Syeikh Puji Akhirnya Menikahi Lutfiana Ulfa
http://tv.detik.com/index.php?fa=content.main&id=TVRJd01USTNNVEV6SXpJd01USXZNREV2
Saturday, January 28, 2012
Friday, January 27, 2012
Indonesia's Islamic Vigilantes 'Turning to Terrorism'
JAKARTA, KOMPAS.com - Tolerance of Islamic vigilantism is helping to breed a new generation of terrorists in Indonesia, the International Crisis Group warned in a report Thursday. The report criticised the government and police for lax law enforcement against hardliners, who often claim responsibility for violent anti-vice and sectarian attacks but regularly evade punishment.
“Indonesia: From Vigilantism to Terrorism in Cirebon” described how a group of poor uneducated men in the western Javanese town went from using sticks and stones in morality raids to using bombs and guns.
“What we saw in Cirebon was a a group of about 10 people who started out on a path to terrorism by participating in anti-vice campaigns,” ICG analyst Sidney Jones told AFP.
“Indonesia: From Vigilantism to Terrorism in Cirebon” described how a group of poor uneducated men in the western Javanese town went from using sticks and stones in morality raids to using bombs and guns.
“What we saw in Cirebon was a a group of about 10 people who started out on a path to terrorism by participating in anti-vice campaigns,” ICG analyst Sidney Jones told AFP.
“By using violence in these campaigns, they clearly violated the law but weren’t punished.” The group went from carrying out anti-vice attacks on TV stations and convenience stores selling alcohol to orchestrating suicide attacks on a police mosque and a church on Java island.
The attacks last year killed only the bombers themselves, but injured scores of others with nails, nuts and bolts spraying from homemade explosives. “The government’s saving grace is that the groups that have embarked on this path are poorly trained with very low capacity, but it won’t always stay that way. One of these groups will get lucky and have a greater impact,” Jones said.
The radicalisation of the Cirebon group was fuelled by weekly sermons where spiritual leaders encouraged the bloodshed of Islam’s enemies, which have come to include the Indonesian government and police, the report said.
The threat of vigilantes turning to terrorism follows an effective decade-long crackdown on the country’s most notorious networks, such as the Al-Qaeda-linked Jemaah Islamiyah, it added.
Indonesia’s police anti-terror unit, Detachment 88, has in recent years killed some of its most-wanted militants, including Noordin Top, believed to have played a role in every major terrorist attack in the country’s recent history. The unit also killed Dulmatin, who had a hand in the 2002 Bali bombings that killed 202 people, including 88 Australians.
The attacks last year killed only the bombers themselves, but injured scores of others with nails, nuts and bolts spraying from homemade explosives. “The government’s saving grace is that the groups that have embarked on this path are poorly trained with very low capacity, but it won’t always stay that way. One of these groups will get lucky and have a greater impact,” Jones said.
The radicalisation of the Cirebon group was fuelled by weekly sermons where spiritual leaders encouraged the bloodshed of Islam’s enemies, which have come to include the Indonesian government and police, the report said.
The threat of vigilantes turning to terrorism follows an effective decade-long crackdown on the country’s most notorious networks, such as the Al-Qaeda-linked Jemaah Islamiyah, it added.
Indonesia’s police anti-terror unit, Detachment 88, has in recent years killed some of its most-wanted militants, including Noordin Top, believed to have played a role in every major terrorist attack in the country’s recent history. The unit also killed Dulmatin, who had a hand in the 2002 Bali bombings that killed 202 people, including 88 Australians.
Wednesday, January 25, 2012
Mangkuk Cina Kuno Patahkan Teori Darwinisme
Fragments from a 1995 dig at Yuchanyan form a cauldron
Kepingan-kepingan tembikar yang baru-baru ini ditemukan oleh para pakar ilmu purbakala di Gua Yuchanyan di Cina telah sekali lagi merobohkan pemikiran evolusionis mengenai sejarah. Menurut sebuah laporan di BBC News, usia pecahan-pecahan tersebut yang telah ditentukan dengan menggunakan 40 macam teknik Karbon-14 yang berbeda berkisar antara 17.500 dan 18.300 tahun. Keberadaan periuk setua itu merupakan sebuah kekalahan penuh, dalam istilah evolusinis, karena mereka menyatakan bahwa manusia memulai kehidupan beradab dan menetap pada masa yang mereka sebut sebagai Zaman Batu.
Evolusonis menyatakan bahwa manusia pertama adalah makhluk setengah-kera yang bentuk tubuh dan kemampuan akalnya berkembang seiring dengan perjalanan waktu, bahwa mereka mendapatkan keterampilan baru, dan bahwa peradaban berevolusi disebabkan oleh hal tersebut.
Menurut pernyataan ini, yang didasarkan pada ketiadaan bukti ilmiah apa pun, nenek moyang purba kita yang diduga ada itu menjalani hidup sebagai binatang, lalu menjadi beradab hanya setelah mereka menjadi manusia, dan menunjukkan kemajuan budaya seiring dengan bertambah majunya kemampuan akal mereka.
Gambar-gambar khayalan dari apa yang disebut sebagai Manusia purba, dengan tubuh yang seluruhnya tertutupi bulu binatang, atau sedang membuat api sembari jongkok di bawah kulit binatang, tengah berjalan di sepanjang tepi wilayah perairan sembari memanggul hewan yang baru saja dibunuh, atau sedang berusaha berkomunikasi dengan sesamanya menggunakan gerakan isyarat dan bersungut-sungut, adalah gambar rekayasa yang dilandaskan pada pernyataan tidak ilmiah ini.
Contoh tembikar yang ditemukan di Gua Yuchanyan pada tahun 1995
amun, temuan-temuan purbakala yang dihasilkan hingga kini dari Zaman Batu, di mana evolusionis menyatakan bahwa “manusia waktu itu baru saja belajar berbicara”, menunjukkan bahwa manusia di masa itu sudah menjalani hidup berkeluarga, melakukan bedah otak dan memahami seni lukis dan musik.
Oleh karena serpihan periuk berusia sekitar 18.000 tahun yang ditemukan di Gua Yuchanyan di Cina juga menampakkan tanda-tanda kehidupan yang berperadaban, maka ini pun membantah “urutan zaman-zaman sejarah” karangan evolusonis. Kepingan-kepingan mangkuk ini, yang usianya ditetapkan antara 17.500 dan 18.300 tahun, adalah sisa-sisa peninggalan tembikar tertua yang pernah ditemukan. Menurut pernyataan evolusionis, manusia semestinya belum menjalani hidup menetap di masa yang disebut sebagai Zaman Batu, dan mestinya hidup di gua-gua sebagai pemburu purba yang menggunakan perkakas yang terbuat dari batu.
Namun temuan-temuan purbakala secara ilmiah membuktikan justru sebaliknya. Pecahan-pecahan barang yang terbuat dari tanah liat yang ditemukan di Gua Yuchanyan itu secara telak menyingkap ketidakabsahan pernyataan evolusonis, yang sejatinya tidak lebih dari khayalan.
Biji-bijian padi juga ditemukan di gua yang sama di tahun 2005. Secara keseluruhan, temuan-temuan ini menunjukkan bahwa manusia yang hidup 18.000 tahun lalu telah bertani dan hidup berperadaban sebagaimana yang dilakukan manusia masa kini.
Kemajuan dan temuan seperti ini yang terjadi di cabang-cabang ilmu pengetahuan seperti arkeologi dan antropologi menyingkapkan bahwa “gagasan evolusi budaya dan masyarakat manusia” adalah sesuatu yang palsu. Temuan yang dihasilkan selama penggalian-penggalian purbakala dengan jelas menampakkan bahwa sejarah ditafsirkan oleh para ilmuwan Darwinis berdasarkan prasangka ideologi materialis. Dongeng “Zaman Batu” tidaklah lebih dari upaya kalangan materialis dalam rangka menampilkan manusia sebagai sebuah makhluk hidup yang berevolusi dari binatang yang tidak berakal dan memaksakan dongeng yang mereka yakini ini pada ilmu pengetahuan.
The team dug in small areas to gather more precisely dated samples
Evolusi manusia menurut Teori Darwin |
Darwin Family Tree |
The previous oldest-known example of pottery was found in Japan, dated to an age between 16,000 and 17,000 years ago, but debate has raged in the archaeological community as to whether pottery was first made in China or Japan. The most recent dig at Yuchanyan was in 2005 by a team led by Elisabetta Boaretto of the Kimmel Center for Archaeological Science at the Weizmann Institute of Science in Israel. They believe they have found a more precise way to read the history of human activity written in layers of sediment, or stratigraphy. 'Layer cake'"The way people move around and mess up caves is very difficult to see archaeologically," David Cohen, an archaeologist at Boston University and a co-author on the research, told BBC News. "Imagine you have a fire and then people come in again have another fire and another, so you have the ashes of all these fires building up but at the same time people are digging and clearing, pushing things to the side; this messes things up.
