Para pakar Islam sering menyebut penyebab kesamaan Quran dengan kitab2 Yahudi adalah karena Quran datang untuk menyempurnakan kitab2 tersebut. Apakah yang disempurnakan? Tidak ada! Quran mengklaim bahwa kitab2 sebelumnya penuh kesalahan sejarah dan telah terkontaminasi oleh pemikiran2 manusia, nyatanya tuduhan itu berbalik pada Quran sendiri. Begitu banyak bukti yang menunjukkan kesalahan sejarah dan peran serta pemikiran manusia dalam pembuatan ayat2 Quran…
Muhammad membutuhkan waktu kurang lebih 20 tahun untuk merampungkan pembuatan Quran tersebut. Sedangkan kami hanya memerlukan waktu dua bulan untuk melacak dari mana saja sumber contekan Muhammad ini. Selama pembuatan Quran tersebut, ia dibantu oleh kurang lebih 48 pencatat Quran, dimana Muhammad mendiktekan, kemudian para pencatat menulisnya. Dalam uraian terdahulu dikatakan bahwa Muhammad ingin memiliki kitab versi Arabnya sendiri. Oleh karenanya ia mendapatkan dorongan dan ide2 dari orang2 monotheis seperti Waraqah, Zayd bin Amr bin Naufal, Salman, dan para monotheis lainnya.
Waraqah bin Naufal adalah saudara sepupu Khadijah, istri Muhammad. Ia dipercaya menterjemahkan Injil Nestorian ke bahasa Arab. Kemungkinan besar ia juga menterjemahkan kitab2 Yahudi lain yang nantinya dibaca oleh Muhammad. (Sahih Bukhari 1:3, Sahih Muslim 301)
Sedangkan Zayd bin Amr adalah seorang penyembah berhala kemudian murtad menjadi seorang Hanif (Agama Ibrahim). Zayd adalah penentang agama berhala yang ada di Mekah sebelum adanya Muhammad, ia kemudian diasingkan oleh orang2 Mekah. Selama masa pengasingan ini, ia sering bertemu Muhammad didekat Gua Hira. (Sahih Bukhari 67:407, 58:169). Zayd belajar agama hingga ke Syria, namun ia dibunuh ketika ia tiba lagi di Mekah. Ketika Muhammad memulai agama Islamnya, seorang mualaf berkata pada Muhammad tentang kata2 Zayd ibn Amr dan Muhammad menjawab, “Aku telah melihat dia di surga menggambar baju2nya.” Ini membuktikan pengakuan Muhammad akan sumbangan Zayd terhadap konsep Islam atau Hanifisme. (Ibn Sa’d, vol.i, p.185)
Sedangkan Salman adalah orang yang berasal dari daerah Isfahan, Persia, yang awalnya pengikut taat agama Zoroastria. Dia kemudian meninggalkan agama asalnya dan memeluk Kristen. Setelah itu dia dijual sebagai budak kepada seorang Yahudi dari suku Bani Qurazya di Medinah. Ketika Muhammad tiba di Medinah, Salman bertemu dengannya. Kurang lebih tiga tahun kemudian, dengan bantuan orang2 Muslim, dia berhasil membeli kemerdekaannya dari majikannya dan lalu memeluk Islam dan jadi pengikut setia Muhammad. Sewaktu perang Ahzab (Perang Parit), dialah yang pertama-tama mengajukan usul untuk menggali parit. Dia sangat berpengetahuan dengan buku2 agama Zoroastria dari Persia, dan juga buku2 Yunani dan Yahudi. Ali berkata tentang dirinya (dalam buku The Reliance of the Traveller, hal.1093):
“Dia adalah orang dari kami dan bagi kami, gudang pengetahuan illahi, dan hubungannya denganmu bagaikan Luqman yang bijaksana, yang telah mempelajari pengetahuan awal dan akhir, membaca kitab suci pertama dan terakhir: lautan yang sangat luas.”
Ketiga orang diatas adalah sumber contekan Muhammad yang utama. Jadi secara keseluruhan Quran hanyalah sebuah kitab editing yang isinya bersumber dari syair2 dan dongeng Arab Kuno, Kitab2 Yahudi yang diterjemahkan Waraqah, kitab2 Zoroastria, kitab2 Sabean, dan sisanya adalah buah pemikiran Muhammad sendiri.
