Thursday, January 19, 2012

FONDASI YAHUDI PADA ISLAM


By Charles Cutler Torrey 

Diterjemahkan dari:
A Summary of The Origins of The Koran
:
Classic Essays on Islam's Holy Book.
(pp. 293-348)

Allah dan Islam (pp. 293-330 )
Muhammad mencoba menciptakan sebuah sejarah keagamaan untuk orang-orang Arab, tetapi riwayat keagamaan orang Arab tidak menyediakan sumber daya yg memadai untuknya, yang merupakan sebagian besar rujukan yang muncul dalam periode Mekkah. Si Mamad merujuk kepada Hud nabi orang Ad; Salih, nabi Thamud; dan Shuaib, nabi Midian. Seluruh kebiasaan jahiliyah secara tidak langsung termasuk penyembahan berhala dipelihara dalam Islam, misal ibadah Hajj.

Sesudah tanpa hasil dengan orang-orang Arab, Muhammad mulai bergantung kepada materi Yahudi karena dikenal dengan baik dan akan memberi agama barunya kredibelitas yang lebih besar dalam dunia yang lebih luas. Selain karya-karya apokrip, Muhammad terbiasa dengan Bibel kanonik, terutama Taurat. Dia hanya mengetahui nabi-nabi dengan kisah-kisah yang menarik oleh karena itu ia tidak punya pengetahuan mengenai Yesaya, Yehezkiel, Yeremia, dan seluruh nabi-nabi kecil kecuali Yunus.

Dari dongeng-dongeng popular orang-orang Arab mengetahui bahwa kaum Yahudi menganggap mereka keturunan dari satu nenek moyang, Abraham, via Ismail dan Ishak berturut-turut. Hagar tidak disebut dalam Quran. Quran mengatakan bahwa mereka membangun Kabah (meskipun doktrin Muslim kemudian mengatakan bahwa Adam yang membangunnya dan Abraham membersihkannya dari berhala-berhala). Adalah mungkin bahwa para hanif (monotheist Arab yang mengikuti agama Abraham) merupakan sebuah penemuan dari Islam kemudian. Kisah Iblis (Syaitan) sujud di depan Adam (38:73-77) mungkin tidak mengacu kepada penyembahan sebagaimana juga pada sumber Yahudi dari kisah ini dalam Sanhendrin 596 dan Mir Rabba 8. Shu'aib barangkali Jethro dalam Bibel. ‘Uzair adalah Ezra, dan Yahudi dituduh mengangkat Uzair sebagai anak Allah. Idris adalah juga Ezra (nama Yunani). Kronology Ibrani sangat lemah dalam Quran, misal Muhammad kelihatannya menghubungkan Musa dekat kepada Yesus (saudara perempuan Musa juga ibu Yesus).

Isa ibn Maryam adalah Yesus. Sangat sedikit yang diketahui Muhammad tentangnya dan tidak ada doktrin Kristen yang unik di Quran. Sedikit pengetahuan tentang Yesus berasal dari [1] fakta-fakta dan khayalan yang tersebar di seluruh Arabia, dan [2] sedikit lewat Yahudi. Nama Isa sendiri tidak sesuai, seharusnya Yeshu dalam bahasa Arab. Nama Isa (Esau) itu merupakan “julukan” yang diberikan oleh kaum Yahudi (yg menghubungkan Yesus dengan musuh kuno mereka Esau. Muhammad tdk tahu bahwa nama atau julukan Esau kepada Yesus adalah sbg bentuk penghinaan kaum Yahudi terhadap Yesus. Bila muslim menghormati Yesus Kristus sbg salah satu nabi yg harus di-imani maka tentu muslim tdk akan memanggil Yesus dengan “Esau” atau dalam lafal Arabnya “Isa”), kemungkinan kuat lainnya, nama Isa adalah hasil korupsi bahasa dari kata Syriac Isho. Dalam Quran sendiri Yesus tidak mempunyai posisi lebih tinggi dari Abraham, Musa dan Daud. Pengangkatan terjadi kemudian pada masa kekhalifahan ketika orang-orang Arab melakukan kontak lebih dekat dengan orang-orang Kristen. Beberapa terminologi Kristen seperti Messiah, Roh, Kalimat Allah, ada dalam Quran tanpa pengertian yang sebanarnya dari istilah itu. Barangkali migrasi ke Abyssinia menambah ketertarikan Muhammad kepada kisah-kisah Nasrani.

