Kisah Isa Al-Masih dalam Al Quran hampir 100 % sama dengan kisah Yesus Kristus dalam Alkitab. Berikut ini beberapa contoh persamaan Yesus dan Isa Al-Masih dalam Alkitab dan Al-Quran.
Nama 'Yesus' yang digunakan di dalam Perjanjian Baru berasal dari bahasa Latin-Yunani Ἰησοῦς (Iēsous), yang berasal dari bentuk Ibrani יְהוֹשֻׁעַ (Yehoshua`)
'Al-Masih' adalah gelar
yang diberikan oleh Allah (QS 3:45) dan mirip dengan gelar yg diberikan Alkitab
yaitu Kristus
"Hai Maryam, sesungguhnya Allah
menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan
kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih ‘Isa putera Maryam...”
Keistimewaan Isa Al-Masih bukan hanya
dikandung dari Roh Kudus dan dilahirkan oleh seorang perawan, tetapi Allah juga
memberikan gelar “Al-Masih” untuk-Nya. Al-Masih berarti: “yang diurapi”.
Gelar yang sama juga terdapat dalam
Injil, yaitu “Kristus” (bahasa Yunani). Artinya adalah “yang diurapi”.
Dengan demikian, baik Isa
Al-Masih maupun Yesus Kristus artinya adalah “yang diurapi”
Persamaan kelahiran Isa
Almasih dan Yesus dalam Alkitab dan Alquran
Keterangan Alkitab mengenai kabar dari seorang malaikat kepada
Maria (Maryam) mengenai akan lahirnya Yesus (Isa) diceritakan dalam Lukas 1:26-38.
Menurut Alkitab tersebut dijelaskan bahwa Maria diberi tahu oleh malaikat bahwa
dia akan melahirkan seorang anak yang akan diberi nama Yesus. Dalam Alkitab
disebutkan bahwa kehamilan Maria dilakukan oleh Roh Kudus.
Lukas
1:26-38
1:26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
1:27
kepada
seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga
Daud; nama perawan itu Maria.
1:28
Ketika
malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang
dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
1:29
Maria
terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti
salam itu.
1:30
Kata
malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh
kasih karunia di hadapan Allah.
1:31
Sesungguhnya
engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan
hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
1:32
Ia
akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan
Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
1:33
dan
Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan
Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
1:34
Kata
Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena
aku belum bersuami?"
1:35
Jawab
malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah
Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan
itu akan disebut kudus, Anak Allah.
1:36
Dan
sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak
laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang
disebut mandul itu.
1:37
Sebab
bagi Allah tidak ada yang mustahil."
1:38
Kata
Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut
perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
|
Alquran yang mengatakan kelahiran Yesus (Isa) dari Maria yang dijelaskan
oleh Alquran dalam Surah
Ali Imran ayat 45 dan 47.
(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai
Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang
putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al
Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk
orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian
dan ketika sudah dewasa dan dia adalah termasuk orang-orang yang saleh".
Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa
mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang
laki-lakipun". Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril):
"Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah
berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya:
"Jadilah", lalu jadilah dia.
|
Nama 'Yesus' yang digunakan di dalam Perjanjian Baru berasal dari bahasa Latin-Yunani Ἰησοῦς (Iēsous), yang berasal dari bentuk Ibrani יְהוֹשֻׁעַ (Yehoshua`)
Sebenarnya tak ada satupun umatnya mengetahui nama Ibrani dan Aram Yesus. Kesimpulan ini didapatkan dari nama "Yeshua (Yehoshua)" yang terdapat dalam Alkitab perjanjian lama berbahasa asli Ibrani dimana nama tersebut berubah sama menjadi "Iēsous" dikala Alkitab PL tersebut ditranslate kedalam bahasa Yunani. Penyebab inilah sehingga kesimpulan itu terjadi bahwa Yesus bernama Ibrani dan Aram "Yeshua" dgn nama panjang "Yehoshua". Nama Ibrani dan Aram-nya sama karena di Yerusalem saat itu bahasa sehari-hari mereka adalah Aram dan bahasa keagamaan adalah Ibrani.
Saat itu tulisan yang dikenal tanpa huruf vokal (tanda baca) sehingga tulisan yang beredar hanya terdiri dari huruf konsonan saja dan tanda baca atau huruf vokal muncul pada abad ke-7 M. Nama "Yeshua" ditulis hanya dengan huruf konsonan
Huruf konsonan
|
Dibaca
|
ישוע
|
Y (yôḏ)-Š(šîn)-W(wāw)-’(ʿáyin)
|
Ketika
Perjanjian Baru masuk ke Aram Syria dan ditulis menurut tulisan mereka, nama
"Yeshua" yang hanya terdiri huruf konsonan ישוע “ Y-Š-W-’ ” berubah menjadi " iiso' ".
Syria
adalah pusat perdagangan saat itu. Banyak orang Arab dari Mekkah berdagang di
kota tersebut sehingga mereka mengenal sosok Yesus dengan nama " iiso'
" dan memeluk agama Nasrani.
Karena
keinginan mereka untuk menyebarkan agama tersebut di kota Mekkah sehingga
mereka menyalin Alkitab PB kedalam bahasa Arab. Bahasa arab tidak mengenal
penyebutan "o" sehingga penyebutannya berubah menjadi " 'iisa
". Mulai saat itulah dikalangan orang Arab di Mekkah mengenal Yesus dengan
" 'iisa " hingga masa Muhammad.
Kristus hanyalah gelar bagi Yesus yang berarti orang yang diurapi Allah. Khristos (Yunani), “Hammāšîaḥ (Ibrani), “Mšîḥō” (Aram), Almasih (Arab)
Kristus hanyalah gelar bagi Yesus yang berarti orang yang diurapi Allah. Khristos (Yunani), “Hammāšîaḥ (Ibrani), “Mšîḥō” (Aram), Almasih (Arab)
Ibrani:
ישוע המשיח
YESYUA HAMASYIAKH
Yunani:
Ο Ιησούς Χριστός
Ho Iêsoús Khristós
Arab:
يسوع المسيح
Yswʻ al-Msyḩ
ישוע המשיח
YESYUA HAMASYIAKH
Yunani:
Ο Ιησούς Χριστός
Ho Iêsoús Khristós
Arab:
يسوع المسيح
Yswʻ al-Msyḩ
Bingung apakah Isa Al-Masih = Yesus?
