Saturday, May 23, 2015

Kebiadaban muslim yang keracunan Quran Kitab Suci Palsu

Setelah serangan 9/11 di Amerika, seorang ibu Amerika mengatakan padaku dengan gundah bahwa putranya yang berusia 23 tahun telah memeluk Islam. Dia menikahi seorang Muslimah yang tidak pernah bertemu sebelumnya dalam pernikahan yang diatur oleh imamnya. Sekarang mereka telah punya seorang bayi. Putranya ingin pergi ke Afghanistan untuk bertempur bersama para Taliban untuk membunuhi tentara2 Amerika dan mati sebagai martir. Ibu ini juga mengatakan beberapa tahun sebelumnya, putranya berkata padanya bahwa setelah Islam menguasai Amerika, dia tidak akan ragu lagi untuk memancung kepala ibunya jika perintah untuk membunuh kafir dikumandangkan.

Samaira Nazir adalah wanita warga negara Inggris keturunan Pakistan berusia 25 tahun yang cerdas dan berpendidikan tinggi. Dia ditusuk sampai mati. Tenggorokannya disayat oleh saudara lakinya yang berusia 30 tahun dan saudara sepupunya yang berusia 17 tahun di rumah orang tua Samaira sendiri. Samaira dituduh mempermalukan keluarganya karena telah jatuh cinta dengan seorang pemuda Afghan yang dianggap keluarganya berasal dari tingkat sosial lebih rendah dan Samaira menolak dikirim balik ke Pakistan. Di bulan April 2005, Samaira dipanggil keluarganya sendiri dan seluruh keluarganya menyergapnya. Seorang tetangga menyaksikan Samaira berusaha melarikan diri tapi rambutnya dijenggut ayahnya dan menariknya masuk kembali ke dalam rumah dan lalu membanting daun pintu dengan keras. Samaira terdengar berteriak, “kau bukan ibuku lagi,” yang mengartikan bahwa ibunya pun terlibat dalam pembunuhan darah dingin ini. Keponakannya yang berusia 2 dan 4 tahun disuruh menonton pembunuhan ini, selagi tetangga2 mendengar mereka berteriak-teriak. Muncratan darah yang mengenai keponakan2 Samaira menunjukkan mereka berdiri tidak jauh dari kejadian pembunuhan. Seluruh keluarga Samaira berpendidikan dan berkecukupan.

Muhammad Ali al-Ayed, 23 tahun, adalah putra jutawan Saudi yang tinggal di Amerika Serikat. Di saat petang di bulan Agustus, 2003, dia memanggil kawannya seorang Yahudi Maroko bernama Sellouk untuk bertemu. Keduanya minum di sebuah bar sebelum pergi ke apartemen Al-Ayed sekitar tengah malam. Al-Ayed mengambil pisau dan menusuk kawan Yahudinya sampai bagian tubuh kawannya hampir terpisah. Rekan kamar Al-Ayed berkata pada polisi bahwa kedua orang itu “tidak berdebat sebelum akhirnya Al-Ayed membunuh Sellouk.” Alasan tindakan pembunuhan darah dinginnya adalah karena “perbedaan agama”, demikian kata pengacara Ayed.

Mohammad Taheri-azar berusia 25 tahun dan adalah keturunan Iran lulusan University of North Carolina. Suatu hari di bulan Maret 2006, dia menyewa sebuah mobil jip dan mengendarakannya pelan2 ke dalam kampus University of North Carolina. Lalu tiba2 dia menginjak gas menabrak sekelompok mahasiswa dengan tujuan membunuh orang sebanyak mungkin. Dia menabrak 9 orang dan melukai 6 orang.

Sanao Menghwar dan istrinya adalah pasangan Hindu yang tinggal di Karachi, Pakistan. Di suatu petang di bulan November, 2005, mereka pulang kerja dan terkejut ketika mendapatkan ketiga putri mereka hilang. Setelah dua hari mencari dengan sia2, mereka menemukan putri2 mereka telah diculik dan dipaksa masuk Islam. Polisi menangkap pemuda2 Muslim yang melakukan penculikan, tapi mereka semua dilepaskan pengadilan karena masih belum berusia dewasa. Ketiga putri mereka tetap hilang.

“Menculik gadis2 Hindu sudah jadi tindakan lumrah. Gadis2 ini dipaksa menandatangani kertas perjanjian bercap yang menyatakn mereka telah jadi Muslim,” kata Laljee, seorang warga Hindu di Karachi. “Masyarakat Hindu terlalu takut untuk menunjukkan kemarahannya – mereka takut jadi korban Muslim,” tambahnya.

Banyak gadis2 Hindu yang mengalami nasib yang sama di Pakistan. Mereka diculik, diIslamkan dengan paksa dan dipaksa kawin dengan seorang Muslim sedangkan orangtua mereka tidak diperbolehkan menjenguk atau bicara dengan mereka. “Gadis Muslimah tidak boleh lagi berhubungan dengan kafir”, kata Maulvi Azis, seorang imam Muslim yang mewakili seorang penculik Muslim dalam kasus berbeda ketika kasus itu disidangkan di pengadilan.

Ketika seorang gadis Hindu diIslamkan, ratusan Muslim turun ke jalan dan berteriak2 mengucapkan slogan2 agama Islam. Jeritan tangis orangtua gadis tersebut tidak didengar pihak Pemerintah. Gadis malang itu diancam jika meninggalkan Islam (murtad), maka mereka akan dibunuh. Banyak kejadian di mana pengacara2 enggan membela keluarga korban karena takut dibunuh kaum ekstrimis Islam.

Di bulan Oktober 2005, tiga gadis remaja berjalan di perkebunan coklat dekat kota Poso di Indonesia. Para gadis ini sekolah di sekolah swasta Kristen. Mereka diserang dan dipenggal oleh sekelompok Muslim. Polisi mengatakan kepala2 mereka ditemukan jauh dari badan2 mereka dan satu kepala diletakkan di depan sebuah gereja. Muslim militan mengarahkan serangan pada propinsi Sulawesi tengah dan yakin tempat ini bisa dijadikan batu pijakan untuk berdirinya negara Islam. Di tahun 2001 dan 2002, para Muslim menyerang masyarakat Kristen di propinsi itu. Penyerangan ini menarik pasukan militan Islam dari seluruh Indonesia dan mengakibatkan lebih dari 1.000 orang Kristen mati.  

Muriel Degauque adalah orang Belgia yang berusia 38 tahun. Menurut tetangganya yang telah mengenalnya sejak kecil, Muriel dulu adalah gadis kecil yang “benar2 normal” yang suka naik papan luncur di salju ketika musim dingin. Dia masuk Islam dan lalu menikah dengan seorang Muslim. Tak lama setelah itu, dia pergi bersama suaminya ke Irak melalui Syria. Di Irak dia meledakkan dirinya sendiri sebagai tindakan serangan terhadap patroli polisi Irak pada tanggal 9 November, 2005. Lima polisi mati dan seorang komandan polisi dan 4 warga sipil luka2 berat.

Semua perbuatan2 di atas adalah gila, tapi yang ironis adalah semua pelaku perbuatan2 itu adalah orang2 yang waras. Mereka tidak sakit jiwa. Apakah yang membuat mereka melakukan tindakan2 kriminal yang sedemikian keji? Jawabnya adalah: Islam. Kejadian2 di atas adalah kejadian2 yang biasa terjadi di dunia Islam. Di mana2 para Muslim sibuk membunuhi orang2 demi kepercayaan mereka.

Mengapa? Apa yang membuat orang waras melakukan perbuatan demikian keji? Mengapa banyak Muslim yang sedemikian marahnya terhadap orang lain, sedemikian sukanya berperang sehingga gampang sekali melakukan kekerasan? Jutaan Muslim melakukan kekacauan masal, protes keras, dan membunuh orang2 tak berdosa di setiap saat, di mana2, dan mereka lalu mengutip perkataan2 Muhammad. Tingkah laku ini tidak masuk akal. Tapi pelakunya adalah orang2 waras. Bagaimana kita menjelaskan hal ini?

