Kata "gereja" sering dipahami
sebagai hal-hal berikut: sebuah bangunan (baik megah maupun sederhana) yang
dipakai untuk beribadah; sebuah ruang pertemuan yang biasanya dipakai oleh
sekelompok orang untuk melakukan kebaktian; sebuah organisasi dengan susunan
pengurus yang lengkap: ketua, sekretaris, bendahara, yang bekerja sama dalam
melayani umat yang mau beribadah, dll.
Kata "gereja" berasal dari kata Yunani ekklesia, yang diambil dari kata dalam bahasa Portugis, igreja, yang artinya "dipanggil keluar." Dalam masa pelayanan-Nya di dunia, Yesus memanggil para murid-Nya untuk keluar meninggalkan pekerjaan lama mereka dan mengikuti Dia (Mat. 4:18-22).
Selain kata ekklesia, kata kuriakon dalam bahasa Yunani juga diartikan sebagai "gereja",
yaitu rumah Tuhan. Kata itu lebih menunjuk kepada sebuah gedung yang dipakai
umat untuk beribadah.
Dengan demikian, kata
"gereja" mempunyai 2 arti:
1. Orang-orang yang telah dipilih, dikuduskan, dan dipanggil keluar oleh Allah.
2. Tempat/rumah/gedung yang dipakai sebagai sarana beribadah oleh umat Kristen.
Gereja yang lahir pertama kali (gereja mula-mula; gereja perdana) terjadi pada saat perayaan Pentakosta. Bagi umat Yahudi, Pentakosta adalah hari di mana mereka bersyukur atas hasil panen mereka (Kel. 23:16.) Dalam Perjanjian Lama, Pentakosta ini dirayakan tujuh minggu atau lima puluh hari setelah Paskah. Alkitab mencatat bahwa para murid Yesus berkumpul pada hari Pentakosta untuk menunggu janji Tuhan akan datangnya penolong bagi mereka. Demikianlah janji itu digenapi melalui turunnya Roh Kudus atas para murid-Nya.
Sebagai sebuah persekutuan umat yang dipanggil dan dikuduskan, gereja mendapat tugas untuk memberitakan Injil (kabar keselamatan/ kabar baik) ke seluruh dunia, yang tergambar dalam "Tiga Tugas Panggilan Gereja", yaitu: bersekutu (koinonia), bersaksi (marturia), dan melayani (diakonia).
1. Orang-orang yang telah dipilih, dikuduskan, dan dipanggil keluar oleh Allah.
2. Tempat/rumah/gedung yang dipakai sebagai sarana beribadah oleh umat Kristen.
Gereja yang lahir pertama kali (gereja mula-mula; gereja perdana) terjadi pada saat perayaan Pentakosta. Bagi umat Yahudi, Pentakosta adalah hari di mana mereka bersyukur atas hasil panen mereka (Kel. 23:16.) Dalam Perjanjian Lama, Pentakosta ini dirayakan tujuh minggu atau lima puluh hari setelah Paskah. Alkitab mencatat bahwa para murid Yesus berkumpul pada hari Pentakosta untuk menunggu janji Tuhan akan datangnya penolong bagi mereka. Demikianlah janji itu digenapi melalui turunnya Roh Kudus atas para murid-Nya.
Sebagai sebuah persekutuan umat yang dipanggil dan dikuduskan, gereja mendapat tugas untuk memberitakan Injil (kabar keselamatan/ kabar baik) ke seluruh dunia, yang tergambar dalam "Tiga Tugas Panggilan Gereja", yaitu: bersekutu (koinonia), bersaksi (marturia), dan melayani (diakonia).
a.Bersekutu: sejak terbentuknya gereja, para
murid Yesus sudah bersekutu (berkumpul) untuk berdoa, saling berbagi, menghibur
dan menguatkan. Mereka meyakini dan menjadikan Kristus sebagai sumber dan dasar
persekutuan mereka (1 Kor. 3:11.)
b.Bersaksi: Injil berisi kabar baik tentang
keselamatan yang ditawarkan oleh Allah di dalam diri Yesus Kristus. Inilah yang
kemudian disaksikan oleh gereja ke seluruh dunia yang belum mengenal Kristus
dan menerima keselamatan di dalam-Nya melalui cara-cara berikut: pemberitaan
Injil, khotbah-khotbah, berbagai karya sosial, dsb.
c.Melayani: Melayani berarti menggunakan
hidup kita sebagai ungkapan syukur kepada Allah yang telah lebih dulu mengasihi
dan menyelamatkan kita. Pelayanan kepada Allah itu kita lakukan melalui
pelayanan kepada sesama dan kepada alam lingkungan kita. Berhubungan dengan
pelayanan kepada sesama, pelayanan itu bertujuan untuk memperhatikan, membantu,
memerdekakan dan melepaskan setiap orang yang tidak dapat memenuhi kebutuhan
dasar hidup mereka dan keluarga mereka dengan selayaknya. Pelayanan kita juga
tertuju kepada alam lingkungan kita. Allah memberikan dunia dan segala kekayaan
alamnya ini untuk kita; demikianlah kita harus mengusahakan dan memelihara alam
untuk keberlangsungan hidup kita dan alam itu sendiri.
No comments:
Post a Comment