Rudolph dan Ahrens berpendapat bahwa bila Muhammad belajar tentang Yesus dari Yahudi maka dia akan mengabaikan atau menghinanya. Tetapi banyak Yahudi yang menghormati Yesus sebagai guru meskipun juga sekaligus menolak dogma Kristen. Juga, Muhammad sadar akan kekaisaran Kristen yang besar, maka dia akan berhati-hati terhadap siapapun yang menghina Yesus. Tema tentang Messiah adalah satu-satunya informasi dalam Quran yg tidak membuat kaum Yahudi merasa terganggu. Pandangan Quran mengenai misi Yesus adalah : [1] menegaskan doktrin yang benar mengenai Taurat, [2] mendakwahkan Tawhid, [3] memperingatkan terhadap sekte-sekte baru. QS 15:1-15 adalah berhubungan secara harfiah dengan Perjanjian baru (Lukas 1:4-25, 57-66). Itu adalah kisah Zakharia dan Yohanes yang barangkali berkaitan dengan seorang terpelajar tetapi bukan seorang Kristen karena ia terputus dari kaitannya dengan kelahiran Yesus. Secara ringkas tidak ada yang khas Kristen dalam Quran.

Torrey (penulis A Summary of The Origins of The Koran: Classic Essays on Islam's Holy Book) mendiskusikan komposisi Surah Mekkah, sedekat mungkin dengan tradisi Muslim. Dia menujukkan kemungkinan ayat-ayat Mekkah dan Medinah sudah bercampur-baur karena kenyataannya Muhammad melafal di depan umum wahyu-wahyunya dan diingat oleh para pengikutnya sebagaimana yang telah diwahyukan. Akankah ini tidak menyebabkan kebingungan (atau keraguan) karena secara kontinu memasukan atau menyelipkan materi yang baru kepada surah-surah yang diwahyukan sebelumnya? Komentator tradisionil seringkali mengabaikan populasi Yahudi di Mekkah yang barangkali adalah target dari beberapa ayat Mekkah. Faktanya, kontak pribadi Muhammad dengan Yahudi lebih lama dan lebih dekat sebelum Hijrah daripada sesudahnya. Mengapa kita berasumsi bahwa di sana tidak ada permusuhan dengan Yahudi Mekkah? Dan, sesudah pengusiran dan pembantaian Yahudi di Yathrib, adalah tidak mengejutkan kalau Yahudi juga segera meninggalkan Mekkah. Torrey merekomendasikan untuk mempertanyakan bahwa surah Mekkah selesai tanpa penyisipan kecuali jika ada bukti-bukti yang tidak dapat diragukan membantahnya.

Contoh sisipan (by MM):
Q.Surah 5:3
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekek, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala;
Dan (diharamkan) juga mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. 

Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepadaKu. Pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu ni’matKu, dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agama bagimu. 
Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Ayat yang ditebalkan (warna orange) jelas meloncat keluar dari konteks dan jelas itu merupakan sisipan.

‘Asal terminology Islam’ (pp 327-330)
Tradisi Islam mengatakan artinya ‘tunduk atau pasrah’, khususnya kepada Allah. Tetapi, ini bukanlah arti yang biasa diharapkan dari tangkai ke empat kata kerja ‘salima’. Ini terutama ganjil karena ‘tunduk’ bukanlah penampilan utama dari Muhammad atau agamanya maupun penekanan yang khas Quran. Bagaimanpun, ini adalah sebuah atribut yang penting dari Abraham, khususnya kesanggupannya mengorbankan Ishmael (menurut versi islam).