Untuk uraian pertama kita akan melihat daftar contekan Quran yang berasal dari kitab2 ajaran lain seperti Talmud, Midrash, dan Taurat, juga kitab Injil Nestorian (Gnostik) yang diterjemahkan oleh Waraqah.
CONTEKAN KITAB2 YANG DIPAKAI MUHAMMAD
Terdapat banyak ayat2 Quran yang akar katanya berasal dari bahasa Yahudi; seperti Tabut, (kata yang berakhiran ut merupakan kata asli agama Yahudi karena tidak ada kata Arab asli yang berakhiran ut), Taurat, Jahannam, Ahbar, Darasa, Rabbani, Sabat, Sakinat, Taghut, Furqan, Maun, Masani, Malakut, dan lain sebagainya.
Pengambilan kata2 Yahudi merupakan bukti jelas bahwa Muhammad tidak sanggup mencari kata yang tepat dalam bahasa Arab. Selain itu, Quran sarat dengan kata2 Aramaik dan Syria dan ini juga menyiratkan pencurian ide2 agama. Misalnya kata2 Swat (bencana), Madina, Masjid (tempat ibadah), Sultan, Sullam (tangga), Nabi.
Islam Tauhid (Keesaan Tuhan)
Monotheisme absolut adalah hal baru bagi kaum berhala di Mekah, meskipun demikian sebenarnya kaum Quraish Mekah sudah mengenal Keesaan Tuhan ini dengan konsep yang berbeda dengan konsep Yahudi. Ibn Hisham berdasarkan tulisan dari Ibn Ishaq menyatakan bahwa kaum Quraish di jaman pra-Islam, biasa mengadakan ibadah agama yang dinamakan Ihlal dan mereka pun mengucapkan kalimat yang menyatakan keesaan Tuhan yang berbunyi: “Labbaika, Allahumma: Kami datang ke hadiratMu, wahai Tuhan; kami datang ke hadiratMu. Kau tidak berpasangan, kecuali pasangan yang ada padaMu; Kau memilikinya dan apapun yang dia miliki.”
Kalimat ini mirip dengan kalimat pertama Shahada (tiada Tuhan selain Allah) dan kalimat ini sudah sering diucapkan bangsa Arab ratusan tahun sebelum Muhammad lahir. Meskipun Quraish beragama pagan dan menyembah banyak dewa, tapi mereka percaya akan ketunggalan Tuhan utama mereka yakni Allah Ta-ala sang dewa Bulan.
Muhammad begitu terkesan dengan konsep Keesaan Tuhan yang tak kenal kompromi seperti penjelasan Waraqah, dan Zaid bin Amr. Konsep monotheisme absolut ini jelas terlihat dikitab2 Taurat sbb;
Berfirmanlah Allah kepada Musa: Beginilah kau katakan kepada orang Israel: Yahweh, Allah nenek moyangmu, Allah Ibrahim, Allah Ishak, dan Allahnya Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun. (Kel 3:15)
Akulah Yahweh Allahmu, jangan ada illah lain dihadapan-Ku (Kel 20:2,3)
Dengarkanlah hai bani Israel: Yahweh itu Allah kita, Yahweh itu Esa. (Ul 6:4)
Bandingkan dengan Quran;
Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, ‘Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri.” (QS 3:84)
Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS 2:163)
Konsep Tauhid, 100% dijiplak Muhammad dari Kristen Nosrania yang diajarkan Waraqah. Kristen sekte ini meyakini Isa hanya sebagai nabi, bukan Tuhan. (mirip2 Kristen Tauhid). Dan ini juga diyakini dalam Quran.
Nama nama Allah ( Al-Asma ul-Husna )
Dalam Zoroastria terdapat 72 nama Tuhan, namun tentunya Muhammad tak mau kalah, oleh karenanya ia membuat 99 nama Allah agar lebih keren. Dalam kitab suci Zoroastria berjudul Avesta (vol. Iii, hal. 23) dinyatakan terdapat 72 (angka keramat bagi kaum Parsis) nama Tuhan (Ahura Mazda).
