Wednesday, December 25, 2013

Syair lagu ini dinyanyikan oleh Jendral Wiranto pada acara Natal 2013 di RCTI hari Selasa 24 Desember'13

Jenderal yang seperti ini yang layak memimpin Indonesia yang tahu apa artinya toleransi ditengah warga negara "muslim radikal" yang menolak bertoleransi ucapkan Selamat Natal pada sesama warganya yang Kristiani.

Bagi Tuhan Tak Ada Yang Mustahil

Ku yakin saat kau berfirman
Ku menang saat kau bertindak
Hidupku hanya ditentukan
Oleh perkataanMu

Ku aman karna kau menjaga
Ku kuat karna kau menopang
Hidupku hanya ditentukan
Oleh kuasaMu

Bagi Tuhan tak ada yang mustahil
Bagi Tuhan tak ada yang tak mungkin
MujizatNya disediakan bagiku
Ku diangkat dan dipulihkanNya

Ku yakin saat kau berfirman
Ku menang saat kau bertindak
Hidupku hanya ditentukan
Oleh perkataanMu

Ku aman karna kau menjaga
Ku kuat karna kau menopang
lyricsalls.blogspot.com
Hidupku hanya ditentukan
Oleh kuasaMu

Bagi Tuhan tak ada yang mustahil
Bagi Tuhan tak ada yang tak mungkin
MujizatNya disediakan bagiku
Ku diangkat dan dipulihkanNya

Bagi Tuhan tak ada yang mustahil
Bagi Tuhan tak ada yang tak mungkin
MujizatNya disediakan bagiku
Ku diangkat dan dipulihkanNya

Bagi Tuhan tak ada yang mustahil
Bagi Tuhan tak ada yang tak mungkin
MujizatNya disediakan bagiku
Ku diangkat dan dipulihkanNya
Ku diangkat dan dipulihkanNya

Wednesday, December 18, 2013

Hamka tidak pernah mengharamkan ucapan selamat natal. Simak tulisan ini: "Meributkan Natal"

MERIBUTKAN NATAL
gerundelan Achmad Munjid

Menjelang awal atau akhir bulan puasa, sebagian orang Islam di Indonesia suka ribut. Begitu terjadi perbedaan hasil perhitungan antara metode ru’yah (observasi empiris langsung) versus hilal (kalkulasi kalender), mereka segera gaduh memperselisihkan tanggal mana yang paling sah untuk menentukan khususnya Idul Fitri. Dengan berbagai alasan, ini bisa dimaklumi. Bagaimanapun Idul Fitri adalah suatu hari raya penting Islam yang terkait dengan ibadah wajib, yakni puasa Ramadhan.

Tapi orang-orang Islam Indonesia ini belakangan juga suka meributkan hari raya ummat lain. Setiap sekitar Natal seperti sekarang, kita suka cekcok.  Jelas soalnya bukan tanggal. Dengan sengit, sebagian Muslim mengharamkan kita untuk mengucapkan “Selamat Natal” kepada teman atau tentanga yang Kristen. Muslim yang mengucapkannya dituduh membahayakan aqidah Islam, kalau bukan telah mengorbankannya. Jadi ini bukan perkara sepele, apalagi main-main.

Menarik untuk dicatat, banyak pendukung pengharaman “Selamat Natal” yang sering merujuk pada Fatwa MUI 1981 dan pendapat Buya HAMKA soal ini sebagai pijakan. Anehnya, ketika diselidik, MUI sendiri ternyata tidak pernah mengeluarkan fatwa yang mengharamkan ucapan Selamat Natal. Buya HAMKA bahkan terang-terangan membolehkannya.

Sebagai bagian dari topik lebih luas, isu ini sebetulnya sudah berkali-kali dibahas dalam sejumlah riset yang lebih mendalam, antara lain seperti telah dilakukan oleh Atho’ Mudzhar (1996), Karel Steenbrink (2000) dan Mujiburrahman (2006). Tulisan kecil ini dibuat sebagai penegasan ulang saja, sekaligus klarifikasi. Mudah-mudahan ia bisa turut menjernihkan kembali “pesan berantai” yang entah dengan maksud apa isinya telah jauh terpelintir ketika sampai ke telinga kita.

* * * * *

Ketika menyampaikan program rutin “kuliyah shubuh” yang disiarkan RRI pada tahun 1974, Buya HAMKA mendapat pertanyaan dari seorang pendengar. “Apa sikap yang pantas kita tunjukkan sebagai Muslim ketika diundang untuk menghadiri acara Natal dari teman atau tetangga yang beragama Kristen?,” begitu kira-kira pertanyaannya. Karena keterbatasan waktu, HAMKA kemudian memberikan jawaban tertulis berjudul “Toleransi Bukan Pengorbanan ‘Aqidah” yang dimuat majalah Panji Masyarakat No. 142 tahun 1974.


Sembari menjelaskan perbedaan fundamental soal kedudukan Yesus—sebagai inkarnasi Tuhan dalam agama Kristen dan Isa a.s. sebagai seorang Nabi dan manusia biasa dalam Islam—secara eksplisit HAMKA menyatakan bahwa mengucapkan Selamat Natal sebagai ungkapan toleransi beragama adalah boleh-boleh saja. Tetapi orang Islam tidak dibenarkan berpartisipasi dalam ritual perayaan Natal. Ilustrasinya, orang-orang Kristen juga sudah biasa menyampaikan ucapan Selamat Idul Fitri kepada kita, tapi mereka tentu tidak akan ikut sembahyang di masjid atau di lapangan terbuka yang kita selenggarakan. Ditambahkannya pula, jangankan berpartisipasi dalam perayaan ibadah Natal, sebagian ulama seperti Ibn Taimiyyah atau kelompok Persis di Indonesia bahkan juga melarang orang Islam merayakan Maulid yang merupakan hari lahir Nabi kita sendiri. Ini semua dilakukan demi menjaga aqidah.


Penjelasan HAMKA itu tidak menimbulkan kontroversi apa pun. Dan memang tidak ada yang kontroversial.


Sekitar lima tahun kemudian, Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dibentuk tahun 1975 oleh Orde Baru sebagai jembatan antara ummat Islam dengan Pemerintah, mengeluarkan fatwa pada tanggal 7 Maret 1981 mengenai isu serupa. Ketua MUI-nya adalah HAMKA yang hanya bersedia diangkat oleh Suharto dengan satu syarat: “tidak akan menerima gaji dari Pemerintah” (demi memelihara independensi lembaganya).


Sebetulnya isi fatwa tersebut tidak jauh berbeda dengan apa yang pernah disampaikan HAMKA sebelumnya. Tapi kali ini dalilnya lebih lengkap dan argumennya lebih tegas. Fatwa ini sendiri dikeluarkan atas permintaan kantor kementerian agama untuk evaluasi internal sekaligus buat menanggapi keresahan sebagian Muslim akibat kian maraknya perayaan Natal bersama di kantor-kantor dan sekolah-sekolah.


Kita tahu, tahun-tahun 1980-an adalah masa ketika rejim militer Suharto sedang kuat-kuatnya mencengkeramkan kekuasaan sekaligus lebih mesra dengan kelompok Kristen dan abangan. Ummat Islam dipaksa menerima kenyataan sebagai kelompok “mayoritas angka” yang tak punya peluang dan peran strategis signifikan. Dengan sokongan sekaligus kendali rejim itu, kelompok minoritas Kristen dan keturunan Cina bisa memainkan kekuasaan tertentu, yang membuat Muslim kian merasa kecewa dan tersingkir. Terkait Natal bersama yang menjadi konteks fatwa MUI tadi, Panji Masyarakat melaporkan maraknya pengharusan oleh sekolah Kristen tertentu terhadap siswa Muslim untuk terlibat dalam perayaan Natal, entah sebagai penyanyi koor atau pemeran tokoh dalam drama Natal dll.

Ancaman akidah yang disebut dalam fatwa tadi, karenanya, bisa dibaca sebagai retorika tawar-menawar ummat Islam di depan pemerintah dan kelompok minoritas Kristen yang posisinya jauh lebih baik secara ekonomi dan politik.

Tapi fatwa ini tidak pernah sekalipun menyebut soal haramnya mengucapkan “Selamat Natal” oleh orang Islam. Yang diharamkan adalah partisipasi orang Islam pada acara Natal dalam konteks di atas. Teks fatwa itu kemudian dikirim ke kantor-kantor wilayah MUI daerah dan dimuat dalam Buletin Majelis Ulama Nomor 3 April 1981. Meski buletin itu cuma dicetak 300 eksemplar, tak pelak, fatwa ini segera beredar cukup luas, terutama setelah diliput media. Dari sinilah kontroversi berawal.

Alamsjah Ratuprawinegara sebagai Menteri Agama yang sedang gencar mempromosikan “Tri Kerukunan” (kerukunan intern ummat beragama, kerukunan antar ummat beragama, kerukunan antara ummat beragama dengan Pemerintah), merasa terpojok dan jengkel. Pertama, ia tidak mengharapkan fatwa untuk kepentingan terbatas itu tersebar luas. Kedua, program “Tri Kerukunan” yang tengah dipromosikannya terancam gagal. Dalam suatu pertemuan antara pihak MUI dengan Menag, sebagai reaksi keras terhadap fatwa itu, Alamsjah sempat menyatakan akan mundur. Akibatnya, MUI segera menerbitkan surat keputusan yang ditandatangani HAMKA dan sektrarisnya. Seperti dimuat harian Pelita, SK itu menyatakan bahwa fatwa kontroversial itu dicabut peredarannya—meski dalam kesempatan lain HAMKA tetap menyatakan validitas isi fatwa itu sendiri. Akibat ketidaknyamanan yang ditimbulkan fatwa itu, HAMKA menyatakan bahwa dirinyalah yang bertanggung jawab untuk mundur, bukan Menag.

HAMKA akhirnya benar-benar mundur sebagai ketua MUI pada tanggal 19 Mei 1981. Dalam sejarah MUI sampai sekarang, hanya beliaulah satu-satunya ketua MUI yang mengundurkan diri, tak pernah menerima gaji, sekaligus yang pernah mengeluarkan fatwa berseberangan dengan posisi pemerintah.

Tempo memuat berita ini dalam edisi Buya, Fatwa dan Kerukunan Beragama tanggal 30 Mei 1981. Gus Dur menulis kolom dalam edisi itu, berjudul “Fatwa Natal, Ujung dan Pangkal” yang, bisa kita duga, isinya mengkritik keras fatwa tadi.


Tapi, sekali lagi, baik HAMKA maupun MUI tak pernah menyebut haramnya ucapan Selamat Natal. Majalah Panji Masyarakat yang diasuh HAMKA pada nomor 325 edisi Juni 1981 bahkan memuat tulisan Samudi Abdullah yang menyarankan agar orang Islam yang mendapat undangan acara Natal untuk “datang, duduk dengan tenang dan menyantap makanan ketika dihidangkan.” Sebab yang diharamkan adalah partisipasi dalam ritual dan bukan kehadiran dalam acara Natal.

Lalu dari mana datangnya klaim haramnya ucapan “Selamat Natal”? Entah.

Meminjam istilah Mujiburrahman, feeling threatened boleh jadi adalah salah satu penjelasannya. Perasaan terancam, baik di kalangan Muslim maupun Kristen, juga ummat beragama lain, memang telah lama merupakan atmosfir yang terus menyelimuti hubungan antar ummat beragama di Indonesia.

Meski sejak 1990-an dengan berdirinya ICMI situasi Islam sudah terbalik, ternyata psikologi itu terus dipelihara di kalangan Muslim. Dalam bayang-bayang rasa terancam, ketika jadi pecundang, orang Islam selalu takut tidak kebagian. Ketika jadi pemenang seperti sekarang, kita takut kehilangan. Itulah kenapa bahkan hanya mengucapkan “Selamat Natal” sebagai ungkapan tata-krama pergaulan sosial pun sebagian Muslim tidak bisa, karena takut ‘kehilangan’. Kalau dulu  ‘perlindungan akidah’ dipakai sebagai retorika untuk menaikkan daya tawar, sekarang retorika yang sama digunakan untuk mempertahankan privilege sebagai kelompok mayoritas yang sesungguhnya.

