Thursday, February 5, 2015

TELAAH TENTANG MARIA, SAUDARA PEREMPUAN HARUN (QS 19 : 28)


Penulis : Ustad Peter on Tuesday, March 12, 2013 | 11:33 PM

I. PENDAHULUAN 

Didalam Al-Qur’an terdapat setidaknya 2 buah surah yang menggunakan nama manusia yaitu QS 4 Ali Imran dan QS 19 Maryam. Dalam kedua sura tersebut terdapatlah cerita tentang keluarga Imran yang adalah ayah dari Maryam dan Maryam yang adalah ibu nabi Isa. 
Dalam ke 2 sura tersebut, dituliskan identitas Maria sang ibu Yesus sebagai : 

1. “Saudara perempuan Harun” 
Qs 19 : 
[27] Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. 
[28] Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina",
 

2. Anak dari Imran 
QS 3 : 36 :
Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telahmenamai dia Maryam ......dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk."
 

Kisah diatas yang menyatakan bahwa Maria adalah 
“saudara perempuan Harun” dan anak dari Imran telah menjadi bahan polemic berkepanjangan antara muslim dengan non muslim (Kristen). Ini disebabkan karena sangat mungkin telah terjadi kerancuan dari pihak Aulloh SWT dan/atau Muhammad SAW yang menyamakan Maria ibu Yesus dengan Miryam sang nabiah yang memang adalah saudara perempuan Harun dan Musa dari keturunan bani Lewi, anak dari Amram. 


II. IDENTITAS TOKOH

II.1. MUSA, HARUN DAN MIRYAM

II.1.1. Menurut Sumber Kristen
 

Menurut Alkitab Musa, Harun dan Miryam adalah tiga orang saudara yang berasal dari suku Lewi, dari ayah yang bernama Amram dan ibu bernama Yokhebed. 
Keluaran 6 :
[16] Inilah nama anak-anak Lewi menurut urutan kelahirannya: …..Kehat ….. 
[18] Anak-anak Kehat: Amram, …… 
[20] Dan Amram mengambil Yokhebed, saudara ayahnya, menjadi isterinya, dan perempuan ini melahirkan Harun dan Musa baginya. …..
 

Bilangan 26
[59] Dan nama isteri Amram ialah Yokhebed, anak perempuan Lewi, yang dilahirkan bagi Lewi di Mesir; dan bagi Amram perempuan itu melahirkan Harun dan Musa dan Miryam, saudara mereka yang perempuan.
 

Secara spesifik Miryam diidentifikasikan sebagai “saudara perempuan Harun”, idiom yang sama yang digunakan dalam Al-Qur’an. 
Keluaran 15 : 20
Lalu Miryam, nabiah itu, saudara perempuan Harun
 

Ayat diatas juga menyatakan bahwa Miryam adalah seorang nabiah (nabi perempuan), satu gelar yang juga diperdebatkan pada Maria ibu Yesus versi Islam. 

Sumber sekuler menyatakan bahwa Musa, Harun dan Miryam hidup sekitar tahun 1400 SM. 
Sumber : 
Encyclopedia Wikipedia
http://en.wikipedia.org/wiki/Moses
 
it occurred about 1420 BCE, since records exist of "Habiru" invasions of Canaan forty years later - this theory fits well the modern idea that the historical persona of Moses was the early 15th century BCE Crown Prince of Egypt called Ramose, who also disappeared from Egyptian records around the time of Queen Hatshepsut's death

itu (keluaran) terjadi sekitar 1420 SM, karena adanya catatan tentang “Habiru” yang menyerang Kanaan 40 tahun kemudian – teori ini cocok dengan ide modern bahwa sejarah Musa adalah diawal abad ke 15 SM ….
 

Jadi Musa, Harun dan Miryam adalah dari suku Lewi, anak dari Amram (Imran) yang hidup sekitar tahun 1400 SM. 


II.1.2. Menurut Sumber Islam 

Tradisi Islampun menyatakan bahwa ayah dari Musa adalah Imran. 
Sumber : 
Sahih Muslim 
Book 001, Hadith Number 0317.
 
Abu al-'Aliya reported: Ibn Abbas, the son of your Prophet's uncle, told us that the Messenger of Allah (may peace be upon him) had observed: On the night of my night journey I passed byMoses b. 'Imran (peace be upon him), a man light brown in complexion, tall. well-built as if he was one of the men of the Shanu'a, .........

……. Dimalam saat aku melakukan miraj, aku melewati Musa bin Imran (PBUH), seorang lelaki berkulit coklat muda, tinggi. …….
 

Jelas bahwa Amram dalam Alkitab dan Imran ini hanyalah bentuk pelafalan yang berbeda antara bahasa Ibrani dengan bahasa Arab yang merujuk pada orang yang sama. 

Al-Qur’anpun mengkonfirmasikan bahwa Harun dan Musa adalah saudara kandung. 
QS 7 : 150 :
Dan tatkala Musa telah kembali kepada kaumnya dengan marah dan sedih hati berkatalah dia: "Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan sesudah kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu [571]? Dan Musapun melemparkan luh-luh [572] (Taurat) itu dan memegang (rambut) kepala saudaranya (Harun) sambil menariknya ke arahnya, Harun berkata: "Hai anak ibuku, .....
 

Sementara itu tampaknya tidak ada catatan tentang Miryam, saudara kandung Musa dan Harun dalam sumber-sumber Islam. 


II.2. MARIA IBU YESUS

II.2.1. Menurut Sumber Kristen
 

Maria ibu Yesus adalah seorang wanita dari suku Yehuda, anak dari Yoakim dan Anna.Sumber ini diperoleh dari buku apokrip Protoevangelium. 
Sumber : 
Catholic Encyclopedia
http://www.newadvent.org/cathen/15464b.htm
 
… agrees with the name given to Our Lady's father in a tradition founded upon the report of the Protoevangelium of James, an apocryphal Gospel which dates from the end of the second century. According to this document the parents of Mary are Joachim and Anna. Now, the name Joachim is only a variation of Heli or Eliachim

… setuju dengan nama ayah Maria yang ada dalam tradisi yang mendasarkan padaProtoevangelion James, sebuah buku apokrip yang berasal dari akhir abad ke dua. Menurut dokumen ini orang tua Maria adalah Yoakim dan Anna. Nama Yoakim adalah variasi dari Heli atau Eliakim
 

Dalam injil Lukas 3: 23 disebutkan nama Heli (atau Eliakim atau Yoakim) sebagai ayah Yusuf. 
Lukas 3 : 23 :
Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,
 

Dalam hal ini sebetulnya yang dituliskan adalah silsilah Maria, namun karena garis keturunan mengacu pada sang ayah sehingga yang dimunculkan adalah nama Yusuf. 

Sementara kutipan dari Protoevangelion James yang menjelaskan asal usul Maria sendiri adalah sebagai berikut. 
Sumber : 
http://www.earlychristianwritings.com/text/infancyjames-mrjames.html
BOOK OF JAMES, OR PROTEVANGELIUM
From "The Apocryphal New Testament"
M.R. James-Translation and Notes
Oxford: Clarendon Press, 1924 

I In the histories of the twelve tribes of Israel it is written that there was one Ioacim ….
I. Now his wife Anna lamented with two lamentations
V. 2 And her months were fulfilled, and in the ninth month Anna brought forth. And she said unto the midwife: what have I brought forth ? And she said: A female. And Anna said: My soul is magnified this day, and she laid herself down. And when the days were fulfilled, Anna purified herself and gave suck to the child and called her name Mary.

