalam pembicaraan tentang Mekah dan Yathrib pada pasal berikut ini akan terlihat agak lebih terperinci.

Coba perhatikan kutipan diatas. Masyarakat Yahudi atau masyarakat lainnya jaman dahulu tidaklah menganut pola hidup menetap. Tidak ada hubungannya atau tidak ada masalah seandainya nenek moyangnya menetap 2000 tahun sekalipun kemudian suatu saat salah satu keturunannya meninggalkan tanah asalnya. 


Konteks yang dikutip Haekal tidaklah berbicara tentang komunitas Yahudi melainkan kabilah-kabilah yang memang tidak terbiasa dengan hidup dikota-kota.
Mari kita gunakan sumber yang sama dengan yang digunakan oleh muslim.

Dikutip dari :
Sejarah Hidup Muhammad, BAGIAN PERTAMA: ARAB PRA-ISLAM, Muhammad Husain Haekal
Anak negeri pada masa itu bahkan sampai sekarang adalah penduduk pedalaman yang tidak biasa dikota-kota. Mereka tidak betah tinggal menetap di suatu tempat.

Jadi tidak ada hubungannya dengan orang Yahudi

Dikutip dari :
Sejarah Hidup Muhammad, BAGIAN KESEMBILAN: IKRAR1 'AQABA
Muhammad Husain Haekal

Nasib baik telah jatuh di Yathrib, suatu hal yang tidak terjadi pada kota yang lain. Waktu itu dua kabilah Aus dan Khazraj adalah penyembah berhala di Yathrib. Mereka saling bertetangga dengan orang-orang Yahudi. ..... Sejarah memperlihatkan bahwa orang-orang Masehi di Syam, yang berada di bawah pengaruh Rumawi Timur (Bizantium) sangat membenci orang-orang Yahudi, ...... Mereka menyerbu Yathrib guna memerangi orang-orang Yahudi.

Orang Yahudi di Yathrib (Medinah) adalah orang kota yang sudah menetap, sehingga orang Romawi Timur sesuai penuturan Haekal bisa menyerang orang Yahudi di Yathrib. Orang Yahudi bukanlah seperti kabilah yang pindah-pindah terus seperti kebohongan yang diutarakan oleh muslim diatas.

Bahkan lebih jauh lagi disebutkan ternyata orang Yahudi adalah tuan dikota Madinah (Yathrib), sementara orang Arab Asli justru adalah kuli-kuli. Kedudukan berubah akibat adanya intrik yang dilakcarkan oleh orang Arab terhadap orang Yahudi.

Dikutip dari :
Sejarah Hidup Muhammad, BAGIAN KESEMBILAN: IKRAR1 'AQABA
Muhammad Husain Haekal

Mereka (Romawi Timur) menyerbu Yathrib guna memerangi orang-orang Yahudi. Akan tetapi karena tidak berhasil mereka lalu membujuk dan meminta bantuan Aus dan Khazraj. Tidak sedikit jumlah orang-orang Yahudi itu kemudian yang mereka bunuh. Dengan demikian kedudukan orang-orang Yahudi sebagai yang dipertuan dijatuhkan, dan orang-orang Arab kabilah Aus dan Khazraj yang tadinya terbatas hanya sebagai kuli telah dinaikkan. Sesudah
itu orang-orang Arab itu berusaha lagi akan menghantam orang-orang Yahudi supaya kekuasaan mereka atas kota yang makmur dan subur dengan pertanian dan air itu lebih besar lagi. 
Siasat mereka ini berhasil baik sekali.


Jadi terlihatlah bahwa orang-orang Arab asli memang sudah dari sononya pingin menghantam orang Yahudi. Dan pada akhirnya kebencian, iri hati, dengki orang Arab kepada orang Yahudi dikulminasikan oleh Muhammad dan terus dibawa hingga sekarang.
Mulai Suka
Mulai Suka

Posts: 176
Joined: Sat Sep 17, 2005 12:02 pm
Location: Jakarta
Postby vivaldi » Sat Jan 05, 2008 7:01 pm
muslim wrote
Hal ini juga didasari oleh keyakinan Yahudi (di masa lalu), bahwa pemenang perang dapat menduduki kota asal penduduk asli:
ulangan 19:1-2
19:1. "Apabila TUHAN, Allahmu, sudah melenyapkan bangsa-bangsa yang negerinya diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, dan engkau sudah menduduki daerah mereka dan diam di kota-kota dan rumah-rumah mereka,
19:2 maka engkau harus mengkhususkan tiga kota di dalam negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk diduduki. 


Konteksnya berbeda.
Peperangan yang dilakukan oleh orang Israel adalah karena mereka harus melewati beberapa kota-kota yang diduduki pihak lain saat hendak memasuki Kanaan. Peperangan disebabkan oleh salah satunya karena penduduk asli tidak mengijinkan orang Israel melalui wilayah mereka setelah orang Israel meminta ijin
Bilangan 21
21. Kemudian orang Israel mengirim utusan kepada Sihon, raja orang Amori dengan pesan :
22. Ïzinkanlah kami melalui negerimu ........ sampai kami melalui batas daerahmu
23. Tetapi Sihon tidak mengizinkan ..... ia mengumpulkan seluruh laskarnya lalu keluar kepadang gurun menghadapi orang Israel 


Seringkali pula peperangan dilancarkan oleh penduduk asli terhadap orang Israel.
Keluaran 17:8
Lalu datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang Israel di Rafidim.

Bilangan 21:1
Raja negeri Arad, orang Kanaan yang tinggal di Tanah Negeb, mendengar, bahwa Israel datang dari jalan Atarim, lalu ia berperang melawan Israel, dan diangkutnya beberapa orang tawanan dari pada mereka. 