"If you have an open-air site, you sometimes get a very clean 'layer cake' stratigraphy. Archaeologists before haven't looked at this closely enough to realise what's going on in caves so they interpret this stratigraphy as a layer cake. But in actuality, it's 'lenses' of stuff that's been mixed up and moved around." It is comparatively easy to find evidence of human occupation in caves through the dating of charcoal from fires or bones from long-ago dinners, Dr Cohen said. However, because of the unclear layering of sediment it is not easy to correlate well-dated layers with the pottery that may be nearby. Part of the problem lies in the areas over which previous digs have searched: squares of perhaps five metres on a side. "It's an issue of association, knowing where everything comes from in space across the cave," Dr Cohen explained. "If you're excavating in a huge unit, you can only say it comes from within this 5m area and this 20cm of sediment, and that's not good enough for understanding human activity." Instead, the team worked in sub-divisions of just a quarter of a metre square, painstakingly collecting bone and charcoal fragments. The samples were then radiocarbon dated, revealing a clean distribution stretching between 14,000 and 21,000 years ago. 'Fantastic cave'One fragment of pottery was found in a layer between two radiocarbon-dated fragments that both measured about 18,000 years old, taking the record for oldest pottery. The team hope that their smaller-scale searching and taking into account the effects of human activity on cave stratigraphy will help with future digs at Yuchanyan, and elsewhere. "It's a fantastic cave, and we hope that the way these excavations were done would set a precedent for how other caves will be looked at," said Dr Cohen. Dr Tracey Lu, from an anthropologist at the Chinese University of Hong Kong, who was not an author on the latest study, noted that the dates reported in this paper were slightly older than dates on pottery found in Japan. However, she said the accuracy of radiocarbon dates in the limestone area has been under debate for many years. "I agree that pottery was made by foragers in South China," she told the Associated Press news agency. "But I also think pottery was produced more or less contemporaneously in several places in East Asia... from Russia, Japan to North and South China by foragers living in different environme
Transcription (from source): "led to comprehend true affinities. My theory would give zest to recent & Fossil Comparative Anatomy : it would lead to study of instincts, heredity, & mind heredity, whole metaphysics, it would lead to closest examination of hybridity & generation, causes of change in order to know what we have come from & to what we tend, to what circumstances favour crossing & what prevents it, this & direct examination of direct passages of structure in species, might lead to laws of change, which would then be main object of study, to guide our speculations."
Reproduced in The Life and Letters of Charles Darwin, edited by his son Francis Darwin, in Two Volumes: Vol. II. New York: D. Appleton and Company, 1887.
Scanned by User:Davepape
Scanned by User:Davepape
Further readings
- http://news.bbc.co.uk/nol/ukfs_news/hi/newsid_8070000/newsid_8077100/8077168.stm
- http://forum.darwincentral.org/viewtopic.php?f=28&t=25328&p=496577&hilit=Yuchanyan#p496577
- http://news.gaeatimes.com/newly-found-chinese-pottery-may-be-earliest-ever-found-researchers-say-69341/
- http://news.yahoo.com/s/ap/20090602/ap_on_sc/us_sci_ancient_pottery
- http://www.dnaindia.com/world/report_worlds-oldest-pottery-found-in-china_1261785
- http://www.physorg.com/news163141367.html
Thursday, January 19, 2012
Perlakuan bakar Quran yg dimotivasi oleh tindakan politik oleh para pemimpin muslim dulu memastikan bahwa Quran itu sama palsunya dengan Jibril yg menemui muhammad di gua hira!
Kenapa sahabat Muhammad menulis versi berbeda dari Quran? Kenapa versi berbeda Quran ini kemudian dibakar?
Ketika Muhammad mati ditahun 632, Quran belum dicatat dan dikumpulkan menjadi buku. Tapi, para muslim menghapalkan bagian-bagian besar dari Quran. Ini khususnya dilakukan oleh orang-orang yg kenal Muhammad secara langsung. Quran dibawakan/diceritakan. Bisa jadi beberapa ayat ditulis pada tulang, batu atau kulit sebelum Muhammad mati. Bagaimanapun juga, tidak butuh waktu lama utk orang muslim utk menetapkan bahwa mereka perlu mengumpulkan Quran dalam sebuah buku.
Quran yg pertama diselesaikan sekitar 634 Masehi. Penting sekali diketahui adalah sebuah proses politislah yg akhirnya menghasilkan Quran seperti yg ada di tangan anda sekarang ini. Di tahun 633, peperangan mengakibatkan 700 muslim terbunuh. Teman dekat Muhammad (bernama Salim) yg hafal banyak isi Quran juga terbunuh. Apa yg akan terjadi jika semua pengikut terdekatnya Muhammad terbunuh juga? Muslim saat itu ingin mempertahankan hapalan-hapalan Quran persis seperti yg telah diucapkan Muhammad.
Jadi Quran pertama ditahun 634 dibuat selama pemerintahan Abu Bakr. Quran ini dikenal sebagai naskah Hafsah (dinamai ini sekitar 10 tahun kemudian ketika Hafsah mulai merawatnya). Tapi, manuskrip awal yg penting ini dihancurkan oleh pemimpin muslim ditahun 667.
Hafsah adalah salah satu istri Muhammad. Dia merawat Quran orisinil ini hingga meninggal ditahun 667. Para pemimpin muslim ingin menghancurkan Quran ini sebelum Hafsah meninggal. Tapi dia menolak menyerahkan naskah tsb utk dibakar. Dia berhasil mempertahankan naskah tsb hingga kematiannya [rujukan Al-Masahif 24]. Penting sekali utk bertanya, “Kenapa Hafsah tidak ingin naskah Quran ini dibakar?”
Dg hanya berdasarkan sumber-sumber naskah dr muslim sendiri, kita dapat mengetahui bahwa naskah Hafsah adalah salah satu dari kumpulan Quran terakhir yg dihancurkan dg sukarela oleh muslim. Karena Quran orisinil tidak diterima, apa yg menyebabkan perubahan drastis hingga memerlukan penghancuran Quran orisinil? Mengapa naskah Hafsah tidak dipelihara lagi, sejak pembuatannya (Thn.634), hanya dua tahun setelah Muhammad mati (632)?
Kita akan memulai eksplorasi dari pengamatan terhadap prosedur yg dilakukan selama pengumpulan Quran orisinil. Abu Bakr memerintahkan agar Quran hanya menerima kata-kata yg dijamin oleh kesaksian dari dua orang. Quran versi awal harusnya masih segar dipikiran para pengikut Muhammad di tahun 634. Sungguh mengherankan, mengapa Hafsah menolak mengeluarkan naskah aslinya?
Sejarah tentang bagaimana Quran dicatat, berasal dari sumber muslim yg dapat diandalkan. Sumber-sumber ini disebut Hadis. Masalah-masalah Quran mulai muncul selama pemerintahan pemimpin politik Islam ke-3, namanya Usman (644 s/d 656). Kelihatannya, berbareng dg menyebarnya kepercayaan islam melalui penaklukan militer dibanyak daerah, para tentara membaca Quran dg versi yg berbeda-beda. Para prajurit ini bertanya-tanya, “Apa betul Quran ini sungguh-sungguh murni sama seperti apa yg Muhammad percaya dan ajarkan?”
Hadis yg paling dipercaya nomor dua disebut Sahih Bukhari. Dalam Volume 6 Buku 61, Nomor 510, cerita mengenai tentara muslim yg berdebat mengenai versi-versi berbeda dari Quran: “Hudhaifa takut karena cerita yg berbeda-beda dari Quran, jadi dia tanya Usman, “Oh pemimpin orang beriman! Selamatkan bangsa ini sebelum mereka berbeda pendapat mengenai Quran seperti yg dilakukan Yahudi dan Kristen dulu.” Jawabannya, Kalifa Usman mengirim pesan pada Hafsah karena dia mempunyai naskah asli yg dikumpulkan th 634. Tulisnya: “Kirim naskah Quran jadi kita bisa mengumpulkan materi-materi Quran dari salinannya yg sempurna dan naskah itu akan dikembalikan lagi padamu.” Hafsah mengirim salinannya ke Usman.
Kalifah Usman menyuruh orang yg mengenal Quran utk menyusunnya kembali. Ada tertulis: Usman kemudian memerintahkan empat orang utk menuliskan kembali naskah dalam salinan sempurnanya. Setelah selesai, naskah Hafsah dikembalikan pada Hafsah. “Usman mengembalikan Naskah orisinil pada Hafsah.”
Setelah mempunyai versi baru ini, Usman menyuruh semua Quran lain dibakar. Ada tertulis: Usman mengirim kesetiap provinsi muslim satu salinan utk mereka miliki/salin, dan memerintahkan semua Quran lain, baik yg tertulis dalam naskah sepotong-sepotong (parsial) maupun berupa salinan lengkap, utk dibakar. Ini berarti bahwa perubahan drastis telah terjadi. Tetapi, “Kenapa salinan-salinan lain dan potongan-potongan ayat quran harus dibakar?” Jawabannya ada pada pernyataan awal: ““Hudhaifa takut karena cerita yg berbeda-beda dari Quran.” Hudhaifa tidak ingin versi yg berbeda-beda dari Quran. Bagi Hudhaifa, kesatuan Quran berarti kesatuan semua muslim. Jika tentara muslim tidak bersatu, islam akan jatuh.