Ramalan tentang nabi yang akan datang
Dalam Islam dipercaya bahwa setiap Nabi sebelum mati memberi nubuat tentang nabi yang akan datang setelah dirinya. Misalnya Abraham menubuatkan kedatangan Musa, Musa menubuatkan kedatangan Daud, dan seterusnya. Informasi seperti ini tidak tercantum dalam Taurat. Sebaliknya seluruh nabi2 Perjanjian Lama dari awal sampai akhir menubuatkan kedatangan sang Mesiah (Juru Selamat). Karena tidak ada dalam kitab Yahudi dan Kristen, dari mana dong Muhammad mendapatkan anggapan setiap nabi menubuatkan nabi yang akan datang? Jawabannya dapat dilihat dalam buku Zoroastria yang bernama Dasatir I Amani yang ditulis di jaman Khxur Parwez dan diterjemahkan dalam bahasa Dari.
Buku Dasatir I Amani terdiri dari 15 kitab yang katanya diturunkan kepada 15 Nabi, dan nabi yang terakhir datang adalah nabi Zoroaster sendiri. Seteiap buku menyebut nama nabi berikut yang akan datang kemudian. Buku2 ini tidak diragukan lagi hanyalah buku dongeng kuno belaka, tapi ternyata kemudian Muhammad mengambil gagasan nubuat tentang nabi masa depan.
Di kalimat kedua dalam setiap buku Dasatir I Amani ini tercantum kalimat:
Dalam nama Tuhan, Sang Pemberi anugrah, Yang Maha Pemurah
Kalimat ini mirip dengan kalimat awal di Surah2 Qur’an (kecuali Surah 9):
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Kalimat pertama dalam buku Zoroastria lainnya yang berjudul Dînkart juga mencantumkan hal yang serupa: Dalam nama Ormazd Sang Pencipta
Jadi kebiasaan mencantumkan awal kalimat “demi nama Tuhan” atau “dalam nama Tuhan” lazim dalam kitab2 agama Zoroastria. Muhammad mencatut gagasan ini dan memasukkannya dalam Quran.
Penciptaan Dunia
Taurat (Kel 20:11)
Sebab enam hari lamanya Yahweh menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya Yahweh memberkati hari sabat dan menguduskannya.
Quran (QS 50:38) atau lihat juga QS 41:9-12
Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikit pun tidak ditimpa keletihan.
Penciptaan Adam
Manusia diciptakan dari tanah (QS 6:2, Kej 2:7)
QS 2:30-33 bercerita saat para malaikat bertanya pada Allah mengapa ia ingin menciptakan manusia, Allah menjawab bahwa tujuan manusia diciptakan adalah untuk menamai benda2 didunia, hal yang tidak bisa dilakukan oleh malaikat. Kemudian Allah menyuruh.para malaikat untuk sujud kepada manusia (Adam), semua malaikat sujud kecuali setan. Hal ini yang menyebabkan Iblis diusir dari Surga. Kisah serupa dapat dilihat di Kej 1:26-29, Parashah 8, Parashah 19; dan Sanhedrin 38.
Hal pokok yang berbeda adalah mengenai kejatuhan iblis dari Surga. Menurut Muhammad jatuhnya iblis karena ia tak mau sujud menyembah kepada Adam. Sedangkan menurut ajaran Kristen jatuhnya iblis karena ia cemburu pada Tuhan, ia juga ingin disembah seperti Tuhan, ia ingin menyaingi Tuhan. Iblis berhasil mempengaruhi 1/3 malaikat disurga, dan akhirnya semuanya diusir oleh Tuhan.
Surga
Quran menyatakan surga dipenuhi bidadari2 perawan (Houris), dan makanan minuman yang maha nikmat;
Dan (mereka dilayani) bidadari-bidadari yang bermata hitam jeli, Seperti mutiara yang tersimpan dengan sebaik-baiknya. (QS 56:22-23)
“Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk Surga). Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada dalam Surga kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. Mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda lelaki yang tetap muda dengan membawa gelas, cerek, dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.” (QS 56:10-21)
Sumber keterangan ini sebenarnya berasal dari kitab suci agama Zoroastria. Taurat tidak menyebutkan hal2 seperti itu sepatah kata pun. Mari sekarang kita bandingkan Quran dan Hadis menyebut di dalam Surga terdapat “Houris (bidadari) bermata hitam jeli,” dan “Houris (bidadari) bermata besar hitam, bagaikan mutiara yang tersimpan dalam kerang.” Dalam agama Zoroastria pun dikatakan terdapat Peri (Pairikan (bahasa Persia)) yang adalah bidadari indah berwarna cemerlang, untuk memikat hati pria. Kata “Houry” diambil dari sumber Persia yakni Avesta atau Pehlavi. Demikian pula kata Jinn (jin) dan Bihisht (Surga) yang dalam Avestic diterangkan sebagai tempat yang indah. Dalam agama Hindu pun terdapat keterangan yang serupa yang menerangkan surga dipenuhi oleh anak2 muda lelaki dan wanita yang mirip dengan Houris dan Ghilmân dalam Quran.