Jadi konteksnya sangat berbeda dengan perompakan yang dilakukan oleh Muhammad SAW terhadap komunitas Yahudi di Yathrib.
Di Yathrib kenyataannya adalah sbb :
• Yahudi menerima Muhammad SAW dengan baik dan dengan tangan terbuka di Yathrib.
• Yahudi tidak pernah menyerbu komunitas muslim di Yathrib, yang ada menurut sumber Islam hanyalah 
gosip bahwa Yahudi mau menyerbu muslim
• Yahudi tidak pernah menjarah harta benda muslim di Yathrib
• Yahudi tidak pernah memancung kepala 700 orang muslim di Yathrib
• Yahudi tidak pernah menjual muslimah sebagai budak


Toh Muhammad SAW tetap saja merampok Yahudi. Tujuannya seperti yang sudah ditulis oleh sdr ali5196 : TAHTA, HARTA, WANITA TAHTA, HARTA, WANITA
Dengan harta yang diperoleh dari merampok orang Yahudi maka Muhammad SAW dapat membayar pengikut-pengikutnya.

Lagipula kalau muslim berpendapat “pemenang perang dapat menduduki kota asal penduduk asli” kenapa muslim harus sewot dengan keberadaan negara Israel dan senantiasa menuduh mereka tidak berhak karena merebut dari orang Palestina. Toh menurut muslim pemenang perang dapat menduduki kota asal penduduk tanah asli.

Lagipula hak Israel atas tanah Palestina toh dijamin oleh Aulloh SWT
QS 5 :21 :
Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu [409], dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.
 :oops:



muslim wrote
Jika nabi Musa dan tentaranya saja dapat mengusir bangsa Amalek dari Yathrib, mengapa kamu mempermasalahkan bahwa nabi Muhammad SAW dan pasukan muslimin mengusir Yahudi dari Yathrib? ....


Sejak kapan orang Amalek tinggal di Medinah?? Lagi-lagi tipu muslimin demi mengaitkan kepulangan Musa melalui Medinah. Jadi kalau Musa melewati Medinah maka Paran dapat ditafsirkan menjadi Mekah. Hi .. hi ...

Orang Amalek tinggal disekitar Kadesh dan ditemui orang Israel saat mereka mengembara di jazirah Sinai setelah keluar dari Mesir.

Kejadian
14:7 Sesudah itu baliklah mereka dan sampai ke En-Mispat, yakni Kadesh, dan mengalahkan seluruh daerah orang Amalek,


Lokasi Kadesh kira-kira disini.



Berikut diberikan ayat tentang Amalek
Keluaran 17 : 8
Lalu datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang Israel di Rafidim


Perjumpaan dengan orang Amalek diawali dengan serbuan orang Amalek terhadap orang Israel. Sangat berbeda dengan orang Yahudi Medinah yang menerima Muhammad SAW dengan baik hati dan tangan terbuka untuk kemudian dirampok harta bendanya dengan melaui serangkaian fitnah oleh Muhammad SAW.

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=2405
BAGAIMANA MUHAMMAD SAW MERAMPOKI YAHUDI

Orang Yahudi Medinah menerima Muhammad SAW, namun hanya berselang berapa bulan saja Muhammad SAW sudah melancarkan aksi perompakan terhadap karavan orang Mekah. Jadi buat apa orang Yahudi harus bersahabat dengan perompak, apalagi menerima sang perompak sebagai nabi??.

Jadi karena Yahudi tidak mau menerima perompak sebagai nabi, terus Muhammad SAW merasa punya hak untuk merampok, menjarah dan mengusir Yahudi????? :twisted:
Mulai Suka
Mulai Suka

Posts: 176
Joined: Sat Sep 17, 2005 12:02 pm
Location: Jakarta
Postby ali5196 » Mon Jan 07, 2008 1:47 am
... double ...
Last edited by ali5196 on Mon Aug 11, 2008 7:44 pm, edited 2 times in total.
Translator

Posts: 15994
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm
Postby vivaldi » Thu Jan 10, 2008 10:49 am
muslim wrote
Kutipan kamu berikut justru menjelaskan bahwa bangsa Yahudi memang berpindah-pindah/nomaden:

ali5196 wrote:
”Terbukti bahwa pada thn 70 AD, bangsa Roma telah membantai kaum Yahudi di Palestina, dan pada thn 132 AD mengusir mereka dari tanah itu, sehingga banyak kaum Yahudi yang melarikan diri untuk mencari suaka di Hejaz, suatu daerah yang bersebelahan dengan tanah Palestina di bagian selatan. Di sana, mereka bermukim ditempat dimana mereka bisa mendapatkan sumber mata air dan tumbuh-tumbuhan,


Muslim rupanya tidak bisa membedakan antara terusir dari tanah air dengan nomaden.
Mengikuti pola pikir muslim berarti orang Palestina juga adalah orang Nomaden karena sebagian dari mereka hidup di Yordania, sebagian hidup di Gaza dan sebagian hidup di Tepi Barat.
Jadi :
Tidak ada masalah seandainya nenek moyang orang Palestina menetap 2000 tahun sekalipun kemudian suatu saat salah satu keturunannya meninggalkan tanah asalnya



muslim wrote
Coba saya ambil kutipan yang tidak berasal dari Maududi:

Quote:
Dikutip dari The History of The Qur'anic Text
- From Revelation to Compilation -
Sejarah Teks Al-Quran - Dari Wahyu Sampai Kompilasinya -
Prof. Dr. M.M al A'zami

Tampaknya terdapat pula gerakan kependudukan lain di semenanjung Arab. Perlu dicatat, di sana terdapat para pengungsi bangsa Yahudi, beberapa abad kemudian, memperkenalkan agamanya pada masa pengasingan orang¬orang Babilonia. Mereka kemudian menetap di Yathrib (Madinah sekarang), Khaebar, Taima', dan Fadak pada tahun 587 sebelum masehi dan tahun 70 Masehi. (20)
(20) Jawad 'Ali, al-Mufassal fi Tarikh al-'Arab Qabl al-Islam, i:658, Ibid., i: 614-18 memuat informasi yang amat penting tentang pemukiman Bangsa Yahudi di Yathrib dan Khaibar.