Dalam sejarah ke 12 suku Israel, tertulis ada seorang bernama Yoakim ….
Sekarang istrinya yang bernama Anna (Hanna ) meratap dengan 2 permohonan …..
… Dan saat hari-hari telah berlalu, Anna menyucikan dirinya sendiri dan mulai menyusui bayinya dan memanggilnya Maria….
 

Yoakim berasal dari suku Yehuda (yang menurunkan raja Daud), sehingga Maria disebutkan sebagai suku Yehuda. 
Sumber : 
Ibid 
X. 1 Now there was a council of the priests, and they said: Let us make a veil for the temple of the Lord. And the priest said: Call unto me pure virgins of the tribe of David. And the officers departed and sought and found seven virgins. And the 
priests called to mind the child Mary

X.I Sekarang diadakanlah pertemuan imam-imam dan mereka berkata : Mari kita membuat tabir bagi kuil Allah. Dan sang imam-imam berkata : ‘Panggil menghadapku si perawan suci dari suku Daud’. Dan para petugas pergi mencari dan mendapatkan tujuh orang perawan. Dan sang imam-imam tertarik dengan Maria
 

Jadi Maria adalah berasal dari suku Yehuda yang hidup sekitar abad ke 1 masehi. 


II.2.2. Menurut Sumber Islam 

Seperti kutipan di bab I diatas, menurut Al-Qur’an Maria adalah anak Imran (QS 3 : 36) dan saudara perempuan dari Harun (Qs 19 : 27- 28). Jadi Maria adalah berasal dari suku Lewi. 
Sumber : 
Tafsir Ibn Kathir
http://www.theholybook.org/en/a.47061.html
 
(O sister of Harun!) referring to the brother of Musa, because she was of his descendants.
(O saudara perempuan Harun) mengacu kepada saudara dari Musa, karena Maria adalah keturunannya (Harun).
 

Hal lain yang sangat menarik adalah perdebatan dalam khasanah Islam tentang status kenabian Maria Ibu Yesus. 
Sumber : 
Maryam Sang Perawan Suci
Aliah Schleifer
Pustaka Hidayah, Bandung, 2002, halaman 133 - 134
 
Al-Qurtubhi sangat mendukung pendapat orang-orang yang menerima kenabian perempuan, khususnya Maryam. Dalam tafsirnya atas kata-kata “menyucikan kamu dan melebihkan kamu” dari QS 3 : 42, ia mengutip sebuah hadis dan menyatakan :
Para ulama mengatakan bahwa kesempurnaan adalah derajat tertinggi dan paling lengkap pada manusia … Tidak ada keraguan bahwa manusia paling sempurna adalah nabi-nabi…. Indikasi ini secara jelas menyatakan bahwa Maryam dan Aisyah adalah nabi ….
 

Sementara menurut tradisi Kristen, Maria jelas tidak pernah dianggap sebagai nabi. Yang dinyatakan sebagai nabi adalah Miryam saudara perempuan Harun. 
Keluaran 15 : 20
Lalu Miryam, nabiah itu, saudara perempuan Harun
 


III. PERMASALAHAN 

Jadi sekalipun masa hidup Miryam dan Maria setidaknya berbeda sekitar 1400 tahun, terlihat memang ada benang merah yang menghubungkan indikasi kesalahan dalam al-Qur’an tersebut, yaitu : 

1. Kemiripan nama Miryam dengan Maryam. 
2. Kesamaan nama sang ayah yaitu Amram atau Imran 
3. Penyebutan “saudara perempuan Harun” bagi Miryam ternyata memang ada dalam Alkitab 
4. Status Miryam yang adalah sebagai nabiah ternyata menggema dalam status Maryam Ibu Yesus yang oleh sebagian ulama juga dianggap sebagai nabiah. 
5. Keterbatasan pengetahuan Aulloh SWT tentang kronologis waktu kapan peristiwa yang diceritakan dalam al-Qur’an terjadi. Sebagai contoh adalah ayat-ayat berikut yang menuliskan nama nabi-nabi secara serampangan. 
QS 4 : 163 
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud 

QS 6 : 84 
Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Ya'qub kepadanya. Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa, dan Harun. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik
 

Karenanya cukup bisa diasumsikan bahwa Aulloh SWT dan Muhammad SAW bingung tentang identitas Maria dan menyamakan dengan Miryam. Kesalahan ini awalnya tidak disadari oleh Aulloh SWT dan Muhammad SAW hingga saat ketahuan dikemudian hari maka dicobalah beberapa alasan untuk membenarkan hal yang sudah terlanjur bengkok tersebut. 


IV. SURA MARYAM 

Menurut sumber Islam, sura Maryam (QS 19) yang berisi ayat “Hai saudara perempuan Harun” diatas adalah sura Mekah yang diturunkan sebelum hijrah ke Habsyi. 
Sumber : 
Al-Qur’an dan Terjemahannya
CV. Toha Putra, Semarang, 1989, halaman 461
Sura Maryam, Muqaddimah
 
Surat Maryam terdiri atas 98 ayat, termasuk golongan surat-surat Makiyah, karena hampir seluruh ayatnya diturunkan sebelum nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, bahkan sebelum sahabat-sahabat beliau hijrah ke Habsyi ….. 

Hijrah ke Habsyi /Habasyah sendiri dilakukan sekitar tahun 5 hijrah atau sekitar tahun 615 M 
Sumber : 
Sejarah hidup Muhamamad – Sirah Nabawiyah
Syaikh Shafiyyur Rahman Al Mubarakfury
Robbani Press, Jakarta, 2002, halaman 115
 
… pada bulan Rajab tahun kelima dari kenabian, berangkatlah rombongan pertama dari para sahabat ke Habasyah. 

Jadi sura Maryam yang berisi ayat “hai saudara perempuan Harun” ini diturunkan pada saat Muhammad SAW belum secara intens berhubungan dengan Yahudi dan Kristen. Jadi dapat dipahami bahwa sumber-sumber Muhammad SAW masih sangat terbatas. Keterbatasan sumber inilah yang memungkinkan terjadinya kesalahan “contek”. 


V. INTERAKSI DENGAN KRISTEN

V.1. KRISTEN NAJRAN
 

Di wilayah Arab pada jaman pra Islam telah tumbuh komunitas Kristen di wilayah Najran yang terletak diperbatasan Saudi Arabia dengan wilayah Yaman. 
Sumber : 
Sejarah Hidup Muhammad
Muhammad Husain Haekal
diterjemahkan dari bahasa Arab oleh Ali Audah
Penerbit PUSTAKA JAYA
Jln. Kramat II, No. 31 A, Jakarta Pusat
Cetakan Kelima, 1980
http://media.isnet.org/islam/Haekal/Muhammad/index.html
 
BAGIAN PERTAMA: ARAB PRA-ISLAM 
Cerita ini ringkasnya ialah bahwa ada seorang pengikut Nabi Isa yang saleh bernama Phemion telah pindah dari Kerajaan Rumawi ke Najran. Karena orang ini baik sekali, penduduk kota itu banyak yang mengikuti jejaknya, sehingga jumlah mereka makin lama makin bertambah juga. 