Tapi perasaan terancam yang terus dipelihara, apalagi digunakan sebagai alat permainan politik demikian, tentu sangat berbahaya. Serangkaian praktek diskriminasi, bahkan persekusi yang kian memburuk dan terus memakan banyak korban belakangan ini, entah kaum Ahmadi di Cikeusik, Syiah di Sampang, Gereja Yasmin di Bogor dll, adalah konsekuensi dibiarkannya manipulasi atas perasaan terancam di kalangan mayoritas Muslim.

Pemelintiran haramnya partisipasi Muslim dalam aspek ritual Natal seperti pernah dikemukakan oleh Buya HAMKA tahun 1974 dan fatwa MUI tahun 1981 menjadi haram mengucapkan “Selamat Natal” adalah cerminan kian menggumpalnya perasaan terancam sebagian orang Islam sekaligus kehendak intoleran sebagai golongan mayoritas yang harus dicegah. Mayoritas atau bukan, tidak ada seorang pun yang boleh sembarangan memanipulasi kenyataan demi kepentingan sempit kelompoknya.

Jika tidak, keadaan bisa terus memburuk dan menggiring bangsa ini menuju liang kubur bersama.


~diunggah oleh RetakanKata~


Wednesday, August 14, 2013

Kalifah Usman bin Affan dibunuh dengan kejam, TIDAK ADA KEINDAHAN di era empat Khalifah

Khalifah ketiga dari empat khalifah al-Rasyidun, Usman bin Affan, tewas dibunuh dan jenazahnya tidak diperlakukan dengan hormat. Jasadnya baru dapat dimakamkan di hari ketiga setelah ia wafat sangat tidak lazim bagi umat Islam yang selalu mengantar jenazah ke pemakaman selekas mungkin. Ketika prosesi pemakaman berlangsung, sebagian Muslim tidak mau menyembahyangkannya. Bahkan, ada yang melempari, meludahi, dan mematahkan salah satu persendian mayat Usman. Akhirnya, ia tidak diperkenankan dikuburkan di pemakaman Muslim, sehingga harus dimakamkan di kuburan Yahudi. Para pembunuh Usman, sementara itu, bebas berkeliaran. Penggantinya, Ali bin Abi Thalib, tak kuasa menahan apalagi menghukum mereka.

cerita diatas diambil dari buku "Kebenaran yg Hilang"
bukunya bisa dibaca disini
bisa di downoad disini










Sunday, July 7, 2013

Mengapa Dalam Alkitab Ada Cerita Cabul?

Karena Alkitab tidak pernah menyembunyikan dosa. Manfaat apakah yang bisa diambil dari ini?


Tuhan mengasihi orang berdosa. Ia tidak mengasihi dosa – Ia menghukum dosa, tetapi Ia mengasihi orang berdosa. Salah satu bukti kasihNya ialah bahwa Isa Al-Masih lahir dari keturunan yang termasuk dosa demikian. Artinya tidak ada dosa terlalu besar yang tak dapat diampuni. Tidak ada orang yang dosanya terlalu berat sehingga tidak dapat diampuni oleh Allah. Di dalam Isa Al-Masih selalu ada harapan pasti untuk diampuni bagi setiap orang berdosa.

AYAT-AYAT NISTA : ASBABUN NUZUL SURAH AT TAHRIM

AYAT-AYAT NISTA :
ASBABUN NUZUL SURAH AT TAHRIM

Disusun dari banyak sumber,
terutama Ibn Sa’d, Tabaqat Vol 8: p.195.

Dari Surah At Tahrim;
dikisahkan kembali dengan gaya tulisan bertutur
yg seawam mungkin, dengan penyesuaian bahasa
yang dibuat sedemikian rupa agar para penggemar
novel roman picisan bisa ikut menikmati


Dirumah Hafsa 

Malam itu tiba gilirannya Hafsah utk ditiduri oleh sang Nabi. Babunya Maria orang koptik (hadiah dari Raja Alexandria) sedang membereskan ranjang yang nanti akan kami pakai berindehoi. Maria adalah gadis remaja yang sangat semok dan berdada padat, wajahnya sangat cantik, kecantikan mesir yang luar biasa, intinya Maria itu Beddable (bahasa indonesianya sulit, kurang lebih ‘sepertinya enak ditiduri’). Maria mudah sekali membangkitkan birahi lelaki manapun yang menatapnya, apalagi jika bibirnya sudah setengah terbuka sambil matanya melirik manja. 

Sialnya, Maria sedang semok-semoknya ketika sang Nabi masuk kamarku. Sang nabiku yang mengaku dikaruniai nafsu birahi 30 orang lelaki oleh Alloh (Bukhari Vol.1, Buku 5, No.268), yang ‘katanya’ mampu menggilir 9 istrinya dalam satu sore saja. Mulut sang nabi langsung menganga, dagunya jatuh kedada hingga ujung jenggotnya hampir menyentuh pinggang, air liurnya hampir menetes menyentuh jenggot kalau saja dia tidak cepat-cepat menyeruputnya kembali. Kulihat jubah di bagian bawah pusarnya ada sesuatu yg menyembul tegak berdiri. 



Sang Nabi mengelus-ngelus jenggot kambingnya yang mulai beruban, ini kebiasaan dia ketika sedang mencari akal. Lalu dia berkata : “Hafsa, pergilah kerumah ayahmu, Umar, katanya ia ingin bertemu denganmu.” Hafsa yang sudah bersiap dan sudah menghabiskan parfum cap “Onta Dua Anting” dipenjuru tubuhnya terkesiap, meski dia heran kok sang nabi bisa jadi pesuruh ayahnya? Tapi dia pergi juga ke rumah ayahnya. 


Dirumah Umar 

Umar ternyata tidak ada dirumah ketika Hafsa sampai dirumah ayahnya itu. 

Hafsa: “Mom, daddy kemana?” 
Mom: “Dia lagi ke padang Al Manasi dekat Baqia utk be’ol (buang air besar)” 
Hafsa: “Ngapain kesana jauh-jauh, biasa juga dibelakang rumah” 
Mom: “karena itu merupakan sunnah nabi, be’ol-lah ditempat sang nabi be’ol” (catatan: hadis yang memerintahkan ini sekarang telah hilang karena dulu dimakan onta, jadi anggap saja ini hadis Dhaif). 
Hafsa: “Saya tunggu deh” 
Mom: “Kayaknya lama kalo daddy beol disana. Karena habis beol dia suka ngintip istri-istri sang nabi”. 
Hafsa: ”Haah??!! Ngintip istri-istri nabi? Buat apa?” 
Mom: “utk meyakinkan para istri itu pake jilbab sesuai dengan perintah surah AL AHZAB ayat 59 (33.59) waktu beol. Kamu tahu nggakk ayat ini diturunkan oleh Alloh pada sang Nabi atas saran ayahmu sendiri, banyak saran-saran ayahmu yang sepenujuan dengan perintah Alloh” 

* Bukhari Volume 8, Buku 74, Nomor 257: 
diriwayatkan Aisha: Umar bin Al-Khattab suka berkata pada sang Nabi “Perintahkan istri-istrimu memakai hijab” tapi sang nabi tidak melakukannya. Istri-istri sang Nabi suka buang air besar malam hari hanya di padang Al-Manasi. Suatu kali Sauda, anak dari Zam’a kesana dan Sauda ini perempuan yang tinggi. Umar bin Al-Khattab melihatnya ketika Sauda sedang BAB dalam sebuah kelompok, dan berkata, “Aku mengenalimu O Sauda!” (karena dia lebih tinggi dari yang lain). Dia (Umar) ingin sekali ada perintah Ilahi mengenai Hijab ini. Jadi Alloh menurunkan ayat hijab 33.59 (Lihat Hadis vol.1 no.148). 

* Bukhari Volume 1, Book 8, Number 395: 
Diriwayatkan Umar (bin Al-Khattab): Alloh setuju dengan ku dalam tiga hal dan penurunan ayat-ayat, salah satunya ayat tentang hijab bagi perempuan (33.59).
 

Hafsa: “Well, saya nggak bisa nunggu lama-lama. Sekarang giliran malamku dengan sang Nabi, mom tahu sendiri kalo dia ditinggaklkan terlalu lama dia suka memulai sendirian. Pasti dia sudah telanjang bulat diranjang sekarang.” 

Sang Nabi Memang Telanjang Bulat Diranjang,

...Tapi Tidak Sendirian!! 

Ketika Hafsa kembali kerumahnya dan lewat dibawah jendela diluar kamarnya dia mendengar dengusan nafas, mirip seperti lenguhan onta sedang birahi ditambah dengan seruan-seruan “subhanallah, alhamdulillah, Allohuakbar!” Dia kaget karena hafal dengan lenguhan ini dan Hafsa bukan orang bodoh, tidak mungkin ada onta dikamarnya, lagipula tidak mungkin onta berseru alhamdulillah!, pastilah ini sang Nabi yg sudah memulai sendirian tanpa dia. Sambil senyum-senyum kecil dia masuk kekamar, dan terperanjat. Ternyata sang nabi sedang menggenjoti babunya Maria. Hafsa langsung naik pitam (temperamen Hafsa memang menurun dari daddy-nya, Umar) dan mulai berteriak-teriak histeris pada sang nabi. 

Hafsa: “rasulullah!! Pembohong! Penipu! Kau tipu aku ke rumah daddy hanya karena ingin menggagahi babuku?!!!” 

Nabi: “Hafsa, hati-hati kau bicara, sopanlah sikit! Ingat AL AHZAB ayat 32 ‘Hai istri-istri Nabi, ucapkanlah perkataan yang baik pada sang Nabi’” 

Hafsa: “Aku akan bicara baik-baik jika nabi juga berhenti bertindak tidak baik!!”. 

Nabi: “bersetubuh dengan budak perempuan bukanlah perbuatan tidak baik. Alloh telah membuat mereka halal bagiku.” 

Surah AL AHZAB ayat 50; “Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu hamba sahaya yang kamu miliki” 

Hafsa: “Masa bodoh siapa yang dihalalkan bagimu dan siapa yang diharamkan. Nabi mau bersetubuh dengan onta betina juga aku tidak peduli, tapi jangan dilakukan diatas ranjangku dan dimalam giliranku.” 

Nabi: “Tenang! Hafsa, Tenang! Saya beritahu sesuatu. Jika kau rahasiakan kejadian ini, cukup kita bertiga saja yang tahu, jangan beritahu lagi siapa-siapa, saya bersumpah demi Alloh tidak akan menyentuh Maria lagi seumur hidupku. Tolonglah, dinginkan kepalamu dulu. Minum air kencing onta atau air dingin sana!” 

Untuk menyenangkan hati Hafsa sang Nabi bersumpah demi dewa bulan Arab yg bernama Alloh itu utk mengharamkan Maria bagi dirinya asal Hafsa tidak menceritakan apa yang disaksikannya itu pada orang lain. 

Hafsa (sambil masih ngos-ngosan marah): “Oke!! Kebetulan aku ingin pipis juga..” 

Sebenarnya sang nabi curiga kenapa Hafsa begitu cepat setuju dan langsung keluar rumah? Tapi dia pikir masalah nanti dipikirkan nanti saja, sekarang yang penting gimana caranya melanjutkan yang tadi terinterupsi. Kembali dia mengelus-ngelus jenggotnya, tanda mencari akal. Sekonyong-konyong dia menjentikkan jarinya diatas kepala sambil menyeringai lebar. Eureka!!! Mendapat akal rupanya! 

Sementara itu Hafsa juga tidaklah kepingin pipis, tapi dia duduk dulu dibalik pintu rumahnya, berpikir keras, sebenarnya Hafsa berjanji akan melaksanakan permintaan nabinya yaitu tidak membicarakan hal ini pada orang lain, tapi rasa kecewa dan cemburu sudah begitu berkecamuk didalam hatinya sehinggak dia tidak sanggup menyimpannya. Setelah beberapa lama lalu ia menuju ke rumah Aisha, dia tahu aisha benci pada Maria babunya itu, karena Maria lebih cantik dari dirinya. 