Cukup jelas toh bangsa Yahudi bukan penduduk asli Yathrib.... 


Jadi menurut sumber Islam, setidaknya orang Yahudi mendiami wilayah Yathrib (Madinah sekarang), Khaebar, Taima', dan Fadak pada tahun 587 sebelum masehi.

Sementara Muhammad SAW sendiri baru masuk Yathrib sekitar tahun 600 an masehi. Atau sekitar 1200 tahun sesudah orang Yahudi mendiami Yahtrib.

Jadi siapa yang lebih dahulu mendiami Yathrib???
Yahudi

Sungguh kasihan muslim, mencoba menggunakan referensi justru membuktikan bahwa orang Yahudi jauh lebih dahulu mendiami kota Yathrib. :oops: :oops:
Mulai Suka
Mulai Suka

Posts: 176
Joined: Sat Sep 17, 2005 12:02 pm
Location: Jakarta
Postby vivaldi » Mon Jan 14, 2008 11:30 pm
ali5196 wrote:
Alasan lain mengenai mengapa tidak ada sejarah yang otentik mengenai Yahudi Arab adalah karena Muhammad telah menghancurkan mereka semua. Tidak ada orang mati yang bisa menulis sejarah, bukan ?

muslim wrote :
Mana buktinya bahwa nabi SAW menghancurkan dokumen-dokumen penting bangsa Yahudi? Tadi situ yang nuduh-nuduh Maududi ngarang cerita, la apa ente juga tidak ngarang-ngarang cerita? 


Sejarah ditulis oleh mereka yang menang perang. 
Contoh paling gamblang adalah sejarah G30S. Selama 30 tahun kita disodorkan versi G30 S adalah :
1. Gerakan yang dilancarkan PKI
2. Para jenderal disiksa oleh Gerwan dan Gerwani
3. Para jenderal disiksa di wilayah Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma

Namun setelah Suharto tumbang, terlihatlah informasi baru yang muncul yaitu :
1. Suharto sudah diberitahu oleh Brigjen Suparjo tentang rencana penjemputan para jendral namun tidak mengambill tindakah apapun untuk mencegahnya (membiarkan koleganya dihabisis)
2. Tokoh-tokoh utama G30S yaitu Letkol Untung dan Syam Kamaruzaman adalah sahabat lama Suharto
3. Suhartolah yang mendatangkan 2 divisi pasukan dari kodam Brawijaya 530 dan Diponegoro 454 yang digunakan untuk mem”backup” gerakan 30 S
4. Tidak ada gerwan dan gerwani diwilayah Lubang Buaya pada 30 September 1965
5. Wilayah lubang buaya berada diluar kompleks pangkalau AU Halim.

Jadi sejarah tentang pengusiran Yahudi dari Medinah adalah versi muslim yang sudah pasti akan berusaha membenarkan tindakan Muhammad SAW. Kisah sebenarnya sangat mungkin jauh lebih memilukan dibanding apa yang tertulis dalam sira.
Hanya Tuhan yang tahu.



muslim wrote
Perhatikan kutipan berikut yang menunjukkan bahwa bangsa Yahudi bukanlah bangsa asli Arab:

Phillip Hitti, dalam karyanya yang berjudul, Sejarah Bangsa Arab, menyebut,

"Kendati istilah semit muncul belakangan di kalangan masyarakat Eropa, hal tersebut biasanya dialamatkan pada orang-orang Yahudi karena yang terkonsentrasi di Amerika. Sebenarnya lebih tepat ditujukan pada penduduk bangsa Arab yang, lebih dari kelompok manusia lain, telah mendapat ciri bangsa Semit secara fisik, kehidupan, adat istiadat, cara berpikir dan bahasa. Orang-orang Arab masih tetap sama sepanjang pen¬catatan sejarah."(9)

(9) M. Mohar 'A17, Siratan-Nabi,jilid.lA, hlm.30-31, dikutip dari buku P.K. Hitti, History of the Arabs, hlm.8-9.
 


Semit mengacu kepada keturunah Shem, anak nabi Nuh.
Jadi orang Arab maupun orang Israel dapat digolongkan orang Semit.

Orang Arab Asli-pun asalnya dari Yaman yang kemudian migrasi ke utara sekitar abad ke 2 SM. Sementara orang Yahudi sesuai pendapat muslim sudah menetap di Yathrib tahun 587 sebelum masehi

Menurut sumber Islam, orang Arab dibagi menjadi 2 golongan yaitu orang Arab asli yang berasal dari Qathan / Joktan dan orang Arab (yang tidak asli ?) yang hanya mengambil bahasa Arab sebagai bahasa mereka.

Sumber :
Sejarah Islam
Ahmad Al-Usairy
Akbar Media Eka Sarana, 2003, halaman 62

2. Arab Baqiyah
MEreka adalah orang-orang Arab yang hingga saat in masih ada. Mereka adalah bani Qathan dan Bani Adnan. BANU QATHAN ADALAH ORANG ARAB ARIBAH (ORANG ARAB ASLI) dan tempat mereka adalah di SELATAN jazirah Arab. …….. Sedangkan bani Adnan, mereka adalah orang-orang Arab Musta’ribah, yakni orang-orang Arab yang MENGAMBIL bahasa Arab sebagai bahasa mereka. Mereka adalah ORANG-ORANG ARAB BAGIAN UTARA……


Bangsa Arab Asli berasal dari wilayah Yaman, menjelang runtuhnya bendungan Marib mereka mulai menyebar ke utara hingga wilayah Medinah dan Mekah.