Untuk bisa mengerti hal ini, kita harus tahu bahwa Muslim diharapkan untuk berpikir seperti nabi mereka. Sehingga akibatnya, sifat, iman, pikiran dan perilaku Muslim mencerminkan sifat dan pikiran Muhammad. Karena Muhammad adalah contoh segala kebajikan dalam Islam, maka diharapkan Muslim menirunya pula dalam segala hal, melakukan apa yang dia lakukan, dan berpikir seperti cara dia berpikir. Secara keseluruhan akibatnya adalah Muslim mengambil jatidiri Muhammad dan meninggalkan jatidiri, hati nurani dan kepribadian mereka secara mendalam. Sewaktu Muslim telah menempati dunia narsistik Muhammad dan secara persis meniru contoh perbuatannya, mereka menjadi penerus dirinya. Muslim bagaikan ranting dari pohon Islam dan akar dari pohon ini adalah Muhammad. Muslim menyerap sifat, kelakukan dan pikiran Muhammad. Bisa dikatakan bahwa setiap Muslim bagaikan Muhammad sendiri dalam ukuran kecil. Karena itu, untuk bisa memahami Muslim secar pribadi atau kelompok, kita per-tama2 harus tahu dan mengenal Muhammad.

Sebenarnya sangat riskan untuk menyelidiki Muhammad karena para Muslim sangat gampang tersinggung jika ada orang yang berani mengritik nabi mereka. Komentar apapun yang paling remeh sekalipun sanggup membuat Muslim gelap mata. Meskipun Muslim tidak tersinggung jika orang lain mengritik masyarakat Muslim, tapi mereka sangat menolak segala kritik terhadap nabi mereka.

Tidak mungkin untuk melakukan pengamatan jiwa secara seksama dari orang yang sudah mati berabad-abad yang lalu. Akan tetapi, terdapat banyak keterangan rinci tentang kehidupan Muhammad dan perkataannya dicatat secara seksama. Banyak catatan yang di-lebih2kan dan penuh hiperbola. Sudah bisa diduga bahwa pengikutnya akan menaikkan status nabi mereka, dengan mengarang keajaiban2 yang diciptakannya dan menampakkan dirinya sebagai orang suci. Akan tetapi di biografi Muhammad (Sirat Rasul Allah), kita juga bisa membaca ribuan keterangan yang tidak menampakkan dia sebagai orang suci, tapi malah menampakkan dirinya sebagai orang yang jahat, keji, licik, dan bahkan menderita penyimpangan seksua. Tiada alasan untuk mengira kisah2 ini dikarang saja tanpa fakta. Para pengikutnya tidak mungkin menggambarkan nabi mereka sebagai tokoh jahat. Jika kisah2 ini tertulis, dikisahkan oleh banyak sahabat2nya yang percaya dan mengasihinya, maka kemungkinan besar kisah2 itu memang benar.

Kisah hidup nabi yang terus-menerus berlangsung disebut sebagai mutawattir. Kisah ini diwariskan ke generasi berikutnya melalui banyak mata rantai penyampai cerita dari berbagai kalangan. Tidak mungkin orang2 penyampai cerita yang hidup di tempat yang berbeda dan punya pemahaman berbeda dapat berkumpul bersama untuk mengarang kebohongan yang persis sama tentang nabi mereka.

Dengan mempelajari kisah kehidupan sang nabi (hadis) dan Al-Qur’an, yakni buku yang dipercayai setiap Muslim berisi kata2 Tuhan secara harafiah, maka kita bisa mengintip jalan pikir Muhammad untuk mengerti perbuatannya dan mengapa dia berbuat demikian. Aku akan mengutip pendapat2 dan teori2 dari berbagai ahli jiwa (psikolog dan psikiatris), dan membandingkan apa yang diperbuat Muhammad dengan analisa para ahli jiwa. Semua sumber yang kukutip adalah para ahli di bidang psikopatologi. Apa yang mereka katakan dapat diterima akal sehat dan diakui oleh kebanyakan para ahli di bidang ini.

Islam menyebabkan pertumpahan darah lebih banyak daripada sebab2 lain di dunia. Menurut beberapa ahli sejarah, di India saja, lebih dari 80 juta orang dibunuh pedang Islam. Jutaan orang mati dibunuh di Persia, Mesir, dan banyak negara lain yang diserang penggarong Muslim, sewaktu ditaklukan dan sewaktu dijajah berabad-abad kemudian. Hal ini terus berlangsung sampai hari ini.

Para Muslim sering membual, “Kami lebih cinta kematian daripada kehidupan.” Mereka membuktikannya dengan terjadinya ribuan serangan teroris di tahun2 terakhir. Bagaimana mungkin Muhammad seorang diri mampu mempengaruhi begitu banyak orang, yang dengan senang hati mati baginya dan bahkan tidak ragu mengorbankan anak2 mereka sendiri demi dia? Mengapa 25 dari 28 perang yang sedang berlangsung didunia, ternyata melibatkan Muslim yang jumlahnya hanya seperlima jumlah manusia seluruh dunia? Berdasarkan statistik ini, Muslim secara kelompok punya kecenderungan 33 lipat kali lebih besar untuk menggunakan kekerasan sebagai jalan keluar suatu masalah dibandingkan manusia2 non-Muslim. Mengapa bisa demikian?

Islam adalah hasil pikiran Muhammad. Muslim membaca kata2nya dalam Al-Qur’an dan hadis dan mengikuti semua perbuatannya secara seksama dalam hidupnya. Bagi mereka, dia adalah makhluk terbaik, manusia paling sempurna, dan teladan yang patut dicontoh. Mereka percaya jika Muhammad melakukan sesuatu, tidak peduli sebiadab apapun, maka itu adalah tindakan yang benar. Tidak ada pertanyaan dan tidak ada masalah moral yang dipertanyakan.

Meskipun tulisanku ini tidak khusus ditulis bagi kaum Muslim, tapi aku menulisnya bagi mereka. Seperti yang dikatakan dalam pepatah Persia, aku bicara pada pintu agar tembok dapat mendengarnya. Cukup sudah disebut Muhammad adalah perampok, pembantai masal, gangster penggarong, pedofil, pembunuh, haus wanita, dll. Muslim telah mendengar semua itu, dan tetap percaya padanya tanpa berkedip. Anehnya, beberapa dari mereka yang membaca tulisan2ku di Internet berkata bahwa “iman Islam mereka bertambah.” Mereka telah menerima Muhammad sebagai manusia unggul dan “karunia belas kasih Tuhan atas manusia.” Mereka tidak menilai dia sebagai nabi dengan standard moral dan kesadaran manusia. Sebaliknya, mereka percaya Muhammadlah yang menetapkan standard moral. Bagi mereka, bagus atau buruk, baik atau jahat tidak ditentukan oleh etika universal. Bagi mereka baik dan buruk ditentukan dari apa yang diteladankan oleh Muhammad. Jika Muhammad merampok, membantai masal, menggarong, pedofil, pembunuh, bagi para pengikut Muhammad itulah standar moral yang harus mereka ikuti. Karena dialah suri teladan terbaik bagi alam semesta.






Muslim saling bantai sesamanya di Arab Saudi

IS Suicide Bomber In Deadly Strike On Saudi Shiite Mosque


The bomber struck during the main weekly prayers in a Shiite mosque in Sunni-ruled Saudi Arabia, killing and wounding several people in an assault that threatens to fan sectarian tensions.