Quran sering menyebut tentang tujuh surga (QS 2:29; 41:12, 65:12), dan hal serupa juga ditemukan di Chegiga 9:2.
Di Sura 7:46 tertulis pembatas surga dan neraka bernama A’raaf
Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A’raaf itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga: “Salaamun ‘alaikum”. Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya).
Bandingkan ini dengan Midrash Yahudi di Eklesia 7:14
“Berapa besarnya ruangan antara surga dan neraka? Rabbi Jokhanan berkata terdapat sebuah tembok, Rabbi Akha berkata terdapat sebuah sekat; guru2 mereka menyatakan bahwa keduanya terletak sangat berdekatan sehingga orang2 dapat saling melihat dari tempat mereka berada.”
Hal serupa juga dinyatakan di agama Zoroastria: “Jaraknya seperti antara gelap dan terang.”
Perihal sulitnya masuk ke Surga, para Rabbi Yudaisme menggambarkannya bagaikan sulitnya gajah masuk ke lubang jarum.
Di Matius 19:24 Yesus mengatakan;
Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.”
Bandingkan dengan QS 7:40 versi Muhammad;
Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.
Neraka
Di dalam Quran, neraka punya tujuh pintu
Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka. (QS 15:44)
Dan hal yang sama juga terdapat di Zohar 2:150 Kitab Zohar adalah kitab tasawufnya Yahudi. Hal neraka punya tujuh pintu ini juga terdapat dalam kitab suci agama Hindu dan Zoroastria.
Di sura 43:77 kita membaca bahwa Malik adalah penjaga neraka yang mengatur penyiksaan terhadap orang2 berdosa Mereka berseru: “Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja”. Dia menjawab: “Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)”.
Hal serupa tampak pada kepercayaan Yudaisme tentang Pangeran Kegelapan. Nama Malik sudah jelas diambil dari nama Dewa Api bangsa Amalek yakni Molekh yang dinyatakan di Letivicus, Imamat 18:21, dan, 1 Raja 11:7.
Nama Malaikat maut dipinjam oleh Muhammad dari legenda masyarakat Yahudi. Kaum Yahudi menamakan Malaikat Maut sebagai Sammâel, sedangkan Muhammad menamakannya sebagai Azrael (Azazel). Kedua nama Sammael dan Azrael adalah nama2 Yahudi dan bukan Arab. Kisah Azrael dalam Quran tidak diambil dari Alkitab atau Taurat Yahudi, melainkan dari agama Zoroastria. Menurut Hadis, Allah menciptakan Azrael, yang tinggal di neraka tingkat tujuh memuliakan Allah selama seribu tahun. Dia lalu turun ke tingkat lebih bawah, menghabiskan waktu yang sama di setiap tingkat, sampai akhirnya dia mencapai bumi.
Dalam bagian kitab Zoroastria berjudul Bundahis, bagian I dan II, tercantum kisah tentang Setan yang bernama Ahriman:
Ahriman tinggal di lembah sangat dalam dan gelap untuk melakukan penyiksaan dan kesakitan terhadap semua makhluk yang melakukan berbagai dosa. Ormazd yang Maha Tahu, mengetahui keberadaan dan kegiatan Ahriman… Keduanya tidak berhubungan selama 3000 tahun, tanpa ada perubahan atau tindakan apapun. Ahriman yang jahat tidak peduli akan keberadaan Ormazd, tapi dia kemudian naik ke luar dari lembah kegelapan, dan berhadapan dengan cahayang terang Ormazd… Lalu, dengan penuh kebencian dan dengki, dia mulai melakukan pekerjaannya untuk menghancurkan.