Memberitahu Aisha sama saja dengan memberitahu wartawan gossip infotainment jaman sekarang, tidak berapa lama seluruh istri nabi sudah mengetahuinya, kemudian istri-istri nabi ini sepakat untuk mendiamkan sang nabi. Mereka juga sepakat untuk memakai Maghafir jika sang Nabi mendekati mereka. (Maghafir adalah sesuatu yg manis rasanya tapi baunya tidak sedap, Nabi tidak suka segala sesuatu yang baunya tidak sedap. Itu sebabnya ia sangat suka pakai parfum). (Tentang Maghafir, lihat: Sahih Bukhari vol.6, buku 60. nomor 434; Vol.7 BUku 63, nomor 192) 


Turunnya Ayat Suci AT-TAHRIM Ayat 1 & 2 

Sesudah puas menumpahkan gundah gulananya pada Aisha, Hafsa kembali kerumahnya dan memergoki kembali sang Nabi sedang menggumuli Maria. Bangkitlah kembali emosinya: 

Hafsa: “Rasulullah! Bah, ingatanmu pendek sekali rupanya. Baru saja kau bersumpah tidak akan menyentuhnya lagi, baru saja kau bersumpah demi Alloh akan mengharamkan Maria bagimu. Tapi buktinya manaaa???” 

Maria yang kaget dan ketakutan karena dipergoki untuk kedua kalinya langsung minggat kedapur sambil menggusur pakaiannya yang berserakan dilantai. 

Nabi: “Ya itu benar, tapi setelah kau pergi Alloh memarahiku, Alloh bilang ‘Muhammad, kenapa kau larang dirimu sesuatu yang kuhalalkan bagimu hanya demi memuaskan hati istrimu belaka?” 

Surah AT TAHRIIM ayat 1 (66.1): “Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Alloh menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati istri-istrimu? Dan Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” 

Hafsa terdiam, dia tidak bisa berbuat apa-apa jika nabinya mulai menyebut-nyebut Alloh, hatinya sangat takut akan Alloh, ia ingin sekali menyenangkan hati Allohnya, apapun hal yang harus ditanggungnya, begitupun para muslim lain, sama sepemikiran dengan Hafsa. Tapi lalu Hafsa teringat sesuatu. 

Hafsa: “Tapi bukankah kau telah bersumpah demi Alloh. Bagaimana dg sumpah yang kau ucapkan itu?” 

Nabi: “Alloh membatalkannya, katanya Alloh mewajibkan kamu untuk membebaskan diri dari sumpahmu.” 

Surah AT TAHRIIM ayat 2 (66.2): Sesungguhnya Alloh telah mewajibkan kepada kamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu; dan Alloh adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. 

Lagi-lagi Hafsa terdiam karenanya. Jika melawan Alloh, siapa yang bisa?? Hafsa hanya bisa terduduk lesu diranjangnya, ketika sang Nabi menghampirinya, masih bertelanjang bulat. 

Sementara secara tidak sadar menghitung genjotan sang nabi: “satu, dua, tiga dst” Hafsa juga berusaha berpikir keras sambil memainkan jenggot beruban yang menjuntai diatas dadanya. Dia berpikir sebaiknya aku berkomplot bersama Aisha dan yang lainnya untuk membuat kapok si lelaki cabul ini. Dengan ide ini Hafsa menjadi bersemangat untuk cepat-cepat mengakhiri genjotan nabinya dan agar bisa cepat-cepat membuat sang Nabi tertidur sehinggak dia bisa keluar menemui Aisha untuk merencanakan tindakan selanjutnya. 


Alloh Menjadi Mata-Mata Bagi Sang Nabi 

Esok paginya ketika sang Nabi kembali dari sholat Subuh, para istrinya memandang dia dengan sinis dan benci, mereka semua tidak menjawab salamnya sama sekali, padahal selalu mereka yang memberi salam terlebih dahulu dengan semangat. 

Nabi kita juga tidak goblok-goblok banget, dia langsung tahu Hafsa mulutnya telah bocor, Hafsa telah melanggar janjinya utk tidak bicara, Hafsa telah menceritakan kejadian kemarin malam pada istri-istrinya yg lain. Istri-istrinya yang kebetulan membenci Maria karena kecantikannya dan karena rasa suka Muhammad terhadapnya. Sang Nabi ngambek dan langsung menghambur masuk rumah Hafsa. 

Nabi: “Kau janji utk merahasiakan kejadian semalam, Aku percaya padamu, tapi ternyata kau menyebarkannya!” 

Hafsa (sambil kaget dan ketakutan): “Tahu darimana O Sang Nabi?” 

Nabi: “Alloh memberitahuku” 

Surah At Tahriim ayat 3 (66.3); Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dari istri-istrinya (Hafshah) suatu peristiwa. Maka tatkala (Hafshah) menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Alloh memberitahukan hal itu (semua pembicaraan antara Hafshah dengan Aisyah) kepada Muhammad lalu Muhammad memberitahukan sebagian (yang diberitakan Alloh kepadanya) dan menyembunyikan sebagian yang lain (kepada Hafshah). Maka tatkala (Muhammad) memberitahukan pembicaraan (antara Hafshah dan Aisyah) lalu Hafshah bertanya: "Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Nabi menjawab: "Telah diberitahukan kepadaku oleh Alloh Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal". 

Hafsa gemetar karena ketakutan. Selain takut oleh Alloh ia lebih takut lagi akan kemurkaan sang Nabi. Dia sadar sejauh mana murka sang Nabi berakibat pada manusia. Teringat olehnya para lelaki yang dipancung, para perempuan yang dirajam. Hafsa sama sekali tidak tahu bahwa Alloh sang Nabi mau juga bertindak sebagai mata-matanya dan mengadukan rahasia para istrinya, pembicaraan intim dan gosip-gosip para istrinya. 


Istri Yang Tidak Menurut Akan Dibakar Api Neraka 

Sang nabi yang murka lalu mengumpulkan semua istri-istri pembangkangnya dan lalu ia berkhotbah menyampaikan pesan dari Allohnya yang baru saja dia terima, masih hangat, kalo roti sih baru keluar dari oven. 

At Tahriim ayat 4 dan 5 [66.4]; Jika kamu berdua bertobat kepada Alloh, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Alloh adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula. 

[66.5] Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertobat, yang mengerjakan ibadah, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan. 


Pesan itu merupakan hukuman mati bagi para istrinya yang ketakutan. Perceraian berarti mati kelaparan karena tidak ada seorangpun lelaki dimuka bumi ini boleh menikahi bekas istri sang nabi. Karena perempuan tidak diperkenankan mencari nafkah sendiri maka diceraikan sang nabi sama saja menghukum mati mereka. 

Sang nabi melanjutkan Khotbah sucinya: 

[66.10] Alloh membuat istri Nuh dan istri Lut perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Alloh; dan dikatakan (kepada keduanya); "Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka)". 

[66.11] Dan Alloh membuat istri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang lalim",
 

Istri para nabi sendiri yaitu Nuh dan Lut, masuk neraka karena tidak menurut. Sedangkan istri Firaun, sang calon neraka, malah masuk surga karena menurut pada Alloh. 


Bulan Madu Satu Bulan Penuh Dengan Maria 

Semua istri-istrinya mulai meratap ketakutan. Mati kelaparan terasa lebih mengasyikan dibanding dibakar selamanya dalam api neraka. Mereka merangkul kaki sang nabi dan memohon ampunan sang baginda. Nabi yang maha murah hati lalu menjadi tergerak hatinya dan kasihan pada mereka. Ia lalu memutuskan untuk menerapkan klausul abstensi dari ayat 4.34 (Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.)
Bisa saja dia menceraikan mereka semua lalu mencari gantinya dengan jumlah yang lebih banyak lagi seperti disarankan Alloh atau memukuli mereka asal tidak pada wajah mereka saja. 

Tapi karena sang Nabi adalah tauladan bagi manusia semesta alam dan maha murah hati maka dia hanya menerapkan klausul pisah ranjang selama sebulan dengan istri-strinya. Dan sebagai gantinya dia secara khusus diharuskan selama sebulan itu tinggal bersama sang pembokap, Maria Orang Koptik, itu untuk mengajari istri-istrinya dan membuat mereka malu atas tingkah laku mereka yang kurang ajar pada sang playboy arab, muhammad. 

Bukhari Vol.3, Buku 43, Nomor 648: 
Sang nabi tidak mendatangi istri-istrinya karena rahasia yang Hafsa beberkan pada Aisha, dan dia berkata tidak akan menemui mereka selama satu bulan karena marah pada mereka ketika Alloh membatalkan sumpahnya yang mengharamkan Maria baginya.
 

Alloh juga memutuskan utk menambahkan penderitaan para istri tersebut dengan membuat Maria hamil dan melahirkan anak lelaki yang dinamakan Ibrahim, anak lelaki yang sangat didambakan oleh sang Nabi dan tidak bisa dilakukan oleh istri-istrinya. 

Ada hadis dan kisah-kisah lain dibelakang hamilnya Maria ini, konon Ibrahim bukanlah anak dari Muhammad, tapi anak seorang budak mesir lain. Budak mesir yang menghamili Maria belakangan dibunuh oleh Umar. Tapi itu cerita lain lagi. 

Catatan: 
Beberapa sahabat belakangan mengarang riwayat hadis lain tentang turunnya surah ini untuk melindungi nama baik sang Nabi. Mereka mengarang kisah dan katanya ‘Madu’-lah (honey) bukan Maria yang menjadi Sumpah untuk diharamkan oleh sang Nabi, ada kisah lain yang mengatakan Sang nabi pisah ranjang selama 30 hari (sebenarnya 29 hari, karena pada hari ke 29 dia tidak tahan utk menemui aisha, aisha bilang ‘Kau bersumpah tidak akan menghampiri kami selama satu bulan, hari ini baru hari ke-29 karena aku juga menghitungnya’ dan kata nabi ‘satu bulan juga ada yang 29 hari’) karena Hafsa meminta uang padanya. Tentu saja semua kisah menggelikan ini tak masuk akal, kenapa madu dan uang ujung-ujungnya bisa jadi bulan madu dengan Maria selama sebulan??? Ini yang dikatakan Ibn Saad dalam Tabaqat: 

“Waqidi menceritakan pada kita Abu Bakar bercerita bahwa RasulAlloh bersetubuh dengan Maria dirumahnya Hafsa. Hafsa berkata pada sang nabi, O Rasul Alloh, kau melakukannya dirumahku dan pada giliranku? Nabi berkata, jaga kata-katamu dan biarkan aku pergi karena kau telah mengharamkannya bagiku. Sumpah itu demikian, Demi Alloh aku tidak akan menyentuhnya lagi. “ 

[Tabaqat volume 8, hal.223. Diterbitkan oleh Entesharat-e Farhang va Andisheh Teheran 1382 solar h (2003) diterjemahkan oleh Dr. Mohammad Mahdavi Damghani]


KESAKSIAN BEKAS IMAM HAMRAN AMBRIE yang menjadi Kristen

Pada waktu dahulu saya merupakan seorang yang amat aktif dalam Islam,juga merupakan salah seorang daripada Pengerakkan Muhammadiah  dan seorang pengajar Islam.Pada tahun 1947,saya telah dipilih untuk menjadi pengerusi kepada Kongress Muslim Kalimantan di Amutai,bersama-sama dengan K.H Idham Chalid. Pada tahun 1950-51 saya menjadi Imam Muslim bagi pasukan tentera di Banjarmasin,dengan kedudukan yang tinggi.Rencana saya telah diterbitkan dalam beberapa majalah Islam seperti Mingguan Adil di Solo,Mingguan Risalah Jihad di Jakarta dan Mingguan Anti-komunis di Bandung.Saya telah  bekerjasama dengan Gerakkan Anti-Kristian dari tahun 1936 di Muara Teweh (Barito) dan sehingga tahun 1962 bersimpati dengan kumpulan yang merancang untuk membina undang-undang Islam di seluruh Indonesia,yang mana secara tidak lansung adalah bertentangan dengan pendirian Kristian.

