Sunday, January 8, 2012

Pembunuhan Para Penulis Sajak/Satir


Begitu Muhamad mencapai Medinah pd th 622M dan semakin kuat jajaran tentaranya, nada dan sifatnya juga berubah. Ini pembunuhan2 yg terjadi setelah Hijrah.

(1) Maret 624: Al-Nadr bin al-Harith

Pemenggalan Al Nadr bin al Harith didepan Muhamad setelah pertempuran Badr

Sebelum Muhamad hijrah, ia sering mengundang rakyat Mekah dlm sebuah pertemuan dan membujuk mereka agar berpaling pada Allah, sambil melantunkan Surat2 Quran, memperingati mereka akan hukumanNya terhdp olokan terhdp nabi2Nya. Orang Mekah bernama Al-Nadr bin al-Harith kemudian bercerita ttg pahlawan dan raja2 Persia dgn mengatakan, “Muhamad tidak dapat bercerita sebaik saya dan cerita2nya hanyalah legenda2 tua yg ia contek, spt yg saya sendiri juga sering lakukan.”

Kadang2 al-Nadr memotong kalimat2 Muhamad sampai satu ketika sang nabi membungkamnya.

Celaka bagi Nadr, ia bergabung dgn tentara Mekah guna melindungi karavan dagang yg telah diserang Muhamad pada Pertempuran Badr th 624M. Sekitar 320 Muslim dihadapkan pada 1.000 orang Mekah. Nadr kemudian ditangkap dan sekembalinya Muhamad dari Medinah, Ali, saudara sepupu dan besan Muhamad, atas perintah Muhamad, memenggalnya, ketimbang meminta uang sandera. Ia adalah salah seorang dari 2 tawanan yg dieksekusi dan tidak diberi kesempatan agar ditukar dgn uang sandera—hanya karena ia mengolok-olok Muhamad dan menulis sajak yg mengritiknya. [2]

LIHAT JUGA ARTIKEL TTG ABU AFAK DIBAWAH INI !

(2) Maret 624: 'Uqba bin Abu Mu'ayt

Nasib mirip Nadr ini juga menimpa 'Uqba bin Abu Mu'ayt. Ia juga mengolok2 Muhamad di Mekah dalam puisi2nya. Ia-pun tertangkap dlm Pertempuran Badr, dan Muhamad memerintahkan eksekusina. “Tapi siapa yg akan membesarkan anak2 saya, O Muhammad?” Uqba berteriak dgn iba. “NERAKA !” begitu kata sang nabi dgn dingin. Dan pedang Islampun menghantam lehernya.

Setelah kemenangan nabi di Badr-pun, ia tidak menunjukkan kemuliaannya. Pada sebuah malam buta Muhamad mengolok2 musuh yang mati, saat tubuh2 tidak bernyawa mereka terbaring lunglai dlm sebuah lobang :

. . . Para sahabat nabi mendengarkannya, saat tengah malam, “O manusia dalam lobang ini (O people of the pit): O Utba, O Shayba, O Ummayya, O Abu Jahl,” menyebut nama2 mereka yg dibuang dalam lobang mayat itu, “Apakah kalian telah menemukan janji Tuhan kalian kpd kalian ? Saya memang telah menemukan apa yg dijanjikan Tuhan saya kpd saya.” Tanya para Muslim, “Kau berbicara kpd tubuh2 tak bernyawa itu ?” Nabi menjawab: “Kau tidak dapat mendengarkan perkataan saya lebih baik dari mereka, tetapi mereka tidak dapat menjawab saya. [3]

Hadis Bukhari berikut ini menegaskan kesaksian Ibn Ishaq.

Inilah pertempuran Rasulullah, dan sambil menyebut (pertempuran Badr) ia mengatakan, “Sementara para mayat kaum berhala dilemparkan kedalam lobang sumur, Rasulullah mengatakan kepada mereka, ‘Apakah kalian telah menemukan janji Tuhan kalian kpd kalian ?” ‘Abdullah mengatakan, “Beberapa sahabat nabi mengatakan, “O Rasulullah! Kau berbicara kpd orang mati.’ Rasulallah menjawab, ‘Kau tidak mendengarkan apa yg saya katakana lebih baik dari mereka.’ (Bukhari )

Hadis diatas ini nabi ditunjukkan mengolok2 musuh2 mati yg terletak dalam sebuah sumur dan bukan lubang, dan ia melakukan ini saat siang hari (bukan malam hari menurut hadis sebelumnya). Mungkin ini merupakan 2 peristiwa berbeda dalam Ibn Ishaq and Bukhari; namun demikian, keduanya menyampaikan pesan yang sama. [4]

