Kata “islam” tidaklah diwahyukan dari surga atau diciptakan oleh Muhammad. Kata itu adalah kata Arab yang aslinya merujuk kepada sifat kejantanan dan mendiskripsikan seseorang yang gagah berani dan jantan dalam pertempuran. Dr. M. Bravmann, seorang sarjana dan ahli mengenai Timur Tengah, mendokumentasikan hasil kerjanya yang sangat mengagumkan, dalam bukunya yang berjudul “The Spiritual Background of Early Islam”.
Islam asalnya merupakan konsep sekuler yang menunjukkan suatu budi luhur dalam pandangan orang Arab primitif; berani menantang maut, kepahlawanan; siap mati dalam pertempuran.
Kata “islam” semula sebetulnya, bukan berarti “kepatuhan” atau “berserah diri” sebagaimana yang dikira banyak orang. Sebaliknya, kata itu berarti kekuatan yang menjadi ciri pejuang padang pasir yang akan bertempur sampai mati buat suku bangsanya kalau mereka menghadapi rintangan yang tidak mungkin diterobos sekalipun. Kata islam baru kemudian secara perlahan-lahan mengalami perubahan arti yaitu menjadi kepatuhan, tunduk, seperti yang didemonstrasikan oleh Dr. Jane Smith di Universitas Harvard.
No comments:
Post a Comment