Karena semua salinan lain dari Quran diperintahkan dibakar, apa yg salah dg salinan itu? Apakah Quran semurni apa yg dipercaya oleh muslim saat ini? Karena keputusan utk membakar versi Quran yg lain bermotifkan politik; berarti Quran yg ada saat ini adalah Quran yg mewakili tindakan dan keputusan politis dari para pemimpin politik muslim dulu, bukan dari Muhammad.
Pertanyaan seperti ini tidak akan pernah terjawab. Tapi sudah pasti bahwa Quran sekarang bukan lagi Quran asli yg dicatat hanya dua tahun setelah Muhammad mati. Sudah pasti juga bahwa naskah Hafsah bisa jadi merupakan Quran orisinil yg paling akurat sepanjang jaman. Tapi pemimpin politik muslim memastikan pula naskah asli tersebut dibakar. Jadi apa yg sebenarnya terjadi ditahun-tahun awal keislaman? (Maksudnya: Jika memang salinan yg diperintahkan dibuat oleh Usman persis sama dg dg naskah Hafsah, kenapa Naskah orisinil yg berharga dan merupakan benda bersejarah itu dibakar juga? - Penerjemah.)
Bukti Dari Banyaknya Versi Quran
Sumber-sumber naskah islam melaporkan bahwa paling sedikit ada empat versi berbeda dari Quran sebelum perintah pembakaran dititahkan. (rujukan Al-Tamhid 2, 247).
Empat versi quran ditulis oleh orang-orang yg kenal langsung Muhammad. Tiap orang ini membuat versi Quran mereka masing-masing. Berdasarkan referensi muslim, perbedaannya begitu serius hingga menyebabkan perpecahan bagi para muslim. Sumber islam K. al Masahif melaporkan perbedaan begitu serius hingga bisa membuat satu kelompok muslim menyebut kelompok lain murtad.
Selama pemerintahan Usman, guru-guru mengajar bacaan-bacaan pada murid-muridnya. Waktu para murid itu bertemu dan dan mereka saling berdebat mengenai ajaran gurunya, mereka melaporkan perbedaan-perbedaan dari ajaran guru-guru mereka. Para guru membela bacaannya sendiri, menyalahkan pihak lain sebagai musyrik. (Abu Bakr ‘Abdullah b. abi Da’ud, “K. al Masahif).
Jadi sebuah keputusan politik dibuat agar hanya ada satu versi Quran. Hal ini tidak diterima dg baik oleh orang-orang pembuat versi Quran lainnya yg telah disebut di atas. Siapa saja para pembuat Quran dengan versinya masing-masing tersebut? Sumber muslim mengungkapkan sebagian dari orang-orang terpilih yg dikenal telah membuat versi berbeda dari Quran (Sahih Bukhari, Volume 5, Book 58, nomor 150): Kudengar sang nabi berkata, “pelajarilah pengajian Quran dari empat orang: [1] Abdullah Ibn Mas’ud, [2] Salim (yg terbunuh dalam perang th 633), budak yg dibebaskan oleh Abu Hudhaifa, [3] Ubayy B. Ka’ab dan [4] Muadh bin Jabal.”
Jadi sedikit orang terpilih yg dekat dg Muhammad yg mereka pikir hapal Quran dan membuat koleksi mereka sendiri-sendiri. Versi-versi Quran yg berbeda ini mulai disebarluaskan dan digunakan. Itulah sebabnya kenapa para tentara muslim saling berdebat dan memaki yg lain murtad.
Setelah Quran “resmi” dan perintah utk membakar semua versi lain tersebut dikeluarkan, perasaan-perasaan tidak puas dan tidak suka mulai muncul. Informasi berikut dari sumber-sumber muslim mungkin dapat menjadi hal yg penting utk mempelajari orang-orang yg benar-benar kenal langsung dng Muhammad. Mari kita mulai dg Mas’ud, yg diminta langsung utk membakar Quran versi pribadinya.
“Bagaimana mungkin kau memerintahkanku utk mengaji dari tulisan Zaid, sedangkan aku bisa mengaji yg langsung berasal mulut sang nabi sekitar 70 surat?” “Apakah aku,” pinta Abdullah, “harus mengabaikan apa yg kudapat langsung dari mulut sang nabi?” (Masahif" by Ibn abi Dawood, 824-897 AD, pp. 12, 14).
Apakah Mas’ud menerima bahwa Quran yg sekarang itu murni? Karena dia menolak utk membakar versinya sendiri. Karena Mas’ud tidak ingin versinya hancur, kecil sekali kemungkinan bahwa Mas’ud akan dg jujur mengakui bahwa Quran baru itu murni. Penting sekali utk bertanya, “Kenapa Mas’ud menolak menyerahkan dan membakar versi Qurannya sendiri?” Mas’ud adalah teman dekat dan pembantu pribadinya Muhammad. Sang nabi islam sendiri yg mengajarkan Quran pada Mas’ud. Karena kedekatannya dg Muhammad, Mas’ud punya keyakinan bahwa dia memenuhi kualifikasi utk membuat Quran versinya sendiri.
Mas’ud, pindah ke Kufa, Irak, dimana dia menyelesaikan versi Qurannya sendiri (belakangan disebut dg naskah Kufan). Quran versi Mas’ud diselesaikan bertahun-tahun setelah naskah aslinya dibuat (thn 634) yg dipegang Hafsah. Quran versi Mas’ud ini tidak punya bab 1, 113 dan 114 yg ada pada Quran “resmi” sekarang. Apakah Quran semurni yg dipercaya muslim saat ini? Walahualam bisawab...Andalah yg harus jujur menjawabnya!
Quran versi lainnya dibuat oleh Ubayy B. Ka’ab. Dia juga teman dekat Muhammad dan melayaninya sebagai sekretaris. Ubayy dapat menghapal banyak ayat Quran, yg dia pelajari dari Muhammad sendiri. Para ilmuwan menemukan bahwa versi Ubayy berbeda dari versi “resmi” yg beredar sekarang. Ada dua bab tambahan (berjudul: Surat Al-Khal dan Surat Al-Afd). Karena Ubayy belajar Quran langsung dari Muhammad, kenapa Quran “resmi” yg ada di tangan anda saat ini tidak berisi dua bab tambahan tsb?
Ubayy mati pada pemerintahan Umar, ini berarti sebelum masa Quran “resmi” itu dibuat Usman. Oleh karena itu, Ubayy tidak menyaksikan versinya dibakar. Karena Ubayy membuat versi Qurannya sendiri dan juga belajar langsung dari mulut Muhammad, setujukah dia dg Mas’ud yg menolak menyerahkan dan membakar versi Qurannya?
Karena keputusan Usman utk membuat Quran “resmi”, Quran versi Ubayy dibakar. Penting utk bertanya, “Apakah Quran sekarang itu murni?” Sekarang pertimbangkan Quran orisinil yg disebut Hafsah Codex (Naskah Hafsah), yg dihancurkan oleh pemimpin Muslim langsung setelah Hafsah meninggal. Penting ditanyakan, “Kenapa Hafsah pada saat hidupnya tidak ingin naskahnya dibakar?”
Quran ‘resmi’ saat ini datang dari Zaid ibn Thabit, yg merupakan anggota termuda dari para penulis Quran. Zaid, karena muda, hidup lebih lama dari orang-orang yg lebih tua yg pernah bersama-sama Muhammad. Tapi, akhirnya versi Quran dari Zaid-lah yg terpilih oleh Usman sebagai Versi ‘Resmi’.
Muslim yg dekat dg Muhammad menjadi benar-benar marah ketika Usman berkeras atas Quran versinya. Sumber islam menunjukan bahwa kemurnian Quran sejak hari-hari Muhammad kelihatannya telah ternodai. Jika tidak ada variasi lain, maka tidak akan ada pembakaran ayat-ayat Allah.
Muslim percaya bahwa ada tujuh versi Quran, tapi hanya Quran Usman yg betul. Jadi muslim tidak menghiraukan kisah-kisah pembakaran buku/kitab orisinil ini. Bagaimanapun, butuh “iman buta” utk percaya dan menerima sudut pandang ini begitu saja. Daya kritis muslim memang jadi problem sejak dulu.
Jika Muhammad secara konsisten meramalkan masa depan, maka Quran akan dihargai sebagai kata-kata (Firman) dari Tuhan. Tapi, ini tidak terjadi. Perlakuan bakar Quran yg dimotivasi oleh tindakan politik oleh para pemimpin muslim dulu memastikan bahwa Quran itu sama palsunya dengan Jibril yg menemui muhammad di gua hira!
The whole article relies on the authority of John Wansbrough (from SOAS, University of London ) ‘’Quaranic Studies : Sources and Methods of Scriptural Interpretation’’ (1977) and his ‘’The Sectarian Milieu : Content and Composition of the Islamic Salvation History’’ (1978). Also on the authority of Patricia Crone and Michael Cook (from Oxford University ) ‘’Hagarism : The Making of the Islamic World’’. Then of Patricia Crone’s ’’Slaves on Horses : The Evolution of the Islamic Polity’’ (1980) and ‘’Mecca Trade and the Rise of Islam’’ (1987).
FONDASI YAHUDI PADA ISLAM
By Charles Cutler Torrey
Diterjemahkan dari:
A Summary of The Origins of The Koran:
Classic Essays on Islam's Holy Book.
