PENDAHULUAN
Muhammad mati di tahun 632 M. Dia mati karena diracun setelah dia menyerang dan menaklukkan tempat kediaman bangsa Yahudi di Khaybar. Dua bulan sebelum penyerangannya di Khaybar, Muhammad gagal masuk ke Mekah. Kegagalan ini terjadi karena Perjanjian Hudaybiyya antara dirinya dan pihak masyarakat Mekah. Dia harus balik kembali ke Medina dengan pandangan penuh hina masyarakat Mekah dan kekecewaan besar diantara para pengikutnya. Untuk mendongkrak semangat pengikutnya, Muhammad memberitahu mereka bahwa Perjanjian Hudaybiyya sebenarnya adalah suatu kemenangan. Bahkan Sura 48:1“diwahyukan” pada Muhammad sebagai bukti kejadian itu adalah suatu kemenangan. Meskipun begitu, Allah tidak menyerahkan harta benda masyarakat Mekah sebagai barang jarahan bagi kaum Muslim pengikut Muhammad, sehingga Muhammad mengatakan pada para pengikutnya bahwa mereka akan menyerang dan merampoki tempat tinggal bangsa Yahudi di Khaybar yang lebih mudah dikalahkan daripada Mekah.
Sekitar 6 minggu kemudian Muhammad memimpin tentaranya dan menyerang bangsa Yahudi Khaybar ketika mereka sedang siap2 pergi bekerja di ladang palemnya. Khaybar merupakan tempat tinggal yang dipertahankan oleh beberapa benteng yang tersebar satu sama lain. Tentara Muhammad mengalahkan benteng2 itu satu per satu. Akhirnya, benteng terakhir menyerah padanya. Muhammad memancung beberapa pemimpin Yahudi. Seorang pemimpin Yahudi (Kinanah) disiksa dengan cara dibakar dadanya agar mengaku di mana dia menyembunyikan hartanya. Ketika Kinanah hampir mati, Muhammad memerintahkan agar Kinanah dipancung. Banyak kaum wanita dan anak2 yang diperbudak. Muhammad bahkan mengambil tahanan wanita Yahudi tercantik yang bernama Safiyah (yang adalah istri baru Kinanah) dan lalu menikahinya pula.
Beberapa anggota masyarakat Khaybar membuat perjanjian dengan Muhammad. Mereka meminta agar tidak diperbudak karena ini akan membuat ladang2 pertanian subur mereka di Khaybar terlantar dan tidak menghasilkan apa2, dan mereka menawarkan Muhammad untuk memberi ½ dari hasil pertanian mereka kepada pihaknya. Muhammad setuju akan perjanjian ini dengan syarat bahwa mereka dapat diusir kapanpun juga atas alasan apapun. Beberapa tahun kemudian, Umar memang akhirnya mengusir sisa2 masyarakat Yahudi dari Khaybar.
Segera setelah Khaybar ditaklukkan, seorang wanita Yahudi mempersiapkan makan malam untuk Muhammad dan orang2nya. Tanpa diketahui para Muslim, wanita ini telah menaburi racun di daging domba (sumber lain mengatakan kambing) yang disajikan untuk makan malam. Muhammad memakan sebagian daging itu dan mati karenanya tiga tahun kemudian.
LAPORAN DARI SUMBER2 ISLAM
BAGIAN A – PERISTIWA PERACUNAN MUHAMMAD
BAGIAN B – KEADAAN MENJELANG KEMATIANNYA
BAGIAN C – MUHAMMAD DAN MALAIKAT JIBRIL BERDOA BAGI KESEMBUHANNYA
BAGIAN D – PERISTIWA KEMATIAN MUHAMMAD
Juga dikutip 4 tulisan2 Islam yang paling diakui:
1) “Sahih Bukhari”. Koleksi Hadis ini dianggap sebagai buku Islam kedua terpenting setelah Qur’an.
2) Biografi Muhammad karangan Ibn Ishaq “Sirat Rasul Allah“, (THE LIFE OF THE PROPHET), diterjemahkan oleh A. Guillaume dan diberi judul “The Life of Muhammad”, dan merupakan Sirat (biographical) yang paling diakui di dunia Islam.
3) Biografi Muhammad karangan Ibn Sa’d, the “Kitab al-Tabaqat al-Kabir” (Book of the Major Classes), Volume 2. Di sini dimuat informasi terbanyak tentang kematian Muhammad.
4) Tulisan “History” karangan Tabari. Tabari adalah salahsatu penulis Islam yang paling dihormati di dunia Islam. Buku “The History of the Prophets and Kings” terdiri dari 39 volume.
5) “Sahih Muslim”. Koleksi Hadis ini dianggap setaraf atau sedikit di bawah Sahih Bukhari. .
Perhatian: Telah kukutip banyak bahan. Sebagian dari bahan2 itu menyatakan hal yang sama, tapi setiap kutipa menyatakan detail penting tentang proses keracunan dan kematian Muhammad. Harap dimengerti banyaknya kutipan yang dicantumkan, tapi ini sangat penting untuk menyatakan sumber bahan setepat mungkin.
Perhatian: Komentarku ditulis dalam tanad kurung seperti ini [ ]. Seringkali penulis asli sendiri juga mencantumkan komentar mereka dalam tanda kurung seperti ini ( ). Aku akan cantumkan semua komentar mereka sebagaimana yang tertera di teks asli di buku mereka.
Perhatian: Dalam beberapa kasus aku tidak mengikutkan rantai pencerita karena rantainya sangat panjang dan tidak esensial bagi isi pokok bahasan.
Kutipan2 ditulis di sini berdasarkan kronologi (urutan peristiwa) kejadian.
BAGIAN A
PERISTIWA PERACUNAN MUHAMMAD
A1
Hadis Sahih Bukhari 3.786:
Dikisahkan oleh Anas bin Malik:
Seorang wanita Yahudi membawa daging domba (masak) beracun untuk sang Nabi yang lalu memakannya. Wanita itu lalu dihadapkan kepada Muhammad dan Muhammad ditanyai pengikutnya, “Haruskah kita bunuh dia?” Dia berkata,”Tidak” Aku terus mengamati akibat racun itu di mulut Rasul Allah.