Interaksi dengan kaum Najran ini terjadi belakangan dan tampaknya baru terjadi ditahun pertama hijrah. 
Sumber : 
Sejarah Hidup Muhammad
Muhammad Husain Haekal
diterjemahkan dari bahasa Arab oleh Ali Audah
Penerbit PUSTAKA JAYA
Jln. Kramat II, No. 31 A, Jakarta Pusat
Cetakan Kelima, 1980
http://media.isnet.org/islam/Haekal/Muhammad/index.html
 
BAGIAN KESEBELAS: TAHUN PERTAMA DI YATHRIB1
Waktu sedang sengit-sengitnya terjadi polemik antara Muhammad dengan orang-orang Yahudi itu, delegasi pihak Nasrani dari Najran tiba di Medinah, terdiri dari enampuluh buah kendaraan. Diantara mereka terdapat orang-orang terkemuka, orang-orang yang sudah mempelajari dan menguasai seluk-beluk agama mereka.
 

Jika hijrah adalah sekitar tahun 622 M, berarti interaksi yang intens baru dimulai sekitar tahun 623 M atau sekitar 8 tahun setelah sura Maryam diturunkan. 


V.2. PERTANYAAN KRISTEN NAJRAN 

Dalam salah satu kisah di sahih Muslim disebutkan adanya keheranan penduduk Najran terhadap penggunaan istilah “saudara perempuan Harun” ini. 
Sumber : 
Sahih Muslim 
Book 025, Hadis nomor 5326.
 
Mughira b. Shu'ba reported: When I came to Najran, they (the Christians of Najran) asked me: You read "O sister of Harun" (i.e. Hadrat Maryam) in the Qur'an, whereas Moses was born much before Jesus. When I came back to Allah's Messenger (may peace be upon him) I asked him about that, whereupon he said: The (people of the old age) used to give names (to their persons) after the names of Apostles and pious persons who had gone before them.

Mughira b. Shu’ba melaporkan : Ketika aku datang ke Najran, mereka (penduduk Kristen Najran) bertanya padaku : Engkau membaca “Hai saudara perempuan Harun (yaitu Maria) dalam Qur’an, padahal Musa dilahirkan lama sebelum Yesus. Ketika aku menjumpai lagi Rasulullah, aku menanyakan tentang hal ini, Rasulullah menjawab : Masyarakat (jaman dahulu) sering memberi nama (kepada anggota keluarga mereka) mengikuti nama-nama Rasul dan orang-orang suci jaman dahulu.
 

Kisah diatas diceritakan oleh Mughira b. Shu’ba yang baru masuk Islam sekitar tahun 628 M. 
Sumber : 
Encyclopaedia Wikipedia
http://en.wikipedia.org/wiki/Mugheera_ibn_Shu%27ba
 
Mugheera ibn Shu'ba
He became a convert to Islam after the battle of Taif in 628 C.E. On conversion to Islam he took part in all the battles. He was a brave fighter. He lost an eye in the battle of Yamamma

Dia masuk Islam setelah pertempuran Taif tahun 628. Setelah masuk Islam dia mengambil bagian dalam seluruh pertempuran. Dia adalah seorang pejuang gagah berani. Dia kehilangan satu matanya dalam pertempuran Yamama.
 

Jadi pertanyaan Kristen Najran yang diceritakan oleh Mughira diatas sangat mungkin terjadi setelah tahun 628 M atau paling cepat sekitar 13 tahun setelah ayat “saudara perempuan Harun” dihafalkan. Jadi Muhammad jelas berada dalam posisi serba sulit. Untuk mengakui bahwa tulisan tersebut salah jelas tidak mungkin. Yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan penjelasan yang bersifat pembelaan sebagaimana terekam dalam hadis diatas. 

Fakta bahwa masyarakat Kristen Najran mempertanyakan idiom “saudara perempuan Harun” bagi Maria jelas hanya dapat disimpulkan bahwa dalam pandangan mereka Al-Qur’an menuliskan sesuatu yang salah. Jika idiom ini adalah umum dimengerti oleh masyarakat waktu itu, tentu saja tidak akan timbul pertanyaan. 


VI. PEMBELAAN MUSLIM 

Menyadari bahwa idiom “saudara perempuan Harun” adalah tidak tepat, maka sesuatu harus dilakukan. Muhammad SAW jelas tidak akan dapat merevisi ayat “saudara perempuan Harun” yang sudah dihafalkan selama sekitar 13 tahun karena itu akan mengakibatkan kredibilitasnya rusak, tidak saja dimata pengikutnya, tetapi lebih-lebih lagi dimata kaum Yahudi dan Kristen. 
Berikut ini diberikan beberapa pembelaan muslim. 

VI.1. PENGERTIAN METAFORA SEBAGAI KETURUNAN 

Sahih muslim diatas menginformasikan jawaban Muhammad yaitu “Masyarakat (jaman dahulu) sering memberi nama (kepada anggota keluarga mereka) mengikuti nama-nama Rasul dan orang-orang suci jaman dahulu“. Dengan lain perkataan idiom “saudara perempuan Harun adalah idiom metafora saja dalam perngertian keturunan. 
Situs-situs berikut memberikan penjelasan tersebut. 

1) Menurut situs Islamic Awareness 
Situs Islamic Awareness mencoba membenarkan pandangan ini. 
Sumber : 
Mary, Sister Of Aaron(P)?
M S M Saifullah, Muhammad Ghoniem & Mustafa Ahmed
http://www.islamic-awareness.org/Quran/ ... /mary.html
 
This claim of contradiction is apparently mistaken because it disregards both the Arabic idiom and the context of the verse. In Arabic the word akhun or ukhtun (Underlined with Red colour in the images) carries two meanings.
1. Blood brother or sister and 
2. Brotherhood/sisterhood in clan and faith. 
The above verse has used the word ukhtun in the second sense. This is not unusual as the Qur'an uses the same idiomatic expression in several earlier verses. In chapter 11 verse 78, Prophet Lot refers to the women folk of his community as my daughters.

Klaim kontradiksi ini adalah kesalahan yang dicari-cari karena mengesampingkan idiom Arab dalam ayat dimaksud. Dalam bahasa Arab, kata akhun atau ikhtun memiliki 2 pengertian.
1. Saudara laki-laki/ perempuan sedarah 
2. Saudara laki-laki/perempuan satu suku atau iman
Ayat diatas menggunakan pengertian kedua (saudara perempuan satu suku). Ini sering dipakai karena Al-Qur’an menggunakannya dalam beberapa kesempatan. Dalam sura 11 ayat 78, nabi Lot mengacu kepada wanita kaumnya sebagai putrid-putrinya.
 