(pp. 293-348)
Allah dan Islam (pp. 293-330 )
Muhammad mencoba menciptakan sebuah sejarah keagamaan untuk orang-orang Arab, tetapi riwayat keagamaan orang Arab tidak menyediakan sumber daya yg memadai untuknya, yang merupakan sebagian besar rujukan yang muncul dalam periode Mekkah. Si Mamad merujuk kepada Hud nabi orang Ad; Salih, nabi Thamud; dan Shuaib, nabi Midian. Seluruh kebiasaan jahiliyah secara tidak langsung termasuk penyembahan berhala dipelihara dalam Islam, misal ibadah Hajj.
Sesudah tanpa hasil dengan orang-orang Arab, Muhammad mulai bergantung kepada materi Yahudi karena dikenal dengan baik dan akan memberi agama barunya kredibelitas yang lebih besar dalam dunia yang lebih luas. Selain karya-karya apokrip, Muhammad terbiasa dengan Bibel kanonik, terutama Taurat. Dia hanya mengetahui nabi-nabi dengan kisah-kisah yang menarik oleh karena itu ia tidak punya pengetahuan mengenai Yesaya, Yehezkiel, Yeremia, dan seluruh nabi-nabi kecil kecuali Yunus.
Dari dongeng-dongeng popular orang-orang Arab mengetahui bahwa kaum Yahudi menganggap mereka keturunan dari satu nenek moyang, Abraham, via Ismail dan Ishak berturut-turut. Hagar tidak disebut dalam Quran. Quran mengatakan bahwa mereka membangun Kabah (meskipun doktrin Muslim kemudian mengatakan bahwa Adam yang membangunnya dan Abraham membersihkannya dari berhala-berhala). Adalah mungkin bahwa para hanif (monotheist Arab yang mengikuti agama Abraham) merupakan sebuah penemuan dari Islam kemudian. Kisah Iblis (Syaitan) sujud di depan Adam (38:73-77) mungkin tidak mengacu kepada penyembahan sebagaimana juga pada sumber Yahudi dari kisah ini dalam Sanhendrin 596 dan Mir Rabba 8. Shu'aib barangkali Jethro dalam Bibel. ‘Uzair adalah Ezra, dan Yahudi dituduh mengangkat Uzair sebagai anak Allah. Idris adalah juga Ezra (nama Yunani). Kronology Ibrani sangat lemah dalam Quran, misal Muhammad kelihatannya menghubungkan Musa dekat kepada Yesus (saudara perempuan Musa juga ibu Yesus).
Isa ibn Maryam adalah Yesus. Sangat sedikit yang diketahui Muhammad tentangnya dan tidak ada doktrin Kristen yang unik di Quran. Sedikit pengetahuan tentang Yesus berasal dari [1] fakta-fakta dan khayalan yang tersebar di seluruh Arabia, dan [2] sedikit lewat Yahudi. Nama Isa sendiri tidak sesuai, seharusnya Yeshu dalam bahasa Arab. Nama Isa (Esau) itu merupakan “julukan” yang diberikan oleh kaum Yahudi (yg menghubungkan Yesus dengan musuh kuno mereka Esau. Muhammad tdk tahu bahwa nama atau julukan Esau kepada Yesus adalah sbg bentuk penghinaan kaum Yahudi terhadap Yesus. Bila muslim menghormati Yesus Kristus sbg salah satu nabi yg harus di-imani maka tentu muslim tdk akan memanggil Yesus dengan “Esau” atau dalam lafal Arabnya “Isa”), kemungkinan kuat lainnya, nama Isa adalah hasil korupsi bahasa dari kata Syriac Isho. Dalam Quran sendiri Yesus tidak mempunyai posisi lebih tinggi dari Abraham, Musa dan Daud. Pengangkatan terjadi kemudian pada masa kekhalifahan ketika orang-orang Arab melakukan kontak lebih dekat dengan orang-orang Kristen. Beberapa terminologi Kristen seperti Messiah, Roh, Kalimat Allah, ada dalam Quran tanpa pengertian yang sebanarnya dari istilah itu. Barangkali migrasi ke Abyssinia menambah ketertarikan Muhammad kepada kisah-kisah Nasrani.
Rudolph dan Ahrens berpendapat bahwa bila Muhammad belajar tentang Yesus dari Yahudi maka dia akan mengabaikan atau menghinanya. Tetapi banyak Yahudi yang menghormati Yesus sebagai guru meskipun juga sekaligus menolak dogma Kristen. Juga, Muhammad sadar akan kekaisaran Kristen yang besar, maka dia akan berhati-hati terhadap siapapun yang menghina Yesus. Tema tentang Messiah adalah satu-satunya informasi dalam Quran yg tidak membuat kaum Yahudi merasa terganggu. Pandangan Quran mengenai misi Yesus adalah : [1] menegaskan doktrin yang benar mengenai Taurat, [2] mendakwahkan Tawhid, [3] memperingatkan terhadap sekte-sekte baru. QS 15:1-15 adalah berhubungan secara harfiah dengan Perjanjian baru (Lukas 1:4-25, 57-66). Itu adalah kisah Zakharia dan Yohanes yang barangkali berkaitan dengan seorang terpelajar tetapi bukan seorang Kristen karena ia terputus dari kaitannya dengan kelahiran Yesus. Secara ringkas tidak ada yang khas Kristen dalam Quran.
Torrey (penulis A Summary of The Origins of The Koran: Classic Essays on Islam's Holy Book) mendiskusikan komposisi Surah Mekkah, sedekat mungkin dengan tradisi Muslim. Dia menujukkan kemungkinan ayat-ayat Mekkah dan Medinah sudah bercampur-baur karena kenyataannya Muhammad melafal di depan umum wahyu-wahyunya dan diingat oleh para pengikutnya sebagaimana yang telah diwahyukan. Akankah ini tidak menyebabkan kebingungan (atau keraguan) karena secara kontinu memasukan atau menyelipkan materi yang baru kepada surah-surah yang diwahyukan sebelumnya? Komentator tradisionil seringkali mengabaikan populasi Yahudi di Mekkah yang barangkali adalah target dari beberapa ayat Mekkah. Faktanya, kontak pribadi Muhammad dengan Yahudi lebih lama dan lebih dekat sebelum Hijrah daripada sesudahnya. Mengapa kita berasumsi bahwa di sana tidak ada permusuhan dengan Yahudi Mekkah? Dan, sesudah pengusiran dan pembantaian Yahudi di Yathrib, adalah tidak mengejutkan kalau Yahudi juga segera meninggalkan Mekkah. Torrey merekomendasikan untuk mempertanyakan bahwa surah Mekkah selesai tanpa penyisipan kecuali jika ada bukti-bukti yang tidak dapat diragukan membantahnya.
Contoh sisipan (by MM):
Q.Surah 5:3
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekek, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala;
Dan (diharamkan) juga mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan.
Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepadaKu. Pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu ni’matKu, dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agama bagimu.
Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Ayat yang ditebalkan (warna orange) jelas meloncat keluar dari konteks dan jelas itu merupakan sisipan.
‘Asal terminology Islam’ (pp 327-330)
Tradisi Islam mengatakan artinya ‘tunduk atau pasrah’, khususnya kepada Allah. Tetapi, ini bukanlah arti yang biasa diharapkan dari tangkai ke empat kata kerja ‘salima’. Ini terutama ganjil karena ‘tunduk’ bukanlah penampilan utama dari Muhammad atau agamanya maupun penekanan yang khas Quran. Bagaimanpun, ini adalah sebuah atribut yang penting dari Abraham, khususnya kesanggupannya mengorbankan Ishmael (menurut versi islam).
Penuturan kisah dalam Quran (pp. 330-348 )
Kegunaan kisah-kisah nabi bagi Muhammad ada dua fungsi: [1] menyajikan hubungan yang jelas dengan agama-agama Kitab terdahulu, dan [2] menujukkan kepada bangsanya bahwa agamanya telah diajarkan sebelumnya dan siapapun yang menolak akan dihukum. Tetapi cara bercerita Muhammad membosankan dan dia diejek oleh an Nadr ibn al-Harith yang menyatakan bahwa dongengannya mengenai raja-raja Persia jauh lebih menarik. (Sesudah perang Badr Muhammad membalas dendam dan membantai an-Nadr). Muhammad sendiri menghargai kisah-kisah yang bagus dan menyadur sedikit dongeng rakyat yang bagus ke dalam Quran. Bagaimanapun, ini memberikan dilemma bagi Muhammad. Bila ia hanya sekedar mereproduksi dongeng-dongeng dia akan dituduh plagiat, tetapi bila dia merubahnya di akan dituduh memalsukan. Dia tidak bisa membuat kisah-kisah yang baru, karena imajinasinya hidup tetapi tidak kreatif. Solusinya dia mengulang kisah-kisah yang dia pelajari, tetapi dalam potongan-potongan, menggunakan kata-kata pengantar yang menyiratkan bahwa dia dapat bercerita lebih banyak kalau dia mau (misal ‘dan ketika...’, atau ‘dan kemudian pada waktu itu’)...