Silahkan baca
|
KESAKSIAN ISLAM MASUK
KRISTEN (IMAM HAMRAN AMBRIE)
Tuhan Memberitahu Saya Secara Peribadi Kesaksian Bekas Imam Amran Ambrie (Islam Masuk Kristen)
Pada waktu dahulu saya
merupakan seorang yang amat aktif dalam Islam,juga merupakan salah seorang
daripada Pengerakkan Muhammadiah dan seorang pengajar Islam.
Pada tahun 1947,saya
telah dipilih untuk menjadi pengerusi kepada Kongress Muslim Kalimantan di
Amutai,bersama-sama dengan K.H Idham Chalid. Pada tahun 1950-51 saya menjadi
Imam Muslim bagi pasukan tentera di Banjarmasin, dengan kedudukan yang
tinggi.
Rencana saya telah
diterbitkan dalam beberapa majalah Islam seperti Mingguan Adil di
Solo,Mingguan Risalah Jihad di Jakarta dan Mingguan
Anti-komunis di Bandung.
Saya telah bekerjasama
dengan Gerakkan Anti-Kristian dari tahun 1936 di Muara Teweh (Barito) dan
sehingga tahun 1962 bersimpati dengan kumpulan yang merancang untuk membina
undang-undang Islam di seluruh Indonesia,yang mana secara tidak langsung
adalah bertentangan dengan pendirian Kristian.
Sebenarnya saya telah
memiliki Kitab Suci Injil sendiri semenjak tahun 1936.walau bagaimanapun, saya
tidak membaca dan mencari kebenarannya, tetapi mencari perenggan yang boleh
membantu saya untuk berdiri teguh sebagai seorang Muslim yang mempunyai sikap
anti-Kristian,dan bersedia untuk menyerang keimanan orang Kristian secara
lebih berkesan.
Saya juga mengutuk 'Isa Al-Masih sehingga saya berumur 40
tahun,menolak terus yang mengatakan Dia adalah daripada Tuhan. Saya sengaja
mentertawakan dan menolak kebenaran.Tetapi kasih Tuhan sungguh hebat, Dia
berusaha,mencari dan menyelamatkan saya.
Dalam tahun
1961,semasa saya mencatat khotbah saya di masjid,saya melihat ayat daripada
surah Al-Maidah 68, yang berbunyi:
“Katakanlah,wahai
orang yang beriman! Kamu tidak mempunyai apa-apa kecuali kamu berpegang
kepada Taurat dan Injil,dan semua ini akan membuka mata kamu kepada Tuhan
kamu.”
Saya sudah membaca
ayat ini beratus kali, tetapi akhirnya Tuhan telah berbisik kepada jiwa saya
tentang ‘Taurat dan Injil’ yang mana tertulis di dalam Al-Quran adalah sama
Taurat dan Injil yang terdapat di dalam Kitab Suci Injil sekarang. Saya
selalu berpendapat bahwa Taurat dan Injil yang terdapat dalam Al-Quran telah
lenyap, dan kandungan ini adalah ringkasan di dalam Al-Quran.Saya merasa yakin bahawa Taurat dan Injil,yang
terdapat dalam Kitab Suci Injil sekarang adalah palsu, dan kandungan yang
sebenar telah disalah-atur dan dilupakan serta ditambah-tambahkan oleh
sesetengah pihak.
Bagaimanapun, jiwa
saya memberitahu saya bahawa Taurat/Injil yang ada di dalam Al-Kitab sekarang
adalah benar.
Fikiran saya tidak
percaya apa yang dikatakan oleh hati saya: “Tidak! Taurat dan Injil
yang ada di dalam Al-Kitab sekarang adalah palsu”. Fikiran saya
bertentangan dengan jiwa saya dan perasaan saya, dan saya menjadi tidak pasti
serta ragu-ragu terhadap apa yang betul sebenarnya.
Untuk membuatkan jiwa
saya merasa aman, saya menyerahkan masalah saya ini dengan melakukan
sembahyang tahjud, yang mana sembahyang ini adalah untuk meminta pertolongan
daripada Tuhan agar Dia memberi petunjuk yang pasti kepada kebenaran. Saya
meminta Tuhan menolong saya untuk memilih yang mana satu daripada dua
kepercayaan ini yang benar. Ini adalah doa saya:
“Oh Tuhan, Pencipta
Syurga dan bumi,Tuhan orang Islam, Kristian, Budha, Tuhan bulan dan bintang, lembah
dan gunung; Tuhan semesta alam, tolong tunjukkan aku kebenaran tentang apa
yang tertulis di dalam Al-Quran yang berkaitan dengan Taurat dan Injil. Adakah
ini membawa makna bahwa Taurat dan Injil yang sebenar sudah lenyap yang
terdapat ringkasan dalam Al-Quran ?Jika ini adalah benar, aku merayu kepadaMu
untuk kuatkan hatiku bahwa aku mungkin tidak belajar Kitab Suci Injil. Tetapi
jika “kebenaran di dalam Taurat dan Injil” yang tertulis di dalam Al-Quran, bermakna
kebenaran harus dicari di dalam Kitab Suci Injil sekarang, aku merayu padaMu
untuk membuka pintu hatiku semoga aku lebih bersungguh-sungguh untuk belajar
Kitab Suci Injil secara jujur.”
Saya tidak bertanya
kepada sesiapa pun untuk menolong saya membuat keputusan saya. Saya tidak
bertanya kepada Imam, orang yang alim dalam Islam, atau kawan-kawan saya yang
bijak pandai. Saya bertanya terus kepada Tuhan yang Maha Tahu untuk membuat
pilihan bagi saya, jadi saya membuat pilihan yang betul menurut kehendak
Tuhan. Saya sembahyang sesungguhnya dan menaruh harapan kepada Tuhan agar
Tuhan memberi petunjuk dan hidayah bahwa Dia yang memilih kebenaran untuk
saya dan menolong saya mengetahui dan mengaku kepada agama yang benar.