A2
Hadis Sahih Bukhari 4, Buku 53, Nomer 394:
Dikisahkan oleh Abu Huraira:
Ketika Khaibar dikalahkan, sup domba beracun disuguhkan pada sang Nabi (SAW) sebagai hadiah (dari orang2 Yahudi). Sang Nabi memerintah,”Kumpulkan semua orang Yahudi yang ada di sini, berdiri di hadapanku.” Orang2 Yahudi dikumpulkan dan sang Nabi berkata (pada mereka),”Aku akan bertanya pada kalian. Maukah kalian menjawab dengan jujur?” Mereka berkata,”Ya.” Sang Nabi bertanya,”Siapakah ayah kalian?” Mereka menjawab,”Ini dan itu” Dia berkata,”Kalian bohong, ayah kalian bukan ini dan itu.” Mereka berkata,”Kau benar.” Dia berkata,”Maukah kalian menjawab jujur jika aku tanya sesuatu?” Mereka menjawab,”Ya, wahai Abu Al-Qasim, dan jika kami harus berbohong, kau dapat menyadari kebohongan kami seperti tadi kau telah ketahui tentang ayah kami.” Lalu dia bertanya,”Siapakah yang akan masuk neraka?” Mereka berkata,”Kami akan berada di neraka untuk jangka waktu sebentar, dan setelah itu kau akan mengganti posisi kami.” Sang Nabi berkata,”Kalian dikutuk dan dihina di neraka! Demi Allah, kami tidak akan pernah mengganti posisi kalian di neraka.” Lalu dia bertanya,” Maukah kalian menjawab jujur jika aku tanya sesuatu?” Mereka menjawab, “Ya, wahai Abu Al-Qasim.” Dia bertanya,”Apakah kau telah meracuni sup domba ini?” Mereka menjawab,”Ya.” Dia bertanya,”Mengapa kau lakukan itu?” Mereka menjawab, “Kami ingin tahu jika kau ini pembohong dan kalau kau memang pembohong, kami akan menyingkirkanmu, dan jika kau memang adalah seorang nabi, maka racun itu tidak akan mempan pada dirimu.”
A3
Daru Ibn Sa’d halaman 249:
Sebenarnya seorang wanita Yahudi menyajikan (daging) kambing beracun kepada Rasul Allah. Dia mengambil sedikit daging, memasukannya ke dalam mulutnya, mengunyahnya dan lalu memuntahkannya. Lalu dia berkata kepada para pengikutnya: “Berhenti! Sungguh, kaki domba ini berkata padaku bahwa dia telah diracuni.” Lalu dia meminta wanita Yahudi itu dipanggil dan dia bertanya padanya, “Apa yang menyebabkanmu melakukan hal itu?” Dia menjawab,”Aku ingin tahu apakah kau ini benar2 nabi; jika memang benar maka Allah tentunya akan memberitahu dirimu, dan jika kau ternyata berbohong maka aku akan dapat membebaskan masyarakat dari dirimu.”
A4
Dari Ibn Sa’d halaman 249: [dari penyampai kisah yang berbeda]
Rasul Allah dan sahabat2nya makan daging itu. Daging (kambing) itu berkata: “Aku diracuni.” Dia [Muhammad] berkata kepada para sahabatnya, “Tahan tanganmu! Karena daging ini telah mengatakan padaku bahwa dirinya diracuni!” Mereka lalu membuang daging2 itu dari tangannya, tapi Bishr Ibn al-Bara mati. Rasul Allah meminta dia (wanita Yahudi) dihadapkan kepadanya dan dia bertanya padanya,”Apa yang membuatmu melakukan hal itu?” Dia menjawab, “Aku ingin tahu apakah kau benar2 seorang nabi, yang jika memang benar maka racun ini tidak akan mengganggumu, dan jika kau ternyata seorang nabi, maka aku akan dapat membebaskan masyarakat dari dirimu. Muhammad mengeluarkan peritah dan dia pun dihukum mati [Lihat Catatan 1]
A5
Dari Ibn Sa’d halaman 250: [dari penyampai kisah yang berbeda]
Sesungguhnya seorang wanita Yahudi Khaybar menghidangkan (daging) kambing beracun kepada Rasul Allah. Lalu dia menyadari bahwa dagingnya diracuni, sehingga dia meminta agar wanita itu dipanggil dan menanyainya, “Apa yang membuatmu melakukan hal itu?” Dia menjawab, “Kupikir jika kau benar2 seorang nabi, Allah akan memberitahumu, dan jika kau pembohong, maka aku akan dapat membebaskan masyarakat dari dirimu.” Ketika Rasul Allah merasa sakit, dia mengeluarkan darah dari tubuhnya. [Lihat Catatan 2]
A6
Dari Ibn Sa’d halaman 251, 252: [dari penyampai kisah yang berbeda]
…. Ketika Rasul Allah mengalahkan Khaibar dan dia merasa lapar, Zaynab Bint al-Harith (Bint al-Harith adalah saudara laki Marhab), yang merupakan istri dari Sallam Ibn Mishkam bertanya, “Bagian kambing manakah yang disukai Muhammad?” Mereka berkata,”Kaki depan.” Maka dia pun memotong satu dari kambing2nya dan memasak (dagingnya). Lalu dia membubuhi racun yang sangat kuat … Rasul Allah mengambil kaki depan kambing, dia memasukkan sepotong daging ke dalam mulutnya. Bishr mengambil sepotong tulang dan memasukannya ke dalam mulutnya. Ketika Rasul Allah memakan sepotong dagin, Bishr memakan daging kambingnya dan orang2 lain pun makan daging kambing itu. Lalu Rasul Allah berkata,”Tahan tangan2 kalian! Karena kaki depan kambing ini … memberitahuku bahwa ia diracuni. Mendengar itu Bishr berkata,”Demi Dia yang membuatmu besar! Aku ketahui akan hal itu dari daging yang kumakan. Tiada yang mencegahku untuk memuntahkannya, karena aku tidak mau membuat makananmu tampak tidak enak. Ketika kau memakan daging yang tadi ada di mulutmu, aku tidak mau hidup jika kau tidak selamat, dan kukira kau tidak akan memakannya jika memang ada sesuatu yang salah.”