Sumber :
Sejarah Hidup Muhammad
Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfury
Robbani Press, Jakarta, 2002, halaman 3

.... dari Yaman, kemudian mereka menyebar di seluruh penjuru jazirah. Mayoritas kepindahan mereka itu menjelang peristiwa sailul Arab (banjir besa akibat runtuhnya bendungan Ma’rib) ......... Tsalabah bin Amru, ..... berjalan menuju Medinah dan tinggal disana. Diantara anak cucu Tsalabah adalah al-Aus dan al-Khazraj ......... Haritsa bin Amru ....... mendiami Mekah

Runtuhnya bendungan Ma’rib terjadi diakhir berkuasanya kerajaan Saba.
Sumber :
Sejarah Islam
Ahmad Al-Usairy
Akbar Media Eka Sarana, 2003, halaman 65

Kerajaan Saba (955 SM – 115 SM)
......... Namun kemudian bendungan ini semakin aus dan akhirnya hancur binasa. Maka terjadilah sebuah bencana air bah yang dahsyat. Akhirnya penduduk setempat banyak yang pindah ke utara. Peristiwa ini sekaligus menjadi tanda kehancuran Saba.....


Jadi kepindahan orang Arab Asli dari wilayah Yaman menuju ke Medinah dan Mekah baru terjadi diakhir kekuasaa kerajaan Saba yaitu sekitar abad ke 2 SM - 1 SM. Jadi sangat mungkin suku Quraish juga baru mendiamii wilayah Mekah sekitar abad-abad tersebut terbukti tidak adanya catatan historis tentang Mekah sebelum abad ke2 M. Sementara menurut sumber muslim sendiri, Yahudi mulai mendiami Medinah sekitar tahun 587 SM. 

Lebih jauh silahkan baca :
KEBOHONGAN SEJARAH MEKAH, KABAH DAN ZAMZAM
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=2961


Jadi melihat pola migrasi dari Yaman, maka sangat mungkin suku Quraish adalah keturunan Qathan, bukan keturunan Ismail. Karena keturunan Ismail tinggal di Utara, sekalipun muslim mungkin akan berkeras dengan menyatakan bahwa Abraham dari Israel membawa Ismail ke Mekah yang kering kerontang, kemudian keturunan Ismail kembali lagi ke utara menuju wilayah sekitar Yordania.???

:lol: :lol:
Mulai Suka
Mulai Suka

Posts: 176
Joined: Sat Sep 17, 2005 12:02 pm
Location: Jakarta
Postby vivaldi » Sat Feb 02, 2008 1:15 pm
ali wrote
INVASI terhdp BANI QAYNUQA:
Ini adalah kelompok Yahudi pertama yg jadi obyek luapan kemarahan Muhamad. ......
Saifur Rahman al-Mubarakpuri dlm Ar-Rahiq Al-Makhtum menulis;
"Mereka (Banu Qaynuqa) memulai mencari kerusuhan, meledek Muslim, melukai mereka yg sering mengunjungi pasar dan bahkan mengintimidasi para wanita. Hal2 ini semakin meruncing keadaan shg nabi (SAW) mengumpulkan mereka, menegur mereka dan menyerukan agar mereka bertindak secara rasional, dewasa dan diperingatkan agar tidak lagi melakukan pelanggaran. Tetapi mereka tetap bersikeras dan tidak mempedulikan peringatannya dan mengatakan: “Jangan besar kepala dgn kekalahan Quraish yg tidak berpengalaman dlm perang. Kalau kau mengajak kami berperang, kau akan sadar bahwa kami ahli perang.” (2)

Apapun yg dikatakan sejumlah Yahudi itu kdp Muhamad itu bukan merupakan pernyataan resmi penduduk. Ini hanyalah alasan yg dicari2 Muhamad utk dapat kesempatan emas utk berperang. Maududi mengatakan, “Ini kata2 jelas sbg deklarasi perang.”

muslim wrote
Ucapan seperti itu pada jaman dahulu kala memang benar-benar suatu deklarasi atau tantangan perang. Dan isyarat seperti ini diketahui atau dikenal oleh tiap orang atau setidaknya dipahami oleh pasukan perang. Sebab Yahudi sendiri akan segera menyambit batu dan menghunus golok terhadap orang yang tidak disukainya:


Lucunya kisah bagaimana Yahudi menghina muslimah munculnya belakangan setelah era Ibn Ishaq yang adalah penulis sira pertama. Kisah ini tidak muncul dalam tulisan Ibn Ishaq yang meninggal sekitar 151 H, sangat mungkin karena peristiwa ini memang tidak pernah terjadi.
Peristiwa Muhammad SAW merampok bani Qaynuqa tentu saja menempatkan Muhammad SAW sebagai aggressor yang menyerang kaum Qainuqa hanya karena tergiur harta benda Yahudi. Untuk itu diperlukan prolog yang harus menempatkan Yahudi sebagai pihak yang salah dan prolog itu adalah "persitiwa" Yahudi menghina muslimah dipasar. Kisahya muncul belakangan oleh Ibn Hisham yang mengedit karya Ibn Ishaq. Ibn Hisham sendiri wafat sekitar 218 H, sementara Ibn Ishaq wafat sekitar 151 H. Jadi ada jeda sekitar 70 tahun antara keduanya.
Sumber :
Sirah Ibnu Ishaq
Buku III, halaman 330 :

Catatan kaki Ibnu Hisham
568. Abdullah bin Jaffar …. Berkata, “… Seorang wanita Arab membawa beberapa barang dan menjualnya dipasar milik bani Qainuqa. Dia duduk disebelah seorang tukang emas, dan kemudian beberapa orang mulai mengganggunya dan menyuruhnya untuk membuka kerudung wajahnya tetapi dia menolak. Si tukang emas menarik bajunya sehingga terbukalah sebagian tubuh dari wanita tersebut dan merekapun menertawakannya. Wanita itu menjerit dengan keras dan seorang muslim mengetahuinya kemudian dia melompat dan menyerang si tukang emas hingga tewas. Ternyata tukang emas tersebut adalah seorang Yahudi, maka kemudian orang Yahudi yang lain datang mengeroyoknya hingga tewas. Maka kemudian keluarga si muslim meminta bantuan para muslim yang lain untuk melawan orang-orang Yahudi. Maka keteganganpun terjadi diantara kedua belah pihak.