Setiap orang yang
mempunyai agama berharap bahwa di sana terdapat kehidupan yang benar selepas
mati dan salah seorang daripada mereka adalah saya, saya menaruh harapan yang
tinggi kepada Tuhan. Saya percaya kepada kehidupan selepas mati, dimana kita
cuma ada dua tempat untuk dituju: ke neraka, dengan hukuman yang tidak
berhenti-henti kekal abadi di dalam api; atau ke Syurga, bersama dengan Tuhan
dalam kemuliaan selama-lamanya. Saya tidak fikir tentang kehidupan abadi
saya.
Sebagai contohnya;mari
kita andaikan bahawa kita membawa 10 gram emas tulin, kita harus menelitinya
secara berhati-hati, untuk memastikan bahwa tidak ada sesiapa yang boleh
menipu kita, jadi kita tidak akan menyesal di kemudian hari. Berapa banyak
agaknya kita memikirkan tentang kehidupan masa depan jiwa kita. Kita mesti
belajar dan meneliti kebenaran untuk sembahyang kepada Tuhan menurut kehendak
Tuhan, yang memiliki kehidupan di Syurga. Kalau tidak,kita akan menyesal
untuk selama-lamanya kerana kecuaian kita. Saya selalu yakin bahwa pencipta
Syurga dan neraka adalah Tuhan sendiri, atas sebab itulah saya tidak
bertanyakan nasihat kepada sesiapa pun, samada Kristian atau Guru Islam. Saya
mendekati Tuhan, yang memiliki segala kebenaran, peraturan, dan merayu
kepadaNya dengan penuh harapan dan percaya bahwa Dia akan memberi petunjuk
yang benar kepada saya.
Puji Tuhan kerana
segala doa saya telah dikabuliNya! Ini membuktikan bahwa Dia memberikan
kebenaranNya kepada orang yang menghendakinya,dan bertanya dengan
sesungguhnya.
Ini harus
dicatat,selain daripada ayat 68 surah Al-Maidah,di mana terdapat banyak lagi
ayat-ayat lain yang terkandung di dalam Al-Quran ,yang menarik hati saya pada
waktu itu. Sebagai contohnya; Surah Al-Sajadah 23:
“Dan pastinya kami
memberikan Musa sebuah Kitab(Taurat), jadi adakah kamu (Muhammad) ragu-ragu
untuk menerimanya,”
Surah Al-Maidah 46:
“Dan kami biarkan
mereka (nabi-nabi yang terdahulunya) mengikut jejak Isa,anak Maryam,memenuhi apa yang ada di tangannya
daripada Taurat.dan kami memberi Dia kitab yang mengandungi petunjuk dan
cahaya,dan mengesahkan apa yang ada di tangannya yang daripada Taurat,sebagai
petunjuk dan amaran kepada orang yang takut kepada Tuhan.”
Surah Al-Maidah 47:
“Dan orang di dalam
Kitab harus mengikuti apa yang telah ditentukan mengikut kehendak pernyataan
Tuhan itu.Dan sesiapa yang tidak mengikut apa yang telah ditetapkan oleh
Tuhan, adalah orang yang busuk hati,”
Surah Al-Baqarah 62 :
“orang yang benar
daripada Yahudi,Kristian dan Sabian, sesiapa yang percaya kepada Tuhan dan
hari kiamat, melakukan amalan yang baik, mereka akan mendapat pahala daripada
Tuhan mereka, dan ketakutan tidak akan mendesak mereka berputus asa.”
Di sana terdapat
banyak lagi ayat di dalam Al-Quran yang menunjukkan bahwa Taurat dan Injil
adalah jalan yang benar kepada kebenaran menurut kehendak Tuhan. Ayat
Al-Quran ini memberi kesedaran kepada saya untuk meneliti Kitab Suci Injil
dengan lebih mendalam lagi, kerana Tuhan telah berbisik kepada jiwa saya
tentang kebenaran ini.
Pada hari yang
berikutnya, selepas saya meminta petunjuk daripada Tuhan semasa sembahyang
tahjud, saya merasakan satu perubahan yang jelas pada diri saya. Bermula dari
hari itu saya menganggap Kitab Suci Injil adalah seperti rakan saya dan bukan
lagi sebagai musuh. Setiap pagi saya melihat Kitab Suci Injil dengan penuh
harapan dan memberi perhatian pada setiap perkataan yang saya baca, kerana
saya mahu tahu makna yang sebenarnya.
Dengan perkataan:
“Dengan nama Allah
yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasihani”.
Saya membuka Kitab
Suci Injil. Pada masa itu saya bertujuan untuk membaca Ulangan 18:15. Kitab
ini menarik perhatian saya kerana pada waktu dahulunya saya mengunakan ayat
ini untuk menyerang keimanan orang Kristian, samada mereka adalah guru, Penginjil,
dengan niat supaya mereka tahu dan percaya kepada Nabi Muhammad sebagai nabi
yang telah diramalkan di dalam Kitab Suci Injil ini. Sebelum ini saya sudah
tahu tentang ayat ini, tetapi sekarang maknanya telah berubah sama sekali
kepada saya. Sebenarnya untuk memahami Kitab Suci Injil lama adalah sukar
bagi orang yang tidak mahu mempercayainya, tetapi dari segi yang lain pula ia
menjadi lebih jelas kepada orang yang mahu mempercayainya dan hati mereka
yang telah disentuh oleh Roh Kudus.
Ayat-ayat di dalam
Ulangan 18:15 dibaca seperti:
“Sebaliknya Tuhan, Allah
kamu akan mengutus seorang nabi kepada kamu ;nabi itu akan seperti aku dan
Dia daripada bangsa kamu sendiri; kamu mesti taat kepadanya.”