Kisah Yusuf adalah yang paling lengkap dalam Quran, tetapi ini masih mengganjal karena kurangnya detail. Kenapa perempuan diberi pisau? Mengapa Yusuf di masukkan ke dalam penjara sesudah istri Potifar mengaku? Solomon dan Ratu Sheba (27:16-45) di contek langsung dari Hagada. Kisah Yunus (37:138-148) adalah resume dari kisah Bibel, tetapi nama yang diberikan berdasarkan kepada bentuk Yunani ketimbang Ibrani. Saul dan Goliath (Talut dan Jalut) adalah kerancuan dari kisah Gideon (Jdg 7:47) antara Daud dan Goliath. Kisah Musa (QS 28:2-46) adalah ringkasan dari Exodus/Kitab Keluaran 1-4, meskipun Muhammad tidak mengaitkan Musa dengan Israel. Haman dipercaya sebagai penglihat Firaun (juga QS 29 dan 40). Seperti dalam Talmud (Sotah 126) bayi Musa menolak disusui oleh payudara orang Mesir. Pernikahan Musa di Midian dengan bebas dipolakan sesudah Yakub dan Rachel; dan sebuah menara (nyaris sama dengan menara Babel) dibangun oleh Firaun untuk menjangkau Allah. Tuturan itu menggambarkan kebebasan improvisasi yang Muhammad rasakan sebagai seorang nabi untuk mempermak tradisi Bibel.
Surah 18 tidak biasa karena kisah-kisahnya bukan berasal dari Bibel atau literatur Rabbinik, dan Muhammad tidak menyebut ditempat lain dalam Quran. Kisah “seven sleepers” adalah dari legenda 7 orang muda Kristen yang melarikan diri dari Efesus ke gunung untuk menghindari penyiksaan dari Decius (250 AD/Anno Domine, Tahun Tuhan Kita = Masehi). Meskipun dongeng Kristen, kelihatannya datang kepada Muhammad via Yahudi oleh beberapa alasan [a] Hadist mengatakan bahwa Yahudi Mekkah teristimewa tertarik dengan kisah ini (lihat Baidawi pada vs.23), [b] bukti internal menunjukan kepada ayat 18, yang menyebut pentingnya makanan yang bersih (halal), sebuah konsep yang penting bagi Yahudi, tapi tidak bagi Kristen. Tidak ada keunikan Kristen mengenai dongeng ini. Ini hanyalah para pemuda Israel. Nampaknya legenda eksis dalam bentuk yang berbeda dan Muhammad ditantang untuk menyebut berapa jumlah yang benar dari pemuda-pemuda itu. Quran menolak tantangan itu dengan menyatakan secara tegas hanya auwloh yang mengetahui jawaban yang benar.
Kisah selanjutnya adalah sebuah perumpamaan yang umum dari seorang miskin yang takut akan Tuhan vs seorang kaya bodoh dan tidak beriman. Yang belakangan dihukum. Kemudian ada kisah Musa mencari gunung kehidupan yang mirip dengan sebuah episode dari legenda Alexander The Great (Iskandar) dengan nama yang diubah. Legenda ini berakar dari epik Gilgamesh. Terakhir, kisah pahlawan “dzul-Qarnaen” kembali berasal dari kisah Alexsander Agung. Perjalanannya ke tempat terbenam dan terbitnya matahari sebagai utusan Tuhan. Dia melindungi dari Gog dan Magog (Yajuj wa Majuj) dan Alexsander membangun sebuah tembok/gerbang yang besar. Gaung fantasi ini dapat ditemukan dalam Hagada, yang memperkuat dugaan sumber Yahudi untuk seluruh surah, sepertinya sebuah sumber tunggal.
Maka, sunber untuk Quran yang digunakan Muhammad meliputi:
- Kisah Bibel yang sudah dipermak.
- Haggada Yahudi, yang terpelihara dengan baik.
- Sejumlah kecil materi Kristen dari Aramik.
- Legenda yang umum di dunia pustaka yang dimasukkan lewat Yahudi di Mekkah.
Seluruhnya dipermak dan diatur kembali (di-modifikasi)untuk kepentingan memberikan para pendengarnya sebuah wahyu ala Arab dengan kredibilitas yang ditingkatkan sehingga akan terlihat sebagai bagian dari sebuah wahyu ilahi… yang universal.
BEBERAPA HADIST PLAGIAT
Di bawah ini beberapa hadist shahih yang menunjukan bahwa Muhammad memang sering mendengar khotbah-khotbah Nasrani dan dengan ingatannya menjiplaknya ditambah bumbu di sana-sini. Namun anehnya walaupun menurut Muhammad itu firman Tuhan tapi tidak termasuk dalam Quran, tp hadis.
Shahih Bukhari Vol 9, no 237 (juga Vol 1 no 532 / 533)
Plagiat dari Injil Matius 24.
Diriwayatkan Abu Huraira :
Rasullah berkata. “Saatnya tidak akan tiba (1) sampai dua kelompok besar berperang satu sama lain lalu sesudah itu akan ada sejumlah besar malapetaka pada keduanya dan mereka akan mengikuti ajaran agama yang sama, (2) sampai tigapuluh Dajjal tampil, dan masing-masing darinya akan mengklaim bahwa dia adalah rasulullah, (3) sampai pengetahuan agama akan hilang (oleh matinya para ahli agama) (4) gempa bumi akan bertambah jumlahnya (5) waktu akan lewat dengan cepat, (6) penderitaan akan muncul, (7) Al Harj (pembunuhan) akan meningkat, (8 ) sampai kekayaan akan berlimpah , begitu berlimpah sehingga orang-orang kaya akan gelisah kalau-kalau tidak ada seorangpun yang akan menerima Zakatnya, dan kapan saja dia akan memberikan itu kepada seseorang, orang itu akan berkata, ‘Aku tidak butuh itu,’ (9) sampai orang-orang bersaing satu sama lain dalam mambangun banguanan-bangunan tinggi, (10) sampai seseorang ketika melewati sebuah kuburan akan berkata, ‘Seandainya aku di tempatnya, (11) sampai matahari terbit dari Barat. Maka ketika matahari akan terbit dan orang-orang akan melihatnya mereka semua akan percaya (masuk Islam) tetapi pada waktu itu akan menjadi saatnya ketika: (Allah berkata) ‘ Tidak ada kebaikan akan didapatkan untuk sebuah jiwa yang percaya kemudian, bila kepercayaannya bukan dari sebelumnya atau bukan mendapat kebaikan melalui (oleh kelakuan yang saleh) Imannya.’ (QS 6.158)
Shahih Bukhari Vol 9 no 589 (juga Muslim Vol 4 no 6780)
Plagiat dari I Korintus 2:9
Diriwayatkan Abu Huraira: Nabi berkata, “Allah berfirman, Aku menyediakan bagi hamba-hambaku yang saleh apa tidak pernah mata melihat, atau telinga pernah mendengar maupun hati manusia memikirkannya.”
Shahih Bukhari Vol 9, no 208:plagiat istilah Yesus
...Dan kemudian akan dikatakan tentang sesorang, ‘Betapa sopan dan kuatnya dia!; Meski dia tidak mempunyai iman sekalipun sebesar biji sesawi dalam hatinya…
Di bawah ini beberapa hadist shahih yang menunjukan bahwa Muhammad memang sering mendengar khotbah-khotbah Nasrani dan dengan ingatannya menjiplaknya ditambah bumbu di sana-sini. Namun anehnya walaupun menurut Muhammad itu firman Tuhan tapi tidak termasuk dalam Quran, tp hadis.
Shahih Bukhari Vol 9, no 237 (juga Vol 1 no 532 / 533)
Plagiat dari Injil Matius 24.
Diriwayatkan Abu Huraira :
Rasullah berkata. “Saatnya tidak akan tiba (1) sampai dua kelompok besar berperang satu sama lain lalu sesudah itu akan ada sejumlah besar malapetaka pada keduanya dan mereka akan mengikuti ajaran agama yang sama, (2) sampai tigapuluh Dajjal tampil, dan masing-masing darinya akan mengklaim bahwa dia adalah rasulullah, (3) sampai pengetahuan agama akan hilang (oleh matinya para ahli agama) (4) gempa bumi akan bertambah jumlahnya (5) waktu akan lewat dengan cepat, (6) penderitaan akan muncul, (7) Al Harj (pembunuhan) akan meningkat, (8 ) sampai kekayaan akan berlimpah , begitu berlimpah sehingga orang-orang kaya akan gelisah kalau-kalau tidak ada seorangpun yang akan menerima Zakatnya, dan kapan saja dia akan memberikan itu kepada seseorang, orang itu akan berkata, ‘Aku tidak butuh itu,’ (9) sampai orang-orang bersaing satu sama lain dalam mambangun banguanan-bangunan tinggi, (10) sampai seseorang ketika melewati sebuah kuburan akan berkata, ‘Seandainya aku di tempatnya, (11) sampai matahari terbit dari Barat. Maka ketika matahari akan terbit dan orang-orang akan melihatnya mereka semua akan percaya (masuk Islam) tetapi pada waktu itu akan menjadi saatnya ketika: (Allah berkata) ‘ Tidak ada kebaikan akan didapatkan untuk sebuah jiwa yang percaya kemudian, bila kepercayaannya bukan dari sebelumnya atau bukan mendapat kebaikan melalui (oleh kelakuan yang saleh) Imannya.’ (QS 6.158)
Shahih Bukhari Vol 9 no 589 (juga Muslim Vol 4 no 6780)
Plagiat dari I Korintus 2:9
Diriwayatkan Abu Huraira: Nabi berkata, “Allah berfirman, Aku menyediakan bagi hamba-hambaku yang saleh apa tidak pernah mata melihat, atau telinga pernah mendengar maupun hati manusia memikirkannya.”