Jadi setelah sekitar 70 tahun dari masa Ibn Ishaq atau sekitar 200 tahun setelah "peristiwa bani Qaynuga", barulah muncul kisah bagaimana “Yahudi menghina muslimah” dipasar. Tambahan kisah yang cukup untuk menjustifikasi penyerangan terhadap Yahudi Qainuqa.



muslim wrote
Sebab Yahudi sendiri akan segera menyambit batu dan menghunus golok terhadap orang yang tidak disukainya:
yohanes 8:58-59
8:58 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."
8:59 Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.
 


Lagi-lagi konteksnya berbeda.
Alasan orang Yahudi melempari batu kepada Yesus adalah karena Yesus menyatakan diriNya sudah ada sebelum Abraham, atau dengan kata lain memiliki sifat ilahi. Hal yang bisa dianggap menghujat dan menyamakan diri dengan YHWH dan hukumannya adalah rajam
Imamat 24:16
Siapa yang menghujat nama TUHAN, pastilah ia dihukum mati dan dilontari dengan batu oleh seluruh jemaah itu. Baik orang asing maupun orang Israel asli, bila ia menghujat nama TUHAN, haruslah dihukum mati. 


Sementara penyerangan Muhammad SAW terhadap bani Qaynuga adalah untuk merampok harta, benda dan wanita Yahudi. Namun dalam perjalanan catatan “sejarah” ala muslim selanjutnya dikaranglah cerita bahwa Yahudilah yang nantang-nantang jadi sah-sah saja untuk dibasmi.

Menyedihkan, seperti aksi maling teriak maling.



muslim wrote
Sebab Yahudi sendiri akan segera menyambit batu dan menghunus golok terhadap orang yang tidak disukainya:
ulangan 13:12-15
13:12. Apabila di salah satu kota yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk diam di sana, kaudengar orang berkata:
13:13 Ada orang-orang dursila tampil dari tengah-tengahmu, yang telah menyesatkan penduduk kota mereka dengan berkata: Mari kita berbakti kepada allah lain yang tidak kamu kenal,
13:14 maka haruslah engkau memeriksa, menyelidiki dan menanyakan baik-baik. Jikalau ternyata benar dan sudah pasti, bahwa kekejian itu dilakukan di tengah-tengahmu,
13:15 maka bunuhlah dengan mata pedang penduduk kota itu, dan tumpaslah dengan mata pedang kota itu serta segala isinya dan hewannya.
 


Lagi-lagi konteksnya berbeda

Ayat Ulangan 13 adalah peringatan dan hukuman bagi dalam kasus ajakan untuk menyembah ilah yang lain.
Ulangan 13 : 1 - 2
Apabila ditengah-tengahmu muncul seorang nabi ... dan ia membujuk : “Mari kita mengikuti allah lain ....


Perintah penghukuman tetap harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian yaitu haruslah engkau memeriksa, menyelidiki dan menanyakan baik-baik

Lagipula barang jarahan yang terkumpul haruslah dimusnahkan, bukannya untuk dinikmati seperti dalam kasusnya Muhammad

Ulangan 13:16
Seluruh jarahan harus kaukumpulkan di tengah-tengah lapangan dan harus kaubakar habis kota dengan seluruh jarahan itu sebagai korban bakaran 


Jadi upaya muslim menyamakan ayat diatas dengan perompakan dan penjarahan yang dilakukan Muhammad SAW terhadap Yahudi Medinah adalah tidak tepat.
Mulai Suka
Mulai Suka

Posts: 176
Joined: Sat Sep 17, 2005 12:02 pm
Location: Jakarta
Postby vivaldi » Wed Feb 06, 2008 11:38 pm
ali wrote
Tidakkah ada yg pernah bertanya, MENGAPA ? Mengapa insiden sepele dijadikan alasan bagi seseorang yg mengaku utusan Tuhan utk MENGUSIR SELURUH PENDUDUK yg sudah bermukim disama secara turun temurun dan menyita seluruh harta benda mereka ?

muslim wrote
Insiden ini mungkin sepele bagi orang sekarang. Tapi bagi orang dahulu itu bukan insiden biasa dan bukan masalah fanatik atau tidak fanatik. Orang-orang Yahudi sebenarnya telah memaklumatkan isyarat perang!!! (meski tak diucapkan). Pengertian seperti ini didapat seperti tertera dalam ayat ulangan 13:12-15 diatas. Bukankah mereka sudah menandatangani perjanjian Madinah sebelumnya?


Perjanjian Medinah justru menimbulkan keganjilan yang luar biasa.

1. Pengakuan bahwa Muhammad SAW adalah sang nabi
Sudah jelas bahwa kaum Yahudi tidak pernah mengakui Muhammad SAW sebagai nabi bagi mereka. Penolakan itu jelas terekam dalam Al-Qur’an.
QS 2 : 146 :
Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri [97]. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.

QS 6 : 20 :
Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya, mereka mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Orang-orang yangmerugikan dirinya, mereka itu tidak beriman (kepada Allah).

QS 6 : 21 :
Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan.