Dahulunya saya
menganggap ayat ini memberi ramalan tentang nabi Muhammad. Perkataan “nabi
itu akan seperti aku (Musa)”menunjukkan kepada saya tentang peribadi nabi
Muhammad sebagai janji nabi kerana :
Dahulunya ia menjadi
jelas kepada saya tentang ayat Ulangan 18:15 yang menunjukkan
bahawa nabi Muhammad adalah nabi yang dijanjikan oleh Musa, tetapi bukannya
ramalan terhadap Isa sebagai nabi
keseluruhannya, sebagai Putera Tuhan,seperti kepercayaan orang Kristian.
Tetapi pada hari
ini,saya membaca ayat ini secara perlahan-lahan dan berhati-hati untuk
memahami makna yang sebenarnya. Apabila saya sampai kepada pernyataan
“…..nabi itu akan seperti aku (Musa)”, Roh Kudus berbisik ke dalam jiwa saya
yang berbunyi: “Jika kamu mentafsirkan persamaan di antara Muhammad dan Musa
dan kedua-duanya adalah dilahirkan mempunyai ibu bapa, mereka adalah sama
dengan manusia lain yang mempunyai ibu bapa.” Sifat ini tidak boleh digunakan
untuk menunjukkan kebenaran ramalan itu.
Selanjutnya jika
Muhammad seperti Musa kerana dia berkahwin,dan kedua-duanya adalah seperti
orang lain di dunia ini! Jadi ini tidak boleh dijadikan sebagai bukti untuk
mengatakan bahwa Muhammad itu adalah nabi.
Jika Muhammad dianggap
sama seperti Musa,kerana dia mempunyai keturunan, fakta ini juga tidak boleh
digunakan untuk menentukan ramalan itu kerana hampir semua orang di dalam
dunia ini mempunyai keturunan.
Muhammad hanya seperti
Musa, meninggal dalam usia yang tua dan dikuburkan. Jika contoh ini digunakan
sebagai bukti tentang ramalan itu, dan fakta ini tidak boleh digunakan
sebagai bukti untuk persamaan,setiap orang di dunia ini akan meninggal dan
dikuburkan. Kematian dan penguburan adalah perkara biasa dan ini tidak
menjadikan seseorang itu lain daripada yang lain.
Ia menjadi lebih
ketara dan jelas kepada saya bahwa ramalan Musa itu hanya menunjukkan tentang Isa sebagai yang dijanjikan. Dengan alasan itu
saya cuba mencari suatu perbedaan yang lain daripada yang lain dan
luarbiasa persamaannya di antara Musa dan Isa. Sememangnya saya menemui beberapa persamaan yang luarbiasa di antara
dua manusia ini yang tidak dikongsi dengan orang lain.
Bukti yang istimewa
ini telah mengizinkan saya untuk saya membuat kesimpulan bahawa ramalan yang
luarbiasa yang dinyatakan ini di dalam Ulangan 18:15 tidak bermaksud untuk
membuktikan Muhammad sebagai nabi yang telah diberitahu terlebih dahulu, tetapi
untuk menunjukkan bahawa Isa adalah jelmaan
Firman Allah.
Meskipun kasih Allah
itu sangat agung dan Dia telah menyedarkan saya untuk melihat dengan lebih
jelas lagi ke dalam Kitab Suci Injil sebagai Firman Allah yang benar,tetapi
saya masih lagi tidak bersedia untuk menjadi seorang Kristian.Mengapa? Kerana
terdapat beberapa perkara di dalam kepercayaan Kristian yang tidak dapat
diterima oleh akal saya, khususnya kepercayaan terhadap Isa adalah Putera Tuhan. Semenjak kecil lagi saya telah
diajar,dan saya juga mengajar sedemikian,yaitu:
“Tuhan tidak mempunyai
anak dan Dia tidak diperanakkan.”
Saya juga tidak dapat
menyatakan dengan jelas bahawa Isa adalah Tuhan
kerana saya telah diajar dan saya juga mengajar seperti:
“TIDAK ADA TUHAN
MELAINKAN ALLAH”
Saya juga bersikap
anti Triniti. Ini tidak berasas kepada hakikat dan kebenaran tetapi sebaliknya
dipengaruhi oleh prasangka yang terpesong. Saya telah mengajar murid-murid
saya sedemikian:
“Kepada sesiapa yang
mengatakan Allah itu adalah tiga merupakan orang yang fasik”
Saya juga tidak dapat
menerima kepercayaan Kristian bahawa Isa benar-benar mati di atas kayu salib. Jika “Isa Al-Masih” adalah nabi, penyayang, utusan
Tuhan, atau ‘Putera Allah’ sepertimana orang Kristian memanggilNya, bagaimana
dengan senangnya orang Yahudi boleh menyiksaNya dan mengantungNya di atas
kayu salib sehingga mati? Mengapa Tuhan tidak membela Dia, tetapi membiarkan
Dia mati di atas kayu salib? Katakanlah saya mempunyai seorang anak lelaki
yang disiksa, atau digantung di atas kayu salib, sudah pastinya saya akan
melawan orang yang menyiksa anak saya itu untuk menyelamatkannya walau apa
pun yang akan terjadi. Bagaimana boleh Allah hilang kuasaNya terhadap orang
Yahudi? Pada masa itu saya benar-benar tidak boleh menerima hakikat ini.
Dalam usaha untuk
memdapatkan pertolongan untuk keterangan ini,saya melawat beberapa orang guru
dan juga Penginjil dan bertanya kepada mereka kenapa Isa bergelar Putera Tuhan atau Tuhan dan apa sebenarnya makna tentang
Triniti Tuhan. Saya menyelidik mengapa Isa Putera Tuhan telah dikorbankan di atas kayu salib dan disalibkan
oleh orang Yahudi Saya juga bertanya kepada mereka tentang kenyataan tentang
“dosa warisan daripada bapa kepada anak” yang saya ambil kira bahawa itu
adalah hukuman yang tidak adil daripada Tuhan.