Penuturan kisah dalam Quran (pp. 330-348 )
Kegunaan kisah-kisah nabi bagi Muhammad ada dua fungsi: [1] menyajikan hubungan yang jelas dengan agama-agama Kitab terdahulu, dan [2] menujukkan kepada bangsanya bahwa agamanya telah diajarkan sebelumnya dan siapapun yang menolak akan dihukum. Tetapi cara bercerita Muhammad membosankan dan dia diejek oleh an Nadr ibn al-Harith yang menyatakan bahwa dongengannya mengenai raja-raja Persia jauh lebih menarik. (Sesudah perang Badr Muhammad membalas dendam dan membantai an-Nadr). Muhammad sendiri menghargai kisah-kisah yang bagus dan menyadur sedikit dongeng rakyat yang bagus ke dalam Quran. Bagaimanapun, ini memberikan dilemma bagi Muhammad. Bila ia hanya sekedar mereproduksi dongeng-dongeng dia akan dituduh plagiat, tetapi bila dia merubahnya di akan dituduh memalsukan. Dia tidak bisa membuat kisah-kisah yang baru, karena imajinasinya hidup tetapi tidak kreatif. Solusinya dia mengulang kisah-kisah yang dia pelajari, tetapi dalam potongan-potongan, menggunakan kata-kata pengantar yang menyiratkan bahwa dia dapat bercerita lebih banyak kalau dia mau (misal ‘dan ketika...’, atau ‘dan kemudian pada waktu itu’)...

Kisah Yusuf adalah yang paling lengkap dalam Quran, tetapi ini masih mengganjal karena kurangnya detail. Kenapa perempuan diberi pisau? Mengapa Yusuf di masukkan ke dalam penjara sesudah istri Potifar mengaku? Solomon dan Ratu Sheba (27:16-45) di contek langsung dari Hagada. Kisah Yunus (37:138-148) adalah resume dari kisah Bibel, tetapi nama yang diberikan berdasarkan kepada bentuk Yunani ketimbang Ibrani. Saul dan Goliath (Talut dan Jalut) adalah kerancuan dari kisah Gideon (Jdg 7:47) antara Daud dan Goliath. Kisah Musa (QS 28:2-46) adalah ringkasan dari Exodus/Kitab Keluaran 1-4, meskipun Muhammad tidak mengaitkan Musa dengan Israel. Haman dipercaya sebagai penglihat Firaun (juga QS 29 dan 40). Seperti dalam Talmud (Sotah 126) bayi Musa menolak disusui oleh payudara orang Mesir. Pernikahan Musa di Midian dengan bebas dipolakan sesudah Yakub dan Rachel; dan sebuah menara (nyaris sama dengan menara Babel) dibangun oleh Firaun untuk menjangkau Allah. Tuturan itu menggambarkan kebebasan improvisasi yang Muhammad rasakan sebagai seorang nabi untuk mempermak tradisi Bibel.

Surah 18 tidak biasa karena kisah-kisahnya bukan berasal dari Bibel atau literatur Rabbinik, dan Muhammad tidak menyebut ditempat lain dalam Quran. Kisah “seven sleepers” adalah dari legenda 7 orang muda Kristen yang melarikan diri dari Efesus ke gunung untuk menghindari penyiksaan dari Decius (250 AD/Anno Domine, Tahun Tuhan Kita = Masehi). Meskipun dongeng Kristen, kelihatannya datang kepada Muhammad via Yahudi oleh beberapa alasan [a] Hadist mengatakan bahwa Yahudi Mekkah teristimewa tertarik dengan kisah ini (lihat Baidawi pada vs.23), [b] bukti internal menunjukan kepada ayat 18, yang menyebut pentingnya makanan yang bersih (halal), sebuah konsep yang penting bagi Yahudi, tapi tidak bagi Kristen. Tidak ada keunikan Kristen mengenai dongeng ini. Ini hanyalah para pemuda Israel. Nampaknya legenda eksis dalam bentuk yang berbeda dan Muhammad ditantang untuk menyebut berapa jumlah yang benar dari pemuda-pemuda itu. Quran menolak tantangan itu dengan menyatakan secara tegas hanya auwloh yang mengetahui jawaban yang benar.

