Thursday, January 12, 2012

Isa Al-Masih, Kalimat Allah

Dalam bahasa Arab, ada perbedaan arti kata “kalam” dan “kalimat”.  Kata “kalam” berarti kalimat yang berbentuk jamak yang direkam dan menjadi sebuah buku. Contohnya:  Alkitab atau Al-Quran. Kata “kalimat” berarti kata yang berbentuk tunggal dan menjadi pribadi. Sering dikenal dengan istilah “Kalimatullah”.
Kedatangan Kalimat Allah dalam Al-Quran
Al-Quran menginformasikan bahwa kedatangan Kalimat Allah pertama sekali diberitahu oleh Nabi Zakharia (ayah nabi Yahya Pembaptis). Qs 3:39 berkata: “…Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah . . . .”
Kemudian, pemberitahuan ini disampaikan lagi kepada Maryam, dimana dia akan mengandung “Kalimatullah” (Qs 3:45). Hal ini ditegaskan lagi dalam Qs 4:171, bahwa Isa adalah Kalimat Allah.
Kedatangan Kalimat Allah dalam Alkitab
Menurut Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1 “Pada mulanya adalah kalimat. Kalimat itu bersama sama dengan Allah dan kalimat itu adalah Allah”. Kemudian, kalimat itu menjadi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:14). Bukan hasil hubungan antara pria dan wanita, melainkan mujizat penjelmaan. (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:13). Kalimat Allah ini dinamakan Isa Al-Masih.
Kesamaan Kalimat Allah dalam Al-Quran dan Alkitab
Sesuai dengan informasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa adanya kesamaan informasi tentang kalimat Allah dalam Al-Quran dan Injil. Kesamaan itu terletak pada Kalimat Allah itu telah menjadi manusia dalam Isa Al-Masih. Selain itu, Kalimat Allah ini berasal dari Allah sendiri, bukan hasil hubungan pria dan wanita.
Siapa Kalimat Allah itu?
Ada yang berpendapat bahwa Kalimat Allah diciptakan Allah hampir sama seperti dengan penciptaan Adam. Namum kenyataannya, Adam diciptakan dari tanah dan kembali ke tanah. Sedangkan Kalimat Allah dalam Isa Al-Masih berasal dari Allah dan kembali pada Allah (Qs 3:55; Qs 4:158).
Selain itu, Isa Al-Masih dalam segala perkataan-Nya menunjukkan Dia adalah Kalimat Allah. Apa saja yang diucapkan-Nya terjadi (“kun fa ya kun”).  Isa Al-Masih tidak memakai mantera dalam menyembuhkan orang lumpuh atau membangkitkan orang mati. “Kun fa ya kun” sembuh, “Kun fa ya kun” bangkit. Hal ini karena Ia adalah Kalimat Allah sendiri!
Maka, jika suara manusia adalah manusia itu sendiri, bukankah “Kalimatullah” adalah diri Allah sendiri. Apakah Kalimat Allah bisa dipisahkan dari diri Allah? Jelas mustahil! Maka tidak heran, apabila setiap kalimat yang diucapkan Isa Al-Masih pasti terjadi. Sebagaimana Allah berfirman, maka terjadi, demikian juga Kalimat Allah berfirman, maka terjadi.

3 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. "Contohnya: Alkitab atau Al-Quran" sedikit komentar pada admin mohon dikoreksi jika keliru
    bagaimana sebenarnya Injil (sengaja tidak memakai kata alkitab - sebab alkitab terambil dari bahasa arab "ka-ta-ba" yang berarti tulisan - "alkitab (penambahan alif lam menunjukkan suatu kejelasan seperti tulisan itu)" berarti "tulisan" yang bisa saja merujuk pada buku, pendapat orang, artikel, segala yang ditulis - artinya sangat global tidak ada suatu kepastian tentang apa yang ditulisa tersebut) - memahami pengertian "kalimat" itu sendiri?

    bagaimana anda memahami pengertian kalimat dan kalam ini (anda mengatakan "Kata “kalimat” berarti kata yang berbentuk tunggal dan menjadi pribadi" ini kesimpulan anda sendiri saja? mana rujukan anda?)? cobalah anda cross-check pengertian ini dengan pendapat para ahli yang menurut saya sedikit keluar dari apa yang dipahami (sebagai contoh "kalamullah" terambil dari "kalam" dan "Allah" yang jika diartikan firman Allah -kalimat Allah - atau istilahnya perkataan Allah (artinya nabi Isya AS merupakan seorang hamba Allah yang akan membenarkan setiap firman Allah - perkataan Allah)

    "Menurut Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1 “Pada mulanya adalah kalimat. Kalimat itu bersama sama dengan Allah dan kalimat itu adalah Allah" apa teks sebelum dan sesudahnya? sebab jika kita logikakan hanya dari kalimat ini saja maka akan berarti "bahwa kalimat lebih dulu dari Allah" lalu juga ditemukan ketidak sesuaian logika lagi "Kalimat itu bersama sama dengan Allah dan kalimat itu adalah Allah" awalnya mengatakan bahwa kalimat bersama Allah lalu tiba-tiba kalimat itu Allah" jika dilogikakan "anda lebih dulu dari saya, saya (datang) lalu bersama anda, lalu ternyata anda dan saya adalah sama???????? bagaimana menurut anda logika seperti ini ...

    ReplyDelete
  3. Menariknya di dalam kepercayaan Kristen, mereka tidak tahu Kalimat yang mana dari Kalimat-kalimat Allah yang bertukar menjadi tubuh badan manusia. Isa tidak dirujuk sebagai kalimat-kalimat Allah tapi hanya kalimat Allah.
    Buku Yunani Johanes 1:1 , menceritakan satu kalimat telah wujud di samping Tuhan. Dan kita tahu buku Yunani Johanes itu yang hanya dibukukan selepas Paulus membuat perakuan berjumpa Yesus di padang pasir dan ia bukannya buku yang berasal dari zaman Nabi Isa itu sendiri.

    Namun Islam menjawab bagaimana penciptaan Nabi Isa a.s itu mirip penciptaan Nabi Adam a.s. Dan bukannya dari salah satu perkataan Tuhan yang berubah menjadi manusia seperti yand ditulis dalam buku Yunani Kristen.

    Sebaliknya, Tuhan membentuk fizikal Isa di dalam rahim Maryam dan menurunkan perintah Jadilah!. Kalimat Jadilah! itu yang menyebabkan Isa menjadi bernyawa.

    Dan bukannya seperti yang dieprcayai oleh pengikut doktrin Paulus, yakni salah satu dari Kalimat-kalimat Tuhan bertukar menjadi manusia di bumi dan digelar anak Tuhan. Sungguhpun dalam ajaran Kristen, Adam juga digelar anak Tuhan. Namun Adam tidaklah terhasil dari kalimat yang bertukar menjadi manusia. Maka jelas Isa juga bukannya terhasil dari kalimat yang bertukar menjadi manusia.

    ReplyDelete