2) Menurut Feodor Fathon 
Ada baiknya dikutip juga pendapat sdr. Feodor Fathon yang juga mengindikasikan “keturunan”. 
Sumber : 
http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=3076&highlight=maryam 
dengerin yah : 
itukan istilah seperti istilah "gue anak Adam" ..emang Adam bokap gue coy ..!
 

Dengan demikian maka Maria Ibu Yesus berasal dari suku Lewi, sama seperti Harun. Klaim Maria dari suku Lewi terekam dalam penjelasan berikut. 

MARIA DARI SUKU LEWI 

1) Menurut Ibn Kathir 
Sumber : 
Tafsir Ibn Kathir
http://www.theholybook.org/en/a.47061.html
 
(O sister of Harun!) referring to the brother of Musa, because she was of his descendants. This is similar to the saying, `O brother of Tamim,' to one who is from the Tamimi tribe, and `O brother of Mudar,' to one who is from the Mudari tribe.

(O saudara perempuan Harun) mengacu kepada saudara dari Musa, karena Maria adalah keturunannya (Harun). Hal ini sama dengan penyebutan, “Hai saudara laki-laki Tamim kepada seorang dari bani Tamim, dan ‘Hai saudara laki-laki Mudar’ kepada seorang dari bani Mudhar.
 

2) Menurut Baidhawi 
Pendapat Baidhawi dikutip oleh TP Hughes dalam bukunya. 
Sumber : 
Dictionary of Islam
TP. Hughes, halaman 328
 
Al-Baizawi says she was called "sister of Aaron" because she was of the Levitical race, but Husain says that the Aaron mentioned in the verse is not the same person as the brother of Moses.

Al Baizawi menyatakan bahwa Maria dipanggil “saudara perempuan Harun” karena dia berasal dari bani Lewi, tetapi Husain menyatakan bahwa Harun yang dinyatakan dalam ayat (qur’an) dimaksud bukanlah orang yang sama dengan (Harun) saudara Musa.
 

3) Menurut Abdullah Yusuf Ali 
Dalam komentarnya terhadap QS 3 : 35, Yusuf Ali menyatakan bahwa karena Elizabeth dan Maria adalah sepupu maka Maria pasti adalah keturunan Lewi (Harun). 
Sumber : 
The Holly Qur’an
Terjemahan Abdullah Yusuf Ali
Footnote 2481 dan Footnote 375 (penjelasan untuk QS 3 : 35)
 
Aaron, the brother of Moses, was the first in the line of Israelite priesthood. Mary and her cousin Elisabeth (mother of Yahya) came of a priestly family, and were therefore "sisters of Aaron" or daughters of Imran (who was Aaron's father)..."

Harun, saudara Musa, adalah yang pertama sebagai imam bangsa Israel. Maria dan sepupunya Elisabeth (ibu Yahya) berasal dari keluarga imam, oleh sebab itu disebut “saudara perempuan Harun” atau putri-putri Imran (yang adalah ayah Harun) …”
 

"Now we begin the story of Jesus. As a prelude we have the birth of Mary and the parallel story of John the Baptist, Yahya the son of Zakariya. Yahya's mother Elisabeth was a cousin of Mary the mother of Jesus and therefore John and Jesus were cousins by blood, and there was a spiritual cousin hood in their birth and career. Elisabeth was of the daughter of Aaron of a priestly family which went back to Aaron the brother of Moses and son of Imran. Her Husband Zakariya was actually a priest and her cousin Mary was presumable also of a priestly family. By tradition Mary's mother was called Hannah (in Latin Anna, and in English, Anne), and her father was called Imran...."

Sekarang kita mulai dengan kisah Yesus. Sebagai pendahuluan kita memiliki kisah kelahiran Maria dan kisah yang parallel tentang Yahya Pembaptis, anak Zakariya. Ibu Yahya yaitu Elizabeth adalah sepupu Maria ibu Yesus sehingga Yesus dan Yahya adalah saudara sepupu…….. Elizabeth adalah “anak Harun” dari keluarga imam yang berasal dari Harun saudara Musa, anak Imran. Suaminya yaitu Zakariya adalah seorang imam dan sepupunya yaitu Maria dapat diasumsikan juga dari keluarga imam. Secara tradisi ibu dari Maria adalah Hannah (dalam bahasa Latin adalah Anna) dan ayahnya adalah Imran.
 

Nama Hannah ini juga disebutkan dalam sumber yang diberikan oleh sdr. Feodor Fathon. 
Sumber : 
http://www.islamhadhari.net/v4/tokohislam/detail.php?nkid=9 
Kelahiran Maryam
Ibu Maryam (Hannah) merupakan seorang perempuan yang sudah menjangkau umur tua dan mustahil baginya untuk mengandung. Ini kerana Hannah merupakan seorang perempuan yang mandul dan sudah putus haid. ….. Lalu Hannah bertanyakan kepada suaminya (Imran) tentang nazar tersebut.
 

Sumber tradisi yang yang disebut oleh Yusuf Ali tampaknya berasal dari buku apokripProtoevangelion James the Leser yang telah dikutip di bab II.2.1. diatas. Namun ironisnya menurut Protoevangelion ayah Maria bukannya Imran, melainkan Yoakim dan Maria bukanlah dari suku Lewi melainkan dari suku Yehuda. 

Jadi selain mengacaukan nama sang ayah yang seharusnya Yoakim menjadi Imran, Yusuf Ali juga mengacaukan keturunan Maria yang dikatakan adalah dari keluarga imam (suku Lewi / keturunan Harun) padahal seharusnya Maria adalah dari suku Yehuda. 

Argumen bahwa Maria dan Elizabeth adalah sepupu berasal dari 
Lukas 1 : 36
Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. 


Katakanlah argument bahwa Maria dan Elizabeth adalah sepupu tidak membuktikan bahwa Maria adalah keturunan Lewi. Mungkin saja bahwa Anna memang adalah keturunan Lewi, namun karena sang ayah yaitu Yoakim adalah dari suku Yehuda dan karena garis keturunan mengacu pada laki-laki, maka Maria jelas adalah masuk dalam suku Yehuda. 

4) Menurut DR. Yusuf Qardhawi 
Sumber : 
Fatwa-Fatwa Kontemporer Jilid 1
DR.Yusuf Qardhawi 
Penerbit Gema Insani Press, Jakarta, 1995, hal 72
http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Kontemporer
 
Nama Harun dalam ayat tersebut dapat menimbulkan dua penafsiran. Pertama, Harun sebagai saudara Musa. Istilah “Saudara wanita Harun” yang berarti persaudaraan antara Maryam dengan Harun maksudnya bukan persaudaraan yang sebenarnya, karena antara Harun dengan Maryam terdapat jarak waktu ratusan tahun. Istilah persaudaraan disini adalah persaudraan Majazi(bukan hakiki)., “Saudara Harun” maksudnya keturunan atau anak cucu Harun, sebagaimana orang Tamim dipanggil dengan, “Wahai Saudara Tamim” dan keturunan Quraisy dipanggil dengan, “Wahai saudara Quraisy”. 
Dengan demikian, maksud perkataan”Wahai saudara wanita Harun” ialah “Wahai wanita dari keturunan nabi yang saleh itu, mengapa Anda berbuat demikian?”
 