Kisah selanjutnya adalah sebuah perumpamaan yang umum dari seorang miskin yang takut akan Tuhan vs seorang kaya bodoh dan tidak beriman. Yang belakangan dihukum. Kemudian ada kisah Musa mencari gunung kehidupan yang mirip dengan sebuah episode dari legenda Alexander The Great (Iskandar) dengan nama yang diubah. Legenda ini berakar dari epik Gilgamesh. Terakhir, kisah pahlawan “dzul-Qarnaen” kembali berasal dari kisah Alexsander Agung. Perjalanannya ke tempat terbenam dan terbitnya matahari sebagai utusan Tuhan. Dia melindungi dari Gog dan Magog (Yajuj wa Majuj) dan Alexsander membangun sebuah tembok/gerbang yang besar. Gaung fantasi ini dapat ditemukan dalam Hagada, yang memperkuat dugaan sumber Yahudi untuk seluruh surah, sepertinya sebuah sumber tunggal.

Maka, sunber untuk Quran yang digunakan Muhammad meliputi:
  • Kisah Bibel yang sudah dipermak.
  • Haggada Yahudi, yang terpelihara dengan baik.
  • Sejumlah kecil materi Kristen dari Aramik.
  • Legenda yang umum di dunia pustaka yang dimasukkan lewat Yahudi di Mekkah.

Seluruhnya dipermak dan diatur kembali (di-modifikasi)untuk kepentingan memberikan para pendengarnya sebuah wahyu ala Arab dengan kredibilitas yang ditingkatkan sehingga akan terlihat sebagai bagian dari sebuah wahyu ilahi… yang universal.

BEBERAPA HADIST PLAGIAT
Di bawah ini beberapa hadist shahih yang menunjukan bahwa Muhammad memang sering mendengar khotbah-khotbah Nasrani dan dengan ingatannya menjiplaknya ditambah bumbu di sana-sini. Namun anehnya walaupun menurut Muhammad itu firman Tuhan tapi tidak termasuk dalam Quran, tp hadis.

Shahih Bukhari Vol 9, no 237 (juga Vol 1 no 532 / 533)
Plagiat dari Injil Matius 24.
Diriwayatkan Abu Huraira :
Rasullah berkata. “Saatnya tidak akan tiba (1) sampai dua kelompok besar berperang satu sama lain lalu sesudah itu akan ada sejumlah besar malapetaka pada keduanya dan mereka akan mengikuti ajaran agama yang sama, (2) sampai tigapuluh Dajjal tampil, dan masing-masing darinya akan mengklaim bahwa dia adalah rasulullah, (3) sampai pengetahuan agama akan hilang (oleh matinya para ahli agama) (4) gempa bumi akan bertambah jumlahnya (5) waktu akan lewat dengan cepat, (6) penderitaan akan muncul, (7) Al Harj (pembunuhan) akan meningkat, (8 ) sampai kekayaan akan berlimpah , begitu berlimpah sehingga orang-orang kaya akan gelisah kalau-kalau tidak ada seorangpun yang akan menerima Zakatnya, dan kapan saja dia akan memberikan itu kepada seseorang, orang itu akan berkata, ‘Aku tidak butuh itu,’ (9) sampai orang-orang bersaing satu sama lain dalam mambangun banguanan-bangunan tinggi, (10) sampai seseorang ketika melewati sebuah kuburan akan berkata, ‘Seandainya aku di tempatnya, (11) sampai matahari terbit dari Barat. Maka ketika matahari akan terbit dan orang-orang akan melihatnya mereka semua akan percaya (masuk Islam) tetapi pada waktu itu akan menjadi saatnya ketika: (Allah berkata) ‘ Tidak ada kebaikan akan didapatkan untuk sebuah jiwa yang percaya kemudian, bila kepercayaannya bukan dari sebelumnya atau bukan mendapat kebaikan melalui (oleh kelakuan yang saleh) Imannya.’ (QS 6.158)


Shahih Bukhari Vol 9 no 589 (juga Muslim Vol 4 no 6780)
Plagiat dari I Korintus 2:9
Diriwayatkan Abu Huraira: Nabi berkata, “Allah berfirman, Aku menyediakan bagi hamba-hambaku yang saleh apa tidak pernah mata melihat, atau telinga pernah mendengar maupun hati manusia memikirkannya.”