(3) March 624: Asma bint Marwan 

Ia seorang penyair dari kaum berhala Medinah. Ia menulis syair yg menuding orang Medinah karena menuruti seorang pendatang asing (Muhamad) dan tidak berani melawannya. Dan bulan itu juga, ketika nabi mendengarkan apa yg dikatakannya ini, ia bertanya, “Siapa yg dapat menyingkirkan puteri Marwan utk saya ?” Seorang anggota dari kaum suaminya menyatakan diri sbg sukarelawan dan memasuki rumah Asma malam itu juga.
 Ibu 5 anak itu sedang terbaring di tempat tidurnya dgn anak paling bungsunya tertidur pada dadanya. Sang pembunuh pelan2 memindahkan anak itu, menarik pedangnya dan menanamkannya pada tubuhnya, membunuhnya saat ia sedang tidur. [5]

(4) September 624: Kab bin al-Ashraf

Kab b. al-Ashraf orang campuran. Ayahnya berasal dari suku Arab nomad, sementara ibunya seorang yahudi dari suku berkuasa, al-Nadir, di Medinah. Ia menetap sbg anggota suku ibunya. Ia mendengarkan ttg kemenangan Muslim di Pertempuran Badr, dan ia menjadi muak, karena menurutnya Muhamad ini adalah pendatang baru dan sangat memecah belah. Ia menyaksikan sendiri akhir pertempuran Badr dan setelah sampai di Mekah ia mengedarkan syairnya secara luas, memrotes keras kematian mengenaskan orang2 Mekah ditangan Muhamad.

Reaksi Muhammad adalah meminta kembali, “Siapa yg akan menyingkirkan Kab bagiku ?” 5 Muslim menjadi sukarelawan, salah satu adalah adik angkat Kab bernama Abu Naila. Dikatakannya, “Wahai Rasulullah, kami harus menyiarkan kebohongan.”
Kata nabi, ”Katakanlah apa yg kau suka karena kau bebas dlm hal ini.”

Dan setelah secara licik memenangkan kepercayaan kakak angkatnya, seorang Muslim berteriak kpd ke 4 pembunuh lainnya, “Bunuhlah musuh Allah !” Walau seorang diri, Kab berhasil mempertahankan diri, shg pedang mereka tidak efektif. Akhirnya, salah seorang konspirator mencabut kerisnya dan menusuk Kab di perutnya dan mendorong keris kebawah sampai mencapai alat kemaluannya.

Ini yg dikatakan Tabari (d. 923) saat Muhamad menyambut kepulangan kelima pembunuhnya sambil menenteng KEPALA Kab baginya. [6]

--------------------------------
Catatan:
Sahih Bukhari Volume 5 # 369
Narrated Jabir Abdullah:
Rasulullah bersabda, “Siapa yang bersedia membunuh Ka`b bin al-Ashraf yang telah menyakiti Allah dan Rasulnya?” Dari situ Maslama berdiri dan berkata, “Oh, Rasulullah! Apakah kamu suka kalo saya membunuhnya?” Nabi bersabda, “Ya”. Maslama berkata, “Kalo begitu biarkan saya memfitnah (dengan kata lain menipu Ka`b). Nabi bersaba, “Anda boleh mengatakan demikian.”

Maslama pergi ke Ka`b dan berkata, “Orang itu (i.e Muhammad) meminta Sadakah (i.e Zakat, pajak) dari kita, dan dia menyebabkan masalah pada kita, dan saya dating untuk meminjam sesuatu dari mu.” Untuk itu, Ka`b berkata, “Oleh Allah, kamu akan cape (bosan) menghadapi dia (Muhammad)!” Maslama berkata, “Sekarang sejak kami sudah mengikutinya, kami tidak mau meninggalkan dia dan sampai kami melihat bagaimana dia akhirnya. Sekarang kami mau kamu meminjamkan kepada kami satu atau dua truk onta penuh dengan makanan.” Ka`b berkata, “Ya, tapi kamu mesti memberikan jamiman pada saya.” Maslama dan temannya berkata, “Apa yang kamu mau?” Ka`b menjawab, “Jaminkan perempuan anda pada saya”. Mereka berkata, “Bagaimana mungkin kami menjaminkan perempuan kami pada anda dan anda adalah yang terganteng daripada semua orang Arab?” Ka`b berkata, “Kalau begitu jaminkan anak anda kepada saya.” Mereka berkata, “Bagaimana mungkin kami menjaminkan anak-anak kami kepada mu? Di waktu yang akan datang, mereka akan dihina oleh orang-orang bahwa si anu telah dijaminkan untuk satu truk onta penuh makanan. Hal itu akan membuat kami malu, tapi kami akan menjaminkan senjata kami kepadamu.”