Bishr tidak beranjak dari tempat duduknya tapi warna kulitnya berubah jadi “taylsan” (warna kain hijau) … Rasul Allah menyuruh memanggil Zaynab dan berkata padanya, “Apa yang membuatmu melakukan apa yang kau telah lakukan?” Dia menjawab, “Kau telah lakukan pada masyarakatku apa yang telah kau lakukan. Kau telah membunuh ayahku, pamanku, suamiku, aku berkata pada diriku sendiri, ‘Jika kau adalah seorang nabi, kaki depan itu akan memberitahumu, dan yang telah berkata, ‘Jika kau seorang raja, kami akan mengenyahkanmu.’”
Rasul Allah hidup sampai tiga tahu setelah itu sampai racun itu menyebabkan rasa sakit sehingga ia wafat. Selama sakitnya dia biasa berkata, “Aku tidak pernah berhenti mengamati akibat dari daging (beracun) yang kumakan di Khaibar dan aku menderita beberapa kali (dari akibat racun itu) tapi sekarang kurasa tiba saatnya batang nadiku terputus.”
A7
Dari Tabari Volume 8, halaman 123, 124:
Ketika Rasul Allah beristirahat dari pekerjaannya, Zaynab bt. al-Harith, istri dari Sallam b. Mishkam, menyajikan baginya sebuah daging domba bakar. Dia telah bertanya sebelumnya bagian domba manakah yang paling disukai Rasul Allah dan diberitahu bagian kaki depannya. Lalu dia membubuhi bagian itu dengan racun, dan dia juga meracuni bagian lainnya. Setelah itu dia menghidangkan daging itu. Ketika daging itu disajikan di hadapan Rasul Allah, dia mengambil bagian kaki depannya dan mengunyah sebagian kecil, tapi tidak ditelannya. Di sebelah dia terdapat Bishr b. al-Bara b. Marur yang seperti Rasul Allah juga mengambil bagian daging itu. Akan tetapi Bishr menelan daging itu ketika sang Rasul Allah memuntahkan daging dan berkata, “Tulang ini memberitahu diriku bahwa ia diracuni.” Dia bertanya, “Apa yang membuatmu melakukan ini?” Wanita itu menjawab, “Bagaimana kau telah memperlakukan masyarakatku sudah nyata di hadapanmu. Jadi aku berkata, “Jika dia memang benar2 nabi, maka dia akan diberitahu; tapi jika dia seorang raja, maka aku akan dapat menyingkirkannya.””. Sang Nabi mengampuninya. Bishr mati karena daging yang dimakannya.
A8
Dari Tabari Volume 8, halaman 124: [dari penyampai kisah yang berbeda]
Rasul Allah berkata selama sakitnya yang mengakitkan kematiannya – ibu Bishr datang menjenguknya – “Umm Bishr, pada saat ini aku merasa aorta (urat nadi) ku dirobek akibat makanan yang kumakan bersama putramu di Khaybar. [Lihat Catatan 3]
Catatan 1: Terjadi ketidaksetujuan apakah Muhammad memerintahkan wanita yang meracuninya untuk dibunuh. Singkatnya, Muhammad memerintahkan wanita itu dibunuh atas kematian Muslim lainnya, yakni Bishr, yang tewas seketika akibat racun. Lihat tulisan Ibn Sa’d, halaman 250.
Catatan 2:
Muhammad menganggap mengeluarkan sejumlah kecil darah dari tubuh merupakan “cara pengobatan terbaik”.
Catatan 3: Kutipan pernyataan di bagian A8 yang berbunyi “urat nadi robek” tidak berarti harafiah, tapi istilah untuk menggambarkan rasa sakit yang hebat.
BAGIAN B
KEADAAN MENJELANG KEMATIANNYA
B1
Hadis Sahih Bukhari 5.713:
Dikisahkan Ibn Abbas:
‘Umar bin Al-Khattab biasa mempersilakan Ibn Abbas untuk duduk si sebelahnya lalu ‘AbdurRahman bin ‘Auf berkata kepada ‘Umar, “Kami punya putra2 yang mirip dengannya.” ‘Umar lalu bertanya bertanya pada Ibn ‘Abbas arti ayat suci ini: “Ketika pertolongan Allah tiba dan penaklukkan Mekah …. “ (110:1)
Ibn ‘Abbas menjawab, “Hal ini menyatakan kematian Rasul Allah yang diberitahukan Allah kepadanya.” ‘Umar berkata, “Aku hanya mengerti yang kau mengerti.”
Dikisahkan oleh Aisha: Sang Nabi dalam penderitaan sakitnya yang mengakibatkannya mati, biasa berkata, “Wahai ‘Aisha! Aku merasa sakit karena daging yang kumakan di Khaybar, dan saat ini, aku merasakan urat nadiku bagaikan dipotong oleh racun itu.”
B2
Dari Ibn Sa’d halaman 244:
…. dan tiada seorang nabi pun kecuali Muhammad yang hidup separuh waktu kehidupan nabi sebelumnya. Yesus anak Mary hidup selama 120 tahun, dan usiaku saat ini adalah 62 tahun. Dia (sang Nabi) mati setengah tahun kemudian.
B3
Dari Ibn Sa’d halaman 239:
Jam (kematian) yang ditentukan bagi Rasul Allah semakin mendekat dan dia dianjurkan melafalkan “tasbih” berulang kali dan meminta pengampunanNya.
B4
Dari Ibn Sa’d halaman 240:
Ketika (Sura) pertolongan dan kemenangan Allah tiba, sang Nabi berkata: (Ini menandakan) panggilan dari Allah dan saat meninggalkan dunia.
B5
Tabari Volume 9 page 108:
Ketika sang Nabi kembali dari Medina setelah melakukan ibadah haji, dia mulai mengeluh kesakitan. Berita sakitnya nabi mulai menyebar … Di bulan Muhammarm sang Nabi mengeluh kesakitan sampai akhirnya mati.