Jadi bagaimana mungkin pihak Yahudi akan menerima dokumen yang mengakui Muhammad SAW sebagai nabi.???
Kalau Yahudi menerima Muhammad sebagai nabi seperti klaim dokumen perjanjian Medinah diatas, itu hanya membuktikan bahwa Al-Qurán salah saat menulis bahwa Yahudi menolak Muhammad :lol: :lol:

2. Orang-orang Yahudi akan membantu biaya perang
Apa untungnya bagi kaum Yahudi untuk membantu biaya perang yang akan dilancarkan oleh Muhammad SAW?. Peperangan yang dilancarkan oleh Muhammad SAW adalah peperangan dengan tujuan perampokan. Kaum Yahudi Medinah pada waktu itu hidup sebagai pedagang-pedangan yang tidak ada urusannya dengan perampokan.
Sumber :
Sejarah Hidup Muhammad – Sira Nabawiyah
Syaikh Shafiyyur Rahman al-Mubarakfury
Robbani Press, Jakarta, 2002, halaman 244

Mereka mahir dalam hal mencari penghasilan. Mereka menguasai perdagangan biji-bijian, korma, khomer dan pakaian. Mereka mengimpor pakaian, biji-bijian dan khomer, dan mengekspor korma. Selain itu mereka memiliki pekerjaan-pekerjaan yang memiliki para pekerja.

Orang-orang Yahudi Madinah adalah pedagang. Dimana-mana-mana yang namanya pedagang tidak menyukai adanya peperangan karena itu berarti hilangnya pemasukan atau dengan kata lain perang menimbulkan kerugian perdagangan.
Jadi buat apa kaum Yahudi menyetujui untuk membiayai operasi perampokannya Muhammad SAW.??????

3. Orang-orang Yahudi akan ikut berperang
Apa untungnya bagi kaum Yahudi untuk ikut berperang yang sebetulnya tidak lebih dari aksi perampokan.
Lucunya Mubarakfury sendiri menuliskan bahwa kaum Yahudi tidak mahir berperang.
Sumber :
Ibid, halaman 417
Telah kami kemukakan bahwa orang-orang Yahudi itu sangat memusuhi Islam, namun mereka bukanlah orang-orang yang ahli perang ……

4. Harus saling membantu jika ada serangan terhadap Yatsrib
Sungguh lucu, serangan terhadap Yatsrib yang dilakukan oleh Quraish Mekah adalah karena mereka sudah terlalu kesal dengan ulah Muhammad SAW yang berulang-ulang merampoki caravan Quraish. Perang ini dikenal sebagai perang Uhud yang terjadi sekitar bulan Maret 625 M.
Sumber :
Mubarakfury, halaman 343
Kemarahan penduduk Makkah meluap terhadap kaum muslimin karena kekalahan mereka dalam perang Badr dan tewasnya para pemimpin mereka dalam perang tersebut. Sehingga mereka bertekad untuk melakukan tindak pembalasan.

Muhammad SAW sendirilah yang mencari masalah dengan merampoki kaum Quraish. Saat Quraish menuntut balas yang adalah hak mereka, buat apa kaum Yahudi harus membantu Muhammad SAW yang jelas-jelas adalah perampok.

5. Penyelesaian dijalan Allah dan Muhammad SAW
Masyarakat Yahudi Medinah sekalipun bukan satu kesatuan namun saat itu mereka telah memiliki aliansi dengan suku Khazraj dan Aus.
Sumber :
Mubarakfury, halaman 245
Di Yatsrib terdapat tiga kabilah Yahudi yang terkenal, yaitu :
1. Bani Qainuqa, mereka adalah sekutu Khazraj. Pemukiman mereka di dalam kota Madinah
2. Bani Nadhir
3. Bani Quraizah.
Bani Nadhir dan bani Quraizah adalah sekutu kabilah Aus dan pemukiman mereka berada disekitar Madinah.


Jadi buat apa mereka harus menggantungkan nasibnya ditangan keputusan Muhammad SAW yang waktu itu tidak lebih adalah pendatang baru kedalam komunitas Madinah.
Lagipula sungguh aneh, bagaimana mungkin Muhammad SAW yang adalah salah satu penandatangan”perjanjian” bisa dijadikan pengadil jika ada perselisihan yang melibatkan Muhammad SAW?????

Dengan pemikiran kritis dapat dilihat bahwa klausul no. 2, 3 dan 4 diatas sangat mungkin adalah rekayasa belakangan. Klausul-klausul yang dikemudian hari akan digunakan sebagai dasar tuduhan bahwa kaum Yahudi telah mengkhianati perjanjian karena tidak mau membantu Muhammad SAW dalam peperangannya. Dan karena Yahudi telah “menghianati” perjanjian, atau dengan kata lain telah timbul “perbedaan pendapat”, maka jawaban harus dicari dari Allah dan Muhammad SAW. Dan jawaban atas “perbedaan pendapat” yang diberikan oleh Muhammad SAW adalah merampas harta benda Yahudi Madinah dan mengusir mereka dari jazirah Arab.
Mulai Suka
Mulai Suka

Posts: 176
Joined: Sat Sep 17, 2005 12:02 pm
Location: Jakarta
Postby vivaldi » Thu Feb 07, 2008 6:37 pm
ali wrote
Bahkan Muslim dgn tenang tidak menganggap aneh perintah pembunuhan Muhamad terhdp Abu Afak, lelaki jompo berusia 120 tahun

muslim wrote
Unfortunately, references of the Sîrah do not provide such information. Actually, we are told that this story has no isnâd at all; neither Ibn .... "...of no basis", indicating that it has reached the lowest degree of criticism regarding its isnâd. ....... We are therefore obliged to reject the story of the killing of Abu 'Afak by Salîm Ibn 'Umaîr at the Prophet’s command.