Maslama dan temannya menjanjikan pada Ka`b bahwa Maslama akan kembali padanya. Dia datang ke Ka`b pada malam harinya bersama dengan saudara lelaki angkat Ka`b, Abu Na`ila. Ka`b mengundang mereak untuk masuk kedalam rumahnya dan pergi bersama dengan mereka. Isterinya menanyakan padanya, “Kemana engkau akan pergi di waktu malam demikian?” Ka`b menjawab, “Tidak lain tetepai Maslama dan saudara angakat saya abu Na`ila yang datang.” Isterinya berkata, “Saya mendengar suara seakan-akan darah bercucuran darinya.” Ka`b berkata, “Mereka tidak lain tetapi saudara saya Maslama dan saudara angkat saya Abu Na`la. Seorang yang murah hati selayaknya memenuhi undangan untuk melewatakan malam hari walaupun jika diundang untuk dibunuh.”

Maslama pergi dengan kedua lelaki tersebut. Jadi Maslama masuk bersama dengan dua orang, dan berkata kepada mereka, “Ketika Ka`b datang, saya akan menyentuh rambutnya dan menciumnya, dan ketika kamu melihat bahwa saya telah memegang kepalanya, pukulah dia. Saya akan membiarkan anda mencium kepalanya.”

Ka`b bin al-Ashraf turun dan menghampiri mereka dalam pakaiannya, dan menyebarkan bau parfum. Maslama berkata, “Saya belum pernah mencium wangi yang lebih baik dari pada ini.” Ka`b menjawab, “Saya mempunyai wanita Arab terbaik yang mengetahui cara penggunaan parfum kelas tinggi.” Maslaam meminta Ka`b, “Bolehkan saya mencium kepala anda?” Ka`b berkata, “Boleh.” Maslama menciumnya dan membuat temanya menciumnya juga. Kemudian dia meminta Ka`b lagi, “Apakah saya boleh (mencium kepala anda)?” Ka`b berkata, “Boleh.” Ketika Maslama berhasil memegangnya erat, dai berkata (kepada teman-temannya), “Tangkap dia!” Kemudian mereka membunuhnya dan pergi kepada nabi untuk memberitahukan kepadanya.

Dari Ibn Sa'd, vol 1, halaman 37:
Mereka (Maslama dan teman-temannya) memotong kepalanya (Ka`b) dan membawanya …. mereka menyuguhkan kepala Ka`b dihadapan Muhammad. Dia (nabi) memuji Allah atas kematiannya (Ka`b).
--------------------------------

(5) July-August 625: Beduin bermata satu, namanya tidak tercatat

Membalas serangan terhdp gerombolan Muslim, Muhamad mengirim Amr bin Umayyah dan seorang rekan utk membunuh Abu Sufyan, pemimpin orang Mekah. Ini menunjukkan bahwa nabi tertangkap dalam lingkaran kekerasan yang berlarut2 dalam budaya Arab dlm abad ke7 ini. Umayyah gagal dlm tugas pembunuhannya dan harus melarikan diri dan bersembunyi dlm sebuah gua. Dlm huru hara ini ia hanya sempat membunuh seseorang bernama Ibn Malik.

Saat ia bersembunyi di goa itu, seorang lelaki Beduin penggembala domba memasuki goa itu. Umayyah dan Beduin itu saling memperkenalkan diri. Saat mereka beristirahat, sang penggembala bermata satu itu menyanyikan 2 kalimat menentang Muslim dan Islam.

Malang bagi Beduin ini, Umayyah kemudian menuliskan : . . . “saya menghampirinya dan membunuhnya dengan CARA YG PALING BIADAB YG PERNAH SAYA LAKUKAN. Saya menancapkan ujung panah saya kedalam matanya yg masih berfungsi, dan menekannya sedemikian rupa shg ujung panah saya itu menembus kebelakang lehernya.” Ia akhirnya berhasil kembali ke markas Muhamad yg mengatakan “Bagus, bagus!” Menurut kesaksian ini : “Nabi kemudian berdoa bagi saya agar diberi rahmat.” [7]

(6) Setelah January 630: seorang gadis penyanyi [LIHAT ARTIKEL DIBAWAH : penyanyi ditarik lidahnya !]