BAGIAN C
MUHAMMAD DAN JIBRIL BERDOA BAGI KESEMBUHANNYA
Catatan: Telah dikutip sebelumnya dari Ibn Sa’d (hal. 250) bahwa Muhammad mencoba sembuh dari keracunan.
C1
Dari Ibn Sa’d halaman 263
Sesungguhnya selama dia sakit, sang Nabi melafalkan “al-Mu’awwadhatayn” [Sura 113, dan 114], dan meniupkan udara ke atas tubuhnya sambil menggosok-gosok wajahnya. [Ini adalah usaha untuk sembuh].
C2
Dari Ibn Sa’d halaman 265
Rasul Allah jatuh sakit dan dia yakni Jibril, berdoa baginya sambil berkata, “Dalam nama Allah aku berdoa untuk mengusir semua yang melukaimu dan menangkal semua yang dengki padamu dan dari semua mata yang jahat dan Allah akan menyembuhkanmu.”
C3
From Ibn Sa’d page 265 [dari penyampai kisah yang berbeda]
Rasul Allah merasa sakit dan dia (Jibril) berkata padanya, “Dalam nama Allah aku usir semua yang melukaimu dan menangkal semua yang dengki padamu dan dari semua mata yang jahat dan Allah akan menyembuhkanmu.
C4
Dari Ibn Sa’d halaman 322
Sesungguhnya, ketika Rasul Allah merasa sakit, dia meminta kesembuhan dari Allah. Tapi atas sakitnya yang menyebabkan dirinya mati, dia tidak berdoa untuk minta kesembuhan; dia biasa berkata, “Wahai jiwa! Apa yang terjadi atas dirimu sehingga kau mencari berlindung di setiap tempat perlindungan?”
BAGIAN D
PERISTIWA KEMATIAN MUHAMMAD
D1 [sekali lagi mengutip dari Hadis Sahih Bukhari 5.713:]
Hadis Sahih Bukhari 5.713:
Dikisahkan oleh Aisha:
Pada waktu sakitnya sebelum dia mati, sang Nabi sering mengatakan, “Wahai Aisha! Aku masih merasa kesakitan karena daging yang kumakan di Khaybar, dan sekarang aku merasa urat nadiku dipotong oleh racun itu.”
D2
Dari Ibn Hisham halaman 678:
Ketika sang Rasul mulai menderita sakit yang membuat Allah mengambil dirinya untuk memberikannya kehormatan dan kasih sayang yang telah Dia rencanakan baginya tak lama sebelum akhir Safar atau awal Rabi’ul-awwal. Aku diberitahu bahwa peristiwa ini dimulai ketika dia pergi ke Baqi’u'l-Gharqad di tengah malam dan berdoa bagi yang mati. Lalu dia kembali kepada keluarganya dan di pagi hari penderitaannya dimulai.
D3
Dari Ibn Hisham halaman 679:
Lalu penyakit sang Nabi bertambah buruk dan dia menderita sakit hebat. Dia berkata, “Siramkan air tujuh kantung kulit dari sumur2 yang berbeda ke atas tubuhku sehingga aku bisa ke luar bertemu orang2ku dan memerintahkan mereka.” Kami membantunya duduk di sebuah baskom tempat mandi milik Hafsa d. Umar dan kami menyiramkan air ke atasnya sampai dia menjerit,”Cukup, cukup!”
… lalu di [Muhammad] berkata, “Allah telah memberikan seorang dari hamba2nya pilihan antara dunia dan apa yang ada bersama Allah dan dia memilih yang terakhir.”
D4
Dari Ibn Hisham halaman 680:
Lalu beberapa istrinya mengelilinginya … ketika pamannya Abbas ada bersamanya, dan mereka setuju untuk memaksanya minum obat. Abbas berkata, “Biar kupaksa dia,” tapi merekalah yang kemudian melakukannya. Ketika dia sembuh dia bertanya siapa yang memperlakukan dirinya seperti itu. Ketika para istrinya berkata padanya itu adalah perbuatan pamannya, dia berkata, “Ini adalah obat2an yang dibeli para wanita dari negara sana,” dan dia menunjuk arah Abyssinia [Ethiopia]. Ketika dia bertanya pada para istrinya mengapa mereka melakukan hal itu, pamannya menjawab, “Kami khawatir kau akan menderita pleurisy,” Muhammad menjawab, “Itu adalah penyakit yang tidak akan diberikan Allah padaku. Tidak ada seorang pun yang berkunjung ke rumah ini sampai mereka dipaksa makan obat ini, kecuali pamanku.” Maymuna [salah seorang istri Muhammad] dipaksa untuk makan obat itu meskipun dia sedang puasa karena sumpah sang Rasul sebagai hukuman atas apa yang mereka perbuat padanya.
D5
Umm Bishr [ibu orang Muslim yang juga mati setelah makan racun], datang kepada sang Nabi waktu Nabi sedang menderita sakit dan berkata, “O Rasul Allah! Aku tidak pernah melihat demam seperti ini.” Sang Nabi berkata padanya,”Jika cobaan kita dua kali lipat beratnya, maka anugrah kita di surga pun jadi dua kali lipat pula. Apa yang orang2 katakan tentang penyakitku?” Dia (Umm Bishr) berkata,”Mereka bilang itu pleurisy.” Karena itu sang Rasul berkata, “Allah tidak akan membuat RasulNya menderita seperti itu (pleurisy) karena itu tanda kemasukan Setan, tapi (rasa sakitku adalah akibat) daging yang kumakan bersama-sama dengan anak lakimu. Racun itu telah memotong urat merihku.”
Referensi: Ibn Sa’d biography, the “Kitab al-Tabaqat al-Kabir” (Book of the Major Classes), Volume 2.
Pleurisy = infeksi selaput paru2
Dari ketiga biografi Muhammad, Sirat tulisan Ibn Sa’d-lah yang paling banyak memuat informasi tentang kematian Muhammad. Aku tidak mencoba membahas pandangan Ibn Sa’d mengenai hal ini, tapi aku membahas dan mengungkapkan bahan tulisan yang relevan.
