Saturday, July 7, 2012

Mengapa Islam radikal membenci SEPILIS (sekularisme, pluralisme dan liberalisme)


Salah satu unsur terakhir tapi penting dalam bangkitnya Islam saat ini ada hubungannya dengan krisis identitas Islam, terutama dalam menghadapi keberhasilan budaya dan ekonomi Barat yang luar biasa.

Secara kontras, yang terjadi di dunia Islam terbalik dengan kesuksesan dunia Barat, karena dunia Islam mengalami kegagalan ekonomi, politik, budaya, dan hak azasi manusia (HAM).

Kegagalan-kegagalan ini mengakibatkan rasa frustasi, iri, dan benci terhadap pihak Barat dan meningkatkan pentingnya jati diri Islami.

Setidaknya ada seorang pemikir yang berkata, “Identitas Islami tidak ada hubungannya dengan ibadah dan hubungan manusia dengan Tuhan atau alam raya, tapi berhubungan dengan masalah kekuasaan, baik itu Suni atau Shiah. Meskipun begitu, mereka tidak mampu mencapai kekuasaan itu. 

Dunia Islam tidak punya pengaruh politik, masyarakat Islam kerdil secara emosi dalam praktek kehidupan mereka. Untuk menutupi kelemahan ini, mereka membangkitkan semangat Islami dan mencari kesalahan atas kegagalan mereka. Pihak yang mudah disalahkan adalah sekularisme Barat.”

Bagi Muslim agama Islam itu unggul di atas segala keyakinan lainnya, maka segala kegagalan Muslim di dunia ini disebabkan karena mereka kurang beribadah dan karena Pemerintah tidak menjalankan Syariat Islam. Obat kegagalan ini adalah kembali kepada Islam yang asli dari Muhammad dan para sahabatnya, dan menolak segala penemuan baru yang mengotori ajaran Islam dan masyarakat Muslim…

Pada Perang Teluk, setiap cendekiawan Muslim dan Arab membela Saddam Hussein karena “dia berani melawan Barat.” Pendapat ini menjelaskan mentalitas gagal dalam dunia Islam, perasaan lebih kecil (minder; rendah diri) daripada Barat yang besar. Dunia Muslim tentunya nampak sangat putus harapan karena mengira mereka bisa berharap dari seorang diktator yang membunuhi ratusan ribu rakyatnya sendiri.

Para cendekiawan Muslim itu tampaknya tidak mampu untuk mengritik diri sendiri. Mereka terus saja berkecimpung dengan pemikiran: “mereka” melawan “kita”, sama seperti dulu di jaman Arab Islam vs. Crusaders (tentara Kristen pada Perang Salib). 

Segala kegagalan di dunia Islam dianggap karena dunia Barat, karena Israel atau karena akal-akalan Zionis Yahudi. Makanya, muslim paling doyan sama yg namanya teori konspirasi. Sodorkan sedikit saja cerita dgn bumbu-bumbu konspirasi Zionis di dibalik segala fenomena kegagalan muslim, pasti bakal di-lahap dng rakus cerita anda itu.

Hal ini dinyatakan dengan berani oleh Kanan Makiya, “Kebiasaan lama sukar hilang. Hal ini terjadi terutama pada masyarakat yang selalu mengutamakan kehormatan diri dan biasa menyalahkan pihak lain atas kegagalan sendiriYang biasa disalahkan adalah ‘pihak asing’ atau ‘budaya asing’ yang biasanya jauh lebih berprestasi, lebih kuat, dan lebih dinamis.  Contoh nyata dapat dilihat dari sikap bangsa Arab yang menyalahkan segala masalah yang mereka alami kepada sekularisme, pluralisme dan liberalisme Barat atau Israel. 

Gaya bahasa mereka semakin tidak masuk akal, histeris, konyol, dan semakin sedikit bangsa Arab yang berhasil secara politis dan budaya di jaman modern ini. 

No comments:

Post a Comment