Setelah Muhamad menaklukkan Mekah pd 630M dan menghabisi 28 nyawa orang Mekah, ia memberikan amnesti kpd kaum yg takluk. Tetapi dikecualikan dari daftar amnesty itu bukan hanya Abdullah b. Katal, si tukang pengumpul pajak yg membunuh budaknya karena tidak kompeten dan murtad dari Islam dan melarikan uang kembali ke Mekah. Namun kedua gadis penyanyi yg menyanyikan bait2 satir ttg Muhamad, yg disusun Abdullah. Ia terbunuh, walaupun berpegang erat pada lapisan kain yg menutupi Kabah. SEORANG GADIS DIBUNUH dan yang satunya lagi melarikan diri dan memnta ampun pada Muhamad, yg kemudian mengampuninya. [8]

Setelah Februari 630: Kab bin Zuhayr

Begitu yakin dgn kemenangannya atas Mekah, Muhamad kembali ke Medinah sbg pahlawan dan sepenuhnya berkuasa di bagian kawasan Arab ini. Ia hampir saja membunuh seorang penyair lainnya yg mengejeknya dan para Muslim, Kab bin Zuhayr (disini disebut Zuhayr utk membedakannya dari Kab bin al-Ashraf, diatas pada no. 4). Kakak Zuhayr menulis bahwa Muhamad telah membunuh sejumlah penyair satir selama penaklukan Mekah tetapi bahwa Muhamad bersedia pula mengampuni seorang penyair jika ia menyatakan penyesalan, yg secara praktis -mau tidak mau-berarti ia harus menjadi Muslim. Kata kakaknya, semua penyair yg masih hidup melarikan diri ke segala arah.

Karena merasa terdesak, Zuhayr menulis surat meng-agung2kan Muhamad. Ia kemudian ebrangkat ke Medinah dan meminta perlindungan sbg Muslim. Muhamad, setelah selesai solat subuh, ditanya apakah bersedia menerimanya. Sang nabi setuju.

Saat Zuhayr menghadap nabi, salah seorang Ansar (pembantu atau penduduk asli Medinah yg membantu Muhamad setelah Hijrah) meloncat kpd Zuhayr dan bertanya kpd Muhamad jika ia boleh memancung kepala musuh Allah karena syair2 Zuhayr juga mengejek orang Ansar. Muhamad membebaskannya.

Namun demikian sudah pasti : jika Muhamad bertemu Zuhayr sebelum ia menyatakan penyesalannya, Muhamad sudah pasti membiarkan kepalanya dipancung. Masuk Islam atau mati —begitulah modus operandi nabi bagi penyair2 yg mengejeknya.

Yg luar biasa dari anekdot ini adalah bgm saat solat subuh dijadikan saat yg pantas bagi Muslim utk menyerang sang penyair dan mengeluarkan ancaman pembunuhan, seakan2 ini tindakan normal sehari2. [9]

Pembunuhan siapa saja yg mengejeknya

2 contoh pembunuhan ini menunjukkan bahwa Muhamad tidak suka diejek bahkan oleh orang2 yg bukan penyair profesional. Siapa saja yg mengejeknya dibabatnya.

(1) Orang buta yg membunuh istrinya

Narrated Abdullah Ibn Abbas:

Seorang buta memiliki istri, seorang budak, yg sering mengejek Muhamad. Ia melarangnya, tetapi ibunya tidak peduli. Pada akhirnya ia mengambil golok, menaruhnya pada perutnya dan mendorongnya kuat shg membunuhnya. Anak yg berada di antara kedua pahanya tercoreng oleh darahnya. Saat subuh, nabi diberitahu.

Ia mengumpulkan orang dan mengatakan: saya minta agar lelaki yg melakukan ini menunjukkan diri. Sang laki2 berdiri sambil gemetar dan menceritakan alasan ia membunuh ibu anak2nya. Mendengar ceritanya sang nabi mengatakan: “Saksikanlah, bahwa tidak ada pembalasan yg sanggup melunasi darahnya.[10]

Kalimat terakhir hadis ini menunjukkan bahwa Muhamad tidak sekalipun mengijinkan ganti rugi/kompensasi atas kematiannya. Ternyata nyawanya tidak berharga sedikitpun, walaupun ia memberikan orang buta itu 2 putera.

(2) Seorang lelaki tidak bernama mencekik wanita Yahudi.