Shahih Bukhari Vol 9, no 208:plagiat istilah Yesus
...Dan kemudian akan dikatakan tentang sesorang, ‘Betapa sopan dan kuatnya dia!; Meski dia tidak mempunyai iman sekalipun sebesar biji sesawi dalam hatinya…
Istilah biji sesawi untuk iman berasal dari ucapan Yesus, dan merupakan ucapan Kristen. Dengan mengambil istilah itu maka terlihat Muhammad cukup familiar dengan Nasrani.
Sahih Muslim no 6232.
Plagiat dari: Injil Matius 25:34-44, dalam hadist Yesus diganti dengan auwloh.
Abu Huraira melaporkan Rasulullah SAW berkata: Sesungguhnya, Allah SWT, akan berkata pada Hari Kebangkitan: O anak Adam, Aku sakit tetapi engkau tidak mengunjungi aku. Dia akan berkata: O Tuhanku, kapan aku mengunjungi engkau sedangkan engkau Tuhan segala dunia? Sesudah itu dia (Allah) akan berkata: Tidakkah engkau tahu bahwa hambaku sakit tetapi engkau tidak mengunjunginya dan engkau tidak sadar akan hal ini yaitu bila engkau mengunjungi dia, engkau akan menemukan Aku melaluinya?
O anak Adam, aku meminta makanan darimu tetapi engkau tidak memberi makan padaku.. Dia akan berkata: O Tuhanku, kapan aku mengunjungi engkau sedangkan engkau Tuhan segala dunia? Sesudah itu dia (Allah) akan berkata : Tidakkah engkau tahu bahwa hambaku meminta makanan darimu tetapi engkau tidak memberinya makan dan engkau tidak sadar akan hal itu yakni bila engkau memberinya makan engkau akan menemukan dia di sisiKu (Allah)?
O anak Adam, aku meminta minum darimu tetapi engkau tidak menyediakan untukku. Dia akan berkata: O Tuhanku, kapan aku mengunjungi engkau sedangkan engkau Tuhan segala dunia? Sesudah itu dia (Allah) akan berkata: Tidakkah engkau tahu bahwa hambaku meminta minum darimu tetapi engkau tidak menyediakan untuk dia dan engkau tidak sadar akan hal itu yakni bila engkau memberi dia minum engkau akan menemukan dia ada dekatKu (Allah)?
Sahih Bukhari Vol 9, no 559
Plagiat (dg modifikasi) dari Matius 20 tentang pekerja.
Diriwayatkan 'Abdullah bin 'Umar: Aku mendengar rasul Allah sementara berdiri di mimbar, berkata, “Sisa masamu tinggal (di bumi) dibandingkan bangsa-bangsa sebelum engkau, seumpama masa antara shalat Asr dan Magrib. Kaum Taurat diberi Taurat dan mereka bertindak atasnya sampai tengah hari, dan kemudian selesailah mereka dan untuk pekerjaan mereka diberi masing-masing satu qirat. Kemudian kaum Injil diberi Injil dan mereka bertindak atasnya sampai waktu shalat Asr, dan kemudian selesailah mereka dan untuk pekerjaan mereka diberi masing-masing satu qirat. Kemudian engkau kaum yang diberi Quran dan engkau bertindak atasnya sampai magrib dan maka engkau diberi masing-masing dua qirat.” Maka kemudian kaum Taurat berkata, ‘O Tuhanku! Orang-orang ini mengerjakan pekerjaan yang sedikit (lebih sedikit dari kami) tetapi diberi upah yang lebih besar. ‘Allah berkata, ‘Apakah aku menahan apapun dari upahmu? ‘ Mereka berkata, ‘Tidak’. Kemudian Allah berkata, ‘ Itu adalah pemberianku yang aku berikan kepada siapapun yang aku kehendaki.’
SHALAT
Shalat bukan berasal dr bahasa Arab tetapi dari kata Aramaic Zhelot (ash shalat) yang artinya pelayanan doa, berasal dari masa pembuangan Isreal ke Babylonia. Sebelum itu orang Israel melakukan ibadah dengan mempersembahkan korban bakaran terpusat di kuil Solomo 3 x sehari (qurban pagi, siang dan petang).
Pada masa pembuangan ke Babylonia dan kuil Yerusalem dihancurkan, orang Israel tidak bisa lagi beribadah mempersembahkan qurban bakaran melalui imam di kuil Yerusalem. Saat itulah ibadah Isarel kuno mengalami modifikasi dan mengadopsi “agama tanpa qurban bakaran”. Orang-orang Yahudi mulai membiasakan diri membaca Bibel, melakukan shalat 3 kali sehari (Shacharit /Subuh, Mincha /tengah hari, Ma’ariv/Magrib) dan melakukan pengajian di rumah-rumah. Ibadah dilakukan tanpa binatang Qurban tapi hanya ucapan mulut atau “pengorbanan di bibir” melalui doa dan penyesalan. Itulah awal munculnya ibadah di synagoge (masjid menurut Islam atau gereja menurut Kristen).
Ibadah qurban bakaran praktis lenyap ketika kuil Jerusalem di hancurkan pada thn 70 Masehi. Sebaliknya praktek-prektek individual seperti tata cara makan; shalat harian, mengaji, hukum perkawinan, serta berbagai ucapan salam, insya Allah, Bismillah, makin ditekankan dan dilaksanakan secara meluas.
Baik Yahudi, Nasrani, Samaritan, dan berbagai sekte sempalan seperti Manichean, Mandean, melakukan shalat 3 atau 7 kali sehari dengan berbagai posisi yang merupakan ekspresi dari doa mereka. Tetapi pada umumnya dilakukan dengan berdiri atau an-niyah dalam shalat Islam. Beberapa posisi lainnya adalah orans atautakbir yaitu mengangkat kedua tangan, merangkapkan tangan di perut atau atauqiyam, membungkuk atau metenia atau ruku, great metania atau sujud, serta posisi duduk di lantai.
Gambar mozaik di lantai satu Synagoge abad ke 5 M, Daniel melakukan orans (takbir).
Enam posture shalat manichesim atau mazdakism, takbir, ruku, qiyam dan sujud, dilakukan 5 atau 7 kali dengan jumlah rakaat tertentu.
Shalat bukan berasal dr bahasa Arab tetapi dari kata Aramaic Zhelot (ash shalat) yang artinya pelayanan doa, berasal dari masa pembuangan Isreal ke Babylonia. Sebelum itu orang Israel melakukan ibadah dengan mempersembahkan korban bakaran terpusat di kuil Solomo 3 x sehari (qurban pagi, siang dan petang).
Pada masa pembuangan ke Babylonia dan kuil Yerusalem dihancurkan, orang Israel tidak bisa lagi beribadah mempersembahkan qurban bakaran melalui imam di kuil Yerusalem. Saat itulah ibadah Isarel kuno mengalami modifikasi dan mengadopsi “agama tanpa qurban bakaran”. Orang-orang Yahudi mulai membiasakan diri membaca Bibel, melakukan shalat 3 kali sehari (Shacharit /Subuh, Mincha /tengah hari, Ma’ariv/Magrib) dan melakukan pengajian di rumah-rumah. Ibadah dilakukan tanpa binatang Qurban tapi hanya ucapan mulut atau “pengorbanan di bibir” melalui doa dan penyesalan. Itulah awal munculnya ibadah di synagoge (masjid menurut Islam atau gereja menurut Kristen).
Ibadah qurban bakaran praktis lenyap ketika kuil Jerusalem di hancurkan pada thn 70 Masehi. Sebaliknya praktek-prektek individual seperti tata cara makan; shalat harian, mengaji, hukum perkawinan, serta berbagai ucapan salam, insya Allah, Bismillah, makin ditekankan dan dilaksanakan secara meluas.
Baik Yahudi, Nasrani, Samaritan, dan berbagai sekte sempalan seperti Manichean, Mandean, melakukan shalat 3 atau 7 kali sehari dengan berbagai posisi yang merupakan ekspresi dari doa mereka. Tetapi pada umumnya dilakukan dengan berdiri atau an-niyah dalam shalat Islam. Beberapa posisi lainnya adalah orans atautakbir yaitu mengangkat kedua tangan, merangkapkan tangan di perut atau atauqiyam, membungkuk atau metenia atau ruku, great metania atau sujud, serta posisi duduk di lantai.
Gambar mozaik di lantai satu Synagoge abad ke 5 M, Daniel melakukan orans (takbir).
Enam posture shalat manichesim atau mazdakism, takbir, ruku, qiyam dan sujud, dilakukan 5 atau 7 kali dengan jumlah rakaat tertentu.