Sebenarnya saya telah memiliki Kitab Suci Injil sendiri semenjak tahun 1936.walau bagaimanapun,saya tidak membaca dan mencari kebenarannya,tetapi mencari perenggan yang boleh membantu saya untuk berdiri teguh sebagai seorang Muslim  yang mempunyai sikap anti-Kristian,dan bersedia untuk menyerang keimanan orang Kristian secara lebih berkesan.

Saya juga mnengutuk 'Isa Al-Masih sehingga  saya berumur 40 tahun,menolak terus yang mengatakan Dia adalah daripada Tuhan.Saya sengaja mentertawakan dan menolak kebenaran.Tetapi kasih Tuhan sungguh hebat,Dia berusaha,mencari dan menyelamatkan saya.

Dalam tahun 1961,semasa saya mencatat khotbah saya di masjid,saya melihat ayat daripada surah Al-Maidah 68, yang berbunyi:

“Katakanlah,wahai orang yang beriman! Kamu tidak mempunyai apa-apa kecuali kamu berpegang kepada Taurat dan Injil,dan semua ini akan membuka mata kamu kepada Tuhan kamu.”

Saya sudah membaca ayat ini beratus kali,tetapi akhirnya Tuhan telah berbisik kepada jiwa saya tentang ‘Taurat dan Injil’ yang mana tertulis di dalam Al-Quran adalah sama Taurat dan Injil yang terdapat di dalam Kitab Suci Injil sekarang.Saya selalu berpendapat bahawa Taurat dan Injil yang terdapat dalam Al-Quran telah lenyap,dan kandungan ini adalah ringkasan di dalam Al-Quran .Saya merasa yakin bahawa Taurat dan Injil,yang terdapat dalam Kitab Suci Injil sekarang adalah palsu,dan kandungan yang sebenar telah disalah-atur dan dilupakan serta ditambah-tambahkan oleh sesetengah pihak.

Bagaimanapun,jiwa saya memberitahu saya bahawa Taurat/Injil yang ada di dalam Al-Kitab sekarang adalah benar.Fikiran saya tidak percaya apa yang dikatakan oleh hati saya: “Tidak!Taurat dan Injil yang ada di dalam Al-Kitab sekarang adalah palsu”.Fikiran saya bertentangan dengan jiwa saya dan perasaan saya,dan saya menjadi tidak pasti serta ragu-ragu terhadap apa yang betul sebenarnya.

Untuk membuatkan jiwa saya merasa aman,saya menyerahkan masalah saya ini dengan melakukan sembahyang tahjud,yang mana sembahyang ini adalah untuk meminta pertolongan daripada Tuhan agar Dia memberi petunjuk yang pasti kepada kebenaran.Saya meminta Tuhan menolong saya untuk memilih yang mana satu daripada dua kepercayaan ini yang benar.Ini adalah doa saya:

“Oh Tuhan,Pencipta Syurga dan bumi,Tuhan orang Islam, Kristian,Budha, Tuhan bulan dan bintang,lembah dan gunung;Tuhan semesta alam,tolong tunjukkan aku kebenaran tentang apa yang tertulis di dalam Al-Quran yang berkaitan dengan Taurat dan Injil.Adakah ini membawa makna bahawa Taurat dan Injil yang sebenar sudah lenyap yang terdapat ringkasan dalam Al-Quran ?Jika ini adalah benar,aku merayu kepadaMu untuk kuatkan hatiku bahawa  aku mungkin tidak  belajar Kitab Suci Injil .Tetapi jika “kebenaran di dalam Taurat dan Injil” yang tertulis di dalam Al-Quran ,bermakna kebenaran harus dicari di dalam Kitab Suci Injil sekarang,aku merayu padaMu untuk membuka pintu hatiku semoga aku lebih bersungguh-sungguh untuk belajar Kitab Suci Injil secara jujur.”

Saya tidak bertanya kepada sesiapa pun untuk menolong saya membuat keputusan saya.Saya tidak bertanya kepada Imam,orang yang alim dalam Islam,atau kawan-kawan saya yang bijak pandai.Saya bertanya terus kepada Tuhan yang Maha Tahu untuk membuat pilihan bagi saya,jadi saya membuat pilihan yang betul menurut kehendak Tuhan.Saya sembahyang sesungguhnya dan menaruh harapan kepada Tuhan agar Tuhan memberi petunjuk dan hidayah bahawa Dia yang memilih kebenaran untuk saya dan menolong saya mengetahui dan mengaku kepada agama yang benar.

Setiap orang yang mempunyai agama  berharap bahawa di sana terdapat kehidupan yang benar selepas mati dan salah seorang daripada mereka adalah saya,saya menaruh harapan yang tinggi kepada Tuhan.Saya percaya kepada kehidupan selepas mati,di mana kita cuma ada dua tempat untuk dituju:ke neraka,dengan hukuman yang tidak berhenti-henti kekal abadi di dalam api;atau ke Syurga,bersama dengan Tuhan dalam kemuliaan selama-lamanya.Saya tidak fikir tentang kehidupan abadi saya.

Sebagai contohnya;mari kita andaikan bahawa kita membawa 10 gram emas tulin, kita harus menelitinya secara berhati-hati,untuk memastikan bahawa tidak ada sesiapa yang boleh menipu kita,jadi kita tidak akan menyesal di kemudian hari.Berapa banyak agaknya kita memikirkan tentang kehidupan masa depan jiwa kita.Kita mesti belajar dan meneliti kebenaran untuk sembahyang kepada Tuhan menurut kehendak Tuhan,yang memiliki kehidupan di Syurga.Kalau tidak,kita akan menyesal untuk selama-lamanya kerana kecuaian kita.Saya selalu yakin bahawa pencipta Syurga dan neraka adalah Tuhan sendiri,atas sebab itulah saya tidak bertanyakan nasihat kepada sesiapa pun,samada Kristian atau Guru Islam.Saya mendekati Tuhan,yang memiliki segala kebenaran,peraturan,dan merayu kepadaNya dengan penuh harapan dan percaya bahawa Dia akan memberi petunjuk yang benar kepada saya.

Puji Tuhan kerana segala doa saya telah dikabuliNya! Ini membuktikan bahawa Dia memberikan kebenaranNya kepada orang yang menghendakinya,dan bertanya dengan sesungguhnya.

Ini harus dicatat,selain daripada ayat 68 surah  Al-Maidah,di mana terdapat banyak lagi ayat-ayat lain yang terkandung di dalam Al-Quran ,yang menarik hati saya pada waktu itu.Sebagai contohnya;Surah Al-Sajadah 23:

“Dan pastinya kami memberikan Musa sebuah Kitab(Taurat),jadi adakah kamu (Muhammad) ragu-ragu untuk menerimanya,”

Surah Al-Maidah 46:
“Dan kami biarkan mereka (nabi-nabi yang terdahulunya) mengikut jejak Isa,anak Maryam,memenuhi apa yang ada di tangannya daripada Taurat.dan kami memberi Dia kitab yang mengandungi petunjuk dan cahaya,dan mengesahkan apa yang ada di tangannya yang daripada Taurat,sebagai petunjuk dan amaran kepada orang yang takut kepada Tuhan.”

Surah Al-Maidah 47:
“Dan orang di dalam Kitab harus mengikuti apa yang telah ditentukan mengikut kehendak pernyataan Tuhan itu.Dan sesiapa yang tidak mengikut apa yang telah ditetapkan oleh Tuhan,adalah orang yang busuk hati,”

Surah Al-Baqarah 62 :
“orang yang  benar daripada Yahudi,Kristian dan Sabian,sesiapa yang percaya kepada Tuhan dan hari kiamat ,melakukan amalan yang baik,mereka akan mendapat pahala daripada Tuhan mereka,dan ketakutan tidak akan mendesak mereka berputus asa.”

Di sana terdapat banyak lagi ayat di dalam Al-Quran yang menunjukkan bahawa Taurat dan Injil adalah jalan yang benar kepada kebenaran menurut kehendak Tuhan.Ayat Al-Quran ini memberi kesedaran kepada saya untuk meneliti Kitab Suci Injil dengan lebih mendalam lagi,kerana Tuhan telah berbisik kepada jiwa saya tentang kebenaran ini.

Pada hari yang berikutnya,selepas saya meminta petunjuk daripada Tuhan semasa sembahyang tahjud,saya merasakan satu perubahan yang jelas pada diri saya.Bermula dari hari itu saya menganggap Kitab Suci Injil adalah seperti rakan saya dan bukan lagi sebagai musuh.Setiap pagi saya melihat Kitab Suci Injil dengan penuh harapan dan memberi perhatian pada setiap perkataan yang saya baca,kerana saya mahu tahu makna yang sebenarnya.

Dengan perkataan:
“Dengan nama Allah yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasihani”.

Saya membuka Kitab Suci Injil .Pada masa itu saya bertujuan untuk membaca Ulangan 18:15.Kitab ini menarik perhatian saya kerana pada waktu dahulunya saya mengunakan ayat ini untuk menyerang keimanan orang Kristian,samada mereka adalah guru,Penginjil,dengan niat supaya mereka tahu dan percaya kepada Nabi Muhammad sebagai nabi yang telah diramalkan di dalam Kitab Suci Injil ini.Sebelum ini saya sudah tahu tentang ayat ini,tetapi sekarang maknanya telah berubah sama sekali kepada saya.Sebenarnya untuk memahami Kitab Suci Injil lama adalah sukar bagi orang yang tidak mahu mempercayainya, tetapi dari segi yang lain pula ia menjadi lebih jelas kepada orang yang mahu mempercayainya dan hati mereka yang telah disentuh oleh Roh Kudus.

Ayat-ayat di dalam Ulangan 18:15 dibaca seperti:
“Sebaliknya Tuhan,Allah kamu akan mengutus seorang nabi kepada kamu ;nabi itu akan seperti aku dan Dia daripada bangsa kamu sendiri;kamu mesti taat kepadanya.”

Dahulunya saya menganggap ayat ini memberi ramalan tentang nabi Muhammad.Perkataan “nabi itu akan seperti aku (Musa)”menunjukkan kepada saya tentang peribadi nabi Muhammad sebagai janji nabi kerana :
  •  Musa dilahirkan mempunyai ibubapa.Muhammad juga dilahirkan seperti Musa,mempunyai ibubapa.Ini tidak seperti Isa Al-Masih yang dilahirkan hanya mempunyai ibu dan tanpa bapa.
  • Apabila Musa meningkat dewasa,dia berkahwin.Muhammad juga berkahwin,dan ini bertentangan dengan Isa yang tidak pernah berkahwin.
  • Musa mempunyai anak lelaki,dan Muhammad juga mempunyai ramai anak.Tetapi Isa tidak mempunyai keturunan kerana Dia tidak pernah berkahwin.
  • Musa meninggal pada umur yang lanjut dan dikuburkan dan ini terjadi juga pada Muhammad.Tetapi Isa tidak meninggal.Dia telah diangkat ke Syurga dan tidak dikuburkan.

Dahulunya ia menjadi jelas kepada saya tentang ayat Ulangan 18:15 yang menunjukkan bahawa nabi Muhammad adalah nabi yang dijanjikan oleh Musa, tetapi bukannya ramalan terhadap Isa sebagai nabi keseluruhannya, sebagai Putera Tuhan,seperti kepercayaan orang Kristian.

Tetapi pada hari ini,saya membaca ayat ini secara perlahan-lahan dan berhati-hati untuk memahami makna yang sebenarnya.Apabila saya sampai kepada pernyataan “…..nabi itu akan seperti aku (Musa)”,Roh Kudus berbisik ke dalam jiwa saya yang berbunyi: “Jika kamu mentafsirkan persamaan di antara Muhammad dan Musa dan kedua-duanya adalah dilahirkan mempunyai ibubapa,mereka adalah sama dengan manusia lain yang mempunyai ibubapa.”Sifat ini tidak boleh digunakan untuk menunjukkan kebenaran ramalan itu.