D6
Dari Ibn Hisham halaman 682:
…. bahwa dia mendengar Aisyah [salah satu dari istri2 Muhammad] berkata: “Sang Rasul mati di pelukanku saat giliranku [malam gilirannya dikunjungi Muhammad]. Aku tidak berbuat kesalahan apapun terhadap orang lain. Adalah karena ketidaktahuanku dan usia mudaku sehingga Rasul Allah mati di pelukanku.
D7
Dari Ibn Sa’d halaman 322:
Ketika saat terakhir sang Nabi semakin menderita, dia biasa menarik selimut menutupi mukanya; tapi ketika dia merasa tak nyaman, dia menyingkirkannya dari wajahnya dan berkata, “Kutukan Allah bagi orang2 Yahudi dan Kristen yang membuat kuburan2 para nabi mereka sebagai tempat keramat.”
Catatan 3: Pleurisy adalah infeksi paru2. Terasa sangat sakit. Aku tidak tahu bagaimana Muhammad bisa menganggap infeksi seperti ini datang dari Setan, tapi tidak menganggap racun di tubuhnya dari Setan.
KESIMPULAN
Muhammad menyerang Khaybar. Dia menghancurkan, menyiksa, membunuhi, merampoki dan memperbudak banyak masyarakat Khaybar (ref Kitab al-Tabaqat al-Kabir, volume 2, page 134, 136, 137). Masyarakat Yahudi Khaybar tidak bersiap untuk menyerang dia. Seorang wanita Yahudi yang keluarganya dihabisi oleh Muhammad, menaruh racun ke dalam daging domba dan menghidangkannya bagi Muhammad dan Muslim lainnya. Muhammad menelan sebagian dari daging domba beracun itu dan mulai merasakan akibatnya. Dia mati tiga tahun kemudiansebagai akibat racun ini.
DISKUSI
Apa yang perlu ditelaah adalah keadaan sekitar kematian Muhammad. Kaum Yahudi berencana untuk membunuhnya. Kaum Yahudi percaya bahwa nabi sejati akan tahu terlebih dahulu tentang perbuatan mereka tapi nabi palsu tidak akan diperingatkan oleh Tuhan. Pihak Muslim pun percaya akan hal ini dan ini tampak saat seorang Muslim yang kemudian mati (Bish) berkata bahwa dia tidak mengira Muhammad akan memakan sesuatu yang diracuni (lihat kutipan A6).
Dugaan kaum Yahudi benar. Muhammad makan racun itu dan mati karenanya. Mereka membuktikan, berdasarkan ujian mereka, bahwa Muhammad bukanlah seorang nabi. Seperti yang mereka sendiri katakan (dari kutipan A2):
“Kami ingin tahu jika kau ini pembohong dan kalau kau memang pembohong, kami akan menyingkirkanmu, dan jika kau memang adalah seorang nabi, maka racun itu tidak akan mempan pada dirimu.”
Kaum Yahudi yakin bahwa nabi sejati tahu apa yang sedang terjadi. Dalam kasus ini, Muhammad tidak tahu. Hanya setelah Muhammad makan daging domba itulah domba itu “bicara padanya” …. Aku tidak menganggap hal ini sebagai suatu keajaiban karena Muslim yang lain pun tahu bahwa daging itu “tidak beres” sebelum Muhammad memakannya. Kebanyakan orang dewasa ketika makan akan bisa merasakan jika ada yang tidak beres dalam makanan itu. Bahkan anak kecilpun memuntahkan kembali makanan yang rasanya tidak enak.
Sudah banyak kali sebelumnya Muhammad mengaku dapat “wahyu” yang memperingatkannya akan bahaya. Dia bahkan menggunakan “wahyu” ini sebagai dasar alasan untuk menyerang tempat tinggal kaum Yahudi Banu An-Nadhir. Tapi wahyu di Khaybar terlambat datang: terlambat untuk menyelamatkan nyawanya, terlambat untuk menyelamatkan nyawa Bishr.
Sewaktu sakitnya menjadi, Muhammad mulai berdoa untuk sembuh – dia bahkan menggosokkan tangannya “yang sanggup menyembuhkan” ke atas dirinya sendiri. Jibril juga ikut2an berdoa untuk kesembuhannya (lihat C2 dan C3). Muhammad bahkan mengeluarkan sejumlah darahnya sendiri (sebagai obat penyembuhan yang paling mujarab) (Lihat A5). Sudah jelas bahwa pada saat itu Muhammad benar2 ingin sembuh.
Tapi usahanya sia2 belaka. Sewakut sakitnya semakin memburuk, Muhammad menyadari bahwa dia sekarat, lalu dia berhenti berdoa untuk sembuh (lihat C4), dan mengaku bahwa Allah memberinya pilihan untuk masuk ke Surga atau diam hidup di bumi. Muhammad berkata bahwa dia ingin pergi ke Surga. Dia sadar bahwa permainannya sudah berakhir sehingga dia menggunakan kesempatan terakhir dari situasi buruk ini sebaik-baiknya.
Perasaan awal Muhammad tentang kematiannya terasa bagaikan ramalan ahli nujum. Tiada yang pasti dikatakannya sampai saat dia benar2 akan mati. Mungkin dia pernah melihat proses kematian serupa dan tahu hasil akhirnya. Tidak usah jadi nabi atau terima “wahyu” segala untuk mengetahui kematian sudah di ambang pintu.
Kesimpulanku adalah: kaum Yahudi membuktikan bahwa Muhammad bukanlah seorang nabi. Dia menelan racun, dan begitu pula para pengikutnya. Dia mencoba untuk sembuh, dia mencoba menerapkan teknik pengobatannya, dan dia melakukan “pengusapan tangan”, dia berdoa, Aisyah beroda, dan bahkan Jibril pun berdoa, tapi hasil akhirnya menunjukkan dia tetap sajat mati keracunan.
PERTANYAAN2
1) Jika Muhamad memang benar2 nabi Allah, mengapa dia tidak tahu akan racun itu sebelum menelannya?
2) Jika engkau percaya bahwa memang kehendak Allah agar Muhammad makan racun itu, juga bersama dengan Bishr, mengapa dong Muhammad bersusah payah untuk sembuh? Bahkan Jibril pun sembahyang untuk Muhammad supaya sembuh, tapi Allah tidak mengabulkan doa2 mereka.