Kebiasaan muslim adalah saat kepada mereka dihadapkan kisah-kisah yang menggambarkan keburukan Muhammad maka reaksi mereka adalah mempertanyakan isnad kisah diatas.
Kita lihat bagaimana muslim akan menerapkan kriteria isnad terhadap kisah berikut yang menguntungkan Muhammad SAW, cerita dikutip dari :
Sirah Ibnu Ishaq – Kisah Sejarah Nabi Tertua, jilid 1
Muhammad bin Yassar bin Ishaq
Muhammadiyah University Press, Surakarta, 2002

Halaman 116 - 118
Kisah Tentang Bahira
Abu Thalib sedang mempersiapkan perjalanan dagang ke Syria ..... Disana (Busyra) hidup seorang rahib yang bernama Bahira, dia banyak belajar tentang sejarah Kristen ...... Kemudian dia (Bahira) melihat punggung Rasulullah dan menemukan tanda kenabian ... Rasulullah terus tumbuh berkembang ... tumbuh menjadi pribadi yang paling baik di antara kaumnya ..


Kisah diatas juga tidak ada isnadnya, namun kisah ini toh senantiasa masuk dalam buku-buku biografi Muhammad. Padahal jika muslim konsisten dan kritis, cerita tanpa isnad ini menurut kriteria muslim sendiri :
has reached the lowest degree of criticism regarding its isnâd. ...... In brief, we have no commitment to accept such a baseless story
telah mencapai posisi terendah dalam kritik tentang isnadnya .... secara sederhana, kami tidak memiliki komitmen untuk menerima cerita tanda dasar seperti ini
 :oops:

Atau kisah yang berikut :
Ibid
Halaman 131

Berita dari Ahli Nujum, Pendeta Yahudi dan Pendeta Nasrani dari tanah Arab tentang akan lahirnya Muhammad
Para pendeta Yahudi, pendeta nasrani dan juga para ahli nujum telah membicarakan tentang Rasulullah sebelum datang masa kenabiannya. Menurut para pendeta itu, dalam kitab-kitab mereka telah dijelaskan tentang ciri-ciri sang Rasulullah dan juga penjelasan tentang datangnya masa kenabian


Kisah diatas juga tidak ada isnadnya, namun kisah ini toh senantiasa masuk dalam buku-buku biografi Muhammad. Padahal jika muslim konsisten dan kritis, cerita tanpa isnad ini menurut kriteria muslim sendiri :
has reached the lowest degree of criticism regarding its isnâd. ...... In brief, we have no commitment to accept such a baseless story
telah mencapai posisi terendah dalam kritik tentang isnadnya .... secara sederhana, kami tidak memiliki komitmen untuk menerima cerita tanda dasar seperti ini
 :oops:

Jadi kalau muslim konsisten menolak kisah Abu Afak karena tidak ada isnadnya, maka muslim juga harus menolak kisah tentang Bahira dan ramalan tentang Muhammad SAW dan menyatakan kisah itu tidak ada dasarnya sama sekali karena tidak ada isnadnya.

Lucunya dalam buku Haekal yang dijadikan rujukan oleh tim muslim dua kisah ini (pembunuhan terhadap Abu Afak dan Asma) muncul tanpa adanya keberatan terhadap isnadnya.
Sumber :
Sejarah Hidup Muhammad
BAGIAN KEEMPATBELAS: ANTARA BADR DAN UHUD
Muhammad Husain Haekal

Suatu malam ketika angin sedang bertiup kencang Salim mendatangi Abu 'Afak. Ia sedang tidur di beranda rumahnya. Oleh Salim ditancapkannya pedangnya ke arah hatinya hingga menembus sampai ke pelaminan. Demikian juga 'Ashma, bt. Marwan (dari Banu Umayya b. Zaid). Wanita ini selalu memaki Islam, menyakiti hati dan mengerahkan orang supaya melawannya. Hal ini dilakukannya terus sampai pada waktu sesudah selesainya perang Badr. Pada suatu malam buta ia didatangi oleh 'Umair b. 'Auf yang masuk sampai ke dalam rumahnya. Ia dikelilingi oleh anak-anaknya yang sedang tidur, ada pula yang sedang disusui. Sebenarnya penglihatan 'Umair lemah sekali. Ia meraba-raba dengan tangannya dan terpegang olehnya bayi yang sedang disusui itu. Dihalaunya bayi itu dari sisi ibunya, kemudian dipusatkannya pedangnya ke dada wanita itu sampai menembus punggungnya.

Hi .. hi ... hi ....

Jadi ada muslim yang menolak mentah-mentah, namun ada muslim yang menerima bulat-bulat kisah diatas. Kok kaya kisah umur Aisha saat digenjoti oleh Muhammad SAW, atau tentang kontroversi Pakta Umar yang tujuannya untuk memalukan orang non muslim.
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... hp?t=16627

Yah itulah muslim, pendapatnya bisa on, bisa off, tergantung kebutuhan dan sikon. Yang menguntungkan Muhammad diterima bulat-bulat. Yang merugikan - sekalipun sudah selama 1300 tahun diterima kebenarannya - saat bisa dijadikan amunisi oleh non muslim, maka buru-burulah kemudian kisah tsb ditolak keabsahannya.

Kenapa Ibn Ishaq tidak menuliskan isnad?
Penjelasan yang paling masuk akan adalah karena kisah pembunuhan Abu Afak dan Asma adalah kisah yang diterima secara luas oleh komunitas muslim pada masa Ibn Ishaq sehingga dia tidak merasa perlu menuliskan isnadnya.