Semua guru yang saya
tanya itu menjawab persoalan saya dan menerangkannya dengan mendalam, tetapi
pada masa itu saya tidak dapat menerima ulasan mereka walaupun mereka telah
menerangkannya dengan jelas sekali. Ini adalah kerana perbedaan latar belakang
di antara saya dengan mereka,yang mana seperti teluk yang terpisah jauh di
antara kami. Perbedaan di dalam agama yang tidak dikaji dengan sesungguhnya
untuk mencari maksud yang sama, Pastinya kami mengkaji perbedaan di antara
agama untuk mencari kenyataan yang logik berhubungan dengan ketidakfahaman. Pada
masa itu saya seperti penerima radio dan guru adalah pembaca berita. Kedua-duanya
mempunyai keadaan yang baik, tetapi oleh kerana perbedaan gelombang yang
panjang menyebabkan siarannya dan penerimaan saya jauh berbeda. Penerima
tidak dapat menangkap berita yang sedang disampaikan oleh penyiar.
Keterangan daripada
guru dan Penginjil adalah seperti masuk telinga sebelah kiri dan keluar
telinga sebelah kanan. Hati saya tidak tersentuh, kerana saya tidak faham
cara pertuturan mereka.Guru itu sendiri tidak memahami dengan jelas kedudukan
latar belakang saya sewaktu itu, jadi keterangannya tidaklah menurut
keperluan saya seperti yang saya harapkan. Ini bukannya berlaku kerana
keterangan guru itu salah, tetapi kerana perbedaan cara pemikiran dan
penerangan,jadi sebab itu saya tidak dapat memahami keterangan yang lain. walau
bagaimanapun saya masih berharap. Saya sentiasa yakin, Tuhan akan menolong
saya untuk memilih kebenaran, sudah pasti Dia akan membuka pintu hati saya
dan memberi petunjuk untuk memahami semua masalah yang menjadi halangan
kepada saya.
Saya sentiasa berdoa
kepadaNya: "Tuhan,aku merayu agar Engkau menunjukkan
kebenaranMu kepadaku tentang perkataan ‘Putera Tuhan’ dan nama ‘Rabbana’
untuk Isa. Aku juga merayu agar Engkau menunjukkan kepadaku makna Triniti dan rahqsia
disebalik penyaliban Al-Masih. Tuhan, Engkau berilah aku pengertian bahwa
Kitab Suci Injil adalah daripadaMu yang betul, jadi pastinya Engkau akan
menerangkan dan menjelaskan halanganku melalui Kitab Suci Injil, yang mana
FirmanMu yang benar yang tidak pernah bertukar daripada awal hingga sekarang
dan untuk selamanya.
Sememangnya telah
banyak kali,Tuhan menolong saya melalui Roh Kudusnya, yang bekerja di dalam
hati saya. Saya akan menerangkan bagaimana Tuhan menolong saya untuk
mengatasi halangan ini.
PERJUANGAN SAYA BERTENTANGAN DENGAN KEADAAN PERSEKITARAN
Meskipun saya menjadi
tetap dan teguh serta yakin tentang kebenaran ini,dan bersedia untuk menerima Isa sebagai penyelamat peribadi saya,tetapi saya tidak menjadi Kristian
secara rasmi,kerana kaadaan persekitaran yang menjadi halangan kepada
saya.Ketakutan dan kebimbangan ini sentiasa menghantui fikiran saya.
Pengalaman saya
menunjukkan bahawa terdapat ramai orang yang tegas dengan kehendak mereka
untuk menerima Isa sebagai penyelamat mereka,tetapi mereka sering
teragak-agak untuk menentang pengaruh persekitaran mereka,mungkin kerana
mereka tidak rela ataupun takut untuk melawan ibu bapa mereka.Kadang-kadang
mereka takut kalau-kalau majikan mereka memberhentikan kerja mereka kerana
mereka memeluk Al-Masih. Orang yang percaya juga akan berselisih faham dengan
isteri mereka kerana mereka ingin mengikuti Isa bersama-sama dengannya; ini juga merupakan rintangan yang
menghalang mereka daripada mengikuti Isa untuk mempengaruhi hidup dan hati mereka.
Ketakutan terhadap
keadaan sekitar telah ditunjukkan dalam amaran oleh Isa,ditulis dalam Matius 10:34-36. Dia mengambarkan penderitaan yang
mungkin dihadapi oleh setiap orang yang mahu mengikutinya: “Jangan menyangka
bahawa Aku membawa kedamaian ke dunia ini,Aku tidak membawa kedamaian tetapi
pertentangan.Aku datang untuk menyebabkan anak lelaki melawan bapa
mereka,anak perempuan melawan ibu mereka,dan menantu mereka melawan ibu
mertua mereka.Demikianlah musuh terbesar yang dihadapi oleh seseorang ialah
keluarga sendiri.”Bagaimanapun mereka yang membuat keputusan untuk mengikuti Isa sebagai Tuhan dan membiarkan Isa mempengaruhi hati mereka,segala kebimbangan adalah tidak
berpanjangan.Setiap kebimbangan akan dapat diatasi dengan pertolongan
daripada Tuhan.Saya sendiri mempunyai pengalaman dalam menghadapi tekanan
dari persekitaran.Tetapi Tuhan selalu membuka jalan untuk keluar daripadanya.
Dari 1961 sehingga
1964,saya masih lagi melakukan dua tanggungjawab agama.Saya sembahyang
mengikut cara Islam dan pergi ke masjid pada setiap hari Jumaat.Saya juga
pergi ke gereja pada setiap hari ahad dan pada hari sabtu saya pergi
sembahyang di Gereja Adventis.Tetapi di luar kenyakinan saya,saya tidak pergi
ke gereja.Ini adalah kerana untuk saya belajar tentang kebenaran.Saya juga
sering membaca risalah-risalah daripada orang bukan Kristian yang mengatakan
bahawa orang di dalam gereja menyembah berhala,seperti patung dan gambar.Atas
sebab itu saya pergi melawat setiap gereja di sekitar Jakarta mengikut
giliran,pada hari ahad.Saya juga melawat lebih daripada satu gereja pada hari
ahad,untuk mencari samada terdapat penyembahan patung atau tidak.