RIYADH: An Islamic State (IS) group suicide bomber attacked a Shiite mosque in Sunni-ruled Saudi Arabia on Friday (May 22), killing and wounding several people in an assault that threatens to fan sectarian tensions. The bomber struck during the main weekly prayers in Eastern Province, where assailants linked to the Sunni extremist IS killed seven members of the minority Shiite community in November.
The interior ministry said a suicide bomber detonated a bomb at the mosque in Kudeih, in the Shiite-majority city of Qatif, the official SPA news agency reported.
"An individual detonated a bomb he was wearing under his clothes during Friday prayers at Ali Ibn Abi Taleb mosque in Kudeih in Qatif," the ministry spokesman said in a statement. He said several people were killed and wounded, without giving a breakdown.
Shiite activists and witnesses gave conflicting tolls, with one saying four worshippers were killed and others speaking of 22 dead.
IS said it was behind the attack, the first time the group has official claimed an attack in Saudi Arabia, and vowed "dark days ahead" for Shiites until militants "chase them from the Arabian Peninsula". IS considers Shiites as heretics. A statement published online said "soldiers of the Caliphate" were behind the attack by Abu Amer al-Najdi who "detonated an explosives belt" in the mosque.
The United States condemned the bombing, but White House spokesman Josh Earnest said it was not immediately able to confirm it was the work of IS.
HEZBOLLAH BLAMES SAUDI
Shiite Iran demanded that the perpetrators be found and punished, and its Lebanese ally Hezbollah said it holds the Saudi authorities "totally responsible" for the bombing.
News websites in eastern Saudi Arabia posted photographs of bodies lying in pools of blood, bloodied prayer rugs and damage inside the mosque. Qatif hospital issued an urgent call for blood donations and called in off-duty staff to cope with the high number of casualties, an activist said.
Qatif resident Naseema Assada said worshippers were celebrating the birth of revered Shiite Imam Hussein when the blast occurred. "The people are very angry," she said, adding that they tried to stop police from entering Kudeih.
Residents had feared such an attack was coming, she said, because the government was failing to curb hate speech on social media against the Shiite community which complains of marginalisation. "We don't want a repeat of what is happening in Syria or Iraq here," she said, referring to the extremist IS that has declared a "caliphate" in those countries. "This is our country and we love it."
The mufti of Saudi Arabia, the country's highest-ranking Sunni cleric, denounced the attack. "It is a criminal act aimed at dividing the sons of the nation... and at sowing trouble in our country," he said on state television.
Hezbollah accused Saudi authorities of "sponsoring and backing criminal murderers" and of "failing to protect" its Shiite citizens.
The attack comes as a Saudi-led coalition has since March 26 been bombing Shiite rebels in Yemen who have overrun much of the country and forced the government to flee abroad.
‘A MATTER OF TIME’
Analysts said radical Sunnis in the ultra-conservative kingdom consider Saudi Shiites to be allies of the Yemen Huthi rebels.
"This (attack) was unfortunately only a matter of time," said Frederic Wehrey, a Gulf analyst at the US-based Carnegie Endowment for International Peace. Shiites have not joined in the "wave of Sunni nationalism" that has followed the Saudi-led campaign against the rebels in Yemen, and are considered by radical Salafists as a "fifth column" for the Huthis.
The interior ministry spokesman said Saudi Arabia would "hunt down anyone involved in this terrorist crime carried out by people seeking to undermine national unity". First reports by witnesses said the suicide bomber appeared to be from Pakistan, but others said he was wearing traditional Afghan clothing.
From Islamabad, Pakistani Minister Nawaz Sharif sent condolences to families of the victims and said in a statement "terrorists are enemies of humanity which also bring a bad name to Islam".
Eastern Province is an oil-rich region populated by many Shiites. It has been rocked by sporadic protests and attacks on security forces since 2011. But in April, authorities said they arrested 93 extremists, including 62 suspected of links to IS who were plotting attacks to "incite sectarian sedition". Arrests of suspects with links to IS were also announced after gunmen last November killed seven Shiites, including children, in the eastern town of Al-Dalwa during a holy ceremony.

Thursday, May 21, 2015

Ada hubungan antara Muslim Brotherhood (PKS) dgn ISIS

ANALYSIS: Does the Obama administration support the Muslim Brotherhood?

The Obama administration has supported the Muslim Brotherhood in Libya, Egypt, and Syria. Palestinian journalist Mudar Zahran has reported that the Muslim Brotherhood supports Islamic State. The day before yesterday, it was reported that ISIS is cooperating with the Iranian regime and Pakistan in order to crush the Balochi Freedom Movement.

May 21, 2015, 10:15AM | Rachel Avraham
A recent report by Judicial Watch reported that they obtained over 100 declassified documents from the US Defense Department and US State Department that showed that the terror attack against the US Consulate in Benghazi was committed by the Al Qaeda and Muslim Brotherhood linked Brigades of the Captive Omar Abdul Rahman and had been planned at least 10 days in advanced: “The intention was to attack the consulate and to kill as many Americans as possible.”  The new documents also prove that the US government was aware of US arms shipments from Benghazi to Syria even though the US government was fully aware that “the Salafis, Muslim Brotherhood, and Al Qaeda Iraq are driving the insurgency in Syria.”