3) Mengapa Jibril tidak tahu akan kehendak Allah? Mengapa Jibril berdoa jika Allah memang sudah menentukan kematian Muhammad?
4) Mengapa Muhammad memaksa para Muslim lain untuk meminum obat yang diberikan kepadanya? Salah seorang dari mereka yang dipaksa adalah istrinya yang sedang puasa. Dia memaksa istrinya untuk batal puasa dan minum obat ini pula. Tidakkah ini tampak jahat dan ngawur?
5) Mengapa pula pada saat hampir ajalnya, Muhammad mengeluarkan kutukan terhadap orang2 Kristen dan Yahudi? Tidakkah lebih baik jika Muhammad berdoa untuk jadi panduan bagi mereka? Kutukan itu kedengarannya bagaikan doa penuh rasa iri dan pahit kepada Allah. Muhammad mendoakan kutuk bagi orang lain dan bukannya meminta Allah untuk membimbing orang lain.
6) Mengapa pleurisy yang sebenarnya merupakan infeksi paru2 normal disebut sebagai penyakit dari Setan, tapi racun di badannya bukan dari Setan?
KESIMPULAN
Muhammad bukanlah nabi sejati, dia adalah nabi palsu. Dia mati karena makan daging beracun yang tidak diketahuinya. Daging terlambat “bicara” padanya. Hanya ketika sudah menyadari bahwa akan mati saja, barulah Muhammad mulai berusaha memperlihatkan sisi spiritual penderitaan dan kematiannya yang semakin dekat. Sebelumnya dia sibuk mencoba sembuh.
Musa tahu saat kematiannya yang semakin dekat (Deut 34:1-5). Yesus pun tahu akan kematianNya di masa depan (Mark 8:32, 32). Tapi Muhammad sama sekali tidak tahu sampai akhirnya dia menyadari dia tidak akan sembuh dan akan mati.
Rasul Paulus digigit ular berbisa (Kisah Para Rasul 28:1-6), tapi dia tidak menderita apa2 akibat gigitan ini. Tuhan melindungi Rasul Paulus untuk menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya. Muhammad tiba2 saja mati sehingga para pengikutnya kebingungan siapa yang harus menjadi pemimpin berikutnya. Sampai hari ini pun kebingungan itu masih tersisa. Dunia Islam terpecah-belah karena masalah ini (Shia vs. Sunni). Mengapa Allah yang benci perpecahan diantara Ummah tidak melindungi Muhammad sampai cukup waktu untuk menjaga persatuan Ummah dan menetapkan dengan jelas siapa pengganti dirinya?
Yesus meramalkan tentang nabi2 palsu yang akan datang ke bumi dan membuat orang banyak tersesat (Matius 24:24). Muhammad adalah salah satu dari nabi2 palsu itu. Baik Yesus maupun Musa mengenal Tuhan muka dengan muka, tapi Muhammad hanya kenal malaikat yang dia panggil sebagai “Jibril” yang bicara padanya. Pada akhirnya pun doa malaikat ini tidak didengar oleh Allah. Mungkinkah hal itu karena “Jibril” yang ini menyampaikan agama sesat (Galatia 1:8 ) kepada Muhammad? Mungkinkah Jibril ini sebenarnya Setan itu sendiri yang menyamar?
Doa Nabi Muhammad SAW sebelum beliau wafat:
Ya Allah! Ampunilah saya! Kasihanilah saya dan hubungkanlah saya dengan Teman Yang Maha Tinggi …
(Hadis Shahih Bukhari 1573)
Ini membuktikan Nabi Muhammad ini tidak sempurna dalam Al-Qur’an tetapi dikatakan sempurna. Jalan keselamatan Muhammad akhirnya adalah kepada Teman Yang Maha Tinggi.
Persoalannya di sini adakah Muhammad sudah menerima Isa?
Tidak ada Imam MAHDI selain Isa putra maryam
(Hadis Ibnu Majah)
… Isa itu Rohullah, Rasullah dan Kalimatullah.
(Anas bin Malik hal. 72, An Nisa, 4:171)
Maka “Teman Yang Maha Tinggi” itu adalah Isa Al Masih Anak Maryam.
“… wattabi’unni haadzaa shiraathum mustaqiim.”
…ikutilah Aku, inilah jalan yang lurus.
(Az Zukruf, 43:61)
Sahih Bukhari
Vol 5, Book 59. Military Expeditions Led By The Prophet (pbuh) (Al-Maghaazi). Hadith 713.
Narrated By Ibn Abbas : ‘Umar bin Al-Khattab used to let Ibn Abbas sit beside him, so ‘AbdurRahman bin ‘Auf said to ‘Umar, “We have sons similar to him.” ‘Umar replied, “(I respect him) because of his status that you know.” ‘Umar then asked Ibn ‘Abbas about the meaning of this Holy Verse: “When comes the help of Allah and the conquest of Mecca…” (110.1)
Ibn ‘Abbas replied, “That indicated the death of Allah’s Apostle which Allah informed him of.” ‘Umar said, “I do not understand of it except what you understand.”
Narrated ‘Aisha: The Prophet in his ailment in which he died, used to say, “O ‘Aisha! I still feel the pain caused by the food I ate at Khaibar, and at this time, I feel as if my aorta is being cut from that poison.”
Mantap, ngawurnya. Ha ha ha, hebat ada racun bisa membunuh sahabat seketika, tapi membunuh rasulullah saw 3 tahun kemudian. Mereka makan bareng loh bro.
ReplyDeleteSaran gue, mending kalian fokuskan Kristenisasi sama orang miskin dan bodoh drpd di media online, ketahuan bodohnya. Bye, capek gua baca artikel murahan begini.