Akhirnya,saya mendapat kesimpulan dan terbukti bahawa kesangsian saya selama
ini sudahpun terjawab.Setiap gereja yang saya lawati tidak terdapat pun
berhala atau gambar yang untuk disembah. Semenjak 1964, jiwa saya sebenarnya
sudah dipenuhi dengan Roh Tuhan,Roh Kudus,atau semangat kebenaran.Bermula
daripada hari itu saya mengambil keputusan untuk menerima Isa sebagai penyelamat peribadi saya sepenuh hati saya.Tetapi ia
masih lemah.Saya tidak berani untuk menyatakan kenyakinan saya secara
terbuka.Saya masih menyimpan kekristianan saya secara rahsia.Saya melawat
gereja kristian di Kwitang Indonesia untuk pertama kali saya bertanyakan
tentang pembaptisan secara rahsia, saya tidak mahu ianya diketahui oleh
famili ataupun isteri saya.Saya tidak tahu siapa yang menjaga gereja
itu,tetapi permintaan saya ditolak, tidak boleh dibaptiskan secara rahsia. Beberapa
minggu kemudian,dengan hasrat yang sama yang seringkali berputar-putar di
dalam fikiran saya, saya pergi berjumpa dengan Rev.J.Sapulete,dekat gereja
Bethel di Jatinegara.Dia bersedia untuk membaptis saya, tetapi dengan satu
syarat bahawa saya harus membawa dua atau tiga jiran Kristian,yang boleh
membimbing pertumbuhan keimanan saya supaya saya boleh hidup secara
Kristian.Saya tidak dapat menerima syarat ini, saya masih lagi tidak mahu
mengumumkannya di khalayak ramai bahawa saya seorang Kristian. Ini berpuncak
daripada pengaruh persekitaran ,terutamanya keluarga saya.Saya merasa risau
yang mereka akan menentang dan menganiaya ahli keluarga saya.Saya juga takut
untuk bertanyakan pada isteri saya untuk mengikuti saya pergi ke gereja.Saya
takut jika isteri saya akan menuntut saya untuk pergi ke pejabat rasmi
perkahwinan Islam untuk bercerai.Saya sangat takut untuk berhadapan dengan
proses perceraian .Sebab itu saya mahu menerima Isa secara rahsia.Tetapi jiwa saya tidak bersetuju,saya tidak ada
apa-apa keraguan tentang penerimaan Isa.
Oleh itu saya tidak
lagi melakukan dua tanggungjawab keagamaan. Saya hanya pergi ke gereja.Tetapi
ketakutan masih lagi berterusan dan kebimbangan mengenai reaksi keluarga
saya.Saya tidak tahu bagaimana untuk mengatasinya.Saya tidak pergi jumpa
sesiapa pun untuk meminta nasihat bagi masalah saya ini.Pada masa itu saya
rasakan bahawa perjuangan saya betul-betul teruji. Walau bagaimanapun Tuhan
memberi masa untuk membantu mengatasi masalah saya ini. Dahulunya saya
menggangap jika saya berbincang dengan isteri saya tentang hal ini dan keluar
Islam dan seterusnya memeluk Kristian akan menyebabkan masalah kepada kami..
Tetapi Tuhan sangat
baik hati, membuka pintu kebenarannya kepada isteri saya sendiri.Dia merasa
aman melalui cahaya dan kecantikan pokok Krismas yang mana pada masa itu
bercahaya dengan terang di kebanyakkan rumah orang Kristian.Ia menjadi tanda
kepadanya bagaimana cantiknya kehidupan di dalam keluarga Kristian.Dia merasa
aman dengan lagu-lagu Kristian dan hangat serta bercahaya dengan semangat
Krismas.
Untuk menjelaskan perasaannya,dia dan seorang anak perempuan saya datang kepada saya,untuk memberitahu saya tentang keinginan yang kuat untuk menjadi seorang Kristian.Ini adalah peluang yang sedang saya nanti-nantikan!Pada hari berikutnya selepas Krismas,saya berjumpa dengan Rev.J.Sapulete untuk kali kedua, bertanya kepadanya bahawa saya dan keluarga saya mahu dibaptiskan dan menerima Isa sebagai Tuhan kami.Permintaan saya diperkenankan dengan segera dan kami -yakni saya,isteri saya dan tujuh orang anak kami telah dibaptiskan pada 26 Dis 1969 oleh Rev.J.Sapulete,di gereja GPIB Jemaat Bethel.Satu minggu kemudian anak lelaki saya pun menuruti kami.Dia juga sering pergi ke gereja secara rahsia, kerana dia takut saya mendapat tahu.
Saya sendiri pergi ke
gereja secara rahsia juga, sebab saya takut isteri-isteri ahli keluarga saya
telah menjadi pengikut-pengikut 'Isa dan demi itu
mempengaruhi hati kami.
Anugerah Berkat Tuhan
yang Berkelimpahan
Selepas saya dan
keluarga saya dibaptiskan pada 26 Disember 1969, keriangan dan kegembiraan
seluruh isi rumah saya telah bertukar.Kami menerima terlalu banyak
berkat-berkat Tuhan yang mencurahi hidup kami.
Pengikut Paulus
berkata: "Apabila seseorang masuk ke dalam Al-Masih,dia menjadi insan yang
baru, yang lama telah pergi dan yang baru sudah menyusul ".(2 Kor 5:17)
Apabila seseorang
menerima Al-Masih 'Isa sebagai penyelamatnya,Tuhan akan mengubah kehidupannya.Bayangan Kristus akan menjadi
ikutannya.Al-kitab berkata: "Tuhan mencipta manusia berdasarkan
gambarnya"(Kej 1:27).Kelakuan baru ini akan bermula dengan keriangan
yang baru,kasih dan keinginan yang berbeda.Apa yang dahulunya dia sayang,kini
dia benci,dan apa yang dahulunya dia benci,kini bertukar menjadi
sayang.Kehidupannya telah berubah.Perubahan ini amat ketara,dan dapat dilihat
oleh orang di sekelilingnya.Jalan kehidupannya akan bertukar,dan perubahan
ini akan dibawa dalam setiap perkataan yang dia ucapkan.Betapa hebatnya!