Shahih Bukhari Vol 9, no 208:plagiat istilah Yesus
...Dan kemudian akan dikatakan tentang sesorang, ‘Betapa sopan dan kuatnya dia!; Meski dia tidak mempunyai iman sekalipun sebesar biji sesawi dalam hatinya

Istilah biji sesawi untuk iman berasal dari ucapan Yesus, dan merupakan ucapan Kristen. Dengan mengambil istilah itu maka terlihat Muhammad cukup familiar dengan Nasrani.

Sahih Muslim no 6232.
Plagiat dari: Injil Matius 25:34-44, dalam hadist Yesus diganti dengan auwloh.
Abu Huraira melaporkan Rasulullah SAW berkata: Sesungguhnya, Allah SWT, akan berkata pada Hari Kebangkitan: O anak Adam, Aku sakit tetapi engkau tidak mengunjungi aku. Dia akan berkata: O Tuhanku, kapan aku mengunjungi engkau sedangkan engkau Tuhan segala dunia? Sesudah itu dia (Allah) akan berkata: Tidakkah engkau tahu bahwa hambaku sakit tetapi engkau tidak mengunjunginya dan engkau tidak sadar akan hal ini yaitu bila engkau mengunjungi dia, engkau akan menemukan Aku melaluinya?
O anak Adam, aku meminta makanan darimu tetapi engkau tidak memberi makan padaku.. Dia akan berkata: O Tuhanku, kapan aku mengunjungi engkau sedangkan engkau Tuhan segala dunia? Sesudah itu dia (Allah) akan berkata : Tidakkah engkau tahu bahwa hambaku meminta makanan darimu tetapi engkau tidak memberinya makan dan engkau tidak sadar akan hal itu yakni bila engkau memberinya makan engkau akan menemukan dia di sisiKu (Allah)?
O anak Adam, aku meminta minum darimu tetapi engkau tidak menyediakan untukku. Dia akan berkata: O Tuhanku, kapan aku mengunjungi engkau sedangkan engkau Tuhan segala dunia? Sesudah itu dia (Allah) akan berkata: Tidakkah engkau tahu bahwa hambaku meminta minum darimu tetapi engkau tidak menyediakan untuk dia dan engkau tidak sadar akan hal itu yakni bila engkau memberi dia minum engkau akan menemukan dia ada dekatKu (Allah)?

Sahih Bukhari Vol 9, no 559
Plagiat (dg modifikasi) dari Matius 20 tentang pekerja.
Diriwayatkan 'Abdullah bin 'Umar: Aku mendengar rasul Allah sementara berdiri di mimbar, berkata, “Sisa masamu tinggal (di bumi) dibandingkan bangsa-bangsa sebelum engkau, seumpama masa antara shalat Asr dan Magrib. Kaum Taurat diberi Taurat dan mereka bertindak atasnya sampai tengah hari, dan kemudian selesailah mereka dan untuk pekerjaan mereka diberi masing-masing satu qirat. Kemudian kaum Injil diberi Injil dan mereka bertindak atasnya sampai waktu shalat Asr, dan kemudian selesailah mereka dan untuk pekerjaan mereka diberi masing-masing satu qirat. Kemudian engkau kaum yang diberi Quran dan engkau bertindak atasnya sampai magrib dan maka engkau diberi masing-masing dua qirat.” Maka kemudian kaum Taurat berkata, ‘O Tuhanku! Orang-orang ini mengerjakan pekerjaan yang sedikit (lebih sedikit dari kami) tetapi diberi upah yang lebih besar. ‘Allah berkata, ‘Apakah aku menahan apapun dari upahmu? ‘ Mereka berkata, ‘Tidak’. Kemudian Allah berkata, ‘ Itu adalah pemberianku yang aku berikan kepada siapapun yang aku kehendaki.’