Menurut Talmud, anggota badan manusia akan bersaksi tentang diri manusia itu sendiri (Chegiga 16, Taanith 11). Satu pasal menyebut, “Anggota2 tubuh manusia akan bersaksi tentang dirinya, karena telah dikatakan: ‘Dirimulah sendiri yang akan menjadi saksiKu, kata Tuhan’”.
Sekarang bandingkan dengan Q 24:24
pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
Ayat Quran 22:47 menyatakan:
Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu.
Bandingkan dengan ini:
Mazmur 90:4
Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.
Hari Kiamat
Quran mencatat tentang hari kiamat yang tiba2 dan tidak diketahui. Quran juga mencatat bahwa Isa (Yesus) akan turun untuk mengadili manusia;
Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.(QS 7:187)
Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. (QS 43:61)
Bandingkan dengan Injil:
“Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia (Isa) datang pada saat yang tidak kamu duga”. (Mat 24:44)
Taurat dan Injil juga menceritakan tentang kiamat kecil;
Dan pada akhir kerajaan mereka, apabila orang-orang fasik telah penuh kejahatannya, maka akan muncul seorang raja dengan muka yang garang dan yang pandai menipu. (kok mirip Muhammad ya?) Kekuatannya akan menjadi hebat, tetapi tidak sekuat yang terdahulu, dan ia akan mendatangkan kebinasaan yang mengerikan, dan apa yang dilakukannya akan berhasil; orang-orang berkuasa akan dibinasakannya, juga umat orang kudus. Dan oleh karena akalnya, penipuan yang dilakukannya akan berhasil; ia akan membesarkan dirinya dalam hatinya, dan dengan tak disangka-sangka banyak orang akan dibinasakannya; juga ia akan bangkit melawan Raja segala raja. Tetapi tanpa perbuatan tangan manusia, ia akan dihancurkan. (Dan 8:23-25)
Hal serupa juga ditegaskan oleh Isa;
Jawab Yesus kepada mereka: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai namaKu dan berkata: Akulah penyelamat, dan mereka akan menyesatkan banyak orang…, Banyak nabi palsu yang akan muncul untuk menyesatkan banyak orang. (Mat 24:4-11)
Kamu akan dikucilkan, bahkan AKAN DATANG SAATNYA BAHWA SETIAP ORANG YANG MEMBUNUH KAMU AKAN MENYANGKA BAHWA IA BERBUAT BAKTI BAGI ALLAH. (kok mirip pengikut Muhammad ya?) (Yoh 16:2)
Jembatan Sirat
Muhammad mengatakan bahwa di Hari Kiamat, setiap manusia harus meniti jembatan Sirat yang setipis rambut dibelah tujuh dan lebih tajam daripada mata pedang. Yang berdosa akan jatuh dari jembatan itu dan masuk neraka. Sekarang yang perlu dipertanyakan adalah: dari mana asal nama Sirat itu? Ternyata kata Sirat diambil Muhammad dari kitab Zoroastria dalam bahasa Persia dan nama aslinya Chinvat (huruf “ch” dibaca sebagai huruf “s”). Arti Chinvat sebenarnya adalah “garis hubung” (the connecting link). Dalam buku kuno Zoroastria yang berjudul Dinkart tertulis sebagai berikut:
Aku menjauhkan diri dari banyak dosa dan menjaga diri untuk tetap suci. Melakukan kemurnian enam perintah utama yakni kelakuan, perkataan, pikiran, kecerdasan, akal sehat, hikmat, sesuai dengan kehendakMu, wahai Empunya kekuasaan untuk melakukan hal2 yang baik, dengan kebijaksanaan aku lakukan itu, sebagai pelayanan bagiMu, dalam berpikir, berbicara dan bertindak. Adalah baik bagi diriku untuk berada dalam jalan yang Terang, sehingga jika aku menjumpai hukuman berat Neraka, aku akan berhasil menyeberangi Chinvat dan berhasil mencapai tempat yang diberkati, harum aromanya, terang benderang diliputi cahaya.
Dari kisah di atas, sudah jelas terbukti bahwa Muhammad mengambil ide jembatan neraka dari agama Zoroastria.