Jadi menurut sumber-sumber diatas karena Maria berasal dari sukunya Harun, maka dia disebut sebagai “saudara perempuan Harun”, satu idiom yang katanya umum digunakan. 
Jadi menurut logika sumber-sumber diatas maka idiom yang sama juga harusnya sering digunakan dalam khasanah Islam dan Arab, yaitu : 
• Muhammad SAW pasti sering dipanggil dengan idiom “hai saudara laki-laki Quraish” karena beliau adalah keturunan Quraish. 
• Abu Bakar pasti sering dipanggil dengan idiom “hai saudara laki-laki Quraish” karena beliau adalah keturunan Quraish. 
• Usman bin Affan pasti sering dipanggil dengan idiom “hai saudara laki-laki Quraish” karena beliau adalah keturunan Quraish. 
• Ali bin abi Thalib pasti sering dipanggil dengan idiom “hai saudara laki-laki Quraish” karena beliau adalah keturunan Quraish. 

Namun kasihan sekali karena muslim tidak pernah bisa memberikan contoh penggunaan idiom-idiom diatas baik dari Al-Qur’an, hadis maupun sira. Maklumlah, karena pembelaannya hanya akal-akalan belaka dan bahkan tidak didukung dengan tradisi Islam maupun Arab. 

Namun permasalahan tampaknya tidak berhenti disini karena banyak sumber-sumber Islam justru menyatakan bahwa Maria berasal daru suku Yehuda (sukunya Daud), bukan dari suku Lewi. 

MARIA DARI SUKU YEHUDA 
Beberapa sumber Islam menyebutkan bahwa Maria adalah dari suku Yehuda, jadi bersaudara dengan sukunya Harun yaitu Lewi. 
Berikut beberapa pandangan yang menyatakan Maria berasal dari suku Yehuda. 

1) Menurut Ibn Kathir 
Dalam tafsirnya Ibn Kathir membuat kesalahan besar dan tampaknya tidak memahami bahwa Daud dan Musa adalah dari suku yang berbeda sehingga menyebutkan Maria sekaligus sebagai keturunan Daud dan keturunan Musa/Harun.. 
Sumber : 
Tafsir Ibn Kathir
QS 19 : 16
http://www.theholybook.org/en/a.47058.html
 
(And mention in the Book, Maryam,) She was Maryam bint `Imran from the family lineage of Dawud.
(dan ceritakanlah (kisah) Maryam didalam al-Qur’an) Dia adalah Maryam binti Imran dari keluarga keturunan Daud.
 

Sumber : 
Tafsir Ibn Kathir
QS 19 : 28
http://www.theholybook.org/en/a.47061.html
 
(O sister of Harun!) referring to the brother of Musa, because she was of his descendants. This is similar to the saying, `O brother of Tamim,' to one who is from the Tamimi tribe, and `O brother of Mudar,' to one who is from the Mudari tribe.

(O saudara perempuan Harun) mengacu kepada saudara dari Musa, karena Maria adalah keturunannya (Harun). Hal ini sama dengan penyebutan, “Hai saudara Tamim kepada seorang dari bani Tamim, dan ‘Mai saudara Mudar’ kepada seorang dari bani Mudhar.
 

Dalam tafsirnya, Ibn Kathir menyatakan : 
• Disebutkan Imran sang ayah Maria adalah keturunan Daud 
• Disebutkan Maria adalah keturunan Harun 

Kesalahan besar dari Ibn Kathir adalah karena dia mengira Musa, Harun dan Daud adalah berasal dari suku yang sama. Padalah Daud adalah berasal dari suku Yehuda. Jadi bagaimana mungkin Maria adalah suku Lewi (keturunan Harun) sekaligus suku Yehuda (keturunan Imran - Daud). Ini jelas membuktikan bahwa hingga era Ibn Kathir (1302 M – 1373 M) pengetahuan muslim tentang Maria masih sangat terbatas. Apalagi dieranya Muhammad SAW hidup. 

2) Menurut Ibn Ishaq 
Sumber : 
Maryam Sang Perawan Suci
Aliah Schleifer
Pustaka Hidayah, Bandung, 2004, halaman 33
 
Geneologi berikut ini (dengan beragam orthografi) yang berasal dari Ibn Ishaq atau langsung dari sahabat nabi, Ibn Abbas, paling banyak diterima : Maryam binti Imran bin Yasyim bin Misya bin Hazqiya bin Yawish (bin Ishak bin Yahusyafat) bin Sulayman ibn Dawud. …. Meskipun nama ibunya tidak disebutkan didalam Al-Qur’an, secara umum orang mengenalnya sebagai Hanna binti Faqudz. 

Jadi Maryam dari keturunan Daud berarti suku Yehuda, dari ayah bernama Imran yang bukan ayah Musa dan Harun. 

3) Menurut Ibn Jarrir at Thabari 
Sumber : 
The History of al-Tabari Volume IV - The Ancient Kingdom, 
Terjemahan oleh Moshe Perlman 
The State University of New York Press; Albany, 1987, hal 104
 
Menurut Ibn Humayd – Salamah - Ibn Ishaq : Sejauh yang dapat saya pelajari tentang silsilah Maria adalah : Maria adalah putri dari Imran b. Josiah (Yasham) b. Amon b. Manasse b. Hezekiah (Hizqiya) b. Ahaziah (Ahziq) b. Jotham (Yutham) b. Azariah (Azariya) b. Amaziah (Imsia) b. Joash (Yawish) b. Ahaziah (Ahzin) b. Joram (Yaram) b. Jehosaphat (Yahfasyat) b. Asa (Asabir) b. Abijah (Abuya) b. Rehoboam (Rahaban) b. Solomon (Sulaiman) 

Nama yang tertulis dalam tanda kurung diambil dari sumber yang diberikan oleh sdr. Feodor Fathon, jadi mustinya bukan sumber palsu khan. 
Sumber : 
http://www.islamhadhari.net/v4/tokohislam/detail.php?nkid=9. 
Mengikut pendapat Imam Al-Tabari salasilah Maryam ialah Maryam binti Imran bin Yasham bin Hizqiya bin Ahziq bin Yutham bin Azariya bin Imsia bin Yawish bin Ahzin bin Yaram bin Yahfasyat bin Asabir bin Abuya bin Rahaban bin Sulaiman bin Daud bin Isya. Inilah rantai keturunan Saiyidatina Maryam ibu Nabi Isa A.S. 

Daftar keturunan diatas mengambil sebagian daftar dari Injil Matius yang sebetulnya adalah daftar keturunan Yusuf. 
Lucunya lagi dibuku yang sama Tabari juga memberikan daftar keturunan Yusuf dengan mengacu persisi sama kepada Injil Matius sebagai berikut : 

Maria bertunangan dengan Yusuf b. Yakub b. Mathan b. Eleazar b. Eliud b. Achim b. Zadok b. Azor b. Eliakim b. Abiud b. Zerubbabel, b. Shealtiel b. Jechonia b. Josiah b. Amon b. Manasseh b. Hezekiah b. Ahaziah b. Jotham b. Uzziah b. Joram b. Jehosaphat b. Asa b. Abijah b. Rehobeam b. Solomon b. David. 