Selanjutnya jika Muhammad seperti Musa kerana dia berkahwin,dan kedua-duanya adalah seperti orang lain di dunia ini!Jadi ini tidak boleh dijadikan sebagai bukti untuk mengatakan bahawa Muhammad itu adalah nabi.

Jika Muhammad dianggap sama seperti Musa,kerana dia mempunyai keturunan,fakta ini juga tidak boleh digunakan untuk menentukan ramalan itu kerana hampir semua orang di dalam dunia ini mempunyai keturunan.

Muhammad hanya seperti Musa,meninggal dalam usia yang tua dan dikuburkan.Jika contoh ini digunakan sebagai bukti tentang ramalan itu,dan fakta ini tidak boleh digunakan sebagai bukti untuk persamaan,setiap orang di dunia ini akan meninggal dan dikuburkan.Kematian dan penguburan adalah perkara biasa dan ini tidak menjadikan seseorang itu lain daripada yang lain.

Ia menjadi lebih ketara dan jelas kepada saya bahawa ramalan Musa itu hanya menunjukkan tentang Isa sebagai yang dijanjikan.Dengan alasan itu saya cuba mencari suatu perbezaan yang lain daripada yang lain dan luarbiasa persamaannya di antara Musa dan Isa.Sememangnya saya menemui beberapa persamaan yang luarbiasa di antara dua manusia ini yang tidak dikongsi dengan orang lain.
  • Semasa zaman kanak-kanak,Fir’aun mengugut untuk membunuhnya,seperti juga Isa pada zaman kanak-kanaknya telah diugut untuk dibunuh oleh Herodas.Tidak semua orang yang dilahirkan menghadapi ugutan bunuh pada waktu yang masih kecil lagi.
  • Semasa kelahiran Musa,Fir’aun sangat marah dan mengarahkan semua budak-budak lelaki yang berusia dua tahun ke bawah harus dibunuh.Apabila Isa dilahirkan  Herodas juga sangat marah dan mengarahkan agar budak lelaki di bawah umur dua tahun dibunuh.Di dalam dunia ini hanya dua peribadi ini sahaja yang menghadapi pengalaman pembalasan dendam.
  • Semasa zaman kanak-kanaknya,Musa telah dijaga oleh anak perempuan Fir’aun.Dan semasa kecil Isa telah dijaga oleh Yusuf iaitu bapa angkatnya.Tidak semua anak di dunia ini dipelihara oleh orang yang dipilih oleh Allah semasa zaman kanak-kanaknya ketika dia menghadapi amcaman.
  • Semasa zaman kanak-kanaknya juga,Musa tinggal jauh daripada rumahnya di Mesir.Ini terjadi sama dengan Isa yang hidup di dalam buangan di Mesir.Tidak semua kanak-kanak semasa kecil hidup jauh daripada negerinya,seperti Mesir.
  • Apabila Musa telah menjadi utusan Tuhan,dia menerima kuasa daripada Tuhan untuk melakukan mukjizat,seperti juga Isa yang menerima kuasa sebagai Firman yang hidup,dan menerima kuasa untuk melakukan mukjizat seperti menyembuhkan orang sakit dan membangunkan orang yang telah mati.
  • Musa telah membebaskan orangnya daripada dipaksa terus menjadi hamba abdi,tetapi Isa telah membebaskan orangnya daripada cengkaman dosa dan maut.

Bukti yang istimewa ini telah mengizinkan saya untuk saya membuat kesimpulan bahawa ramalan yang luarbiasa yang dinyatakan ini di dalam Ulangan 18:15 tidak bermaksud untuk membuktikan Muhammad sebagai nabi yang telah diberitahu terlebih dahulu,tetapi untuk menunjukkan bahawa Isa adalah jelmaan Firman Allah.

Meskipun kasih Allah itu sangat agung dan Dia telah menyedarkan saya untuk melihat dengan lebih jelas lagi ke dalam Kitab Suci Injil sebagai Firman Allah yang benar,tetapi saya masih lagi tidak bersedia untuk menjadi seorang Kristian.Mengapa? Kerana terdapat beberapa perkara di dalam kepercayaan Kristian yang tidak dapat diterima oleh akal saya,khususnya kepercayaan terhadap Isa adalah Putera

Tuhan.Semenjak kecil lagi saya telah diajar,dan saya juga mengajar sedemikian,iaitu:
“Tuhan tidak mempunyai anak dan Dia tidak diperanakkan.”

Saya juga tidak dapat menyatakan dengan jelas bahawa Isa adalah Tuhan kerana saya telah diajar dan saya juga mengajar seperti:

“TIDAK ADA TUHAN MELAINKAN ALLAH”
Saya juga bersikap anti Triniti. Ini tidak berasas kepada hakikat dan kebenaran tetapi sebaliknya dipengaruhi oleh prasangka yang terpesong. Saya telah mengajar murid-murid saya sedemikian:

“Kepada sesiapa yang mengatakan Allah itu adalah tiga merupakan orang yang fasik”
Saya juga tidak dapat menerima kepercayaan Kristian bahawa Isa benar-benar mati di atas kayu salib.Jika “Isa Al-Masih”  adalah nabi, penyayang, utusan Tuhan, atau ‘Putera Allah’ sepertimana orang Kristian memanggilNya,bagaimana dengan senangnya orang Yahudi boleh menyiksaNya dan mengantungNya di atas kayu salib sehingga mati?Mengapa Tuhan tidak membela Dia, tetapi membiarkan Dia mati di atas kayu salib?Katakanlah saya mempunyai seorang anak lelaki yang disiksa,atau digantung di atas kayu salib,sudah pastinya saya akan melawan orang yang menyiksa anak saya itu untuk menyelamatkannya walau apa pun yang akan terjadi.Bagaimana boleh Allah hilang kuasaNya terhadap orang Yahudi?Pada masa itu saya benar-benar tidak boleh menerima hakikat ini.

Dalam usaha untuk memdapatkan pertolongan untuk keterangan ini,saya melawat beberapa orang guru dan juga Penginjil dan bertanya kepada mereka kenapa Isa bergelar Putera Tuhan atau Tuhan dan apa sebenarnya makna tentang Triniti Tuhan.Saya menyelidik mengapa Isa Putera Tuhan telah dikorbankan di atas kayu salib dan disalibkan oleh orang Yahudi Saya juga bertanya kepada mereka tentang kenyataan tentang “dosa warisan daripada bapa kepada anak” yang saya ambil kira bahawa itu adalah hukuman yang tidak adil daripada Tuhan.

Semua guru yang saya tanya itu menjawab persoalan saya dan menerangkannya dengan mendalam,tetapi pada masa itu saya tidak dapat menerima ulasan mereka walaupun mereka telah menerangkannya dengan jelas sekali.Ini adalah kerana perbezaan lata rbelakang di antara saya dengan mereka,yang mana seperti teluk yang terpisah jauh di antara kami.Perbezaan di dalam agama yang tidak dikaji dengan sesungguhnya untuk mencari maksud yang sama,Pastinya kami mengkaji perbezaan di antara agama untuk mencari kenyataan yang logik berhubungan dengan ketidakfahaman.Pada masa itu saya seperti penerima radio dan guru adalah pembaca berita.Kedua-duanya mempunyai keadaan yang baik,tetapi oleh kerana perbezaan gelombang yang panjang menyebabkan siarannya dan penerimaan saya jauh berbeza.

Penerima tidak dapat menangkap berita yang sedang disampaikan oleh penyiar.
Keterangan daripada guru dan Penginjil adalah seperti  masuk telinga sebelah kiri dan keluar telinga sebelah kanan. Hati saya tidak tersentuh, kerana saya tidak faham cara pertuturan mereka.Guru itu sendiri tidak memahami dengan jelas kedudukan latar belakang saya sewaktu itu, jadi keterangannya tidaklah menurut keperluan saya seperti yang saya harapkan.Ini bukannya berlaku kerana keterangan guru itu salah,tetapi kerana perbezaan cara pemikiran dan penerangan,jadi sebab itu saya tidak dapat memahami keterangan yang lain.walau bagaimanapun saya masih berharap.Saya sentiasa yakin,Tuhan akan menolong saya untuk memilih kebenaran,sudah pasti Dia akan membuka pintu hati saya dan memberi petunjuk untuk memahami semua masalah yang menjadi halangan kepada saya.

Saya sentiasa berdoa kepadaNya: "Tuhan,aku merayu agar Engkau menunjukkan kebenaranMu kepadaku tentang perkataan ‘Putera Tuhan’ dan nama ‘Rabbana’ untuk Isa.Aku juga merayu agar Engkau menunjukkan kepadaku makna Triniti dan rahsia disebalik penyaliban Al-Masih. Tuhan, Engkau berilah aku pengertian bahawa Kitab Suci Injil adalah daripadaMu yang betul,jadi pastinya Engkau akan menerangkan  dan menjelaskan halanganku melalui Kitab Suci Injil, yang mana FirmanMu yang benar yang tidak pernah bertukar daripada awal hingga sekarang dan untuk selamanya.

Sememangnya telah banyak kali,Tuhan menolong saya melalui Roh Kudusnya,yang bekerja di dalam hati saya.Saya akan menerangkan bagaimana Tuhan menolong saya untuk mengatasi halangan ini.

PERJUANGAN SAYA BERTENTANGAN DENGAN KEADAAN PERSEKITARAN

Meskipun saya menjadi tetap dan teguh serta yakin tentang kebenaran ini,dan bersedia untuk menerima Isa sebagai penyelamat peribadi saya,tetapi saya tidak menjadi Kristian secara rasmi,kerana kaadaan persekitaran yang menjadi halangan kepada saya.Ketakutan dan kebimbangan ini  sentiasa menghantui fikiran saya.

Pengalaman saya menunjukkan bahawa terdapat ramai  orang  yang tegas dengan kehendak mereka  untuk menerima Isa sebagai penyelamat mereka,tetapi mereka sering teragak-agak untuk menentang pengaruh persekitaran mereka,mungkin kerana mereka tidak rela ataupun takut untuk melawan ibu bapa mereka.Kadang-kadang mereka takut kalau-kalau majikan mereka memberhentikan kerja mereka kerana mereka memeluk Al-Masih. Orang yang percaya juga akan berselisih faham dengan isteri mereka kerana mereka ingin mengikuti Isa bersama-sama dengannya; ini juga merupakan rintangan yang menghalang mereka daripada mengikuti Isa untuk mempengaruhi hidup dan hati mereka.

Ketakutan terhadap keadaan sekitar telah ditunjukkan dalam amaran oleh  Isa,ditulis dalam Matius 10:34-36. Dia mengambarkan penderitaan yang mungkin dihadapi oleh setiap orang yang mahu mengikutinya: “Jangan menyangka bahawa Aku membawa kedamaian ke dunia ini,Aku tidak membawa kedamaian tetapi pertentangan.Aku datang untuk menyebabkan anak lelaki melawan bapa mereka,anak perempuan melawan ibu mereka,dan menantu mereka melawan ibu mertua mereka.Demikianlah musuh terbesar yang dihadapi oleh seseorang ialah keluarga sendiri.”Bagaimanapun mereka yang membuat keputusan untuk mengikuti  Isa sebagai Tuhan dan membiarkan Isa mempengaruhi hati mereka,segala kebimbangan adalah tidak berpanjangan.Setiap kebimbangan akan dapat diatasi dengan pertolongan daripada Tuhan.Saya sendiri mempunyai pengalaman dalam menghadapi tekanan dari persekitaran.Tetapi Tuhan selalu  membuka jalan untuk keluar daripadanya.