Mending bilang sama bos lu si paus di vatikan, dia ditantang debat sama dr zakir naik, kok nggak berani.
kalo ngawur yang benar berarti abu bakar dan umar serta lainnya membunuh dia sewaktu peristiwa di mwsjid karna muhammad melarang dia jadi imam... kasian lhoe tahu nggak quran lhoe saja palsu baru ditulis tangan oleh anggota sunni abad ke 10 yaitu 300 tahun sesudah muhammad wafat... yang parah lagi kaisar Genghis khan menhancurkan seluruh tulisan dan lukisan muhammad yang di simpan oleh anaknya fatima dan mantunya ali... yang kemudian rumahnya juga di sita abu bakar... sejarah bro itu bisa di lihat di iran, irak syria, turki sampai cheznah yang mana aliran sunni yang pegang... jadi quran kalian tulisan tangan... bodoh banget lhoe di kasih tahu fakta sejarah nolak... wong alquran yang nyuruh kalian taat kepada Isah Almasih.... baca alquran kalian siapakah jalan yang lurus... (Az Zukhruf, 43:61) dan al maidah, 5:35 baca bro baru komentar... trus lhoe baca Az Zukhruf, 43:63...
Deleteyang paling di ketahui bahwa induk dari alquran itu Alkitab... baca Az Zukhruf, 43:4... bhnyinya Wa innahu fii ummil kitaabi ladainaa la'aliyyum hakiim. dan sesungguhnya alquran itu dalam induk Alkitab, disisi kami adalah tinggi dan penuh hikmat...
itu alquran lhoe yang bilang.... bukan Alkitab...
Wkakkaka ngapain uskup2 pastor nanggepin keributan kaya u? Ga mutu.. orang2 kaya kalian udh di ajarin sama kitabny buat menjarah harta org itu bener kalo mrk beda agama yakni non muslim... aneh maling kuq di ikutin wkwkw
DeleteHa-ha-ha Muhammad Muhammad Rasul Paulus aja digigit ular berbisa gak mati Muhammad biarpun ia tidak langsung mati seketika tapi adakah kesembuhan yang ia dapatkan orang Yahudi paham betul sosok nabi karna dari dialah nabi ada sudah terbukti Muhammad Lo nabi palsu
Deletemohon maaf dus tapi Muhammad wafat karena demam bukan karena racun klo yesus itu mati bukan karena salib tapi karena dia bukan tuhan jadi dia menebus dosa² kaumnya karena disuruh sama tuhan
Deletemas ismas perasaan isa belum wafat dia kan diangkat kelangit,yang mati disalib itu kan yudas yang berkhianat
DeletePenjelasan dalam artikel ini sangat baik, untuk mengungkap berbagai penipuan dan kebohongan Muhammad bin Abdullah...!!!
ReplyDeleteSaya memberikan apresiasi dan jempol kepada anda penulis artikel ini.
Dari penjelasan anda, dapat diketahui tabiat Muhammad bin Abdullah, dan salah satu bukti bahwa dia adalah "nabi palsu" itu.
Muhammad bin Abdullah sama sekali tidak mampu mengalahkan racun yang ditelannya.., jika ia memang benar-benar makan daging domba atau kambing itu seperti Bishr.
Karakter Muhammad bin Abdullah adalah seorang yang penakut, ia lebih suka menggunakan orang lain sebagai "kelinci percobaan", lihatlah kisahnya...ia hanya makan sepenggal atau sedikit daging saja,..tetapi Bishr makan sangat banyak..itu menyababkan kematiannya, demikian juga "anjing" yang menjadi "kelinci percobaan"nya pun mati mendadak...
Ketika kita melihat karakter Muhammad bin Abdullah yang menolak meminum obat dari Ethiopia yang dibawakan oleh Pamannya, dan menyuruh istrinya untuk meminumnya..istrinya tidak mati..!!!, ini hanya faktor ketakutan dan kecurigaan Muhammad bin Abdullah atas trauma racun yang pernah dialaminya..dan yang utama adalah karakternya yang penakut, ia rela mengorbankan sahabat dan istrinya sendiri.
Dari narasi dalam artikel ini, saya punya pendapat lain...yaitu racun tidak mungkin menimbulkan penyakit..!!!, racun bekerja secara langsung, saat dimakan...tidak mungkin bertahan hingga 3 tahun, jika tidak ada penyakit lainnya yang sangat ganas. Gejala-gejala yang ditimbulkan dan itu dirasakan oleh Muhammad bin Abdullah adalah Demam, Gelisah, Berkeringat, Sesak Nafas, Muntah Darah dan secara pasti terjadi penurunan berat badan secara signifikan hingga kurus atau "kulit bungkus tulang".
Jadi kisah tentang peristiwa Khaybar yang diceritakan dalam hadits, hanyalah upaya untuk menutupi "penyakit berbahaya" yang diderita oleh Muhammad bin Abdullah...
Memang benar ada upaya pembunuhan melalui racun di Khaybar, namun Muhammad bin Abdullah hanya makan sedikit saja, berbeda dengan Bishr dan anjing yang dijadikan "kelinci percobaan". Muhammad bin Abdullah berusaha berkelit dari pengaruh racun yang terdapat dalam daging (domba/kambing) itu, walaupun sedikit saja dikecap oleh Muhammad bin Abdullah..telah memberikan efek untuk memicu penyakit lainnya yang telah "stand by" dalam tubuhnya. Penyakit itu sangat berbahaya..bahkan "jibril" utusan "allah SWT"nya Muhammad bin Abdullah telah berdoa kepada "allah"nya...namun "allah"nya tidak mampu untuk menyembuhkan penyakit sadis itu. Malah, dipenghujung kematiannya, Muhammad bin Abdullah hendak menyamai TUHAN ALLAH Yang Maha Kuasa dengan menyebut-Nya : "TEMAN YANG MAHA TINGGI"....Siapakah Muhammad bin Abdullah sehingga ia dapat menyekutukan dirinya dengan TUHAN ALLAH Sang Pencipta..ini bukti penghujatan Muhammad bin Abdullah di penghujung nafasnya. Ia merasa bahwa TUHAN ALLAH Sang Pencipta adalah "Temannya"..??? Padahal ia menentang TUHAN ALLAH Sang Pencipta melalui "wahyu-wahyu fiktifnya itu..???".
..........
Kafir2 idiot, kalian ikuti injil palsu bikinan si paulus yg dipenggal nero..