Kutipan dari Tabari diatas membuktikan betapa bingungnya muslim terhadap permasalahan Imran ini. Sehingga saat menuliskan silsilah Maria terpaksa harus mengutip sebagian dari daftar keturunan Yusuf yang ada dalam Injil Matius 

Perbandingan seperti tersebut dibawah ini. 
Yusuf (Matius/Tabari) ...Maria (Tabari / Feodor F)… Maria (Ibn Ishaq) 
Yakub .........................Imran ……….........................Imran 
Mathan ........................? .......................................? 
Eleazar ........................? .......................................? 
Eliud …………...................? .......................................? 
Achim ..........................? .......................................Yashim 
Zadok ..........................? .......................................? 
Azor ............................?........................................? 
Eliakim .........................? .......................................? 
Abiud ...........................? .......................................? 
Zerubbabel ...................? .......................................? 
Shealtiel .......................? .......................................? 
Jechonia .......................? .......................................? 
Josiah ..........................Josiah (Yasham)..................Misha (?) 
Amon ...........................Amon ................................? 
Manasseh .....................Manasseh ..........................? 
Hezekiah ......................Hezekiah (Hizqiya)..............Hazqiya 
Ahaziah .......................Ahaziah (Ahziq)...................? 
Jotham ........................Jotam (Yutham)...................? 
Uzziah .........................Azariah (Azariya) ...............? 
? .................................Amaziah (Imsia)..................? 
? ................................Joash (Yawish)......................Yawish (?) 
? ................................Ahaziah (Ahzin).....................? 
Joram .........................Joram (Yaram).....................? 
Jehosaphat .................Jehosphat (Yahfasyat)...........Yahushafat 
Asa .............................Asa (Asabir).........................? 
Abijah .........................Abiah (Abuya) ......................? 
Rehoboam ...................Rehoboam (Rahaban)............? 
Solomon ......................Solomon (Sulaiman ..............Sulayman 
David ..........................? ........................................Dawud 

Jadi terlihatlah bagaimana bingungnya muslim untuk memberikan penjelasan. Yang satu berpendapat Maria berasal dari suku Lewi, yang lain berpendapat Maria berasal dari suku Yehuda. Yang paling parah justru Ibn Kathir karena menyatakan Maria adalah suku Lewi (keturunan Harun), sementara sang ayah adalah suku Yehuda (keturunan Daud). Bagaimana ini????? 


VI.2. SAMA DALAM KUALITAS KESALEHAN
1) Menurut Tim DEPAG
 
Memberikan pembelaan berikut. 
Sumber : 
Al-Qur’an dan Terjemahannya
CV. Toha Putra, Semarang, 1989, halaman 465
Sura Maryam, Catatan kaki no. 902
 
Maryam dipanggil “saudara perempuan Harun” karena ia seorang wanita yang saleh seperti kesalehan nabi Harun a.s. 

Penjelasanini sedikit mirip demgam penjelasan situs Islamic Awareness diatas yang menyatakan : Brotherhood/sisterhood in clan and faith ( Saudara laki-laki/perempuan satu suku atau iman) 

2) Menurut DR. Yusuf Qardhawi 
Sumber : 
Fatwa-Fatwa Kontemporer Jilid 1
DR.Yusuf Qardhawi 
Penerbit Gema Insani Press, Jakarta, 1995, hal 72
http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Kontemporer
 
Kalaupun ia bukan dari keturunan dan anak cucu Harun, ia dinisbatkan kepada Harun yang biasa menyendiri—untuk beribadah—dengan khidmat dalam haikal(mihrab). Jadi kebiasaan menyendiri dalam haikal dinisbatkan sebagai anak cucu Harun. Dengan demikian, makna perkataan “Wahai saudara wanita Harun ialah Wahai orang yang menisbatkan diri kepada Nabi yang saleh dengan berkhidmat, beribadah, dan memutuskan untuk menyendiri dalam haikal 

Jadi menurut logika sumber-sumber diatas maka idiom yang sama juga harusnya sering digunakan dalam khasanah Islam dan Arab, yaitu : 
• Muhammad SAW pasti sering dipanggil dengan idiom “hai saudara laki-laki Isa” karena beliau kan satu iman/kesalehan dengan Isa (versi Qur’an) 
• Abu Bakar pasti sering dipanggil dengan idiom “hai saudara laki-laki Isa” karena beliau kan satu iman/kesalehan dengan Isa (versi Qur’an) 
• Usman bin Affan pasti sering dipanggil dengan idiom “hai saudara laki-laki Isa” karena beliau kan satu iman/kesalehan dengan Isa (versi Qur’an) 
• Ali bin abi Thalib pasti sering dipanggil dengan idiom “hai saudara laki-laki Isa” karena beliau kan satu iman/kesalehan dengan Isa (versi Qur’an) 

Namun kasihan sekali karena muslim tidak pernah bisa memberikan contoh penggunaan idiom-idiom diatas baik dari Al-Qur’an, hadis maupun sira. Maklumlah, karena pembelaannya hanya akal-akalan belaka dan bahkan tidak didukung dengan tradisi Islam maupun Arab. 


VI.3. ADANYA HARUN YANG LAIN 
Pendapat ini terekam sebagai berikut. 

1) Menurut DR. Yusuf Qardhawi 
Sumber : 
Fatwa-Fatwa Kontemporer Jilid 1
DR.Yusuf Qardhawi 
Penerbit Gema Insani Press, Jakarta, 1995, hal 72
http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Kontemporer
 
Kedua, yang dimaksud Harun dalam ayat diatas bisa juga seorang lelaki shaleh yang hidup sezaman dengan Maryam. Kezuhudan dan ketaatan Harun dalam beribadah diikuti oleh Maryam.Karena adanya kesamaan sikap antara Maryam dengan Harun, maka kaumnya (masyarakat pada waktu itu) menisbatkan Maryam sebagai “Saudara wanita Harun”. Ketika itu mereka menegur Maryam, “Wahai wanita yang meniru dan meneladani lelaki yang saleh itu, sekali-kali ayahmu bukanlah seorang yang jahat; dan ibumu bukanlah seorang pezina, tetapi mengapa engkau tiba-tiba mempunyai anak?” 

Jadi setelah putus asa untuk menjelaskan siapa si Harun yang dimaksud, maka dengan mudahnya ditampilkanlah teori adanya orang saleh bernama Harun yang hidup diera Maria ibu Yesus. Namun ini hanya sekedar teori, tidak ada pembuktiannya sama sekali. 

2) Menurut TP Hughes (mengutip Husaian) 
Sumber : 
Dictionary of Islam
TP. Hughes, halaman 328
 
Al-Baizawi says she was called "sister of Aaron" because she was of the Levitical race, but Husain says that the Aaron mentioned in the verse is not the same person as the brother of Moses.

Al Baizawi menyatakan bahwa Maria dipanggil “saudara perempuan Harun” karena dia berasal dari bani Lewi, tetapi Husain menyatakan bahwa Harun yang dinyatakan dalam ayat (qur’an) dimaksud bukanlah orang yang sama dengan (Harun) saudara Musa.
 