Kisah Isra Miraj
Karena butuh banyak sumber untuk membuat agama barunya, Muhammad pun tak menolak ide2 cerita yang berasal dari agama Zoroastria dari Persia. Kitab suci Zoroastria bernama Hadhoxt Nask. Masyarakat Arab banyak berhubungan dengan masyarakat Persia untuk keperluan perdagangan. Banyak kata Persia yang terserap ke dalam perbendaharaan kata Arab. Salah satu contoh pengaruh Persia dalam Islam yang paling jelas tampak pada kisah Isra Miraj yang ditulis di Hadis Sahih Bukhari 93:608. Hadisnya panjang sekali, silakan baca sendiri. Ini versi pendeknya yang ditulis oleh Tisdal, W., “Original Sources of Islam”, hal. 78. Muhammad berkata:
Jibril menaikkanku ke atas Buraq yang kemudian membawaku naik ke surga lapisan terbawah. Jibril meminta gerbang pintu dibuka. “Siapakah itu?” tanya sebuah suara. “Ini adalah Jibril.” “Siapakah yang datang bersamamu?” “Ini adalah Muhammad.” “Apakah dia dipanggil?” “O iya!” jawab Jibril. “Kalau begitu persilakan dia masuk; sungguh bagus dia telah datang ke sini.” Dan dengan begitu pintu gerbang dibuka. Silakan masuk, kata Jibril, Ini adalah ayahmu Adam, beri salam padanya. Maka aku memberi salam padanya, dan dia pun membalas salamku sambil berkata “Selamat datang wahai Nabi yang hebat.” Lalu Jibril membawaku ke surga tingkat dua, dan lihat ada Isa. Di surga tingkat tiga terdapat Yusuf; di surga tingkat empat terdapat Idris (Enokh); di surga tingkat lima terdapat Harun; dan di surga tingkat enam terdapat Musa. Setelah Musa membalas salam dariku, dia menangis dan menerangkan sebabnya mengapa dia menangis: “Aku menangis karena lebih banyak pengikutmu yang masuk surga dibandingkan pengikutku.” Lalu kami menuju ke surga ke tingkat tujuh. “Ini adalah ayahmu Abraham,” kata Jibril, dan pertukaran salam pun terjadi seperti sebelumnya. Akhirnya kami sampai ke bagian akhir di mana terdapat buah2an yang indah dan dedaunan seperti kuping gajah. “Ini,” kata Jibril, “adalah surga yang terakhir; dan lihat! Ada empat sungai, dua di dalam, dan dua di luar.” “Apakah ini, wahai Jibril” tanyaku. Yang di dalam, katanya adalah sungai2 surgawi, dan yang di luar adalah sungai Nil dan Eufrata.
Kisah Isra Miraj ini dapat dibandingkan dengan kitab Pahlavi yang berjudul Arta (atau juga disebut Artay) Viraf yang ditulis ratusan tahun sebelum Muhammad menciptakan Islam (Tisdal, hal. 80). Pendeta2 Zoroastria merasa iman mereka berkurang sehingga mereka mengirim Arta Viraf ke surga untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di sana. Arta mengunjungi setiap lapisan surga dan akhirnya kembali ke bumi untuk memberitahu pengikutnya apa yang telah dia lihat:
Tempat pertama yang kami kunjungi adalah surga lapisan terbawah;… dan di sana kami melihat Malaikat yang diberi Sang Maha Suci cahaya yang menyala, indah, dan agung. Dan aku bertanya kepada Sorash yang suci dan Azar sang malaikat: “Tempat apakah ini, dan siapakah mereka itu? “[Arta juga kemudian naik ke surga lapisan ke dua dan ke tiga.] “Bangkit dari singgasananya yang berlapiskan emas, Bahman sang Malaikat Penghulu membimbingku, sampai dirinya dan aku bertempu Ormazd bersama kawanan malaikat dan pemimpin2 surgawi, semua bercahaya sangat kemilau dan aku belum pernah melihat hal ini sebelumnya. Pemimpinku berkata: Ini adalah Ormazd. Aku memberi salam kepadanya, dan dia berkata dia gembira menyambutku dari dunia fana ke tempat yang terang dan sempurna…. Akhirnya, kata Arta, pengantarku dan sang Malaikat yang bercahaya selesai menunjukkan surga padaku dan mereka lalu membawaku untuk melihat neraka; dan dari tempat yang gelap dan mengerikan itu, mereka membawaku ke atas ke tempat indah di mana terdapat Ormazd dan kawanan malaikatnya. Aku ingin memberi salam padanya, tapi Ormazd dengan anggunnya berkata: Arta Viraf, kembalilah ke dunia fana, kau telah melihat dan mengenal Ormazd, karena akulah dia; aku mengenal siapapun yang jujur dan bajik.
Kisah Isra Miraj Muhammad ini juga hampir mirip dengan kisah perjalanan ke surga nabi Idris (Henokh). Silahkan lihat disini;
http://www.thenazareneway.com/book_of_the_secrets_of_enoch.htm
http://www.newadvent.org/cathen/01602a.htm
http://www.newadvent.org/cathen/01602a.htm
Menurut Taurat yaitu Kejadian 5:24, Henokh (Idris) diangkat kelangit. Berdasarkan ayat itu dibuat Kitab berjudul Henokh 1 dan 2, jauh sebelum masa Yesus. Kitab ini penuh dengan kejadian spektakuler, dan fantasi2 mengenai surga dan neraka. Kitab Henoch ditulis antara 150-80 Sebelum Masehi, yang naskahnya juga ditemukan di kumpulan naskah Qumran. Kitab ini adalah kitab Apocrypha Yahudi atau Pseudogrypha atau Kitab yang tidak diakui oleh orang Yahudi (juga Kristen). Sebagai bacaan, kisah tingkatan2 surga dan neraka ini dan cukup digemari oleh orang2 Kristen abad-abad pertama sampai ke empat. Perbedaannya dengan kisah Isra Miraj Muhammad, Surga Henokh terdiri dari sepuluh tingkat. dan tidak bertemu dengan nabi.
Dalam Hadis Isra Miraj Hadis Sahih Bukhari 93: 608, Muhammad melakukan tawar menawar sholat dengan Allah. Hal ini mirip dengan proses tawar menawar Ibrahim dengan Yahweh mengenai Sodom dan Gomora di Kejadian 18:22-33.
KISAH DAN LEGENDA YAHUDI DALAM QURAN
Sudah jelas bahwa Muhammad berusaha membuat “hubungan yang jelas dengan agama2 samawi (Yahudi dan Kristen), karena gurunya adalah seorang Nosrania. Karena Muhammad hanya mendengar saja dan tidak terlalu banyak tahu agama Yahudi secara mendalam, banyak kisah Yahudi yang dijiplaknya menjadi salah makna, salah kronologi, salah nama, salah keturunan. Sangat2 memalukan bagi seseorang yang mengaku nabi.
Tokoh2 Yahudi tersebut adalah;
Aaron menjadi Harun
Abel menjadi Habil
Abraham menjadi Ibrahim
Adam tetap sebagai Adam
Kain menjadi Qabil
David menjadi Daud
Elias menjadi Ilyas
Elijah menjadi Alyasa
Enoch menjadi Idris
Ezra menjadi Uzair
Gabriel menjadi Jibril
Gog menjadi Yajuj
Goliath menjadi Jalut
Isaac menjadi Ishaq
Ishmael menjadi Ismail
Jakob menjadi Yakub
Job menjadi Aiyub
Jonah menjadi Yunus
Joshua menjadi Yusha’
Joseph menjadi Yusuf
Korah menjadi Qarun
Lot menjadi Lut
Magog menjadi Majuj
Michael menjadi Mikail
Moses menjadi Musa
Noah menjadi Nuh
Pharaoh menjadi Firaun
Saul menjadi Talut
Salomo menjadi Sulaiman
Terah menjadi Azar
Kisah2 Alkitab Perjanjian Lama yang dicatut dalam Quran adalah sebagai berikut:
Aaron dan kisah patung lembu –> Q 20:90
Kain dan Abel –> Q 5:30
Abraham dikunjungi malaikat2 –> Q 11:69, 15:51
Adam jatuh dalam dosa –> Q 7:18, 2:37
Korah dan rekan2nya –> Q 28:76, 29:38, 40:25
Penciptaan dunia –> Q 16:3, 13:3, 35:1,12
David memanjatkan pujian bagi Tuhan –> Q 34:10
Air bah –> Q 54:9; 69:11; 11:42
Jacob pergi ke Mesir –> Q 12:99
Jonah dan ikan besar –> Q 6:86; 10:98; 37:139; 68:48
Sejarah Joseph –> Q 6:84; 12:1; 40:86
Roti manna dan burung puyuh à Q 7:160; 20:82
Moses memukul batu –> Q 7:160
Bahtera Noah –> Q 11:40
Pharaoh –> 2:49; 10:75; 43:46; 40:24,26,s8,29,45
