Takut Menghadapi Kematian
Kematian
adalah sesuatu yang pasti. Setiap mahkluk hidup, suatu saat akan tiba pada
kematian. Sayangnya, tidak sedikit umat beragama yang takut menghadapi
kematian.
Adakah
nabi umat Muslim juga mempunyai perasaan yang sama, sebagaimana ketakutan yang
dirasakan oleh umat beragama umumnya tentang kematian? Itukah sebabnya Al-Quran
menulis ayat berikut? "Aku
bukanlah rasul yang pertama diantara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa
yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu…"(Qs 46:
9).
Ketakutan
nabi umat Muslim semakin terlihat jelas, dengan doa shalawat yang
dibutuhkannya. “Sesungguhnya
Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya” (Qs 33:56).
Milyaran
umat Muslim di dunia diwajibkan mengucapkan "Assalamu
’alaika ayyuhan Nabi" (semoga keselamatan tercurah kepadamu hai Nabi) setiap sholat.
Mengapa? Apakah karena nabi mereka belum selamat?
Orang Percaya Tidak Takut Mati
Saat
duduk dibangku SD dan mendengar pengajaran dari guru agama, ada ketakutan dalam
diri saya akan kematian. Namun setelah saya mengalami jamahan dari Tuhan dan
menerima keselamatan serta hidup kekal dalam Isa Al-Masih, ketakutan itu
hilang.
Sekarang
saya dan milyaran umat percaya di dunia, tidak takut akan kematian. Sebab kami
telah menerima hidup kekal dari Isa Al-Masih. “Karena
jikalau kita percaya, bahwa Yesus [Isa
Al-Masih] telah mati dan telah
bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus [Isa Al-Masih] akan dikumpulkan Allah bersama-sama
dengan Dia” (Injil, Surat 1
Tesalonika 4:14).
Pemberi Jaminan Keselamatan
Sebagai
manusia berdosa, wajar bila ada ketakutan akan kematian. Sebab firman Allah
berkata, “upah dosa adalah
maut” (Injil, Surat Roma
6:23). Maka setiap dosa, besar kecil harus mendapat ganjarannya.
Dengan
apakah dosa dapat diampuni? Apakah amal ibadah cukup ampuh untuk menghapus
setiap dosa? Apakah Allah bersedia “disogok” dengan amal ibadah, agar Dia
bersedia mengampuni dosa-dosa kita? Jawababnya 'Tidak!' Amal ibadah
tidak cukup ampuh untuk menghapus setiap dosa.
Hanya
ada satu Penolong yang mampu memberi keselamatan bagi setiap orang. Penolong
itu adalah Kalimat Allah. Dia berasal dari Allah, Dia adalah suci, sama halnya
dengan Allah. Itulah sebabnya, Dia mampu mengampuni setiap dosa dan membawa
setiap orang yang mau mempercayai-Nya kepada Allah.
Injil
Allah berkata, “Dan
keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Isa Al-Masih], sebab di bawah
kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang
olehnya kita dapat diselamatkan" (Injil,
Surat Para Rasul 4:12).
Hanya Isa Al-Masih Pemberi Syafaat
Hanya
Isa Al-Masih satu-satunya Pribadi yang dapat memberi jaminan
keselamatan. Dia satu-satunya yang dapat membela umat-Nya. Dia tidak
membutuhkan doa shalawat dari siapapun. Sebaliknya, Dia akan memberi syafaat
bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Melalui
Dia, setiap orang akan menerima Kebenaran dari Allah, Hidup kekal dari Allah,
dan sampai pada Allah. Isa bersabda: "Akulah
jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa,
kalau tidak melalui Aku” (Injil,
Rasul Besar Yohanes 14:6).
Pertanyaan
untuk kita renungkan: Bila ada satu Pribadi yang dapat menjamin keselamatan sorgawi
kita, apakah kita akan lebih mengikuti pribadi lain yang keselamatannya
sendiripun belum pasti?
No comments:
Post a Comment