Judicial Watch President Tom Fitton stressed that if the American people had known that US President Barack Obama, former US Secretary of State Hillary Clinton, and other senior level US officials had known that the Benghazi terror attack was orchestrated by Al Qaeda from the beginning yet “lied and covered up this fact, Mitt Romney might very well be president. These documents also point to the connection between the collapse in Libya and the ISIS war and confirm that the US knew remarkable details about the transfer of arms from Benghazi to Syrian jihadists. These documents show that the Benghazi cover-up has continued for years and is only unraveling through our independent lawsuits. The Benghazi scandal just got a whole lot worse for Barack Obama and Hillary Clinton.”
Fitton accused the Barack Obama administration of supporting the Muslim Brotherhood, stressing that this support continued even after the US knew that the Muslim Brotherhood was responsible for the Benghazi terror attack that led to the murder of four US citizens, including US Ambassador Christopher Stevens. According to a report in Front Page Magazine, Obama had backed regime change in Libya in order to assist the Muslim Brotherhood and the Benghazi Consulate was guarded by the February 17 Martyrs Brigade, a Muslim Brotherhood linked militia. The report also blames senior level Al Qaeda terrorist Abdul Basit Azuz for the terror attack: “Azuz established the Al Tawheed College in Derna” that was approved by “Under Secretary Minister of Education Fathi Al Ka’ary, a member of the Muslim Brotherhood and currently one of the eight presidential candidates.”
The Obama administration’s assistance to the Muslim Brotherhood in Libya and Syria is only one element of a systematic policy that favors radical Islamists. According to Western Journalism, Dalia Mogahed, a former member of Obama’s Advisory Council of Faith-Based and Neighborhood Partnerships, authored a report in 2008 that called for engagement with radical Islamists: “The US must consider when and how to talk with political movements that have substantial public support and have renounced violence, but are outlawed and restricted by authoritarian governments allied to the US. The Muslim Brotherhood parties in Egypt and Jordan are arguably in this category. In general, the Leadership supports engagement with these groups that have clearly demonstrated a commitment to non-violent participation in politics.”
One year later, in June 2009, US President Barack Obama declared in a speech that he delivered in Cairo with Muslim Brotherhood members sitting in the front row: “The partnership between America and Islam must be based on what Islam is, not what it isn’t. And I consider it part of my responsibility as President of the United States to fight against negative stereotypes of Islam wherever they appear.” Following this speech, US President Barack Obama redefined the US government’s definition of terrorism, declared that the War against Terrorism was over, and began a systematic policy of embracing radical Islamists.
As part of this policy, an Egyptian report claims that Muslim Brotherhood members infiltrated the Obama administration. According to the Investigative Project on Terrorism, a 2013 article published in the Egyptian magazine Rose El-Youssef claimed that six individuals turned the White House “from a position hostile to Islamist groups and organizations in the world to the largest and most important supporter of the Muslim Brotherhood.”
According to the 2013 report, the six individuals included Arif Alikhan, Deputy Executive Director for Homeland Security and the founder of the World Islamic Organization that is identified as a Muslim Brotherhood subsidiary; Rashad Hussein, former US special envoy to the Organization of the Islamic Conference that presently serves as the Special Envoy and Coordinator for Strategic Counter-Terrorism Communications, who partook in the 2002 annual conference of the American Muslim Council that was formerly run by the convicted terrorism financer Abdurahman Alamoudi and participated in the organizing committee of the Critical Islamic Reflection alongside Muslim Brotherhood members; Salam al-Marayati, co-founder of the Muslim Public Affairs Council that is connected to the International Muslim Brotherhood; Imad Mohammed Magid, president of the Islamic Society of North America that was founded by Muslim Brotherhood members; and Eboo Patel, a member of Obama’s Advisory Council on Faith-Based Neighborhoods and Partnerships who also was a member of the Muslim Students Association, which identifies itself as a “large Muslim Brotherhood organization.”
More recently, Palestinian dissident Walid Shoebat reported that the White House appointed Robert Malley to be a new special assistant to US President Barack Obama on the Middle East, North Africa and Persian Gulf region. He supports working with the Muslim Brotherhood. His International Crisis Group called for integrating the Muslim Brotherhood into the political mainstream. One of the members of Malley’s International Crisis Group is a Palestinian named Wadah Khanfar, whom Mareb Press reported was “a Hamas activist affiliated with the Muslim Brotherhood and one of its key figures in the Hamas office in Sudan.” Interestingly, Shoebat reports that Malley removed Mohammed El Baradei from the International Crisis Group, thus permitting this influential policy-making group to have a more pro-Muslim Brotherhood stance.
The infiltration of Muslim Brotherhood-affiliated officials into the Obama administration affected US policy. “The Obama administration conducted an assessment of the Muslim Brotherhood in 2010 and 2011, beginning even before the events known as the Arab Spring erupted in Tunisia and in Egypt,” Gulf News reported. “The President personally issued Presidential Study Directive 11 (PSD-11) in 2010, ordering an assessment of the Muslim Brotherhood and other political Islamist movements, including the ruling AKP Party in Turkey, ultimately concluding that the United States should shift from its longstanding policy of supporting stability in the Middle East and North Africa (that is, support for stable regimes even if they were authoritarian) to a policy of backing moderate Islamist political movements.”
Gulf News reported that US State Department documents obtained via the Freedom of Information Act confirm that the Obama administration maintained frequent contact with the Libyan Muslim Brotherhood, with at one point in 2012 even arranging for the Public Relations Director of the Libyan Muslim Brotherhood Mohammad Gaair to come to Washington, DC to speak about “Islamists in Power” at a conference organized by the Carnegie Endowment for International Peace. Other declassified documents exposed by Gulf News demonstrated the US administration’s sympathy for having the Muslim Brotherhood control Libya following Qaddafi’s removal from power.
Thus, even though the Qaddafi regime had given up their nuclear weapons program and the US military suggested that Qaddafi should stay in power due to fears that his departure would leave a power vacuum to be filled by Al Qaeda and the Muslim Brotherhood, the Obama administration overthrew the Qaddafi regime and permitted the transfer of Qaddafi’s lethal weapons to Islamist terror groups throughout the globe. However, Libya and Syria were not the only countries adversely affected by this Obama policy as the US administration also assisted the Muslim Brotherhood in Egypt.
The Egyptian Muslim Brotherhood has openly declared jihad against the West, threatened Israel with war, promoted the persecution of Egyptian Christians, and supports female genital mutilation, but the Obama administration had insisted that they be permitted to replace Mubarak in the name of respecting democracy. “Following Egypt’s Revolution, we have broadened our engagement to include new and emerging political parties and actors,” White House Spokesman Tommy Vietor told Politico following a meeting between the Egyptian Muslim Brotherhood and US officials in 2012.
The Obama administration maintained this position even though according to the Gatestone Institute, thousands of Coptic Christians were prevented from being able to vote following Mubarak’s removal from power and many voters received ballot’s already marked in Morsi’s favor. However, when Sisi overthrew Morsi, the move was treated by the Obama administration as anti-democratic since the Muslim Brotherhood was a democratically elected government that was allegedly removed from power by a military coup. The US administration ignored the popular protests that sought to remove Morsi from power as well that accompanied the Egyptian military’s actions.
Numerous Egyptians were infuriated by the Obama administration’s pro-Muslim Brotherhood policy. As Egyptian pro-democracy activist Hana El-Hattab had previously stated, “Try having a terrorist for a president and then tell me how you feel about him being democratically elected. The Muslim Brotherhood is a terrorist organization. Good riddance!” She felt there was no difference between the Egyptian military helping the people overthrow Mubarak and doing the same for Morsi following popular protests within the country.
“The Egyptian people are astounded,” Michael Armanious wrote in the Gatestone Institute. “They simply do not understand the Obama administration’s efforts to bring the Muslim Brotherhood back to power. The Muslim Brotherhood has no respect for the rule of law, but the Obama administration treats the Egyptian military that removed them from power as a threat to democracy itself. It was the same type of democracy, merely an election, which is only a small part of a democracy that brought Hitler to power in Germany and Hamas to power in the Gaza Strip. If Hamas is outlawed in the West, then why isn’t the Muslim Brotherhood? Why is the US siding with forces of oppression and assisting Egypt’s transformation into a failed state under the leadership of the Muslim Brotherhood? These conditions all run contrary to American interests.”
These sentiments within Egypt did not affect the US administration’s policy. Obama continued this hostile policy of supporting the Egyptian Muslim Brotherhood against Sisi even after Sisi was elected to rule his country democratically. Earlier this year, Front Page Magazine reported that the Obama administration hosted Muslim Brotherhood leaders in the US, thus infuriating the Egyptian government. According to the report, Egyptian Foreign Minister Sameh Shoukry stressed that the meeting was far from routine and the meeting “was not understandable as they are not a political party and according to the Egyptian law, they should be treated as a terrorist group.”
“What this shows is that the widespread rejection of the Muslim Brotherhood across the Middle East, particularly the largest protests in recorded history in Egypt on June 30, 2013 that led to President Morsi’s ouster, is not recognized by the US State Department and the Obama administration,” Patrick Poole, a terrorism expert, told Front Page Magazine. “This is a direct insult to our Egyptian allies, who are in an existential struggle against the Muslim Brotherhood, all in the pursuit of the mythical moderate Islamists who the DC foreign policy elite still believe will bring democracy to the Middle East.”
This pro-Muslim Brotherhood policy has wide-spread regional implications, as Obama’s support for Islamist groups also extends to the Iranian axis, as Obama engages in outreach towards the Iranian regime despite the terrorism they wage across the Middle East and their pursuit of nuclear weapons. As Israeli scholar Mordechai Kedar told JerusalemOnline, “I am afraid that the US is clueless. On the one side, they want good will with the Iranians with the talks. They try to divide what happens in Yemen, Iraq, Syria, and Lebanon on one side and what happens in the nuclear talks on the other as if it is a different Iran, as if it was different ayatollahs and as if they had a different agenda. Everything that happens in the Middle East today is because of the Iranian intervention.” The Obama administrations desire for good will with the Iranian regime has had catastrophic consequences. Just the other day, the Jerusalem Post reported that the US permitted the sale of airplanes to Iran in direct violation of the sanctions regime.
However, the easing of the sanctions against Iran in the name of engagement has not changed Iranian policy. JerusalemOnline reported the day before yesterday that Iran is collaborating with Pakistan to import ISIS terrorists from Syria to Iran and from there, to Pakistan and Afghanistan to crush the Balochi Freedom Movement. In Pakistan, these ISIS terrorists are trained by Taliban leader Nikk Mohammed, who is controlled by the Pakistani government’s ISI Major Abbas that was trained by the US. These ISIS terrorists earn between $1,000 and $10,000 per month murdering Balochi political dissidents. Pakistan proceeds to throw out the Balochi dead bodies, of which a number were discovered recently. This report proves that there is a direct connection between ISIS and the Iranian regime.
Furthermore, as Palestinian journalist Mudar Zahran previously told JerusalemOnline, the Muslim Brotherhood supports ISIS: “What most people don’t realize is that ISIS is an offshoot of Muslim Brotherhood ideology. It’s not just an agreement of ideology between Islamic State and the Muslim Brotherhood. Islamic State is an extension of Al Qaeda. Bin Ladin and Zahrawi are former Muslim Brotherhood members. In addition, the Muslim Brotherhood today does not hide its support for Islamic State. For example, the Muslim Brotherhood’s de facto spokesperson Sheikh Wajdi Ghunaim openly on youtube pledges support for Islamic State. The conclusion is that the Muslim Brotherhood at least supports Islamic State.” Therefore, by the Obama administration assisting the Muslim Brotherhood and engaging Iran, one can ponder whether it is possible for them to seriously fight against ISIS!

Sunday, May 3, 2015

MUSLIM BERINGAS KALAH DEBAT dengan perempuan ... perempuan nya difitnah lalu dibakar ... !!

 Tewaskan Perempuan yang Dituduh Bakar Alquran, 40 Orang Diadili di Afghanistan
BBC World 

Empat puluh orang terdakwa hadir di pengadilan Afghanistan

Sidang terhadap para tersangka pelaku kasus pemukulan massal seorang perempuan yang dituduh membakar Alquran digelar Afghanistan, Sabtu (02/05).

Empat puluh sembilan orang tersangka serangan massa terhadap Farkhunda yang dituduh membakar Alquran, hadir di pengadilan Afghanistan.

Farkhunda, berusia 28 tahun, dituduh membakar Alquran meskipun menurut saksi mata dia tidak melakukannya.

Para terdakwa yang muncul di pengadilan, 19 diantaranya petugas polisi yang dituduh gagal dalam menjalankan tugas mereka untuk mencegah penyerangan.

Kematian Farkhunda memicu demonstrasi besar yang menentang perlakukan diskriminatif terhadap perempuan.

Farkhunda dipukul hingga tewas dan jenazahnya kemudian dibakar pada 19 Maret lalu.

 Kematian Farkhunda menimbulkan protes luas di Afghanistan

Dia berdebat dengan seorang mullah atau ustad, mengenai tindakan guru agama yang menebar pesona terhadap perempuan di sebuah tempat ibadah. Dalam perdebatan itu kemudian berujung pada tuduhan Farkhunda membakar Alquran, dan kerumunan massa yang mendengarnya langsung menyerang perempuan muda itu.