SHALAT
Shalat bukan berasal dr bahasa Arab tetapi dari kata Aramaic Zhelot (ash shalat) yang artinya pelayanan doa, berasal dari masa pembuangan Isreal ke Babylonia. Sebelum itu orang Israel melakukan ibadah dengan mempersembahkan korban bakaran terpusat di kuil Solomo 3 x sehari (qurban pagi, siang dan petang).

Pada masa pembuangan ke Babylonia dan kuil Yerusalem dihancurkan, orang Israel tidak bisa lagi beribadah mempersembahkan qurban bakaran melalui imam di kuil Yerusalem. Saat itulah ibadah Isarel kuno mengalami modifikasi dan mengadopsi “agama tanpa qurban bakaran”. Orang-orang Yahudi mulai membiasakan diri membaca Bibel, melakukan shalat 3 kali sehari (Shacharit /Subuh, Mincha /tengah hari, Ma’ariv/Magrib) dan melakukan pengajian di rumah-rumah. Ibadah dilakukan tanpa binatang Qurban tapi hanya ucapan mulut atau “pengorbanan di bibir” melalui doa dan penyesalan. Itulah awal munculnya ibadah di synagoge (masjid menurut Islam atau gereja menurut Kristen).

Ibadah qurban bakaran praktis lenyap ketika kuil Jerusalem di hancurkan pada thn 70 Masehi. Sebaliknya praktek-prektek individual seperti tata cara makan; shalat harian, mengaji, hukum perkawinan, serta berbagai ucapan salam, insya Allah, Bismillah, makin ditekankan dan dilaksanakan secara meluas.

Baik Yahudi, Nasrani, Samaritan, dan berbagai sekte sempalan seperti Manichean, Mandean, melakukan shalat 3 atau 7 kali sehari dengan berbagai posisi yang merupakan ekspresi dari doa mereka. Tetapi pada umumnya dilakukan dengan berdiri atau an-niyah dalam shalat Islam. Beberapa posisi lainnya adalah orans atautakbir yaitu mengangkat kedua tangan, merangkapkan tangan di perut atau atauqiyam, membungkuk atau metenia atau rukugreat metania atau sujud, serta posisi duduk di lantai.

Gambar mozaik di lantai satu Synagoge abad ke 5 M, Daniel melakukan orans (takbir).
Enam posture shalat manichesim atau mazdakism, takbir, ruku, qiyam dan sujud, dilakukan 5 atau 7 kali dengan jumlah rakaat tertentu. 
Baik Yahudi atau Kristen (Syriac), mempunyai kebiasaan menempatkan perempuan dibelakang pria pada shalat berjamaah. Perempuan (untuk Yahudi yang sudah menikah) harus memakai pakaian yang menutupi seluruh bagian tubuh serta menutupi rambut. atau disebut tzeniut (mukena). Dalam shalat keluarga, kepala keluarga adalah imam. Dalam agama Kristen kebiasaan itu dapat dilacak lewat ucapan Paulus yang adalah eks Yahudi Farisi dalam 1 Kor. 11:3-16. Dalam Katolik Roma, hanya biarawati saja yang diwajibkan menutupi rambut.

Shalat Kristen Orthodox, metania (ruku) dengan perempuan memakai berkerudung: Perbedaan antara shalat non Islam dengan Islam adalah bagi non Islam shalat muncul karena keinginan pribadi akan ketaatan, yang datangnya dari dalam diri manusia, sebaliknya dalam Islam shalat direduksi menjadi kewajiban rutin yang terpisah ekspresi batin yaitu suatu kewajiban yang datangnya dari luar (perintah Allah) dan menjadi seperti suatu gerak badan yang mekanis tanpa makna. Hal itu ditunjukan dengan dilarangnya shalat memakai bahasa setempat, padahal non Arab tentu akan kesulitan dalam hal memaknai suatu ritual dalam bahasa asing. Dalam Islam – anehnya -- peraturan shalat sendiri tidak ada di dalam Quran. Itu adalah sunnah nabi yang tertulis dalam hadist-hadist kemudian. 
Kesimpulan: Shalat harian bukanlah khas Islam. Shalat dilakukan oleh berbagai komunitas keagamaan pra Islam. Muhammad hanyalah meniru apa yang dilakukan oleh mereka, tanpa mengetahui makna yang sebenarnya. Shalat yang adalah ekspresi dari dalam diri manusia kepada Tuhannya, direduksi menjadi semacam “program computer” yang dipaksakan dari luar (Allah).