Saya mempunyai
pengalaman dalam perubahan ini dan mereka dapat rasa dalam kehidupan kami
sekeluarga.Panas baran sudah lenyap dan berubah kepada sayang.Dalam kehidupan
kerohanian,kami merasa aman dan gembira.Kami tidak merasa ragu-ragu dan jiwa
kami terjamin dan penuh dengan keriangan.Bahkan di dalam kehidupan
seharian,kami mendapat keberkatan yang berkelimpahan.Ini adalah pengalaman
yang membuktikan kebenaran janji Tuhan bahawa telah digenapi oleh 'Isa Al-Masih,utusanNya.
"Barangsiapa
haus,baiklah ia datang kepadaKu dan minum!Barang siapa percaya
kepadaKu,seperti yang dikatakan oleh kitab suci:dari dalam hatinya akan
mengalir aliran-aliran air hidup."(Yahya 7:37-38)
"Aku datang
supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyai dalam segala
kelimpahan."(Yahya 10:10b)
Perubahan di dalam
kehidupan isi rumah kami amat ketara dan berlaku dengan pantas di mana kami
menjadi ejekan.Jiran tetangga dan saudara mara berpendapat bahawa kami telah
menerima pertolongan daripada gereja sebagai ganjaran kerana menjadi
Kristian.Orang ramai mengutuk kami dengan berkata:"Jika kamu ingin
menjadi kaya dengan cepat,ikutlah cara en.Ambrie dan menjadi Kristian dan
kamu akan mendapat berjuta-juta rupiah daripada gereja."
Mereka menyangka
bahawa kehidupan kami diberkati melalui pemberian daripada gereja sebagai
sogokan kerana menjadi Kristian.Tidak,bukan kerana itu!Kami tidak menerima
sebarang pertolongan dari gereja atau dari sesiapapun sebagai balasan kerana
kami menerima Kristus.Kami tidak menerima duit,harta benda atau janji peluang
pekerjaan walaupun satu sen pun.Sememangnya keberkatan kehidupan kami pada
masa itu hanyalah melalui kemurahan hati Tuhan.Ini adalah janji Tuhan bahawa
semua orang yang mempercayainya akan memperolehi keberkatan yang
berkelimpahan.
Tahun-tahun yang tidak aktif.
Saya menjadi Kristian
yang tidak aktif bermula dari tahun 1970-1972.Saya sibuk mengendalikan urusan
perniagaan saya dan membantu keluarga saya.Saya hanya pergi ke gereja pada
hari Ahad dan membaca Al-kitab bila saya ada masa.Tuhan menyalahkan saya
kerana bersikap sedemikian.Saya merasa sangat jelas apabila pada waktu itu
Tuhan memberi amaran kepada saya: "Jika kamu mahu menjadi kristian,ia
tidak cukup dengan bersikap pasif.Ia tidak akan berkembang jika kamu duduk
sahaja.Bergembiralah dengan keberkatan Tuhan yang melimpahi hidup
kamu.Sebagai orang Kristian iaitu pengikut Kristus,kamu mesti bangun dan
memberitahu kesaksian kamu dengan jelas mengenai Al-kitab sepertimana Kristus
telah memerintahkannya di dalam Matius 28:19-20)
Bagaimana saya hendak
memulakan dalam memberikan kesaksian secara terbuka dan memberitahu tentang
Al-kitab dengan cara paling mudah difahami?Sememangnya saya ingin
melakukannya,tetapi saya tidak tahu bagaimana cara hendak memulakannya.Untuk
ini,Tuhan telah membuka jalannya:dan ini adalah jalan yang bagaimana Tuhan
tunjukkan;
Suatu hari kawan baik
saya datang dariBanjarmasin untuk menghabiskan waktu malamnya bersama
kami.Dia adalah kawan yang sebenarnya mengikut erti perkataan.Dia tetap
berdiri bersama dengan saya dalam kaadaan susah ataupun senang.Apabila
penangkapan dilakukan oleh askar-askar Belanda,kami selalu berjumpa antara
satu sama lain di dalam penjara ataupun di dalam khemah banduan.
Kami menyambutnya
seperti biasa,di dalam rumah kami tidak terdapat tanda ketara yang
menunjukkan bahawa kami telah memeluki agama Kristian.apabila dia mengucapkan"Assalamualaikum",dan
kami menjawab"waalaikumussalam".Kawan baik saya ini telah
mendengarnya daripada jiran-jiran bahawa saya telah memeluk Kristian. Dia
menerangkan bahawa hal ini tidak mungkin terjadi, dan telah menyakinkan
kepada jiran saya tentang ini. Dia memberitahu mereka," Sudah lama saya
kenal kawan saya Hamran Ambrie,bukan sahaja diJakarta bahkan
di Banjarmasin lagi. Dia bukanlah seperti kebanyakan Muslim yang
lain,dia sangat risau tentang keimanannya.Di dalam wilayah dia dikenali
sebagai pejuang tentera Muslim,dia adalah anti-Kristian,seorang
daripada pemimpim Muhammadiyah,pemberita Muslim dan guru Islam yang terkenal
di bandar dan di timur Kalimantan.Lebih-lebih lagi di kongres Islam di
seluruh Kalimantan dalam Amuntai 1947, Hamran Ambrie adalah merupakan salah
seorang daripada penganjurnya.Di dalam ketenteraan kebangsaan Indonesia,dia
telah menjadi ketua guru-guru Muslim dalam pasukan tentera di Banjarmasin.
Jadi saya yakin bahawa Hamran Ambrie tidak begitu mudah untuk menukarkan
agama Islamnya kepada agama Kristian."