Dalan sebuah pengakuan yang dibacakan di pengadilan sejumlah terdakwa mengakui mereka tindakan penyerangan didasari klaim yang menyebutkan Farkhunda membakar kitab suci.

Dalam penyelidikan resmi yang dilakukan pemerintah Afghanistan, tidak ditemukan bukti Farkhunda telah membakar Alquran. 






Sunday, April 26, 2015

Kirim Jemaah Umroh dan Haji adalah PERAMPOKAN DEVISA lewat MANIPULASI AGAMA

Stop Ekspor Devisa Lewat Kirim Jemaah Haji dan Umroh, Lebih Baik Devisa Itu disimpan di Dalam Negri untuk Membangun Negri supaya tidak perlu lagi Pahlawan Devisa mati sia-sia dia jadi TKI di Arab Saudi


DERITA BUDAK SEX DI ARAB
pengakuan : 
ELLY RUSMINI
Pontianak, Indonesia

aku mau ceritakan pengalamanku semasa jadi TKI di negara ARAB. Di negara SAUDI ARABIA ini aku jadi TKW bukannya disuruh bekerja, tapi menjadi budak sex saja untuk memuaskan nafsu adik majikanku yang bernama Hassan Abdillah yang memiliki rumah di MINA. Aku bertul2 jadi budak sex karena lelaki Arab yang walaupun ganteng kayak bintang sinetron ADAM JORDAN, tapi moralnya bejat.

Sebab aku dikurung dalam bentuk sangkar emas berbentuk besar ukuran 10X10m. Walau di dalam sangkar ada tempat wc,kamar mandi, kulkas, alga spring bed,tv ukuran raksasa dan barang mewah lainnya, aku betul2 jadi seekor burung yang tidak dapat bebas…..karena dikurung dan dikunci.

Aku hanya menanti kedatangannya setiap hari dan harus melayani nafsu sexnya yang kuat, Yang menyakitkan, Hassan menderita penyakit sex yang sadis. setiap melakukan sex, dia akan mengikat aku lalu mencambuk aku.

Semakin aku berteriak, merintih kesakitan itu yang disukainya. Dia makin bernafsu mendengar suara perempuan yang menderita kesakitan sewaktu berhubungan sex. Ini yang membuatku harus bersandiwara mengerang kesakitan sebisanya agar cambuknya tidak tambah kuat melukai kulitku yang sudah ditelanjanginya. Aku juga harus melayani berbagai gaya sex berupa anal sex dan oral sex yang sangat menjijikan yang belum pernah aku alami di Indonesia, karena aku berangkat sebagai TKI masihlah gadis perawan.

Sungguh derita yang tidak akan kulupakan sampai maut menjemput. Aku menyesal kenapa dulu tidak satu daerah dengan si NARTI, kawan sekampungku di Solo, karena NARTI yang memilih bekerja sebagai TKI di TAIWAN malah sangat disayangi keluar bossnya.

Ini terbukti Narti selalu dibelikan daging sapi oleh istri majikan, karena NARTI tidak makan babi


Untunglah, walau berpenyakit, Hassan masih menepati perjanjian, karena setahun kemuadian aku dibebaskan karena kontrak sebagai TKW di rumahnya telah berakhir. Maka hati2lah wahai TKI yang mau kerja di ARAB. Kalau dapat kalian jangan bekerja di ARAB.


Jeritan Ato, TKI di Arab Saudi yang Divonis Hukuman Mati


Jumat, 17 April 2015 | 22:27 WIB
Ennah (mengenakan kerudung dan bersandar di dinding) menangis dan menjerit histeris saat mendengar kabar adik bungsunya, Nawali Hasan Ihsan alias Ato Suparto, divonis hukuman mati, lantaran tersandung kasus pembunuhan sesama TKI, di Saudi Arabia. Seluruh keluarga terguncang dan berusaha menjaga Ennah, di rumahnya di kawasan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (17/4/2015) sore.

CIREBON, KOMPAS.com — Nawali Hasan Ihsan alias Ato Suparto (41), tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi, meminta Presiden Joko Widodo mengirimkan bantuan hukum untuk membebaskan dirinya dan dua temannya dari vonis hukuman mati. Menurut dia, kini tidak ada pengacara yang mendampingi dirinya.

"Saya benar-benar memohon Presiden Joko Widodo tolong bantu kami di sini semaksimal mungkin. Tolong Pak, pengacara Indonesia sudah tidak ada karena sudah tidak ada uangnya. Kami takut masalah kami panjang dan tetap mendapat hukuman mati," kata Ato melalui pengeras suara saat menghubungi Ennah (45), kakaknya yang tinggal di Cirebon, Jawa Barat, melalui sambungan telepon seluler, Jumat (17/4/2015) sore. 

Sambungan telepon Ato tidak terduga. Saat itu, sejumlah wartawan tengah bertemu dengan Ennah mencari informasi tentang Ato yang masuk dalam daftar TKI yang dijatuhi hukuman mati di Arab Saudi. 

Eksekusi hukuman mati terhadap Siti Zaenab dan Karni membuat keluarga Ato terguncang. Keluarga cemas Ato akan segera menyusul dieksekusi. Ennah terguncang dan tak henti menangis. Ia menjerit histeris. 


Sambil terisak, Ennah menuturkan, Ato Suparto (40) sudah meninggalkan rumah sekitar 10 tahun. Anak bungsu dari enam bersaudara itu meninggalkan Tanah Air pada 2005. Kepada keluarga, Ato mengaku diterima sebagai sopir pribadi di kawasan Mekkah. 

Pada 2011, Ato tersandung masalah. Ia bersama Siti Komalasari dan Agus terlibat cekcok dengan salah seorang TKI lainnya bernama Fatimah yang berujung pada tewasnya Fatimah.

"Jadi, masalahnya, Ato tidak membunuh majikan atau warga negara Arab, tetapi keributan sesama TKI sehingga ada yang meninggal dunia. Keributan itu juga tidak menggunakan senjata tajam," kata Ennah. 

Keluarga begitu cemas mengetahui Ato terlibat masalah hukum. Ari, ibunda Ato, terkena stroke. 

Saat Ennah bercerita kepada para wartawan di rumahnya, Jumat sore ini, Ato menghubungi Ennah melalui sambungan telepon. 

Melalui pengeras suara, Ato menceritakan ulang kejadian yang diceritakan Ennah sebelumnya. Ato memohon agar Presiden Joko Widodo dapat membantu nasib ia bersama dua temannya yang mendapat vonis mati.

Nama Nawali Hasan Ihsan ada dalam daftar 37 orang TKI di Arab Saudi yang mendapat vonis hukuman mati yang dikeluarkan oleh Migrant Care. 

Sebelumnya, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Moh Iqbal mengatakan, sebanyak 228 TKI di seluruh Indonesia yang bekerja di berbagai negara di dunia kini menunggu eksekusi mati karena terlibat kasus kriminal.

"Dari jumlah itu, sebanyak 37 orang TKI di antaranya adalah TKI yang berada di Arab Saudi," katanya saat berkunjung ke rumah keluarga TKI Siti Zaenab di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Rabu (15/4/2015).


Tidak tercatat

Jida, Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri (PTKLN), Dinas Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disnakertrans), Pemerintah Kabupaten Cirebon, yang mendengar kabar ini langsung mengunjungi lokasi. Ia berusaha menenangkan keluarga Ennah. 

Menurut Jida, Ato tidak terdaftar pada catatan Disnakertrans. Ato berangkat melalui PT Arunda Bayu pada 2006 lalu.

"Kami juga tidak mengetahui detail soal kepergian Ato. Pada tahun itu, Ato serta perusahaan tidak melapor. Namun, kami akan segera mengambil tindakan untuk mencari solusi yang menimpa Ato," kata dia.

Jida berjanji akan segera mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri, Menteri Tenaga Kerja, dan BNP2TKI, untuk membantu Ato agar kasus yang menimpanya dapat diselesaikan dan terbebas dari ancaman hukuman mati.


regional.kompas.com

Wednesday, April 15, 2015

TKW PAHLAWAN DEVISA INDONESIA DIHUKUM MATI di Arab Saudi STOP Pengiriman Devisa dan Umroh ke Arab Saudi. JANGAN BODOH dikibulin QURAN KITAB PALSU

Siti Zaenab TKW Indonesia yg dihukum mati di Arab Saudi

Internasional, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Bangkalan, Madura, Siti Zaenab binti Duhri, dihukum mati di Madinah, Arab Saudi, pada pukul 10.00 waktu setempat, Selasa 14 April 2015. Eksekusi mati dilakukan setelah keluarga korban tak memberikan maaf atas pembunuhan yang dilakukan Siti Zaenab. 