Dari 1961 sehingga 1964,saya masih lagi melakukan dua tanggungjawab agama.Saya sembahyang mengikut cara Islam dan pergi ke masjid pada setiap hari Jumaat.Saya juga pergi ke gereja pada setiap hari ahad dan pada hari sabtu saya pergi sembahyang di Gereja Adventis.Tetapi di luar kenyakinan saya,saya tidak pergi ke gereja.Ini adalah kerana untuk saya belajar tentang kebenaran.Saya juga sering membaca risalah-risalah daripada orang bukan Kristian yang mengatakan bahawa orang di dalam gereja menyembah berhala,seperti patung dan gambar.Atas sebab itu saya pergi melawat setiap gereja di sekitar Jakarta mengikut giliran,pada hari ahad.Saya juga melawat lebih daripada satu gereja pada hari ahad,untuk mencari samada terdapat penyembahan patung atau tidak.

Akhirnya,saya mendapat kesimpulan dan terbukti bahawa kesangsian saya selama ini sudahpun terjawab.Setiap gereja yang saya lawati tidak terdapat pun berhala atau gambar yang untuk disembah.

Semenjak 1964, jiwa saya sebenarnya sudah dipenuhi dengan Roh Tuhan,Roh Kudus,atau semangat kebenaran.Bermula daripada hari itu saya mengambil keputusan untuk menerima Isa sebagai penyelamat peribadi saya sepenuh hati saya.Tetapi ia masih lemah.Saya tidak berani untuk menyatakan kenyakinan saya secara terbuka.Saya masih menyimpan kekristianan saya secara rahsia.Saya melawat gereja kristian di Kwitang Indonesia untuk pertama kali saya bertanyakan tentang pembaptisan secara rahsia, saya tidak mahu ianya diketahui oleh famili ataupun isteri saya.Saya tidak tahu siapa yang menjaga gereja itu,tetapi permintaan saya ditolak, tidak boleh dibaptiskan secara rahsia.

Beberapa minggu kemudian,dengan hasrat yang sama yang seringkali berputar-putar di dalam fikiran saya, saya pergi berjumpa dengan Rev.J.Sapulete,dekat gereja Bethel di Jatinegara.Dia bersedia untuk membaptis saya, tetapi dengan satu syarat bahawa saya harus membawa dua atau tiga jiran Kristian,yang boleh membimbing pertumbuhan keimanan saya supaya saya boleh hidup secara Kristian.Saya tidak dapat menerima syarat ini, saya masih lagi tidak mahu mengumumkannya di khalayak ramai bahawa saya seorang Kristian. Ini berpunca daripada pengaruh persekitaran ,terutamanya keluarga saya.Saya merasa risau yang mereka akan menentang dan menganiaya ahli keluarga saya.Saya juga takut untuk bertanyakan pada isteri saya untuk mengikuti saya pergi ke gereja.Saya takut jika isteri saya akan menuntut saya untuk pergi ke pejabat rasmi perkahwinan Islam untuk bercerai.Saya sangat takut untuk berhadapan dengan proses perceraian .Sebab itu saya mahu menerima Isa secara rahsia.Tetapi jiwa saya tidak bersetuju,saya tidak ada apa-apa keraguan tentang penerimaan Isa.

Oleh itu saya tidak lagi melakukan dua tanggungjawab keagamaan. Saya hanya pergi ke gereja.Tetapi ketakutan masih lagi berterusan dan kebimbangan mengenai reaksi keluarga saya.Saya tidak tahu bagaimana untuk mengatasinya.Saya tidak pergi jumpa sesiapa pun untuk meminta nasihat bagi masalah saya ini.Pada masa itu saya rasakan bahawa perjuangan saya betul-betul teruji.

Walau bagaimanapun Tuhan memberi masa untuk membantu mengatasi masalah saya ini. Dahulunya saya menggangap jika saya berbincang dengan isteri saya tentang hal ini dan keluar Islam dan seterusnya memeluk Kristian akan menyebabkan masalah kepada kami..Tetapi Tuhan sangat baik hati, membuka pintu kebenarannya  kepada isteri saya sendiri.Dia merasa aman melalui cahaya dan kecantikan pokok Krismas yang mana pada masa itu bercahaya dengan terang di kebanyakkan rumah orang Kristian.Ia menjadi tanda kepadanya bagaimana cantiknya kehidupan di dalam keluarga Kristian.Dia merasa aman dengan lagu-lagu Kristian dan hangat serta bercahaya dengan semangat Krismas.

Untuk menjelaskan perasaannya,dia dan seorang anak perempuan saya datang kepada saya,untuk memberitahu saya tentang keinginan yang kuat untuk menjadi seorang Kristian.Ini adalah peluang yang sedang saya nanti-nantikan!Pada hari berikutnya selepas Krismas,saya berjumpa dengan Rev.J.Sapulete  untuk kali kedua, bertanya kepadanya bahawa saya dan keluarga saya mahu dibaptiskan dan menerima Isa sebagai Tuhan kami.Permintaan saya diperkenankan dengan segera dan kami -yakni saya,isteri saya dan tujuh orang anak kami telah dibaptiskan pada 26 Dis 1969 oleh Rev.J.Sapulete,di gereja Bethel Jemaat GPIB.Satu minggu kemudian anak lelaki saya pun menuruti kami.Dia juga sering pergi ke gereja secara rahsia, kerana dia takut saya mendapat tahu.Saya sendiri pergi ke gereja secara rahsia juga, sebab saya takut isteri-isteri ahli keluarga saya telah menjadi pengikut-pengikut 'Isa dan demi itu mempengaruhi hati kami.

Anugerah Berkat Tuhan yang Berkelimpahan
 Selepas saya dan keluarga saya dibaptiskan pada 26 Disember 1969, keriangan dan kegembiraan seluruh isi rumah saya telah bertukar.Kami menerima terlalu banyak berkat-berkat Tuhan yang mencurahi hidup kami.

Pengikut Paulus berkata: "Apabila seseorang masuk ke dalam Al-Masih,dia menjadi insan yang baru, yang lama telah pergi dan yang baru sudah menyusul ".(2 Kor 5:17)

Apabila seseorang menerima Al-Masih 'Isa sebagai penyelamatnya,Tuhan akan mengubah kehidupannya.Bayangan Kristus akan menjadi ikutannya.Al-kitab berkata: "Tuhan mencipta manusia berdasarkan gambarnya"(Kej 1:27).Kelakuan baru ini akan bermula dengan keriangan yang baru,kasih dan keinginan yang berbeza.Apa yang dahulunya dia sayang,kini dia benci,dan apa yang dahulunya dia benci,kini bertukar menjadi sayang.Kehidupannya telah berubah.Perubahan ini amat ketara,dan dapat dilihat oleh orang di sekelilingnya.Jalan kehidupannya akan bertukar,dan perubahan ini akan dibawa dalam setiap perkataan yang dia ucapkan.Betapa hebatnya!

Saya mempunyai pengalaman dalam perubahan ini dan mereka dapat rasa dalam kehidupan kami sekeluarga.Panas baran sudah lenyap dan berubah kepada sayang.Dalam kehidupan kerohanian,kami merasa aman dan gembira.Kami tidak merasa ragu-ragu dan jiwa kami terjamin dan penuh dengan keriangan.Bahkan di dalam kehidupan seharian,kami mendapat keberkatan yang berkelimpahan.Ini adalah pengalaman yang membuktikan kebenaran janji Tuhan bahawa telah digenapi oleh 'Isa Al-Masih,utusanNya.

"Barangsiapa haus,baiklah ia datang kepadaKu dan minum!Barang siapa percaya kepadaKu,seperti yang dikatakan oleh kitab suci:dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."(Yahya 7:37-38)

"Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyai dalam segala kelimpahan."(Yahya 10:10b)

Perubahan di dalam kehidupan isi rumah kami amat ketara dan berlaku dengan pantas di mana kami menjadi ejekan.Jiran tetangga dan saudara mara berpendapat bahawa kami telah menerima pertolongan daripada gereja sebagai ganjaran kerana menjadi Kristian.Orang ramai mengutuk kami dengan berkata:"Jika kamu ingin menjadi kaya dengan cepat,ikutlah cara en.Ambrie dan menjadi Kristian dan kamu akan mendapat berjuta-juta rupiah daripada gereja."

Mereka menyangka bahawa kehidupan kami diberkati melalui pemberian daripada gereja sebagai sogokan kerana menjadi Kristian.Tidak,bukan kerana itu!Kami tidak menerima sebarang pertolongan dari gereja atau dari sesiapapun sebagai balasan kerana kami menerima Kristus.Kami tidak menerima duit,harta benda atau janji peluang pekerjaan walaupun satu sen pun.Sememangnya keberkatan kehidupan kami pada masa itu hanyalah melalui kemurahan hati Tuhan.Ini adalah janji Tuhan bahawa semua orang yang mempercayainya akan memperolehi keberkatan yang berkelimpahan.

Tahun-tahun yang tidak aktif.

Saya menjadi Kristian yang tidak aktif bermula dari tahun 1970-1972.Saya sibuk mengendalikan urusan perniagaan saya dan membantu keluarga saya.Saya hanya pergi ke gereja pada hari Ahad dan membaca Al-kitab bila saya ada masa.Tuhan menyalahkan saya kerana bersikap sedemikian.Saya merasa sangat jelas apabila pada waktu itu Tuhan memberi amaran kepada saya: "Jika kamu mahu menjadi kristian,ia tidak cukup dengan bersikap pasif.Ia tidak akan berkembang jika kamu duduk sahaja.Bergembiralah dengan keberkatan Tuhan yang melimpahi hidup kamu.Sebagai orang Kristian iaitu pengikut Kristus,kamu mesti bangun dan memberitahu kesaksian kamu dengan jelas mengenai Al-kitab sepertimana Kristus telah memerintahkannya di dalam Matius 28:19-20)

Bagaimana saya hendak memulakan dalam memberikan kesaksian secara terbuka dan memberitahu tentang Al-kitab dengan cara paling mudah difahami?Sememangnya saya ingin melakukannya,tetapi saya tidak tahu bagaimana cara hendak memulakannya.Untuk ini,Tuhan telah membuka jalannya:dan ini adalah jalan yang  bagaimana Tuhan tunjukkan;

Suatu hari kawan baik saya datang dari Banjarmasin untuk menghabiskan waktu malamnya bersama kami.Dia adalah kawan yang sebenarnya mengikut erti perkataan.Dia tetap berdiri bersama dengan saya dalam kaadaan susah ataupun senang.Apabila penangkapan dilakukan oleh askar-askar Belanda,kami selalu berjumpa antara satu sama lain di dalam penjara ataupun di dalam khemah banduan.

Kami menyambutnya seperti biasa,di dalam rumah kami tidak terdapat tanda ketara yang menunjukkan bahawa kami telah memeluki agama Kristian.apabila dia mengucapkan "Assalamualaikum",dan kami menjawab"waalaikumussalam".Kawan baik saya ini telah mendengarnya daripada jiran-jiran bahawa saya telah memeluk Kristian. Dia menerangkan bahawa hal ini tidak mungkin terjadi, dan telah menyakinkan kepada jiran saya tentang ini. Dia memberitahu mereka," Sudah lama saya kenal kawan saya Hamran Ambrie,bukan sahaja di Jakarta bahkan di Banjarmasin lagi. Dia bukanlah seperti kebanyakan Muslim yang lain,dia sangat risau tentang keimanannya.Di dalam wilayah dia dikenali sebagai pejuang tentera Muslim,dia adalah anti-Kristian,seorang daripada pemimpim Muhammadiyah,pemberita Muslim dan guru Islam yang terkenal di bandar dan di timur Kalimantan.Lebih-lebih lagi di kongres Islam di seluruh Kalimantan dalam Amuntai 1947,  Hamran Ambrie adalah merupakan salah seorang daripada penganjurnya.Di dalam ketenteraan kebangsaan Indonesia,dia telah menjadi ketua guru-guru Muslim dalam pasukan tentera di Banjarmasin. Jadi saya yakin bahawa Hamran Ambrie tidak begitu mudah untuk menukarkan agama Islamnya kepada agama Kristian."