Tetapi jiran saya
telah menyakinkan dia bahwa untuk beberapa tahun ini,orang di dalam kampung
saya telah biasa melihat saya pergi ke gereja lazimnya dan menyediakan pokok
Krismas semasa hari Krismas.Mereka memberitahu dia supaya bertanya kepada
saya secara terus untuk mendapat kepastian selanjutnya.
Jadi dengan segera dia
datang ke rumah saya untuk melawat,dan terus bertanya kepada saya samada
berita yang mengatakan saya menjadi Kristian itu benar atau tidak?Saya
menjawab soalan itu tanpa sebarang keraguan: "Ya,ia adalah benar dan
saya serta seluruh keluarga saya telah dibaptiskan."
Mendengar jawapan saya
dia menangis terisak-isak.Dia meminta maaf kerana dia sangat menyesal datang
ke tempat itu.Tetapi dia tidak berbuat apa-apa dan berdiri kehairanan untuk
beberapa ketika.Selepas dia kembali keBanjarmasin,dia memberitahu orang lain,
khususnya kawan baik saya tentang pemelukan agama saya kepada Kristian.
Berita tentang
kejadian ini telah dimasukkan di dalam akhbar harian UTAMA yang diterbitkan
diBanjarmasin oleh kawan baik saya yang lain,yang merupakan seorang
pemberita Muslim.Dalam tajuk utama H.Arsyad Maran menulis:
PENGASAS TERKENAL
GERAKAN MENJADI KRISTIAN
Pengasas terkenal
Muhammadiyah zaman 30-an, dia juga merupakan salah seorang ketua editor
JIHAD.
Js Antemas menulis
diantaranya:
PERTUKARAN AGAMA
PENGASAS MUHAMMADIYAH KEPADA KRISTIAN
Satu berita yang mengemparkan!
Pemberita IAIN Arthum
Artha berharap:"kami harap berita ini adalah tidak benar, kepercayaan
Hamran Ambrie, pengasas kemerdekaan masih lagi di dalam persoalan."
Orang Muslim
di Banjarmasin juga memberi sambutan yang kurang menyenangkan
terhadap berita ini:"Masalah ekonomi baru-baru ini telah membuatkan
seseorang bertukar agama."Nama orang muslim ini tidak dinyatakan.
Bahkan Universiti IAIN
Antasari juga menberi tindak balasnya terhadap berita pertukaran agama saya
ini. Sementara itu setiausaha PMW (Muhammadiyah)
di Banjarmasin cuba untuk menyangkal bahwa saya adalah penubuh
Muhammadiyah, tetapi memberitahu bahwa saya hanya sebagai pejuang Islam.
Semua berita tentang
keKristianan saya yang telah diterbitkan di dalam akhbar adalah bertujuan
untuk membuat saya rasa malu, dan di sebaliknya mereka mengharap agar saya
kembali kepada Islam. Tetapi kehendak mereka adalah berbeda dengan kehendak
Tuhan. Allah mengunakan mereka sebagai satu cara untuk membangunkan iman saya
supaya menjadi seorang pengikut 'Isa yang kuat imannya dan memberi kesaksian tentang hakikat 'Isa
Al-Masih adalah daripada Tuhan.
Hampir dua bulan
peristiwa 'pertukaran saya kepada Kristian' menjadi tajuk
perbincangan umum dan tajuk utama di dalam akhbar Harian UTAMA di
Banjarmasin. Saya mendapat berita bahwa pertumpahan darah juga hampir
berlaku. Sesetengah daripada kawan saya menganggap bahwa berita ini adalah suatu
fitnah dan bersedia untuk menyerang para penulis. Mujurlah dengan segera saya
telah menulis "surat terbuka"-pernyataan saya sendiri mengenai
pengakuan tersebut - kepada akhbar harian UTAMA di Banjarmasin, yang telah
diterbitkan seperti di bawah:
SURAT TERBUKA
Untuk Pembaca harian UTAMA
Assalamualaikum
kepada Tuan:
Saya dengan ini
memberitahu bahwa berita itu adalah benar dan saya sekarang menjadi pengikut
kepada agama Kristian Protestant dan saya telah menukarkannya semenjak 1964
lagi. Berita di dalam
akhbar itu sangat menarik kerana ia mengambarkan saya sebagai penubuh Islam
atau pejuang kepada kebebasan.
Saya berterima kasih
kepada semua tindak balas dan penghargaan itu yang mana kawan saya telah
menunjukkannya kepada saya.Walaupun sehingga saat ini,saya tidak pernah
merasa dan tidak pernah mengumunkan diri saya sebagai penubuh Islam ataupun
pejuang kebebasan.Jika waktu lepas saya melibatkan diri dalam perjuangan
sebagai penulis oleh kawan saya.Ia adalah tidak lebih daripada tanggungjawab
seorang anak terhadap ibu pertiwinya.Dengan itu saya menjadi pengikut dan
tidak bertanya akan sebarang gelaran kepada jawatan tersebut samada sebagai
veteran ataupun sebagai pengasas kemerdekaan.Saya hanyalah melakukan
tanggungjawab saya sahaja. Terima kasih kepada semua kawan saya, khususnya
H.Arsyad Maran (saya tidak menerima surat kamu), JS.Antenas dan Arthum Artha
dan penulis yang menulis surat kepada saya sebagai satu kewajipan.Tidak ada
apa-apa daripada surat anda yang boleh saya sangkalkan atau memberi tindak balas
yang bertentangan melainkan pembetulan.Saya tidak pernah meminta sebarang
bentuk gelaran sebagai tanda bagi pengasas kemerdekaan.
Kepada Arthum Artha, saya
ada menghantar "nota keimanan" yang menjadi asas kepada saya dalam
ketaatan saya kepada agama Kristian Protestant. Apa pun yang berlaku kawan
tetap kawan dan hubungan persahabatan yang baik tidak boleh diputuskan.
Terima kasih kepada
kamu semua kerana mengambil berat tentang hal ini.
Yang Benar,
Hamran Ambrie
6 Mei
1972, Jakarta.
|
No comments:
Post a Comment