DeleteMasa yg duluan masuk surga para WTS
masa di surga ada perang naga lawan malaikat..
rasulullah meninggal bukan karena Allah tidak dapat menyembuhkan penyakitnya,tapi karena rasullah memang ingin nyawanya dicabut oleh malaikat,saat hendak dicabut nyawanya rasullah ditawari penundaan atas kematiannya tetapi ia lebih memilih untuk segera dicabut nyawanya.
DeleteSecara pasti, Muhammad bin Abdullah telah merasakan nikmat yang diberikan "allah" dan "jibril"nya itu, dengan mati ditangan seorang perempuan dengan diracun penyakit yang sangat dahsyat dan kronis menggerogotinya selama 3 tahun. Ia mati bukan sebagai pahlawan, tetapi sebagai seorang pembunuh, penipu dan penghujat...
ReplyDeleteIni fakta, dari buahnya, maka kita akan mengenal ajarannya..!!! Apakah ada saksi disaat "wahyu-wahyu fiktif itu diturunkan...???, sama sekali tidak ada..!!! semuanya hanyalah hasil imajinasi dan telaah Muhammad bin Abdullah setelah ia memutarbalikkan kitab-kitab Ibrani dan injil palsu yang telah diterjemahkan ke bahasa Arab oleh gurunya yaitu Waraqah bin Naufal yang adalah sepupu Khadijah binti Kuwalid--istri pertama Muhammad bin Abdullah. Kemana raibnya kitab-kitab terjemahan Waraqah...??? bukankah telah di"amankan" oleh Khadijah dan Muhammad bin Abdullah..sehingga dengan mudah ia mengutip dan memutarbalikkan semua sejarah bangsa Ibrani..!!!.
Apakah "jibril" memberikan wahyu kepadanya..??? jawabannya adalah tidak.!!! "jibril" adalah "roh tidak dikenal" di gua Hira yang menggerogotinya..serta membimbingnya ke Waraqah bin Naufal yang kemudian memperkenalkan nama "roh jahat" itu, dan Muhammad bin Abdullah diangkat menjadi rasulnya atas pentahbisan istrinya sendiri--Khadijah secara ilegal dan subyektif..!!!, dengan modal kekayaan Khadijah-lah Muhammad bin Abdullah membentuk dan melakukan penyebaran ajaran dan agamanya itu. Ketika dana tersebut habis untuk mempertahankan "komitmen"nya kepada Khadijah, maka jalan yang ditempuh adalah dengan berperang dan merampok bangsa lain, dan mengajarkan Zakat bagi pengikutnya..semua isi kitabnya, hanyalah perkataan dan ajaran manusia. iblis-pun bisa mengutip nama "TUHAN ALLAH" tetapi ia tidak dibenarkan dalam penggunaan nama itu. Iblis telah menyebut "nama TUHAN ALLAH" dengan sembarangan untuk menutupi kelicikan dalam penipuan dan kebohongannya kepada manusia.
Upah dosa ialah maut..!!! Dosa yang tidak bisa diampuni adalah menghujat ROH KUDUS.
"Jibril"nya Muhammad bin Abdullah bukanlah ROHUL KUDUS, karena tidak mungkin ROHUL KUDUS berdoa kepada TUHAN ALLAH, dan TUHAN ALLAH tidak mendengar-Nya.
"jibril" adalah roh jahat yang telah menunjukkan kebodohannya ketika Muhammad bin Abdullah akan mati...doa jibril tidak berguna sama sekali...karena ia adalah salah satu malaikat jahat yang telah diusir dari hadapan TUHAN ALLAH. Ia berkomplot dengan Muhammad bin Abdullah untuk menentang TUHAN ALLAH Sang Pencipta.
"jibril" telah menyatakan kedoknya sendiri disaat Muhammad bin Abdullah akan mati..., maka Muhammad bin Abdullah berusaha beralih ke "TEMAN YANG MAHA TINGGI"..tetapi terlambat...bahkan kegalauannya pun salah dalam penghujatan-nya kepada Sang Pencipta.
...........
Kematian Muhammad bin Abdullah..telah menunjukkan penipuan "jibril" dan kroni-kroninya yang telah menurunkan al-quran dan hadits melalui "nabi"nya itu. Ternyata semua wahyu "jibril" tidak berguna sama sekali.
ReplyDeleteDari buahnya, maka kamu akan mengenal ajarannya...!!!. dalam ALKITAB, tidak pernah ada nabi-nabi TUHAN ALLAH yang mati karena diracun..!!! semua mati dengan terhormat seperti seorang pahlawan.
Hanya "seorang nabi palsu" saja yang akan mati karena racun dan penyakit yang sangat berbahaya dan kronis seperti dalam hadits-hadits ISLAM.
Ini bukti dan fakta yang tidak bisa disanggah lagi..!!! Maaf, jika ada pihak yang tersinggung. Saya tidak membenci manusia, yang saya benci adalah iblis dan ajaran sesatnya itu...!!!
Iblis tidak akan pernah diampuni oleh TUHAN ALLAH Semesta Alam, walaupun ia melakukan tahajud selama berabad-abad, berteriak-teriak menyebut nama TUHAN ALLAH setiap hari, ataupun mengumpulkan "massa" sebanyak-banyaknya (hingga 2/3 dari umat manusia) untuk bertahajud dan berteriak kepada TUHAN ALLAH,...namun iblis telah ditolak dan diusir sejak dunia diciptakan dan itu berlaku untuk selama-lamanya.
Barangsiapa bertelingga..hendaklah ia mendengar..!!!
Berbahagialah mereka yang diberikan HIKMAT KRISTUS untuk mengetahui berbagai kelicikan iblis serta mematahkannya..!!!
Salam hormat,
CARTER MANGAR,
Putra dari ufuk Timur.-
Bagi mu agama..bagi ku agama ku...
ReplyDeleteYesus itu nabi.tdk makan babi.dan disunat seperti nabi2 lainnya. Masak tuhan disunat? Gak masuk akal. Goblok tolol idiot!!!
ReplyDeleteIkuti Yesus ,,,,,itu aja sih
ReplyDeletejangan karena satu komentar buruk dari orang kristen membuat kita mengangap kristen yang lain sama buruknya dengan dia begitu pula sebaliknya,nyatanya mayoritas kristen memiliki rasa toleransi yang tinggi.
ReplyDelete