Narasi Ali ibn Abu Talib:
Seorang wanita Yahudi melecehkan nabi. Seorang lelaki mencekiknya sampai ia mati. Rasulullah menyatakan bawha tidak ada ganti rugi yg perlu dibayarkan bagi darahnya.(Abu Dawud)

Hadis ini menetapkan bahwa wanita Yahudi tidak memiliki harga apapun. Maka anehkah jika Muslim pada umumnya, apalagi mereka yg mempelajari sejarah Islam, membenci Yahudi ? Mana teks suci yg pernah mengatakan bahwa Muhamad melarang pembunuhan terhdp Yahudi ?

Tidak pernah ada cerita ttg Muslim yg ditahan, atau yg mendapat hukuman yg pantas. Bahkan tidak ada yg dimarahi. Para pembunuh dibebaskan atas dasar bahwa tindakan menghina nabi memang pantas dibalas dgn pembunuhan. Abu Dawud memberitahu kitadgn bahasa jelas bahwa semua Yahudi atau non-Muslim yg menghina nabi harus dihukum (vol. 3, note 3800).

Muhamad menggunakan penyair
Muhamad baru memenangkan pertempuran melawan 10,000 orang Mekah dan sekutu merkea di thn 627M. Setelah mereka pergi, suku Yahudi yg paling besar dan terakhir, suku Qurayza, teritnggal sendirian, tanpa sekutu. Selama penyerangan 25 hari terhdp suku ini, yg akhirnya berakibat pembantaian lelaki dewasa dan akil baliq dan pembudakan besar2an para wanita dan anak2, rasulullah membayar penyair utk melecehkan mereka.

Nabi mengatakan kpd Hassan, “Lecehkan mereka (dgn sajak2mu), dan Jibril besertamu.”

Menurut narasi berikutnya, Al-Bara bin Azib mengatakan, “Pada hari penaklukan Quraiza, rasulullah mengatakan kpd Hassan bin Thabit, ‘Lecehkan mereka (dgn sajak2mu), dan Jibril besertamu.’” (Bukhari)

Pd abad 7M dijazirah Arab, tidak ada media massa shg berkumpul mendengarkan penyair, penyajak dan penulis2 lainnya merupakan kesempatan utk membujuk, memuji, mengolok2. Namun dgn berkuasanya Muhamad, ia kini bebas membayar penyair tanpa takut dibalas. Malah, ia mengacu pada sebuah legenda dimana, katanya, Allah mengubah Yahudi yg tidak patuh menjadi monyet. (see also Ibn Ishaq pp. 461-62).

KESIMPULAN

Kejujuran menuntut pengungkapan sejarah dan teks suci, sepahit papun kenyataan.

James M. Arlandson can be reached at 
jamesmarlandson@hotmail.com.

------------------
Endnotes:

[1] Go here for more information, and scroll down to no. 3, looking for a critique of Karen Armstrong. The transcript is available by purchase only. Here is a video clip of the discussion between Foukara, Rose, and others.

[2] Source: Ibn Ishaq, The Life of Muhammad, (trans. A. Guillaume, Oxford UP, 1955, 2004), pp. 136, 163, 181, 262, 308. Reputable historians today consider Ibn Ishaq to be a reliable source of early Islam, though they may disagree on his chronology and miraculous elements.

[3] Ibn Ishaq, p. 306

[4] Bukhari, Spoils of War (online source); Muslim nos. 4421, 4422, and 4424; These are parallels in Bukhari about taunting the dead: here and here. Ibn Ishaq, pp. 306-08. Muslim is also a reliable collector and editor of the hadith (records of the words and deeds of Muhammad outside of the Quran).

[5] Ibn Ishaq, pp. 675-76.

[6] Bukhari, Military Expeditions (online sources: here; see also the one below); this one and this one show Muhammad giving permission to his assassin to say anything, i.e. lie; Muslim no. 4436 ; Ibn Ishaq pp. 364-69 ; Tabari, The History of al-Tabari, Vol. 7, (trans. by M.V. McDonald and annotated by W. Montgomery Watt, SUNYP, 1987), pp. 94-98. Reputable historians today consider Tabari to be a reliable source of data on early Islam, though they may not agree on his chronology or miraculous elements.

[7] Tabari, vol. 7, pp. 149-50; A later editor incorporated some of Tabari’s account into Ibn Ishaq’s biography, pp. 674-75.

[8] Bukhari, Military Expeditions, (Online source) ; Ibn Ishaq, pp. 550-51.

[9] Ibn Ishaq, pp. 597-602. Some Muslim polemicists consider him to be unreliable mostly because he preserves so many traditions that portray Muhammad as violent. But here the prophet is forgiving, so now Ibn Ishaq’s reliability cannot be doubted.

[10] Abu Dawud no. 4348 (he is another reliable hadith collector and editor)

No comments:

Post a Comment