QIBLAT
Perbedaan antara ibadah semitik dan non semitik salah satunya adalah kuilnya (baca; tempat ibadah). Orang-orang semitik selalu membuat kuil lebih sebagai rumah Tuhan (baetylus) ketimbang tempat ibadah. Tuhan yang ada di “antah barantah” dibuatkan rumahnya di bumi sehingga bisa ada ditengah-tengah bangsa yang memujanya.

Contoh rumah Tuhan adalah ziggurat Babylonia, dimana hanya imam yang ditunjuk saja yang boleh memasuki ruangan. Di samping itu rumah Tuhan jaga berfungsi menjadi pemersatu, dimana di tiap-tiap kota besar hanya ada satu (bnd kisah menara Babel). Kuil Solomo dan Kabah tidak terkecuali, keduanya adalah baetyl ataubaitullah, dimana ummat diwakili imam mempersembahkan qurban bakarannya kepada Allahnya.

Perbedaan orang Israel dengan non Isreal adalah orang Isarel tidak membuat patung Tuhannya dalam baetyl, tetapi hanya diwakili dengan hukumnya (yg tertulis dalam loh batu), di samping melarang menyembah Allah lain selain Allahnya Isreal maupun pengorbanan manusia. Yang lain baik ukupan, pelataran ummat, mezbah atau altar kurang lebih sama.

Seperti sudah diuraikan pada postingan sebelumnya, ketika bangsa Israel dibuang ke Babylonia, mereka tidak punya lagi baetyl yang menjadi pusat ibadah. Satu-satunya cara untuk tetap berbakti adalah beribadah di rumah tanpa qurban bakaran dengan cara menghadap ke Kuil yang sudah hancur di Yerusalem. Itulah asal usul arah kiblat dalam ibadah Yahudi.

Muhammad awalnya (dengan malu-malu) mengintip dan meniru Qiblat Yahudi (Orang Kristen dan Manichean menghadap ke Timur, tapi itu bukan keharusan), namun kemudian karena Muhammad cekcok dengan Yahudi maka ia mengubahnya:

HR Bukhari 1.39
Diriwayatkan Al Bara (bin Azib) : Ketika Nabi datang ke Medina, dia awalnya tinggal dengan kakeknya atau paman dari pihak ibu dari Ansar. Dia melakukan shalatnya menghadap Baitul Maqdis (Jerusalem) untuk enam belas atau tujuh belas bulan, tetapi ia mengharapkan dapat shalat menghadap Kabah (di Mekkah). Shalat pertama menghadap Kabah adalah shalat Asr dalam satu rombongan beberapa orang. Kemudian salah satu yang melakukan shalat itu dengannya datang dan melewati beberapa orang dalam sebuah mesjid yang sedang melakukan ruku (menghadap Jerusalem) selagi shalat. Dia berkata kepad mereka, “Demi Allah, aku menyaksikan bahwa aku shalat dengan Rasulullah menghadap Kabah di Mekkah . :Mendengar itu, orang-orang itu dengan segera mengubah arah mereka kearah Kabah. Yahudi dan ahl Kitab senang ketika melihat nabi shalat menghadap Yerusalem, tetapi ketika dia mengubah arah shalat ke Kabah, mereka menyalahinya. ………

2 comments:

  1. hmm begitu yeah? bule pintar jual buku yeah..

    ReplyDelete
  2. Satu nasehat baik untukmu bacalah surat al ikhlas dan al kafirun yaa,semoga Allah SWT memberikan hidayah untukmu..Aamiin

    ReplyDelete