Salah satu unsur terakhir tapi penting dalam
bangkitnya Islam saat ini ada hubungannya dengan krisis identitas Islam,
terutama dalam menghadapi keberhasilan budaya dan ekonomi Barat yang luar
biasa.
Secara kontras, yang terjadi di dunia Islam
terbalik dengan kesuksesan dunia Barat, karena dunia Islam mengalami kegagalan
ekonomi, politik, budaya, dan hak azasi manusia (HAM).
Kegagalan-kegagalan ini mengakibatkan rasa
frustasi, iri, dan benci terhadap pihak Barat dan meningkatkan pentingnya jati
diri Islami.
Setidaknya ada seorang pemikir yang berkata, “Identitas
Islami tidak ada hubungannya dengan ibadah dan hubungan manusia dengan Tuhan
atau alam raya, tapi berhubungan dengan masalah kekuasaan, baik itu Suni atau
Shiah. Meskipun begitu, mereka tidak mampu mencapai
kekuasaan itu.
Dunia Islam tidak punya pengaruh politik, masyarakat Islam kerdil
secara emosi dalam praktek kehidupan mereka. Untuk menutupi kelemahan ini,
mereka membangkitkan semangat Islami dan mencari kesalahan atas kegagalan
mereka. Pihak yang mudah disalahkan adalah sekularisme Barat.”
Bagi Muslim agama Islam itu unggul di atas
segala keyakinan lainnya, maka segala kegagalan Muslim di dunia ini disebabkan
karena mereka kurang beribadah dan karena Pemerintah tidak menjalankan Syariat
Islam. Obat kegagalan ini adalah kembali kepada Islam yang asli dari Muhammad
dan para sahabatnya, dan menolak segala penemuan baru yang mengotori ajaran
Islam dan masyarakat Muslim…
Pada Perang Teluk, setiap cendekiawan Muslim
dan Arab membela Saddam Hussein karena “dia berani melawan Barat.” Pendapat
ini menjelaskan mentalitas gagal dalam dunia Islam, perasaan lebih kecil
(minder; rendah diri) daripada Barat yang besar. Dunia Muslim tentunya nampak
sangat putus harapan karena mengira mereka bisa berharap dari seorang diktator
yang membunuhi ratusan ribu rakyatnya sendiri.
Para cendekiawan
Muslim itu tampaknya tidak mampu untuk mengritik diri sendiri. Mereka terus
saja berkecimpung dengan pemikiran: “mereka” melawan “kita”, sama seperti dulu
di jaman Arab Islam vs. Crusaders (tentara Kristen pada Perang Salib).
Segala kegagalan di dunia Islam dianggap karena dunia Barat,
karena Israel atau karena akal-akalan Zionis Yahudi. Makanya, muslim paling doyan sama yg namanya teori
konspirasi. Sodorkan sedikit saja cerita dgn bumbu-bumbu konspirasi Zionis di
dibalik segala fenomena kegagalan muslim, pasti bakal di-lahap dng rakus cerita
anda itu.
Hal ini dinyatakan dengan berani oleh Kanan
Makiya, “Kebiasaan lama sukar hilang. Hal ini terjadi terutama pada masyarakat
yang selalu mengutamakan kehormatan diri dan biasa
menyalahkan pihak lain atas kegagalan sendiri. Yang biasa
disalahkan adalah ‘pihak asing’ atau ‘budaya asing’ yang biasanya jauh lebih
berprestasi, lebih kuat, dan lebih dinamis. Contoh nyata dapat dilihat dari sikap bangsa Arab yang menyalahkan
segala masalah yang mereka alami kepada sekularisme, pluralisme dan liberalisme
Barat atau Israel.
Gaya bahasa mereka semakin tidak masuk
akal, histeris, konyol, dan semakin sedikit bangsa Arab yang berhasil secara
politis dan budaya di jaman modern ini.
No comments:
Post a Comment