:wink:
Mulai Suka
Mulai Suka

Posts: 176
Joined: Sat Sep 17, 2005 12:02 pm
Location: Jakarta
Postby moslem » Wed Mar 12, 2008 1:01 pm
Tanggapan thd respon yg ditulis oleh vivaldi di: (update 8 Maret 2008 )

http://muslim-christianity.webs.com/res ... _ali5196_t entang_pembantaian_yahudi.htm (
http://muslim-christianity.webs.com/respon_untuk_vivaldi_dan_ali5196_ tentang_pembantaian_yahudi.htm)

atau mirrornya di:

http://muslim-christianity.faithweb.com ... _tentang_p embantaian_yahudi.htm (
http://muslim-christianity.faithweb.com/respon_untuk_vivaldi_dan_ali5196_tentang_ pembantaian_yahudi.htm)
Last edited by moslem on Tue Apr 08, 2008 6:49 pm, edited 1 time in total.
Mulai Suka
Mulai Suka

Posts: 441
Joined: Fri Oct 13, 2006 3:13 pm
Location: antah berantah, small village
Postby MONTIR KEPALA » Tue Apr 01, 2008 1:48 pm
vivaldi wrote:Jadi melihat pola migrasi dari Yaman, maka sangat mungkin suku Quraish adalah keturunan Qathan, bukan keturunan Ismail. Karena keturunan Ismail tinggal di Utara, sekalipun muslim mungkin akan berkeras dengan menyatakan bahwa Abraham dari Israel membawa Ismail ke Mekah yang kering kerontang, kemudian keturunan Ismail kembali lagi ke utara menuju wilayah sekitar Yordania.???

Quraisy itu satu2 keturunan ismail yg tdk hijrah dari mekka setelah mekka dikuasai oleh pengungsi Arab dari selatan. yg kemudian keluarga Quraisy berhasil merebut kembali mekka.

u get that ?
Kecanduan
Kecanduan

Posts: 4401
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am
Postby vivaldi » Sat Apr 19, 2008 8:19 am
MONTIR KEPALA wrote:
vivaldi wrote:Jadi melihat pola migrasi dari Yaman, maka sangat mungkin suku Quraish adalah keturunan Qathan, bukan keturunan Ismail. Karena keturunan Ismail tinggal di Utara, sekalipun muslim mungkin akan berkeras dengan menyatakan bahwa Abraham dari Israel membawa Ismail ke Mekah yang kering kerontang, kemudian keturunan Ismail kembali lagi ke utara menuju wilayah sekitar Yordania.???

Quraisy itu satu2 keturunan ismail yg tdk hijrah dari mekka setelah mekka dikuasai oleh pengungsi Arab dari selatan. yg kemudian keluarga Quraisy berhasil merebut kembali mekka.

u get that ?


NO!!
Mulai Suka
Mulai Suka

Posts: 176
Joined: Sat Sep 17, 2005 12:02 pm
Location: Jakarta
Postby vivaldi » Sat Apr 19, 2008 8:37 am
ali wrote


Hampir semua ayat dlm Sûrah Al-Hashr (Surah 59 - Perkumpulan) menggambarkan pembuangan Yahudi dan cara2 memalukan para Munafik. Ayat2 ini menunjukkan perintah2 yg relevan ttg harta jarahan. Dlm Surah ini, Allâh yg Maha Kuasa, mmeuji para Emigran dan Pembantu. Surah ini juga menunjukkan sahnya menebang dan membakar pohon2 dan tanah2 milik musuh bagi tujuan militer. Tindakan ini TIDAK DAPAT DIANGGAP SBG FENOMENA KORUPSI SELAMA MEREKA BERADA DI JALAN ALLAH." 


muslim wrote


Secara hukum Islam telah mengaturnya:
Malik Al Muwatta Book 21, Number 21.3.10:
..........
"I advise you ten things: Do not kill women or children or an aged, infirm person. Do not cut down fruit-bearing trees. Do not destroy an inhabited place. Do not slaughter sheep or camels except for food. Do not burn bees and do not scatter them. Do not steal from the booty, and do not be cowardly."

Mari bandingkan dengan ajaran God dalam Bibel:
ulangan 20:19-20
20:19 Apabila dalam memerangi suatu kota, engkau lama mengepungnya untuk direbut, maka tidak boleh engkau merusakkan pohon-pohon sekelilingnya dengan mengayunkan kapak kepadanya; ......."



Ironisnya larangan menebang pohon yang menghasilkan buah justru dilanggar sendiri oleh Muhammad SAW
Sumber :
Sejarah Hidup Muhammad
BAGIAN KEENAMBELAS: PENGARUH UHUD
Muhammad Husain Haekal

Kemudian Muhammad memerintahkan sahabat-sahabatnya menebangi pohon-pohon kurma kepunyaan orangorang Yahudi itu, lalu membakarnya. Dengan demikian orang-orang Yahudi itu tidak akan terlalu terikat pada harta-bendanya lagi dan tidak akan terlalu bersemangat mau berperang

Dengan tidak sabar orang-orang Yahudi itu berteriak:

"Muhammad! Tuan melarang orang berbuat kerusakan. Tuan cela
orang yang berbuat begitu. Tetapi kenapa pohon-pohon kurma
ditebangi dan dibakar?!"


Setelah ketahuan melanggar perintahnya sendiri, dapat dengan mudah ditebak, muncullah ayat pesanan yang menyelamatkan Muhammad SAW :
"Mana pun pohon kurma yang kamu tebang atau kamu biarkan berdiri dengan batangnya, adalah dengan ijin Allah juga, dan
karena Ia hendak mencemoohkan mereka yang melanggar hukum
itu."(Qur'an, 59: 5)


Memalukan yah, ayat kok ketengan sesuai pesanan.

Orang-orang Yahudi jelas mengetahui bahwa tindakan Muhammad SAW melanggar Taurat (dan perintahnya sendiri). J

Jadi bagaimana mungkin orang-orang Yahudi akan bisa percaya Muhammad SAW adalah nabi bagi mereka????.

:oops: