Setiap umat beragama berlomba mencari keselamatan. Segala usaha dilakukan agar dapat memperoleh keselamatan. Al-Quran dan Injil memberi beberapa pandangan bagaimana seseorang dapat memperoleh keselamatan.
Pertama – Mencari Jalan Lurus
Jalan yang lurus jelas lebih baik bagi seorang pengendara dibanding jalan yang berliku. Demikian halnya dengan seseorang yang ingin diselamatkan. Dia perlu mencari jalan lurus itu. “Tunjukilah kami jalan yang lurus” (Qs 1:6).
Dimanakah “Jalan Lurus” itu dapat ditemukan? “Aku [Allah] hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh . . . . .” (Taurat, Mazmur 32:8)
Kedua – Mengetahui Pribadi Isa Al-Masih
Mengapa harus Isa Al-Masih? Mengapa bukan Muhammad, Musa, atau nabi lain? Bila kita menelusuri Al-Quran, tidak sedikit ayat-ayat yang membahas tentang Isa Al-Masih. Malahan ada gelar yang diberikan kepada-Nya yang tidak dimiliki oleh siapapun.
Al-Quran bersaksi, hanya Isa Al-Masih lahir dari seorang perawan (Qs 19:16-34; Injil, Rasul Matius 1:18). Dia disebut “seorang anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19; Injil, Kisah Para Rasul 4:30). Ia diberi gelar “Kalimat Allah” (Qs 3:35, 39; Injil, Rasul Yohanes 1:1). Dialah Yang Mulia dan Yang Lama dinubuatkan yaitu “Al-Masih” (Qs 4:171; Injil, Lukas 24:25-27).
Hanya Isa Al-Masih merupakan “Tiupan Roh dari Allah” (Qs 4:171; Injil, Surat Filipi 1:19). Ia diberi kehormatan: “Seorang terkemuka di dunia dan di akhirat” (Qs 3:45; Injil, Surat Filipi 2:9-11). Ia dijadikan oleh Allah menjadi “suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami“ (Qs 19:21; Injil, Lukas 2:34; Injil, Surat Ibrani 2:17; Injil, Surat Titus 3:5).
Hanya Isa Al-Masih yang unik di dalam kuasa-Nya untuk mengerjakan mujizat. Ia menyembuhkan orang buta, orang sopak, menghidupkan orang mati, memberi hidangan dari langit (Qs 3:39; 5:114; Injil, Rasul Matius 11:2-6).
Hanya Isa Al-Masih yang sekarang sudah pasti berada di surga (Qs 3:55; Injil, Kisah Para Rasul 1:9-11). Dia akan kembali dari surga sebagai hakim pada hari kiamat (Qs 43:69; Injil, Wahyu Rasul Yohanes 1:5-8).
Demikianlah Al-Quran dan Injil menyatakan Pribadi Isa Al-Masih. Maka, bagi seseorang yang ingin menemukan “Jalan Lurus”, sudah seharusnya mengetahui lebih lagi Pribadi Isa Al-Masih.
Ketiga – Memperhatikan Isi Injil
Seseorang yang benar-benar rindu ingin menemukan “Jalan Lurus”, wajib memperhatikan isi Injil. Injil adalah Kabar Baik yang dibawa Isa Al-Masih.
Qs 10:94 berkata, "Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu [yaitu pengikut Isa Al-Masih]. . . . ."
". . . Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada . . . . ‘Isa [Al-Masih] . . . . ." (Qs 3:84).
"Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya . . . ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci" (Injil, I Korintus 15:2-4).
"Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi dibangkitkan menurut Roh" (Injil, 1 Petrus 3:18).
Keempat – Percaya Akan Sifat Allah r-Rahmani r-Rahim (Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang)
Al-Fatihah menggambarkan sifat Allah yang dominan, yaitu: “Bismillahi r-rahmani r-rahim” (Qs 1:1).
Seseorang yang sungguh ingin menerima Keselamatan harus mengerti bahwa Allah adalah Maha Penyayang. Allah berkeinginan untuk membawa manusia kembali pada Keilahian-Nya. Hal ini hanya dapat tercapai melalui kedatangan Kalimat-Nya ke dunia sebagai tanda bagi manusia.
". . . Tuhanmu berfirman: ’Hal itu adalah mudah bagi-Ku [mengatur kelahiran Isa Al-Masih tanpa Maryam berhubungan dengan seorang laki]; dan agar dapat Kami menjadikannya [kelahiran Isa Al-Masih] suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat [Isa Al-Masih] dari Kami . . . ’" (Qs 19:21).
Bentuk dari kasih Allah telah dinyatakan dalam diri Isa Al-Masih, karena, “. . . Dia [Isa Al-Masih] telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya . . .”(Injil, Surat Titus 3:5).
Kelima – Mengerti Arti Pengorbanan Anak Ibrahim
Setiap perayaan Idul Adha, umat Muslim memberikan kurban. Sayangnya tidak sedikit diantara mereka yang masih kurang mengerti makna dari kurban tersebut. Seorang yang sungguh ingin menemukan “Jalan Lurus” wajib mengetahui dengan benar makna pengorbanan anak Ibrahim.
“...Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; ...". Tatkala keduanya telah berserahdiri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis-(nya) ... [Allah] panggillah dia: "Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu ... Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan [kambing] yang besar [noble, mulia]" (Qs 102-107).
Adakah hubungan korban sembelihan Ibrahim dengan Isa Al-Masih? Perhatikanlah ayat berikut ini, dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29. Nabi Yahya Pembaptis berkata, "Lihatlah Anak Domba Allah [Isa Al-Masih], yang menghapus dosa dunia". Isa Al-Masih datang ke dunia menjadi tebusan bagi setiap orang (Injil, Rasul Matius 20:28). Sebab Dia telah mati karena dosa-dosa manusia (Injil, I Korintus 15:3).
Dia telah mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa manusia (Injil, Surat Ibrani 9:28). Dia sendiri telah memikul dosa manusia di kayu salib (Injil, Surat I Petrus 2:24). Kematian-Nya hanya satu kali untuk segala dosa manusia (Injil, Surat I Petrus 3:18).
Isa Al-Masih adalah korban Eid yang Allah berikan untuk dihukum ganti manusia. Melalui Dia manusia dapat menerima pengampunan dosa dan keselamatan kekal.
Keenam – Berdoa dan Menyerahkan Setiap Dosa Pada Korban Allah (Isa Al-Masih)
Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah, percaya sepenuhnya pada pengorbanan Isa Al-Masih di kayu salib. Berdoa dengan khidmat kepada-Nya agar setiap dosa-dosa saudara diampuni. Akuilah dosa-dosa Saudara satu per satu kepada Allah. Berjanjilah untuk bertobat dari dosa-dosa tersebut.
Mintalah Isa Al-Masih membersihkan dosa-dosa Saudara dengan darah-Nya yang ditumpahkan di kayu salib."Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia [Allah] adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita [dengan darah tumpahan Isa Al Masih] dari segala kejahatan" (Injil, Surat I Yohanes 1:9).
Dalam doa mengaku dengan sungguh bahwa Saudara menerima Isa Al-Masih sebagai satu-satunya Juruselamat.“Tunjukilah kami jalan yang lurus” (Qs 1:6). “Kata Yesus [Isa] ... 'Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Mintalah agar Dia memberi hidup yang kekal kepada Saudara. "... Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya ..." (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
Salah satu contoh tentang Doa Keselamatan bisa ditemukan di bawah ini
No comments:
Post a Comment