Tetapi jiran saya telah menyakinkan dia bahawa untuk beberapa tahun ini,orang di dalam kampung saya telah biasa melihat saya pergi ke gereja lazimnya dan menyediakan pokok Krismas semasa hari Krismas.Mereka memberitahu dia supaya bertanya kepada saya secara terus untuk mendapat kepastian selanjutnya.

Jadi dengan segera dia datang ke rumah saya untuk melawat,dan terus bertanya kepada saya samada berita yang mengatakan saya menjadi Kristian itu benar atau tidak?Saya menjawab soalan itu tanpa sebarang keraguan: "Ya,ia adalah benar dan saya serta seluruh keluarga saya telah dibaptiskan."

Mendengar jawapan saya dia menangis terisak-isak.Dia meminta maaf kerana dia sangat menyesal datang ke tempat itu.Tetapi dia tidak berbuat apa-apa dan berdiri kehairanan untuk beberapa ketika.Selepas dia kembali ke Banjarmasin,dia memberitahu orang lain, khususnya kawan baik saya tentang pemelukan agama saya kepada Kristian.

Berita tentang kejadian ini telah dimasukkan di dalam akhbar harian UTAMA yang diterbitkan di Banjarmasin oleh kawan baik saya yang lain,yang merupakan seorang pemberita Muslim.Dalam tajuk utama H.Arsyad Maran menulis:

PENGASAS TERKENAL GERAKAN MENJADI KRISTIAN
 Pengasas terkenal Muhammadiyah zaman 30-an, dia juga merupakan salah seorang ketua editor JIHAD.
 Js Antemas menulis diantaranya:
 PERTUKARAN AGAMA PENGASAS MUHAMMADIYAH KEPADA KRISTIAN
 Satu berita yang mengemparkan!
 Pemberita IAIN Arthum Artha berharap:"kami harap berita ini adalah tidak benar,kepercayaan Hamran Ambrie,pengasas kemerdekaan masih lagi di dalam persoalan."

Orang Muslim di Banjarmasin juga memberi sambutan yang kurang menyenangkan terhadap berita ini:"Masalah ekonomi baru-baru ini telah membuatkan seseorang bertukar agama."Nama orang muslim ini tidak dinyatakan.

Bahkan Universiti IAIN Antasari juga menberi tindakbalasnya terhadap berita pertukaran agama saya ini.Sementara itu setiausaha PMW (Muhammadiyah) di Banjarmasin cuba untuk menyangkal bahawa saya adalah penubuh Muhammadiyah, tetapi memberitahu bahawa saya hanya sebagai pejuang Islam.

Semua berita tentang keKristianan saya  yang telah diterbitkan di dalam akhbar adalah bertujuan untuk membuat saya rasa malu, dan di sebaliknya mereka mengharap agar saya kembali kepada Islam. Tetapi kehendak mereka adalah berbeza dengan kehendak Tuhan.Allah mengunakan mereka sebagai satu cara untuk membangunkan iman saya supaya menjadi seorang pengikut 'Isa yang kuat imannya dan memberi kesaksian tentang hakikat 'Isa Al-Masih adalah daripada Tuhan.

Hampir dua bulan peristiwa 'pertukaran saya kepada Kristian' menjadi tajuk perbincangan umum dan tajuk utama di dalam akhbar Harian UTAMA di Banjarmasin.Saya mendapat berita bahawa pertumpahan darah juga hampir berlaku.Sesetengah daripada kawan saya menganggap bahawa berita ini adalah suatu fitnah dan bersedia untuk menyerang para penulis.Mujurlah dengan segera saya telah menulis "surat terbuka"-pernyataan saya sendiri mengenai pengakuan tersebut - kepada akhbar harian UTAMA di Banjarmasin,yang telah diterbitkan seperti di bawah:

   SURAT TERBUKA
  Untuk Pembaca harian UTAMA
 Assalamualaikum
kepada Tuan:
 Saya dengan ini memberitahu bahawa berita itu adalah benar dan saya sekarang menjadi pengikut kepada agama Kristian Protestant dan saya telah menukarkannya semenjak 1964 lagi.

Berita di dalam akhbar itu sangat menarik kerana ia mengambarkan saya sebagai penubuh Islam atau pejuang kepada kebebasan.

Saya berterima kasih kepada semua tindak balas dan penghargaan itu yang mana kawan saya telah menunjukkannya kepada saya.Walaupun sehingga saat ini,saya tidak pernah merasa dan tidak pernah mengumunkan diri saya sebagai penubuh Islam ataupun pejuang kebebasan.Jika waktu lepas saya melibatkan diri dalam perjuangan sebagai penulis oleh kawan saya.Ia adalah tidak lebih daripada tanggungjawab seorang anak terhadap ibu pertiwinya.Dengan itu saya menjadi pengikut dan tidak bertanya akan sebarang gelaran kepada jawatan tersebut samada sebagai veteran ataupun sebagai pengasas kemerdekaan.Saya hanyalah melakukan tanggungjawab saya sahaja.

Terima kasih kepada semua kawan saya, khususnya H.Arsyad Maran (saya tidak menerima surat kamu), JS.Antenas dan Arthum Artha dan penulis yang menulis surat kepada saya sebagai satu kewajipan.Tidak ada apa-apa daripada surat anda yang boleh saya sangkalkan atau memberi tindak balas yang bertentangan melainkan pembetulan.Saya tidak pernah meminta sebarang bentuk gelaran sebagai tanda bagi pengasas kemerdekaan.

Kepada Arthum Artha,saya ada menghantar "nota keimanan" yang menjadi asas kepada saya dalam ketaatan saya kepada agama Kristian Protestant.
Apa pun yang berlaku kawan tetap kawan dan hubungan persahabatan yang baik tidak boleh diputuskan.

Terima kasih kepada kamu semua kerana mengambil berat tentang hal ini.

Yang Benar,
Hamran Ambrie
 6 Mei 1972, Jakarta.


BERMULANYA MEMBERI KESAKSIAN DALAM KEHIDUPAN KRISTIAN SECARA AKTIF

 Selepas penerbitan "surat terbuka" di atas,banyak surat yang diterima daripada kawan-kawan saya di Banjarmasin dan Hulu Sungai, semuanya dalam nada penyesalan,disertai dengan nasihat dan amaran daripada ayat Al-Quran .Juga terdapat surat yang menanyakan tentang peristiwa-peristiwa susulan yang telah membimbing saya untuk saya memeluk Al-Masih 'Isa serta InjilNya.

Ini adalah permulaan bagi saya untuk bangun dan memberi kesaksian saya dengan jelas.Pertamanya saya membalas setiap surat secara peribadi dengan mesin taip.Setiap surat disertai dengan keterangan iaitu -"nota keimanan". Ia menjadi lebih mengalakkan, jadi saya telah menerbitkan satu esei tentang "TUHAN ALLAH, AL-MASIH 'ISA DAN ROH KUDUS" yang mana telah dicetak.Keluaran seterusnya yang telah diterbitkan ialah tentang"KRISTOLOGI DAN AJARAN KEESAAN TUHAN", yang telah disempurnakan pada tahun 1973.Akibatnya banyak surat dalam bentuk pertanyaan dan simpati diterima,dan terdapat juga surat di dalam bentuk perbincangan dalam mencari kebenaran.

Lebih-lebih lagi terdapat beberapa majalah Islam yang telah diterbitkan di Jawa yang menyerang kepercayaan saya.Oleh kerana rencana itu, banyak lagi surat telah dikirimkan kepada saya. Surat-surat yang saya terima datang dari seluruh pelusuk di Indonesia termasuk Banjarmasin dan dari kawasan Islam di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan juga dari Sumatera yakni Palembang, Medan, Padang, Acheh, bahkan juga daripada negara luar - Arab dan Malaysia.

Ini adalah petunjuk daripada Tuhan bahawa saya harus berdiri teguh dan memberi kesaksian semulajadi saya.

Hubungan ini berlanjutan lebih daripada enam bulan.Pelbagai masalah tentang Kristian telah dibincangkan.Beberapa soalan dan juga jawapan, saya telah menyusunnya di dalam buku dan menerbitkannya sebagai dokumentari kebenaran:
1.  Perbincangan dengan H.M. Yoesoef Sou'yb, penulis Muslim dari Medan (Penolong kepada

Editor Majalah Kiblat di Jakarta)
2.  Perbincangan dengan Samudi, (Guru agama Islam di Salatiga)
3.  Perbincangan dengan Imam Musa Projosiswoyo, (editor Majalah studi Islam
     di Jakarta)
4.  Perbincangan dengan Wahyono Hadi (Darul Kutubil Islamiyah Jakarta)
5.  Perbincangan dengan Ali Ya'kub Matondang, (Pelajar Islam  di Cairo,Arab)
6.  Perbincangan dengan A.Hasan Tao, (Penceramah Jemaat Islam Ahmadiyah Indonesia di
     Denpasar Bali)
7.  Perbincangan dengan Ezif Fahmi dan lain-lain (Kumpulan Pelajar Islam di Surabaya)
8.  Perbincangan dengan M.A.Fadly, (Ketua Masjid Agung, Masjid tengah, Cimahi-Bandung)

Sehingga pada tahun 1979, saya membalas hampir ribuan surat daripada saudara-saudara yang berketurunan Muslim yang datang dari semua bahagian dan seluruh pelusuk Republik Indonesia. Setiap hari kedatangan surat ini telah mengalakkan saya.Mereka menunjukkan bahawa penulis memandang ke arah kebenaran,dan mereka merasa berpuashati selepas saya memberi keterangan kepada mereka. Puji Tuhan Alhamdullillah! Bahkan terdapat sesetengah daripada mereka yang datang melawat saya secara peribadi.

Saya lihat betapa banyaknya perhatian yang telah diberikan terhadap 'pertukaran saya' dan untuk mencari kebenaran,dengan itu saya mengatur masa yang khas untuk pelawat-pelawat bagi perundingan tentang kepercayaan dan kebenaran Nasrani Kristian, iaitu setiap hari Selasa, Khamis dan Sabtu, yang bermula dari pagi hingga ke petang.

Puji Tuhan untuk semua ini. Dia mengunakan saya sebagai jalan perantaraan dan alat-Nya untuk menerangkan kebenaran di dalam Al-Kitab dan Injil bahawa 'Isa Al-Masih itu adalah daripada Tuhan, khususnya untuk saudara-saudara Muslim saya, dengan harapan bahawa mereka akan memahami Al-Masih 'Isa dan InjilNya secara betul.
Di luar jawapan dan persoalan serta penyangkalan ini,saya merasa bahawa ketidak-fahaman dan banyak salah tafsiran terhadap Al-Kitab, Kitab Suci Injil dan Al-Masih 'Isa yang daripada Tuhan akan segera dapat dibetulkan dengan penjelasan yang terang dan berwibawa.

BERMULANYA PELAYANAN DI LUAR

Semenjak 1973 hingga Februari 1978,saya memberi kesaksian saya hanya di atas meja saya sahaja,dengan membalas surat-surat yang menyoalkan tentang keKristianan.Saya menerbitkan jawapan untuk surat-surat ini sebagai dokumentari kebenaran.

Tetapi di dalam bulan Februari 1978 saya berdoa:"Oh Tuhan, tolong berikan pergerakkan-Mu dalam bidang yang baru, kerana bidang saya ini yang cuma berbincang melalui surat seperti sudah hampir kegersangan."Berdoa untuk ini,saya seterusnya mendapat jawapan di dalam hati saya bahawa keesokan harinya saya harus keluar daripada rumah saya,dan daripada sana saya akan mencari bidang baru.

