Thursday, February 16, 2012

Mengaku Wali, Seorang Habib Mencabuli Belasan Murid Lelaki

Senin 30 januari lalu, serombongan ibu2 berjilbab menyewa angkot dari selatan Jakarta datang ke kantor MUI di sekitar Tugu proklamasi. Mereka adalah bekas jamaah sebuah majelis sholawat. Hampir dua bulan ini, para ibu itu berjuang membongkar kasus pencabulan yang dilakukan sang pemimpin majelis sholawat, berinisial HA. Dalam laporannya ke MUI disebutkan, kasus pencabulan terhadap murid lelaki terjadi sejak tahun 2002 lalu di kampung kandang Jakarta Selatan. Namun, karena korbannya satu orang, kasus tidak dilaporkan. Orang tua korban tidak ingin kasus ini menjadi fitnah.

Rumor semakin kuat. sejumlah murid juga mengaku dicabuli, jumlahnya belasan murid lelaki usia 14-19 tahun. Mereka dioral dan mengoral sang habib Bahkan, mereka diminta foto telanjang dan diemail ke habib cabul. Sampai akhirnya, Awal november 2011, sang Habib sendiri mengaku di hadapan pengurus dan orang tua korban. Sambil memohon, si Habib mengaku bahwa pencabulan terhadap murid2 lelakinya itu karena "hal2 kewalian" yang diterimanya. Tentu saja, para ibu dan orang tua korban tidak percaya. " Mana ada Wali mengumbar syahwat, " begitu umpat orang tua korban. Paar korban pun akhirnya melaporkan kasus ini ke KOmanda FPI riziek shihab, akhir november. Namun, Si Habib cabul lebih gesit, dia melapor ke Riziek sehari sebelumnya. Si Habib Cabul, mengatakan akan ada fitnah buatnya.

Korban pun kecewa. Karena, Rizik yang biasanya garang , tiba-tiba adem ayem.. Para pelapor juga mendapat teror. Bahkan seorang ibu yang gigih mengungjkap kasus ini diberitakan telah mati dengan mata mendelik karena memfitnah sang habib cabul. Berita kematian si Ibu itu disebar lewat facebook murid setia si Habib. Padahal, jelas2 si ibu tetap sehat wal afiat. Teror tidak berhenti di situ. Rumah Si ibu pemberani ini juga didatangi puluhan murid lelaki si habib. Di tengah malam, Mereka masuk ke halaman rumah si ibu sambil memukul rebana dan menyanyi menyebut, sang ibu sebagai tukang fitnah.

Kasus ini sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya pertengahan Desember 2011. Belasan korban pencabulan siap bersaksi. Tapi polisi belum juga memeriksa sang habib. Sementara saat ini masih banyak abg lelaki yang menginap di rumah si habib.

Mengapa Kasus terpendam sekian lama? Di sebagian ummat islam ,masih percaya bahwa jika melaporkan kasus ini atau menceritakan tindakan kriminal seroang habib akan mendapat celaka. Tapi mereka juga tidak bisa menjeaskan darimana dalilnya, apa ayat dan hadistnya?. Padahal, Nabi Muhammad Saw saja , akan memotong tangan Fatima-puterinya_ jika mencuri. Lha, ini habib entah keturunan ke berapa, kok seakan-aan kebal hukum... Justru Rasulullah telah memberikan contoh persamaan di depan hukum.

Sebenarnya, Majelis sholawat ini banyak diprotes oleh para orang tua. Sebab, acara berlangung mulai pk 10 malam hingga pk 01-.002 dinihari. Apalagi, tempat yang berpindah2 . para remaja putera-puteri senang saja karena bisa pulang subuh. Tapi apa dampaknya? beberapa abg puteri hamil. Di beberapa tempat seperti di daerah pejaten di dekat republika , majelis ini sudah ditolak. Selain soal kasus pencabulan, juga soal perilaku murid-murid si habib cabul. Mereka tidak sholat ashar, meski asik mendirikan panggung. Selain pencabulan terhadap remaja lelaki, sang habib juga meminta murid wanitanya untuk mengirim foto telanjang ke hpnya. Sang murid wanita bertanya kepada Si ibu pemberani itu. Namun , saat itu si Ibu yang juga pengurus majelis tersebut ragu, apakah benar itu permintaan si habib?. Keraguan sang ustazah berubah menjadi keyakinan setelah semakin banyak laporan. Dan semakin yakin setelah si Habib itu sendiri mengaku melakukan pencabulan karena tidak kuat menahan 1000 cahaya atau hal kewalian dalam dirinya di hadapan lima orang termasuk dirinya. Tapi sang Ustazah bukanlah orang bodoh. Dia melihat begitu banyak bukti kelakuan murid2nya. Termasuk percakapan di facebook, antara si Habib dengan para murid yang sedang dibujuk untuk melakukan tindakan tak senonoh...

http://forum.kompas.com/megapolitan/65206-mengaku-wali-seorang-habib-mencabuli-belasan-murid-lelaki.html

No comments:

Post a Comment