“Pada tanggal 14 April 2015, Konsulat Jenderal RI di Jeddah menerima informasi dari pengacara Khudran Al Zahrani mengenai telah dilaksanakannya hukuman mati (qishas) terhadap WNI bernama Siti Zaenab binti Duhri Rupa. Almarhumah Siti Zaenab dihukum mati di Madinah pada pukul 10.00 waktu setempat,” kata Raksa Ibrahim, Dit Informasi dan Media Kemlu RI. Keterangan pers Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Selasa menyebutkan, pemerintah Indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam kepada sanak keluarga almarhumah Siti Zaenab.

Pemerintah Indonesia juga menyampaikan protes kepada Pemerintah Arab Saudi karena tidak menyampaikan pemberitahuan kepada Perwakilan RI maupun keluarga mengenai waktu pelaksanaan hukuman mati tersebut.

Siti Zaenab merupakan buruh migran Indonesia yang bekerja di Arab Saudi yang kemudian dipidana atas kasus pembunuhan terhadap istri pengguna jasanya bernama Nourah binti Abdullah Duhem Al Maruba pada 1999. Siti Zaenab kemudian ditahan di Penjara Umum Madinah sejak 5 Oktober 1999.

Setelah melalui rangkaian proses hukum, pada 8 Januari 2001, Pengadilan Madinah menjatuhkan vonis kepada Siti Zaenab dengan keputusan hukuman mati itu, berdasarkan hukum di Arab Saudi, pemaafan hanya bisa diberikan oleh ahli waris korban.

Namun, pelaksanaan hukuman mati tersebut ditunda untuk menunggu putra bungsu korban mencapai usia “akil baligh” agar dapat membuat keputusan.

Pada 2013, setelah dinyatakan “akil baligh”, putra si korban telah menyampaikan kepada pengadilan bahwa dia menolak memberikan pemaafan kepada Siti Zaenab dan tetap menuntut pelaksanaan hukuman mati.

Hal itu kemudian dicatat dalam keputusan pengadilan pada 2013.

Menurut pihak Kemlu, perlindungan WNI di luar negeri, termasuk WNI yang menghadapi masalah hukum, merupakan prioritas Pemerintah Indonesia. Sejak awal, Pemerintah telah berjuang untuk mendampingi Siti saat memohon pengampunan dari keluarga korban.

Pemerintah Indonesia telah melakukan semua upaya secara maksimal untuk membebaskan Siti Zaenab dari hukuman mati, baik langkah hukum maupun diplomatik.

Terkait langkah hukum, Pemerintah telah menunjuk pengacara Khudran Al Zahrani untuk memberi pendampingan hukum kepada Siti Zaenab serta memberi pendampingan dalam setiap persidangan.

Terkait langkah diplomatik, tiga Presiden RI, yakni Abdurrahman Wahid pada 2000, Susilo Bambang Yudhoyono pada 2011, dan Joko Widodo pada 2015 telah mengirim surat resmi kepada Raja Arab Saudi yang berisi permohonan agar Raja Arab Saudi memberikan pemaafan kepada WNI tersebut.

Selain itu, Kepala Perwakilan RI di Riyadh maupun Jeddah juga telah mengirimkan surat resmi kepada Emir di Mekkah dan Madinah untuk mendorong pemberian maaf bagi Siti Zaenab.

Selanjutnya Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi pada Maret lalu juga menyampaikan secara langsung kepada Wakil Menteri Luar Negeri Arab Saudi untuk membantu melakukan pendekatan kepada keluarga korban agar memberikan pemaafan.

Selain itu, Pemerintah juga sudah melakukan pendekatan secara terus menerus kepada ahli waris korban. Secara informal, pendekatan juga telah dilakukan kepada pemimpin dan tokoh-tokoh masyarakat, khususnya dari kalangan Kabilah Al Ahmadi yang merupakan suku asal suami korban.

Kemudian, Pemerintah pun telah memfasilitasi kunjungan kakak dan anak Siti Zaenab ke penjara Madinah sekaligus untuk bertemu dengan para ulama dan Ketua Lembaga Pemaafan Madinah. Kunjungan terakhir kali dilakukan pada 24-25 Maret 2015.

Bahkan, pemerintah telah menawarkan pembayaran diyat (uang darah) melalui Lembaga Pemaafan Madinah sebesar 600 ribu real atau sekitar Rp2 miliar.

Dalam periode Juli 2011 – 31 Maret 2015, Pemerintah telah berhasil membebaskan 238 WNI di luar negeri dari hukuman mati.

Sejak Januari 2015, Pemerintah Arab Saudi telah menghukum mati sebanyak 59 orang, 35 orang di antaranya merupakan warga Arab Saudi, dan 25 orang lainnya warga negara asing.

Hukuman mati dijatuhkan kepada pelaku tindak pidana pembunuhan, kejahatan narkoba, pemerkosaan, dan perzinahan.(Antara)

--

Ibadah haji hanyalah ritual pagan (penyembahan berhala)

Hadits Shahih Bukhari no. 843
“Dari Abu Hurairah r.a. katanya: “Abu Bakar Siddik ditugaskan oleh Rasulullah saw sebelum haji wada untuk memimpin satu kaum pada hari nahar melakukan haji, kemudian memberitahukan kepada orang banyak, suatu pemberitahuan: Ketahuilah! Sesudah tahun ini orang-orang musyrik tidak boleh lagi haji dan tidak boleh thawaf di Ka’bah dalam keadaan telanjang. Sebelum Islam, orang-orang musyrik Arab telah melakukan juga pekerjaan haji menurut cara mereka sendiri. Antara lain ialah thawaf di Ka’bah dalam keadaan telanjang bulat sambil bertepuk tangan”.

Upacara ibadah haji yang sekarang ini hanya merupakan kelanjutan upacara ibadah haji bangsa Arab yang sejak dahulu kala dilaksanakan jauh sebelum Muhammad lahir dalam rangka bangsa Arab menyembah kelompok berhala yang berada di Ka’bah Mekkah yang berjumlah 360 patung berhala (Hadits Shahih Bukhari no. 1187).

Muhammad hanya menghilangkan kebiasaan telanjang, agar terlihat orang Nasrani dan Yahudi bahwa Islam tidak mengajarkan percabulan dan perzinahan.Muhammad juga hanya menghancurkan 359 berhala kaabah,tetapi menyisakan 1 berhala, yaitu batu hitam kaabah, agar terlihat seperti Tauhid dimata orang2 pagan di kala itu. tetapi ritual-ritual pagan yg lain tidak, seperti melempar jumrah, mengelilingi kaabah 7 kali, mencimi batu berhala hajar aswad, dll.

Jelas skali pada dasarnya semua ritual ibadah haji hanyalah ritual penyembahan berhala




Naik Haji TIDAK MENJAMIN ORANG MASUK SURGA


“......Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya....” (Qs. 2:158)
Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam. Hal ini wajib dilakukan bagi mereka yang mampu. Seseorang yang sudah menunaikan ibadah haji disebut sebagai “Haji/Hajjah”.
Bagi seorang Muslim, sebutan “Haji/Hajjah” mempunyai arti tersendiri.  Itulah sebabnya tidak sedikit umat Muslim setiap tahunnya berlomba-lomba menunaikan ibadah haji. Mereka sangat menghargai ritual ibadah naik haji.

Ritual Saat Menunaikan Ibadah Haji

Dalam menunaikan ibadah haji, seseorang diwajibkan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali. Selain itu juga mencium batu hitam yang disebut Al-Hajr al-Aswad.  Mereka juga diharuskan berlari bolak-balik antara bukit As-Safa dan Al-Marwa.
Sebagai ritual, mereka juga harus melemparkan tujuh batu pada tiga tiang (jamarat).  Tiap tiang diyakini merupakan Setan.