Baik Yahudi atau Kristen (Syriac), mempunyai kebiasaan menempatkan perempuan dibelakang pria pada shalat berjamaah. Perempuan (untuk Yahudi yang sudah menikah) harus memakai pakaian yang menutupi seluruh bagian tubuh serta menutupi rambut. atau disebut tzeniut (mukena). Dalam shalat keluarga, kepala keluarga adalah imam. Dalam agama Kristen kebiasaan itu dapat dilacak lewat ucapan Paulus yang adalah eks Yahudi Farisi dalam 1 Kor. 11:3-16. Dalam Katolik Roma, hanya biarawati saja yang diwajibkan menutupi rambut.
Shalat Kristen Orthodox, metania (ruku) dengan perempuan memakai berkerudung: Perbedaan antara shalat non Islam dengan Islam adalah bagi non Islam shalat muncul karena keinginan pribadi akan ketaatan, yang datangnya dari dalam diri manusia, sebaliknya dalam Islam shalat direduksi menjadi kewajiban rutin yang terpisah ekspresi batin yaitu suatu kewajiban yang datangnya dari luar (perintah Allah) dan menjadi seperti suatu gerak badan yang mekanis tanpa makna. Hal itu ditunjukan dengan dilarangnya shalat memakai bahasa setempat, padahal non Arab tentu akan kesulitan dalam hal memaknai suatu ritual dalam bahasa asing. Dalam Islam – anehnya -- peraturan shalat sendiri tidak ada di dalam Quran. Itu adalah sunnah nabi yang tertulis dalam hadist-hadist kemudian.
Shalat Kristen Orthodox, metania (ruku) dengan perempuan memakai berkerudung: Perbedaan antara shalat non Islam dengan Islam adalah bagi non Islam shalat muncul karena keinginan pribadi akan ketaatan, yang datangnya dari dalam diri manusia, sebaliknya dalam Islam shalat direduksi menjadi kewajiban rutin yang terpisah ekspresi batin yaitu suatu kewajiban yang datangnya dari luar (perintah Allah) dan menjadi seperti suatu gerak badan yang mekanis tanpa makna. Hal itu ditunjukan dengan dilarangnya shalat memakai bahasa setempat, padahal non Arab tentu akan kesulitan dalam hal memaknai suatu ritual dalam bahasa asing. Dalam Islam – anehnya -- peraturan shalat sendiri tidak ada di dalam Quran. Itu adalah sunnah nabi yang tertulis dalam hadist-hadist kemudian.
Kesimpulan: Shalat harian bukanlah khas Islam. Shalat dilakukan oleh berbagai komunitas keagamaan pra Islam. Muhammad hanyalah meniru apa yang dilakukan oleh mereka, tanpa mengetahui makna yang sebenarnya. Shalat yang adalah ekspresi dari dalam diri manusia kepada Tuhannya, direduksi menjadi semacam “program computer” yang dipaksakan dari luar (Allah).
QIBLAT
Perbedaan antara ibadah semitik dan non semitik salah satunya adalah kuilnya (baca; tempat ibadah). Orang-orang semitik selalu membuat kuil lebih sebagai rumah Tuhan (baetylus) ketimbang tempat ibadah. Tuhan yang ada di “antah barantah” dibuatkan rumahnya di bumi sehingga bisa ada ditengah-tengah bangsa yang memujanya.
Contoh rumah Tuhan adalah ziggurat Babylonia, dimana hanya imam yang ditunjuk saja yang boleh memasuki ruangan. Di samping itu rumah Tuhan jaga berfungsi menjadi pemersatu, dimana di tiap-tiap kota besar hanya ada satu (bnd kisah menara Babel). Kuil Solomo dan Kabah tidak terkecuali, keduanya adalah baetyl ataubaitullah, dimana ummat diwakili imam mempersembahkan qurban bakarannya kepada Allahnya.
Perbedaan orang Israel dengan non Isreal adalah orang Isarel tidak membuat patung Tuhannya dalam baetyl, tetapi hanya diwakili dengan hukumnya (yg tertulis dalam loh batu), di samping melarang menyembah Allah lain selain Allahnya Isreal maupun pengorbanan manusia. Yang lain baik ukupan, pelataran ummat, mezbah atau altar kurang lebih sama.
Perbedaan antara ibadah semitik dan non semitik salah satunya adalah kuilnya (baca; tempat ibadah). Orang-orang semitik selalu membuat kuil lebih sebagai rumah Tuhan (baetylus) ketimbang tempat ibadah. Tuhan yang ada di “antah barantah” dibuatkan rumahnya di bumi sehingga bisa ada ditengah-tengah bangsa yang memujanya.
Contoh rumah Tuhan adalah ziggurat Babylonia, dimana hanya imam yang ditunjuk saja yang boleh memasuki ruangan. Di samping itu rumah Tuhan jaga berfungsi menjadi pemersatu, dimana di tiap-tiap kota besar hanya ada satu (bnd kisah menara Babel). Kuil Solomo dan Kabah tidak terkecuali, keduanya adalah baetyl ataubaitullah, dimana ummat diwakili imam mempersembahkan qurban bakarannya kepada Allahnya.
Perbedaan orang Israel dengan non Isreal adalah orang Isarel tidak membuat patung Tuhannya dalam baetyl, tetapi hanya diwakili dengan hukumnya (yg tertulis dalam loh batu), di samping melarang menyembah Allah lain selain Allahnya Isreal maupun pengorbanan manusia. Yang lain baik ukupan, pelataran ummat, mezbah atau altar kurang lebih sama.
Seperti sudah diuraikan pada postingan sebelumnya, ketika bangsa Israel dibuang ke Babylonia, mereka tidak punya lagi baetyl yang menjadi pusat ibadah. Satu-satunya cara untuk tetap berbakti adalah beribadah di rumah tanpa qurban bakaran dengan cara menghadap ke Kuil yang sudah hancur di Yerusalem. Itulah asal usul arah kiblat dalam ibadah Yahudi.
Muhammad awalnya (dengan malu-malu) mengintip dan meniru Qiblat Yahudi (Orang Kristen dan Manichean menghadap ke Timur, tapi itu bukan keharusan), namun kemudian karena Muhammad cekcok dengan Yahudi maka ia mengubahnya:
HR Bukhari 1.39
Diriwayatkan Al Bara (bin Azib) : Ketika Nabi datang ke Medina, dia awalnya tinggal dengan kakeknya atau paman dari pihak ibu dari Ansar. Dia melakukan shalatnya menghadap Baitul Maqdis (Jerusalem) untuk enam belas atau tujuh belas bulan, tetapi ia mengharapkan dapat shalat menghadap Kabah (di Mekkah). Shalat pertama menghadap Kabah adalah shalat Asr dalam satu rombongan beberapa orang. Kemudian salah satu yang melakukan shalat itu dengannya datang dan melewati beberapa orang dalam sebuah mesjid yang sedang melakukan ruku (menghadap Jerusalem) selagi shalat. Dia berkata kepad mereka, “Demi Allah, aku menyaksikan bahwa aku shalat dengan Rasulullah menghadap Kabah di Mekkah . :Mendengar itu, orang-orang itu dengan segera mengubah arah mereka kearah Kabah. Yahudi dan ahl Kitab senang ketika melihat nabi shalat menghadap Yerusalem, tetapi ketika dia mengubah arah shalat ke Kabah, mereka menyalahinya. ………
muhammad pun TIDAK MAMPU ADIL tapi tetap poligami
Adilkah Allah kepada seluruh umat Nya, atau Allah pilih kasih kepada Muhammad dalam urusan isteri dan perempuan?
Sahih Bukhari. Vol 3, Book 47. Gifts. Hadith 766.
Diriwayatkan oleh Aisha: Manakala Rasulullah ingin bepergian, dia akan mengundi siapa isterinya yang akan menemani dia. Dia akan membawa isteri yang namanya terundi. Dia biasanya menetapkan kepada setiap dari mereka satu hari dan satu malam. Tetapi Sauda bint Zam'a melepaskan (gilirannya) siang dan malam dia kepada Aisha, isteri Nabi, utk membuat senang Rasulullah (dengan perbuatan demikian)
Sahih Bukhari. Vol 7, Book 62. Wedlock, Marriage (Nikaah). Hadith 139.
Diriwayatkan oleh Aisha: Sauda bint Zam'a melepaskan giliranya pada saya (Aisha) dan jadi Nabi memberi saya (Aisha) kedua hari saya dan hari dari Sauda.
Sahih Bukhari. Volume 4, Book 55, Number 623:
Diriwayatkan Abu Musa:
Rasulullah berkata, "Banyak di antara lelaki mencapai (level) kesempurnaan tetapi tidak ada antara perempuan yang mencapai level ini kecuali Aisha, isteri Pharaoh dan Maryam, anak Imran. Dan tidak ada keraguan, keunggulan Aisha dari perempuan lain seperti keunggulan Tharid (i.e. masakan dari daging dan roti) daripada masakan lain."
Sahih Bukhari Volume 3 Book 43 Number 648
Umar lalu berkata lagi, “Aku lalu berkata, “Aku pergi kepada Hafsa dan berkata padanya: ‘Jangan tergoda untuk meniru temanmu (Aisha) karena dia lebih cantik daripada kamu dan lebih dicintai Nabi.’”