VI.4. TERJEMAHANNYA SALAH 

Yang paling menggelikan adalah situs berikut. Menyadari terjemahan “saudara perempuan Harun” tidak dapat dipertahankan karena mengandung kesalahan, maka diciptakanlah terjemahan terbaru ini. 
Sumber : 
http://www.submission.org/indonesia/quran/sura-19.html 
19. "Wahai keturunan Harun, bapamu bukanlah seorang yang jahat, dan ibumu bukanlah seorang yang curang." 

Jadi tampaknya terjemahan Al-Qur’an haus dipleset-plesetkan sedikit untuk menutup-nutupi kesalahannya. 


VII. BUKTI LEBIH LANJUT

VI.1 INJIL DIJAMAN MUSA 


Al-Qur’an menyatakan bahwa Injil diturunkan kepada nabi Isa. 
QS 5 : 46 :
Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan 'Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil ….
 

Sementara dilain tempat Al-Qur’an menyatakan bahwa pengikut nabi Musa memiliki kitab Injil ditangan mereka. 
QS 7 
[154] Sesudah amarah Musa menjadi reda, lalu diambilnya (kembali) luh-luh (Taurat) itu; ….
[155] …… Musa berkata: "Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. ……..
[156] Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami".
[157] (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, …….
 

Dalam QS 7 : 154 – 157 dikisahkan setelah kejatuhan bani Israel kedalam penyembahan anak lembu, Musa memohonkan ampun bagi bani Israel bersama dengan 70 orang dari kaumnya. Allah menjawab permohonan Musa dan 70 orang kaumnya dengan berkata bahwa siksa akan dijatuhkan kepada siapa yang dikehendakiNya dan rahmat diberikan kepada 1) orang yang bertaqwa, 2) yang menunaikan zakat dan 3) yang beriman kepada ayat-ayat Allah yaitu orang-orang yang mengikuti rasul, nabi yang ummi yang namanya mereka dapati tertulis dalam Taurat dan Injil yang ada disisi mereka. 

Persoalannya adalah : pada jaman Musa (1400 SM) jelas belum ada kitab Injil karena baru diturunkan dijaman Yesus (sekitar 30 an M) 

Ayat diatas jelas menunjukkan disorientasi waktu karena waktu hidup Musa dan Isa terpisah sekitar 1400 tahun. 
Kesalahan ini hanya dapat diterangkan dengan kesalahan lainnya yaitu Isa adalah keponakan Musa dan Harun yang dilahirkan dari Miryam “saudara perempuan Harun” yang berarti menempatkan waktu hidup Musa dan Isa adalah dalam jaman yang sama. Jika Isa dan Musa hidup di jaman yang sama maka tidak mengherankan jika Injil sudah ada pada waktu Musa hidup. 


VII.2. PENYALIBAN DIJAMAN MUSA 

Al-Qur’an menceritakan tentang peristiwa penyaliban yang terjadi pada Yesus Palsu yang disediakan oleh sang juara bertahan abadi tipu menipu yaitu Aulloh SWT. 
QS 4 : 157 : 
dan karena ucapan mereka : "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, 'Isa putra Maryam, Rasul Allah [378]", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan 'Isa bagi mereka…..
 

Jika mengacu pada “sejarah”, peristiwa penyaliban ini pasti terjadi sekitar tahun 30an Masehi. 

Peristiwa penyaliban juga tercatat dalam Al-qur’an yang dilakukan oleh Firaun saat era nabi Musa hidup sekitar tahun 1400 SM. 
QS 7 : 123 - 124
Fir'aun berkata: "Apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu, sesungguhnya (perbuatan) ini adalah suatu muslihat yang telah kamu rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya dari padanya; maka kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu ini); demi, sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kakimu dengan bersilang secara bertimbal balik, kemudian sungguh-sungguh aku akan menyalib kamu semuanya".
 

QS 20 : 71 :
“…….dan sesungguhnya aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma ……..”
 

Penjelasan dari ayat QS 20 : 71 diatas menurut Ibn Kathir. 
Sumber : 
Tafsir Ibn Kathir
http://www.theholybook.org/en/a.47109.html
 
(So I will surely cut off your hands and feet on opposite sides, and I will surely crucify you on the trunks of date palms,) meaning, "I will certainly make an example of you, I will kill you in a public execution.'' Ibn `Abbas said, "Thus, he was the first person to ever do this (public execution, crucifixion).'' This was reported by Ibn Abi Hatim. 

…….dan sesungguhnya aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma) berarti “Aku akan sungguh-sungguh menjadikan kamu contoh, aku akan membunuh kamu didepan publik”. Ibn Abbas berkata, “Jadi, dia adalah orang pertama yang melakukan hal ini (hukuman mati dimuka public, penyaliban).” Ini dilaporkan oleh Ibn Abi Hatim.
 

Jadi menurut sumber Islam hukuman penyaliban dimuka umum pertama kali diperkenalkan oleh Firaun di Mesir dijaman Musa. 
Permasalahnya adalah : hukuman penyaliban tidak dikenal dalam sejarah Mesir kuno saat era Musa (sekitar 1400 SM). 
Hukuman penyaliban dikenal oleh bangsa Phoenisia, Karthago dan Romawi kuno. Praktek hukuman penyaliban sendiri baru dimulai sekitar abad ke 6 SM. 
Sumber : 
Encylopaedia Britannica, 
Edisi 1993, Vol. 3, page 762, WWW EB.
 
Crucifixion, an important method of capital punishment, particularly among the Persians, Seleucids, Jews, Carthaginians, and Romans [was practiced] from about the 6th century BC to the 4th century AD. Constantine the Great, the first Christian emperor, abolished it in the Roman Empire in AD 337, out of veneration for Jesus Christ, the most famous victim of crucifixion. ... [The earliest recording of a crucifixion was] in 519 BC [when] Darius I, king of Persia, crucified 3,000 political opponents in Babylon"

Penyaliban, satu metode hukuman negara yang penting, terutama dikalangan bangsa Persia, Seleukid, Yahudi, Karthago dan Romawi, dilaksanakan sekitar abad ke 6 SM hingga abad ke 4 M. Konstantine, kaisar Romawi beragama Kristen yang pertama, melarang hukuman salib ditahun 337 M …….. [Catatan hukuman salib yang tertua bertarik 519 SM ketika raja Persia Darius I menyalibkan 3000 musuh-musuh politiknya di Babilon.
 

Ensiklopedia Wikipedia sekalipun menyatakan bahwa Firaun di Mesir juga melakukan hukuman salib, namun mengkonfirmasikan bahwa penyaliban tertua bertarik 519 SM, hampir 900 tahun setelah era Musa. 
Sumber : 
http://en.wikipedia.org/wiki/Crucifixion 
Crucifixion
Punishment by crucifixion was widely employed in ancient times. It was used by Assyria, Pharaonic Egypt, Achaemenid Persia, the Greeks, Carthaginians, Macedonians, and, from very early times, by the Romans……
The earliest recording of a crucifixion was in 519 BC when Darius I, the Persian King of Kings, crucified 3000 political opponents in Babylon

Hukuman penyaliban dilaksanakan secara cukup luas di jaman kuno. Hukuman ini digunakan oleh Asyur, Firaun Mesir, Persia, Yunani, Karthago, Macedonia dan dari waktu yang paling awal, oleh orang Romawi…….
Catatan hukuman salib yang tertua bertarik 519 SM ketika raja Persia Darius I menyalibkan 3000 musuh-musuh politiknya di Babilon.
 