Pada awal pagi keesokan harinya, saya keluar daripada rumah saya tanpa mengetahui jalan mana yang harus saya pergi.Apabila saya telah sampai ke jalan utama,saya berdoa kepada Tuhan agar Dia menunjukkan arahan jalan mana yang patut saya pergi. Jiwa saya memberitahu saya bahawa saya harus pergi ke utara.Oleh kerana saya tidak tahu arah sebenarnya, saya cuma berjalan keluar. Saya tidak mengambil mana-mana kereta, mobil ataupun bas. Apabila saya sampai di depan pejabat Institut Al-Kitab di Indonesia, Tuhan telah memberitahu saya agar saya masuk ke pejabat itu. Saya merasa ragu-ragu kerana saya tidak kenal sesiapapun.Di sana terdapat Rev.B.Probowinito, tetapi dia telah berpindah ke Salatiga. Saat ini jika saya masuk ke pejabat itu, dengan siapa saya harus bercakap, dan apa yang patut saya katakan? Tetapi jiwa saya mendesak saya supaya saya masuk ke dalam pejabat itu, lalu saya masuk ke dalam pejabat itu.

Salah daripada seorang kawan telah melihat saya masuk ke pejabat itu dan mengenali saya, dan tiba-tiba dia memanggil saya:"En.Ambrie, Puji Tuhan, petunjuk apa! Setiap orang ingin berjumpa dengan kamu." Dengan segera kami membuka perbualan kami. Kemudian saya berjumpa dengan Rev.M.K.Tjakraatmadja,yang telah mendengar tentang saya dan ingin berjumpa dengan saya. Saya telah diberkati dengan pertukaran ini. Mereka ingin menyokong kerja-kerja penulisan saya.

Saya kagum jika ini adalah cara/bidang baru tetapi mengambil keputusan bahawa ini adalah bukan. Saya mahu pulang ke rumah tetapi jiwa saya mendesak saya supaya meneruskan perjalanan saya ke utara.Saya berjalan sehingga saya berdiri di depan pejabat Kramat V. Jiwa saya memberitahu agar saya masuk dan berjumpa dengan Rev.Dr.Ais M.O.Pormes.Saya kagum bagaimana mungkin saya boleh bercakap dengan Rev.Pormes,sedangkan saya tidak kenal dia dengan baik  dan kami bukannya kepunyaan organisasinya. Kami pernah bertemu sebelum ini,tetapi sudah tiga tahun yang lepas. Tetapi Roh Kudus telah membisik dihati saya,saya terus masuk ke dalam Kramat V.Sebelum saya masuk ke pejabat itu, saya masih lagi keraguan.Sebelum ini,Rumah ini penuh dengan hamba Tuhan,tetapi sekarang agak senyap.Barangkali Rev.Pormes sudah pindah.Bagaimana pun Rev.Pormes telah melihat saya,dia datang ke depan pintu untuk menjemput saya,dan berkata:"Wahai En.Ambrie! Sememangnya semenjak kelmarin lagi,saya banyak berfikir tentang kamu dan ingin berjumpa dengan kamu di sana kerana saya ada sesuatu untuk berbincang dengan kamu.Saya mengharapkan kamu-barangkali kita boleh bekerjasama dengan satu sama lain."Saya hampir terkejut. Bagaimana boleh Rev.Pormes mengingati saya?Kami tidak pernah berkenalan secara mendalam sebelum ini.Tetapi saya teringat doa saya pada hari yang lepas.Mungkin Roh Tuhan yang memimpin diri saya untuk masuk ke bidang baru di sini.

Dalam perbualan itu terdapat beberapa perkara yang menyegarkan hati saya dan perasaan saya.Rev.Ais Pormes mengharap saya agar saya bekerja bersama dengannya di dalam melayani Tuhan. Juga dia mengambil berat tentang kesihatan saya yang mana pada waktu itu tidak beberapa baik.

Akhirnya Rev.Pormes memberitahu saya untuk mengambil suratnya  yang datang daripada M.K.Sinaga, pengarah BumiAsih di Jalan 4, Solo.Saya melihat surat itu dan memegangnya. Dari rumah K.M.Sinaga, saya memohon untuk pergi ke Hotel Indonesia pada hari Jumaat,dan dia berkata bahawa beberapa guru di sana mahu berjumpa dan mengenali saya.

Pada pagi Jumaat,24 Feb 1978,saya pergi ke Hotel Indonesia, untuk perjumpaan kumpulan berdoa oleh ahli-ahli perniagaan Kristian di Jakarta,yang dikenali dengan nama "C.B.M.C"

Saya seolah olah telah diperkenalkan kepada mereka dan mereka telah mengetahui nama saya sebelum ini dan mereka ingin berjumpa dengan saya secara peribadi pada hari itu.Bermula dari hari itu saya telah dijemput untuk berkhidmat dalam beberapa perjumpaan di rumah yang mana telah mendorong saya untuk bekerjasama dengan pelayanan gereja.Saya telah memberikan kesaksian saya pada semua  gereja di sekitar Jakarta dan Bandung.Sehingga sekarang saya juga membuat pelayanan di luar Jakarta juga, melawat selatan Kalimantan, (Banjarmasin,Amuntai), dan Kalimantan tengah, (Palangkaraya), Jawa Timur,(Surabaya dan Malang), Bandung dan lain-lain lagi.

Ini merupakan jalan dan bidang baru bagi saya.Saya meneruskan pelayanan saya dengan penuh kepercayaan, mengkhabarkan utusan Kitab Suci Injil Al-Masih melalui pelbagai macam perjumpaan dan kesaksian yang berlainan.

Walaupun sekarang saya telah mendapat bidang baru dalam bentuk pelayanan di luar dari rumah saya,perbincangan melalui perutusan,tidak pernah berhenti bahkan semakin bertambah.Puji Tuhan!Semua surat itu telah memberkati saya dan saya telah dapat menjawab pelbagai jenis pertanyaan dengan jayanya!

TUHAN MEMPERLUASKAN PELAYANAN SAYA
Pada 13 Mei 1979,dengan jemputan para penulis,saya telah diminta untuk menyampaikan ceramah di Masjid Darussalam, Jln Batanghari,Jakarta,Di hadapan perkumpulan pemuda-pemuda Muslim yang mana telah terlibat dengan Lembaga Pengajian Islam Al-Furqan.Tajuk perbincangan ialah :"'Isa Al-Masih adalah daripada Tuhan".Ketua perdebatan itu ialah Drs.Abunyamin Roham dan Sany Ardi.Para hadirin yang menghadiri perbincangan itu adalah sekitar 100 orang,yang terdiri daripada pelajar dan juga guru-guru Islam.Hanya saya sendirian yang datang untuk memberikan jawapannya.Perbincangan ini berakhir dengan keadaan yang baik.Perbincangan persahabatan ini diakhiri dengan berjabat salam.

Pada 22 Julai 1979,ceramah ini disambung di antara saya dengan beberapa pemimpim Islam daripada majlis Ulama' (Muslem Theologian Counsil).Tajuk perbincangan ialah "Kekuasaan Tuhan-satu dalam Triniti?".Terdapat 10 orang yang menyertai perdebatan itu, di antaranya daripada mereka ialah Professor Dr.H.M.Rasyidi, Drs.Bunyamin Rohan, Dr.Tagor dan Dr.Asmuni. Pengacaranya ialah Dr.Marmansyah Rahman. Pelawatnya adalah dalam sekitar 150 orang yang terdiri daripada pemimpin-pemimpin dan guru-guru Islam,dan juga orang bijak pandai.

Dua bulan selepas 15 Ogos, saya telah pergi melawat beberapa tempat di luar kawasan Jakarta di Barat dan juga Timur Jawa.Pada 1 September, saya telah berpeluang memimpin pelayanan Injili dan Kitabiah dan juga telah melawat Menado,Unjung Pandang, Tanah Toraja, Palopo, Balikpapan, Banjarmasin dan juga Kapuas, sambil memberikan kesaksian saya.

PENUTUP
Penyelamatan adalah amat penting untuk setiap orang. Penyelamatan untuk diri sendiri, penyelamatan untuk keluarga, keselamatan harta benda dan berbagai jenis keselamatan yang lain.Semuanya ini telah menjadi sasaran utama di dalam kesejahteraan kehidupan.

Seseorang yang beragama, penyelamatan adalah tidak terhad kepada kehidupan duniawi sahaja,ia termasuklah keselamatan Rohnya daripada pengaruh dosa kepada kebebasan.Penyelamatan Rohnya ada berhubungkait rapat dengan hakikat kasih-sayang, yang mana merupakan asas kehidupan Syurgawi.

Katakan Adam dan Hawa tidak terjerumus ke dalam lembah dosa, manusia masih lagi mempunyai kehidupan yang kekal. Tetapi oleh kerana akibat-akibat dosa yang menyusul dari Adam dan Hawa,yang telah melanggar larangan Tuhan.Manusia Adam dan Hawa telah tersisih daripada peluang mereka untuk kehidupan kekal dan terjerumus ke dalam lembah terpisah dari kesejahteraan ilahi. Ajal terakhir bagi keadaan ini adalah kematian dan maut

'Isa Al-Masih pernah bersabda :
"Tetapi Aku datang supaya manusia mendapat hidup iaitu hidup yang berkelimpahan."(Yahya 10:10)

"Ajarlah mereka mentaati apa yang sudah Aku perintahkan.Ingat, Aku akan sentiasa menyertai kamu sehingga ke akhir zaman.(Mat 28:20)

Malaikat memberitahu pengikut Al-Masih 'Isa:
"Hai orang Galilea,mengapa kamu berdiri menengadah ke langgit?Al-Masih 'Isa yang kamu lihat terangkat ke Syurga,akan kembali lagi dengan cara yang sama seperti yang kamu lihat tadi."(Kis 1:11)

Dalam satu perkara Al-Masih 'Isa sendiri berkata:
"Barulah Anak Manusia akan kelihatan datang dikelilingi awan dengan kekuasaan dan kemuliaan yang  besar."(Luk 21:27)

 Kedatangan kedua 'Isa Al-Masih bukan sahaja diberitahu di dalam Al-Kitab, malah kebenaran ini disokong dan dipercayai juga oleh para Muslim sebagaimana yang kita baca di dalam Hadith Sahih Muslim,di dalam rujukan 127, terdapat kenyataan tentang kedatangan Al-Masih 'Isa sebagai Hakim yang adil dan benar.

 Terdapat 4 janji yang akan menyusul kepada anak-anak Tuhan:
  1. Kehidupan kekal di Syurga dan kehidupan yang lebih mulia daripada Adam dan Hawa yang merupakan ciptaan asalNya.Dalam usaha untuk mendapatkan kehidupan yang kekal dan keselamatan di Syurga,manusia mesti percaya kepada 'Isa Al-Masih dan menjadi pengikut yang taat serta dibaptiskan.
  2. Kehidupan sepenuhnya,Roh,fizikal seperti keperluan material,diperolehi dalam bentuk anugerah kerahmatan dari Syurga.
  3. Pengikut Al-Masih 'Isa tidak akan kekurangan sesuatupun tetapi akan sentiasa digenapi dengan berkelimpahan.
  4. Roh Allah atau Roh Kudus akan sentiasa berkekalan dalam setiap orang yang mengaku Kristus,dan menjadi pengikut setiaNya,selama-lamanya sehingga ke Hari Kiamat.

Dengan sebab inilah menbenarkan saya untuk memberikan pilihan kepada Anda, Para pembaca yang dikasihi:

Buatlah keputusan anda sekarang!Ambil keputusan untuk menerima janjiNya dan bersedia untuk diselamatkan. Terimalah Rohul-Kudus 'Isa Al-Masih di dalam hati anda secara iman, jadilah kehidupan baru, anda akan sentiasa terjamin dan  damai sejahtera di dalamNya. Jadi kita boleh hidup bersama-sama dengan Tuhan untuk selama-lamanya.

Jangan lepaskan peluang ini.Jangan tunggu sehingga esok.Lakukan apa yang patut anda lakukan hari ini.Esok mungkin sudah terlewat.Pintu bertaubat mungkin akan ditutup dan anda akan hidup dalam penyesalan  dan menanggung penderitaan untuk selama-lamanya.Datang dengan hati yang benar,dan terimalah 'Isa Al-Masih sebagai Rabbi anda dan Penyelamat peribadi anda supaya anda boleh memasuki pintu keselamatan di Syurga untuk selama-lamanya.