Ritual Haji Dan Agama Pra-Islam

Ritual mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali bukanlah ritual pertama yang dilakukan oleh umat Muslim. Ritual ini sudah dilakukan oleh penyembah berhala di Arab, jauh sebelum Muhammad mendirikan agama Islam.
Saat itu, mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali bertujuan untuk menyembah Hubal dan Shams (dewa bulan dan matahari). Sedangkan mencium batu hitam merupakan acuan kepada Hubal. Mereka meyakini, para Dewa dan Dewi mempunyai batu khusus yang akan menggantikan perwujudan diri mereka. Sementara melempar batu, juga merupakan ritual yang berhubungan dengan dewa-dewa palsu.
Sedangkan bukit-bukit kecil yang disebut bukit As-Safa dan Al-Marwa, dipercaya merupakan tempat dewa Isaf dan Naila. Sering orang bertanya, mengapa pengikut haji harus berlari bolak-balik di antara bukit itu.  Bukankah ini juga dilakukan para penyembah Isaf dan Naila di zaman Jahiliah?
Menurut pakar Islam, Yusuf Ali, “Keseluruhan ziarah penyembah berhala dirohanikan dalam Islam” (Yusuf Ali, catatan kaki no 223, hal. 80, terjemahan Al-Quran dalam Bahasa Inggris).

Apakah Naik Haji Dapat Menyelamatkan?

Bila dilihat dari sisi lain, naik haji merupakan ritual ziarah ke makam Muhammad. Pertanyaannya, dapatkah orang yang sudah mati dapat memberikan keselamatan?
Jelas ritual menunaikan ibadah haji tidak dapat memberi jaminan keselamatan bagi seseorang. Walaupun tidak sedikit haji/hajjah merasa dirinya sudah layak untuk mendapatkan keselamatan.

Keselamatan Menurut Injil Terpisah dari Ritual

Seseorang yang merindukan keselamatan hanya perlu memintanya kepada Allah, bukan melalui ritual-ritual. Keselamatan yang diterima umat percaya berdasar pada iman akan Isa Al-Masih.
Keselamatan itu merupakan anugerah (pemberian cuma-cuma) dari Allah, bukan upah.  Anugerah adalah “. . . kemurahan Allah . . . dan kasih-Nya kepada manusia … bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya . . . .” (Injil, Surat Titus 3:4-5).

Keselamatan Bukti Kasih Allah

Isa Al-Masih mengajarkan berita yang sempurna. Ia mati tersalib untuk menggantikan dan membayar hukuman dosa manusia. Allah melakukan ini karena Dia mengasihi manusia. Dia ingin manusia menikmati kekekalan bersama dengan Dia di sorga!

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya [Kalimat-Nya]yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).

KEBOHONGAN SEJARAH
DALAM ISLAM

Selama ini muslim senantiasa mengklaim bahwa kota Mekah beserta Kabah dan mata air zamzam sudah ada sejak jaman Ibrahim. Tulisan berikut akan membahas keabsahan klaim muslim tersebut dengan membandingkan dengan sumber-sumber sejarah lainnya.
Tulisan berikut dibagi menjadi 8 bagian, yaitu :
1. Bagian Pertama; Membahas klaim muslim dan apa yang dikatakan oleh sumber-sumber Islam tentang klaim tersebut.
2. Bagian Kedua : Nabonidus (6 SM). Membahas laporan raja Nabonidus dari Babylon (pertengahan abad 6 SM)
3. Bagian Ketiga : Herodotus. Membahas laporan sejarawan Yunani yang hidup di abad 5 SM
4. Bagian Keempat : Strabbo (23/24 SM). Membahas laporan yang dibuat oleh sejarawan Romawi yang bernama Strabbo yang melakukan perjalanan ke jazirah Arab hingga Yaman sekitar tahun 24 – 23 SM.
5. Bagian Kelima : Diodorus Siculus (abad 1 M). Membahas klaim bohong Islam dengan memanfaatkan tulisan Diodorus Siculus.
6. Bagian Keenam : Pliny (77 M). Membahas daftar kota-kota di Arab yang dibuat oleh Pliny.
7. Bagian Ketujuh : Claudius Ptolemy (150 M). Membahas klaim bohong Islam dengan memanfaatkan tulisan Ptolemy
8. Bagian Kedelapan : Procopius dari Cesarea (abad 6 M). Membahas laporan sejarawan Procipius dari Kaisarea yang hidup sekitar 550 M atau sejaman dengan kakek dan ayah Muhammad SAW hidup.

BAGIAN PERTAMA : MENURUT SUMBER ISLAM
Klaim muslim yang mengaitkan Mekah, Kabah dan Zamzam dengan Ibrahim dan Ismail didasarkan atas beberapa sumber berikut :

Kabah sudah ada dijaman Ibrahim
Sumber : QS 2 : 125
Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i`tikaaf, yang ruku` dan yang sujud".

Kota Mekah sudah ada sejak jaman Ibrahim dan Ismail.
Sumber : Sirah Ibnu Ishaq 
| Kisah Sejarah Nabi Tertua |Muhammadiyah University Press, Jilid 1, halaman 65 :
Ketika Ismail, putera dari Ibrahim meninggal, putranya yang bernama Nabit mendapat tugas menjadi pemimpin dan penguasa Kabah, kemudian tugas tersebut dilanjutkan oleh Mudzadz bin Amr al-Jurhumi. Anak keturunan Ismail dan anak keturunan Nabit bersama kakek mereka Mudzadz bin Amr dan paman-paman dari pihak ibu mereka dari Jurhum, dan anak keturunan Qatura, yang merupakan sepupu Jurhum, waktu itu adalah penduduk Mekah. Meraka datang dari negeri Yaman, dan mengadakan perjalanan bersama-sama kenegeri Mekah. …. Kemudian Tuhan melipat gandakan keturunan Ismail di Mekah.

Mata Air Zam-Zam sudah ada sejak jaman Ibrahim dan Ismail.
Sumber : Hadis Sahih Bukhari 
| Volume 4, buku 55, nomor 583 :
Ketika air di kantung kulit telah habis, Hagar menjadi haus, begitu pula Ismail. Hagar melihat Ismail yang dalam keadaan menderita kehausan. Hagar meninggalkan Ismail karena tidak tahan melihat penderitaan Ismail. ........ . Hagar terus menurt berlari antara Safa dan Marwa hingga tujuh kali.
Rasulullah berkata, "Kejadian inilah yang mendasari tradisi jemaah haji berjalan antara Safa dan Marwa"
Ketika Hagar mencapai bukit Marwa dia mendengar satu suara, Hagar kemudian berkata, "O, siapapun engkau, kamu telah membuatku mendengar suaramu, apakah engkau bisa membantuku? Dan ajaib, Hagar kemudian melihat satu malaikat di lokasi Zam Zam sedang menggali tanah, hingga akhirnya air memancar dari tempat itu.... 


Jadi kota Mekah sudah mulai dihuni dari sekitar tahun 2000 SM, dan terus dihuni hingga terjadi pengusiran suku Jurhum oleh suku Kinana dan Khuza’a
Sumber : Sirah Ibnu Ishaq | Kisah Sejarah Nabi Tertua |Muhammadiyah University Press, jilid 1, halaman 67
Sementara waktu berjalan, suku Jurhum yang menguasai kota Mekah mulai bersikap kurang baik dan sok kuasa. Siapa saja yang memasuki kota Mekah yang bukan dari kerabat mereka diperlakukan dengan buruk……. Bani Bakar bin Abdul Manat bin Kinana dan Bani Ghubsan dari Khuza’a sepakat untuk memerangi suku Jurhum dan bertekat untuk mengusir mereka dari Mekah …. Dan berhasil mengusir suku Jurhum dari Mekah. …. Amir bin Harits bin Mudzadz al Jurhumi membawa dua patung rusa dari Kabah dan batu pojok (harusnya : BATU HITAM) dan menguburnya di sumur Zamzam, dan kemudian pergi meninggalkan Mekah bersama orang-orang Jurhum ke Yaman.

Kejadian ini terjadi sekitar pertengahan abad ke 2 M.
Sumber : Sejarah Hidup Muhammad | Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfury
Robbani Press 1998, halaman 18

Dengan bantuan keturunan Adnan, yakni bani Bakr bin Andi Manaf bin Kinanah, mereka melakukan penyerangan terhadap Jarham sehingga berhasil mengusir mereka dan menguasai Makkah pada pertengahan abad ke 2 M….. Amru bin al-Harits bin Madladl bin al Jarhami mengeluarkan dua patung kijang yang terbuat dari emas milik Kabah dan hajar aswad, lalu disimpan dalam sumur zamzam.

Patung rusa, BATU HITAM dan sumur Zamzam baru sekitar 300 tahun kemudian ditemukan lagi oleh Abdul Muthalib, kakek Muhammad SAW.
Sumber : Sirah Ibnu Ishaq | Kisah Sejarah Nabi Tertua |Muhammadiyah University Press, jilid 1, halaman 64
Ketika Abdul Muttalib sedang tertidur disamping Kabah, dia mendapat mimpi yang menyuruhnya untuk menggali Zamzam …… Suku Jurhum telah menguruk tempat tersebut ketika mereka meninggalkan Mekah. Ini adalah sumur Ismail, anak Ibrahim, dimana Tuhan memberinya air ketika dia kehausan pada saat dia masih bayi.