Sementara penyaliban di Mesir sangat mungkin baru terjadi setelah Mesir menjadi jajahan Persia, bangsa yang memang mengenal praktek hukuman penyaliban. 
Sumber : 
http://en.wikipedia.org/wiki/Pharaoh 
Twenty-seventh Dynasty
Egypt was conquered by the Persian Empire in 525 BC and annexed by the Persians until 404 BC. The Achaemenid shahs were acknowledged as pharaohs in this era, forming a "Twenty-seventh" Dynasty:
Mesir ditundukkan oleh kekaisaran Persia di tahun 525 SM dan diduduki hingga 404 SM. Dinasti Shah Achaemenid dikenal sebagai Firaun diera ini, dikenal sebagai Dinasti Keduapuluh Tujuh.
 

Atau mungkin mulai dikenal setelah dikuasai oleh Yunani sekitar tahun 332 SM saat ditaklukkan oleh Alexander Agung 
Sumber : 
Ensiklopedi Fakta Alkitab
J.I Packer, Merrill C. Tenney, William White Jr.
Gandum Mas, Malang, 2001, halaman 311
 
Selama 332 SM, Alexander bergerak dengan cepat memasuki kawasan Siria, Palestina dan Mesir. Ia merebut Tirus …. Sementara tinggal dilembah Nil selama musim dingin, Alexander memilih tempat itu untuk membangun sebuah pusat perdagangan baru … Kota baru ini dinamakan Alexandria …. 

Setelah menundukkan Mesir, Alexander Agung kemudian menundukkan Tirus. Saat itulah Alexander dilaporkan menyalibkan sekitar 2000 musuh-musuhnya. Mungkin hal ini kemudian diikuti oleh Firaun Mesir. 
Sumber : 
http://en.wikipedia.org/wiki/Crucifixion 
Crucifixion
……... Alexander the Great is reputed to have executed 2000 survivors from his siege of the Phoenician city of Tyre, …
… Alexander Agung dianggap telah mengeksekusi 2000 orang yang selamat dari pengepungannya atas kota Tirus di Phoenicia, …
 

Fakta dimana Al-Qur’an menyatakan bahwa : 
1. Yesus Palsu disalibkan 
2. Di era Musa hukuman penyaliban sudah ada (bertentangan dengan sejarah) 
3. Maria saudara Harun 

Mengindikasikan dengan jelas bahwa Aulloh SWT menganggap Musa, Harun, Maria dan Yesus hidup diperiode waktu yang sama dimana hukuman penyaliban sudah dilaksanakan baik di Mesir dan Israel. 
Kesalahan ini hanya dapat diterangkan dengan kesalahan lainnya yaitu Isa adalah keponakan Musa dan Harun yang dilahirkan dari Miryam “saudara perempuan Harun” yang berarti menempatkan waktu hidup Musa dan Isa adalah dalam jaman yang sama. Jika Isa dan Musa hidup di jaman yang sama maka tidak mengherankan jika hukuman penyaliban sudah ada pada waktu Musa hidup. 


VIII. KESIMPULAN 

Dari uraian diatas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 

1. Kaum Kristen Najran tentu saja sering mendengar kisah-kisah Alkitab dan mereka pasti cukup terbiasa dengan idiom-idiom yang digunakan. Namun idiom “saudara perempuan Harun” yang mengacu kepada Maria ibu Yesus tidak pernah mereka dengar sehingga tentu saja mereka pertanyakan. Idiom “saudara perempuan Harun” ini jelas dipahami sebagai saudara kandung oleh umat Kristen Najran. 

2. Pengikut Muhammad sendiri yaitu Mughira ternyata tidak mengetahui bahwa idiom “saudara perempuan Harun” hanyalah pengertian metafora belaka bukan pengertian “saudara kandung” yang mengacu kepada saudara perempuan dari satu suku sehingga harus menanggung malu dan tidak dapat menjelaskan kepada kaum Kristen Najran dan harus pulang dulu menemui Muhammad SAW untuk mendapatkan konfirmasi pengertian “saudara perempuan Harun”. 

3. Tidak ada satupun contoh idiom yang sepadan dengan “saudara perempuan Harun” dalam sumber-sumber Islam yang merujuk pada saudara dari satu suku / saudara dalam satu iman / yang terpisah jarak ratusan tahun. 

4. Dari keturunan apapun Maria menurut sumber Islam yang saling bertentangan (apakah Yehuda? Apakah Lewi ?) tetap saja tidak menjawab permasalahan. Malah membuktikan bahwa pengetahuan Islam tentang Maria sangatlah terbatas. Tidak heran Aulloh SWT dan/atau Muhammad SAW menyamakan Maria dengan Miriam. 

5. Status Maria yang oleh sebagaian ulama dianggap sebagai nabiah adalah jelas karena kesalahan identifikasi dengan Miryam yang adalah memang  nabiah menurut Alkitab. 

6. Penempatan Injil dan hukuman penyaliban dijaman Musa jelas mengindikasikan bahwa Musa, Harun, Maria Ibu Yesus dan Yesus hidup dikurun waku yang sama. 

7. Langkah terbaik yang bisa diusulkan adalah revisi saja Al-Qur’an dengan menuliskan menjadi "Wahai keturunan Harun, bapamu bukanlah seorang yang jahat, dan ibumu bukanlah seorang yang curang." seperti yang dilakukan oleh http://www.submission.org/indonesia/quran/sura-19.html. Setelah itu kumpulkan semua Al-Qur’an, dibakar, dan disebarkan satu edisi Qur’an yang baru seperti yang pernah dilakukan oleh Usman bin Affan 

8. Kebingunan muslim terhadap ayat diatas membuktikan bahwa klaim Al-Qur’an jelas dan terperinci berikut ini hanyalah klaim gombal dan omong kosong belaka. 
QS 2 : 99 :
Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas;
QS 6 : 114 : 
"..... padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan terperinci
QS 16 : 89 : "......... Dan Kami turunkan kepadamu Alkitab (Al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat ....."
 

Mungkin yang dimaksud adalah “JELAS KACAUNYA BALAUNYA” dan “TERPERINCI KACAU BALAUNYA” 

9. Yang terakhir : 
Menurut Al-Qur’an Yesus adalah keponakan Musa dan Harun yang dilahirkan oleh Miryam saudara perempuan Harun, anak dari Amram. 

Sekian 


1 comment:

  1. maklum lah, namanya juga hasil dengar-dengar, lalu di tulis dan di klaim jadi kitab suci dari olloh...hahahahaha......mamad itu bisa di samakan dengan aktor film "Must Be Grazy" hahahahahaha....lagian mamad tahunya apa, kecuali napsu duniawi...mamad,,mamad !!!!!!!!

    ReplyDelete