Sahih Bukhari. Vol 3, Book 47. Gifts. Hadith 766.
Diriwayatkan oleh Aisha: Manakala Rasulullah ingin bepergian, dia akan mengundi siapa isterinya yang akan menemani dia. Dia akan membawa isteri yang namanya terundi. Dia biasanya menetapkan kepada setiap dari mereka satu hari dan satu malam. Tetapi Sauda bint Zam'a melepaskan (gilirannya) siang dan malam dia kepada Aisha, isteri Nabi, utk membuat senang Rasulullah (dengan perbuatan demikian)
Sahih Bukhari. Vol 7, Book 62. Wedlock, Marriage (Nikaah). Hadith 139.
Diriwayatkan oleh Aisha: Sauda bint Zam'a melepaskan giliranya pada saya (Aisha) dan jadi Nabi memberi saya (Aisha) kedua hari saya dan hari dari Sauda.
Sahih Bukhari. Volume 4, Book 55, Number 623:
Diriwayatkan Abu Musa:
Rasulullah berkata, "Banyak di antara lelaki mencapai (level) kesempurnaan tetapi tidak ada antara perempuan yang mencapai level ini kecuali Aisha, isteri Pharaoh dan Maryam, anak Imran. Dan tidak ada keraguan, keunggulan Aisha dari perempuan lain seperti keunggulan Tharid (i.e. masakan dari daging dan roti) daripada masakan lain."
Sahih Bukhari Volume 3 Book 43 Number 648
Umar lalu berkata lagi, “Aku lalu berkata, “Aku pergi kepada Hafsa dan berkata padanya: ‘Jangan tergoda untuk meniru temanmu (Aisha) karena dia lebih cantik daripada kamu dan lebih dicintai Nabi.’”
MARIA, KESAYANGAN NOMOR DUA NABI
*Maria adalah pembantu rumah tangga (PRT) dari salah satu istri om muhammad, yg diembatnya juga.
Menurut Sejarah Hidup Muhammad (Haekal, cetakan keduapuluh delapan, Litera AntarNusa): Hal 490-493;
Menurut Sejarah Hidup Muhammad (Haekal, cetakan keduapuluh delapan, Litera AntarNusa): Hal 490-493;
Muhammad mempunyai satu gundik bernama Maria yang diberikan kepadanya oleh Muqauqis. Karena Maria itu seorang Kristen Koptik, dia tidak dikasih rumah di samping mesjid seperti istri-istri Muhammad lainnya, melainkan di tempatkan di 'Alia di luar kota Medinah.
Mungkin si Maria ini orangnya cantik/sexy dll, maka Muhammad pun rajin mengunjunginya dan Maria akhirnya mengandung dan melahirkan anak yang diberi nama Ibrahim. Karena itu, kedudukan Maria dalam pandangan Muhammad pun dinaikkan dari bekas budak ke derajat istri.Sejak itu tambah sering lagi Muhammad mengunjungi Maria (tiap hari). Sampai sampai istri lainnya pun cemburu.
"Dengan penuh perasaan gembira pada suatu hari Nabi datang dengan memondong Ibrahim kepada Aisyah. Dipanggilnya Aisyah supaya melihat betapa besarnya persamaan Ibrahim dengan dirinya itu. Aisyah melihat kepada bayi itu, kemudian katanya, bahwa dia tidak melihat adanya persamaan itu. Setelah dilihatnya Nabi begitu gembira karena pertumbuhan bayi itu, ia tampak marah; semua bayi yang mendapat susu seperti Ibrahim, akan sama pertumbuhannya atau akan lebih baik.Istri istri Nabi telah marah dan tidak suka hati karena kelahiran Ibrahim itu, yang akibatnya tidak terbatas pada jawaban-jawaban yang kasar, bahkan sudah lebih dari itu, sampai-sampai dalam sejarah Muhammad dan dalam sejarah Islam telah meninggalkan pengaruh sehingga karenanya datang pula wahyu dan disebutkan dalam Kitabullah ...
Aha..... Another convenient revelation. Buat baca yang lainnya, silahkan klik disini.
Muhamad Kelamaan Di Rumah HAFSHA, Karena Sedang Berdua-An Dgn Maria.
Pernah terjadi ketika pada suatu hari Hafsha pergi mengunjungi ayahnya dan bercakap-cakap di sana, Maria datang kepada Nabi tatkala ia sedang di rumah Hafsha dan agak lama. Bila kemudian Hafsha kembali pulang dan mengetahui ada Maria di rumahnya, ia menunggu keluarnya Maria dengan rasa cemburu yang sudah meluap. Makin lama ia menunggu, cemburunya pun makin menjadi. Bilamana kemudian Maria keluar, Hafsha masuk menjumpai Nabi.
"Saya sudah melihat dgn siapa kau tadi," kata Hafsha. "Engkau sungguh telah menghinaku. Engkau tidak akan berbuat begitu kalau tidak kedudukanku yang rendah dalam pandanganmu."
Muhammad segera menyadari bahwa rasa cemburulah yang telah mendorong Hafsha menyatakan apa yang telah disaksikannya itu serta membicarakannya kembali dengan Aisyah atau isteri-isterinya yang lain. Dengan maksud hendak menyenangkan perasaan Hafsha, ia bermaksudhendak bersumpah mengharamkan Maria buat dirinya kalau Hafsha tidak akan menceritakan apa yang telah disaksikannya itu (menyogok hafsa - bukti bahwa Muhammad merasa bersalah alias melanggar aturan). Hafsha berjanji akan melaksanakan. Tetapi rasa cemburu sudah begitu berkecamuk dalam hati, sehingga dia tidak lagi sanggup menyimpan apa yang ada dalam hatinya, dan ia pun menceritakan lagi hal itu kepada Aisyah. Aisyah memberi kesan kepada Nabi bahwa Hafsha tidak lagi dapat menyimpan rahasia.
.........
baca terus bgmn "rahasia" akan kebejadan muhammad yang telah menghina istrinya dengan meniduri budak pada hari jatah sang istri pun mulai tersebar kepada istri-istri muhammad lainnya dan bagaimana mereka pun mulai bersepakat tak menghiraukan dia, sehingga dia pun mengancam akan menceraikan mereka semua, dan turunlah ayat berikut:
"Wahai Nabi! Katakan kepada isteri-isterimu: 'Kalau kamu menghendaki kehidupan dan perhiasan dunia, marilah kemari, akan kuberikan semua itu dan akan kuceraikan kamu dengan cara yang baik. Tetapi kalau kamu menghendaki Allah dan Rasul serta kehidupan akhirat, maka Allah telah menyediakan pahala yang besar untuk orang-orang yang berbuat kebaikan dari kalangan kamu." (Qur'an, 33: 28-29)
Kemudian isteri-isteri Nabi saling mengadakan sepakat. Biasanya lepas salat asar Nabi mengunjungi isteri-isterinya. Ketika itu ia sedang berkunjung kepada Hafsha dan lama tidak keluar, lebih dari biasanya. Hal ini telah menimbulkan rasa iri hati pada isteri-isterinya yang lain. Aisyah mengatakan: 'Lalu aku dan Hafsha bersepakat, bahwa bilamana Nabi s.a.w. datang kepada salah seorang dari kami hendaklah berkata bahwa aku mencium bau maghafir. Apa kau makan maghafir?" *[Maghafir ialah sesuatu yang manis rasanya, berbau tidak sedap. Sedang Nabi tidak menyukai segala yang berbau tidak enak]. Ketika ia mendatangi salah seorang dari mereka ini, hal itu oleh yang seorang ditanyakan kepadanya.
"Saya hanya minum madu di rumah Zainab bt. Jahsy, dan tidak akan saya ulang lagi," katanya.
Menurut laporan Sauda, yang juga sudah mengadakan persepakatan yang serupa dengan Aisyah, menceritakan, bahwa setelah Nabi berada di dekatnya, ditanyanya: "Kau makan maghafir?"
"Tidak," jawabnya.
"Ini bau apa?"
"Hafsha menyugui aku minuman dari madu."
"Yang lebahnya mengisap 'urfut?"
Dan bila ia mendatangi Aisyah dikatakannya seperti yang dikatakan oleh Sauda.
Juga Shafia ketika dijumpainya mengatakan seperti apa yang dikatakan mereka juga. Sejak itu ia lalu mengharamkan madu untuk dirinya.
Setelah melihat kenyataan ini Sauda berkata: "Maha suci Tuhan! Madu telah jadi haram buat kita!"
TAPI lagi-lagi Allah tidak mau Muhamad bersusah payah diet madu dan turunlah ini :
An-Nahl:069
ثُمَّ كُلِي مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلاً يَخْرُجُ مِن بُطُونِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاء لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَلآيَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.
At-Tahrim:001
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكَ تَبْتَغِي مَرْضَاتَ أَزْوَاجِكَ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu (TERMASUK MARIA); kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
[sebenarnya cerita madu itu hanyalah cover saja. "JANJI" yang dibatalkan Allah itu jelas jelas adalah janji untuk menyentuh maria. Tapi supaya tidak terlalu mengejutkan muslim2x cerita pun dikarang-karang ttg "JANJI" tidak memakan madu ... hehehe]
Subscribe to:
Posts (Atom)