Keputusan Salomo –> Q 21:78
Ratu Sheba –> Q 27:29
Muhammad mengtahui urutan raja2 Israel seperti Saul, David, dan Salomo, tapi dia mengalami ERROR ketika menerangkan urutan waktu munculnya tokoh seperti Elijah, Elisha, Job, Jonah, dan Enokh. Muhammad juga tidak tahu banyak tentang sejarah munculnya agama Kristen, kakek moyang Yesus dan para pengikut Yesus (hanya Yohanes Pembabtis saja yang disebutnya). Muhammad membandingkan Musa dengan Yesus, dan hal ini jelas menunjukkan bahwa dia mengira tak lama setelah Musa menerima Taurat dari surga, Yesus pun menerima buku ajaib serupa (Injil) dari surga. Kesalahan ini tampak nyata saat dia tertukar dalam menyebut nama Maria ibunda Yesus dengan Miriam adik perempuan Musa dan Aaron. Sungguh memalukan!
Kisah Ashaabul Kahfi
Dongeng rakyat tentang “Tujuh Orang Efesus yang Tertidur” (“Seven Sleepers of Ephesus”) dikenal sekitar akhir abad ke lima Masehi dan dengan cepat dongeng ini menyebar ke seluruh Asia Barat dan Eropa. Para ahli sejarah menduga bahwa dongeng ini pertama kali pertama kali ditulis oleh Yakub dari Sarug (dikenal pula dengan nama Jacob of Sarug). Yakub adalah pendeta dari Syria yang lahir di Kurtam, daerah Efrata, di akhir tahun 451 M dan meninggal dunia pada tanggal 29 November, 521 M. Kisahnya kemudian diterjemahkan dalam bahasa Latin oleh Gregory dari Tours (sekitar 540-590), dalam bukunya yang berjudul “De Gloria Maryrum”. Kisah ini dikenal luas oleh masyarakat Syria dan Muhammad sering berkunjung ke Syria untuk urusan dagang. Sudah jelas dia sering mendengar tentang dongeng ini dan lalu diakuinya sebagai firman illahi seperti yang tercantum di Quran 18:8-26.
Menurut legenda Syria, beberapa pemuda Kristen menyelamatkan diri dan berlindung dalam sebuah gua di daerah pegunungan untuk menyelamatkan diri dari ancaman pembunuhan yang diperintahkan oleh Kaisar Decius (Romawi). Para pengejarnya menemukan tempat persembunyian mereka dan lalu menutup rapat lubang gua. Tapi secara ajaib, para pemuda itu selamat dan muncul kembali sekitar 200 tahun kemudian.
Sekarang yang patut dipertanyakan adalah bagaimana mungkin legenda rakyat Kristen berusia seabad lebih akhirnya diakui sebagai firman illahi dalam Quran? Hal ini jelas hanyalah akal2an Muhammad saja untuk menambah isi Quran yang memang kurang berisi dan tipis, apalagi dibandingkan kitab2 suci agama lain.
Dongeng Arab yang dipakai Muhammad untuk mempertebal Quran.
Kisah Unta betina Raksasa yang jadi nabi telah lama dikenal sebelum Muhammad mengumumkan dirinya sebagai nabi (Sura 7:73-77,85; 91:14; 54:29).
Kisah seluruh masyarakat desa yang dirubah menjadi kera karena melanggar peraturan hari Sabbat dengan memancing ikan merupakan legenda popular di jaman Muhammad. (Sura 2:65; 7:163-166).
Kisah 12 mata air memancar di Sura 2:60 merupakan legenda Arab pra Islam.
Kisah empat ekor burung dicincang dan kemudian hidup lagi (Sura 2:260) telah banyak dikenal masyarakat Arab di jaman Muhammad.
No comments:
Post a Comment