Sumber : Ibid, jilid 1, halaman 67
Ketika Abdul Muttalib telah mendapatkan kesimpulan tentang letak dari tempat yang hendak digali, dan ternyata tempatnya sama dengan apa yang disebut dalam mimpinya, dia mengambil sebuah cangkul dan mengajak putra satu-satunya saat itu al-Harits dan mulailah dia menggali. Ketika bagian atas dari sumur itu tampak, dia berseru ‘Allah akbar!’. Orang-orang Quraish yang mendengar teriakan Abdul Muttalib datang … dan berkata, “Ini adalah sumur dari nenek moyang kami Ismail ….”

Dari sumber Ibn Ishaq diatas terlihat bagaimana kebohongan tradisi Islam dibuat.
Sulit dibayangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Suku Jurhum yang kalah perang dapat mengambil dua patung rusa dan BATU HITAM dari Kabah.
2. Suku Jurhum yang kalah perang dapat memasukkannya dalam sumur Zamzam dan menguruknya hingga sumur zam-zam berhenti mengalir.
3. Bagaimana mungkin suku Kinana dan Khuza’a tidak curiga melihat hilangnya batu hitam dan sumur Zamzam yang tiba-tiba diurug, dan kemudian tidak berusaha mencari batu hitam.

Jika suku Kinana dan Khuza’a bukan orang gila - melihat sumur Zamzam yang adalah mata air dan sumber kehidupan tiba-tiba saja di-urug suku Jurhum hingga berhenti mengalir -mereka akan langsung menggalinya lagi untuk mendapatkan air.

Jadi dari kejanggalan kisah diatas dapat disimpulkan :
1. Tidak ada sumur Zamzam dijaman Jurhum berkuasa, apalagi dijaman Ismail sekitar 2000 SM.
2. Sumur Zamzam memang baru ditemukan oleh Abdul Muttalib diawal abad 6 M.
3. Batu hitampun juga baru ditemukan oleh Abdul Muttalib diawal abad 6 M.

Itulah sebabnya Umar sama sekali tidak menaruh hormat pada BATU HITAM, karena tampaknya dia tahu bahwa batu hitam memang baru ditemukan oleh Abdul Muthallib.
Sumber : Sahih Bukhari 2.667
Dikisahkan oleh Abis bin Rabia : Umar menghampiri lokasi dekat Batu Hitam dan menciumnya dan berkata, “Tidak ada keraguan, aku tahu kamu hanyalah batu yang tidak akan menguntungkan atau merugikan siapapun. Jika saja aku tidak melihat rasulullah menciummu, aku tidak akan menciummu”

Bahkan sumber Islam sendiri meragukan klaim bahwa Kabah sudah ada sejak jaman Ibrahim dan Ismail. Kutipan ini mengisahkan raja Abu Karib Tiban As’ad yang berasal dari Yaman yang saat itu melakukan perjalanan ke Yatsrib.
Sumber : Sirah Ibnu Ishaq Kitab Sejarah Nabi Tertua |Muhammadiah University Press, Juni 2002, Jilid 1, halaman 15 – 16.
Halaman 15 : Tubba menulis baris-baris berikut tentang perjalanannya, apa yang dia lakukan terhadap Madinah dan Ka’bah, …….

Aku tidak tahu tentang adanya kuil yang murni
Yang dipersembahkan untk tuhan di lembah Mekah,
 ….

Menurut sumber berikut Abu Karib Tiban As’ad memerintah di Yaman dari tahun 410 hingga 435 M.
Sumber : Sabaean Inscriptions from Mahram Bilqis (Ma'rib), Jamme, W.F
Johns Hopkins Press, Baltimore, 1962, Volume III, halaman 387. 
link

…. he reigned in Yemen from 410 to 435 A.D.

Jadi selambat-lambatnya pada tahun 435 M, Kabah di Mekah tidak diketahui oleh seorang raja dari Yaman
. Konsekuensi lebih lanjut adalah tampaknya Mekah dan Kabah pada saat itu bukanlah tempat pemujaan yang utama di Arab melainkan hanyalah salah satu dari sekian banyak tempat pemujaan di tanah Arab. Bahkan tampaknya disetiap kota pasti mempunyai kuil suci yang dipersembahkan pada tuhannya kota yang bersangkutan.
QS 27 : 91 : Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah)
Terjemahan Inggris dari Yusuf ali:
QS 27 : 91 : For me, I have been commanded to serve the Lord of this city


Itulah sebabnya saat penduduk Taif sebuah kota sekitar 50 km tenggara Mekah diserbu oleh Abrahah dengan pasukan gajahnya, penduduk Taif justru menyarankan mereka untuk memusnahkan kuil yang di Mekah saja bahkan menawarkan diri untuk mengantar Abrahah ke Mekah.
Sumber : Sirah Ibnu Ishaq | Kisah Sejarah Nabi Tertua |Muhammadiyah University Press, jilid 1, halaman 34
Mereka berkata kepada Abrahah : Wahai sang raja, kami adalah para budakmu yang memperhatikan dan patuh kepadamu. Kami tidak punya perkara apapun denganmu, begitu juga dengan tempat peribadatan kami – maksudnya adalah Al-Lat – tidak termasuk apa yang kamu cari. Kamu hanya menginginkan kuil yang ada di kota Mekah, dan kami menyertakan untukmu seseorang untuk mengantarmu ke sana.

Sangat unik karena selain tidak tahu lokasi Mekah, ternyata siapa nama pemimpin di Mekahpun tidak diketahui oleh Abrahah.
Sumber : Ibid, halaman 35
Abrahah mengirim seorang suku Himyari yang bernama Hunatake Mekah untuk mengetahui siapa yang menjadi pemimpin tertinggi di Mekah dan untuk menyampaikan kepadanya bahwa maksud kedatangan dia bukanlah untuk berperang melainkan dengan mereka tetapi untuk menghancurkan Kabah …

Konsekuensi lebih lanjut dari kutipan diatas adalah :
· Kabah di Mekah tidak dihormati sebagai peninggalan dari Ibrahim dan Ismail.
· Kota Mekah sama sekali bukan kota yang penting, sangat mungkin hanya merupakan pemukiman kecil.
· Bahkan sekitar tahun 550-an M, lokasi Kabah dan Mekahpun tidak diketahui oleh raja Abrahah dari Yaman sampai harus di tunjukkan oleh penduduk Taif.

Bahkan salah satu puisi yang digantung di Kabah pada masa pra Islam-pun memberikan indikasi tentang waktu pembangunan Kabah yang jauh lebih belakang daripada masa Ibrahim dan Ismail yang selama ini diklaim.
Sumber : The Sacred Books and Early Literature of the East |Charles F. Horne
Parke, Austin, & Lipscomb, 1917, Vol. V: Ancient Arabia, halaman 19 - 40. 
link

The poem of Zuhair ….
"Then I swear by the temple, round which walk the men | who built it from the tribes of Quraysh and Turhum.

Kemudian aku bersumpah demi kui, Yang dikelilingi oleh orang-orang yang berjalan
Mereka yang membangun, dari suku Quraish dan Turhum


Quraish sendiri adalah moyang Muhammad SAW menurutsumber-sumber Islam berikut.

00 IBRAHIM
01 Ismail
02 Nabit
03 Yashjub
04 Tayrah
05 Nahur
06 Muqawwam
07 Udad
08 'Adnan
09 Mu'ad
10 Nizar
11 Mudhar
12 Ilyas
13 Mudrika
14 Khuzayma
15 Kinana
16 AL NADR (AL QURAYSH)
17 Malik
18 Fihr
19 Ghalib
20 Lu'ayy
21 Ka'ab
22 Murra
23 Kilab
24 Qussayy (Real name: Zayd)
25 'Abdu Manaf (Real name: Al Mughira)
26 Hashim (Real name: 'Amr) as Banu Hashim
27 'Abdu Al Mutallib (Real name: Shaiba)
28 'Abdullah
29 MUHAMMAD saw

Jadi Quraish hidup 13 generasi sebelum Muhammad SAW.
Menurut hitungan sederhana: Jika 1 generasi adalah sekitar 30 tahun, beda waktu antara Quraish dan Mahammad SAW adalah 13 x 30 = 390 tahun. Muhammad lahir sekitar 570 M.
Berarti Quraish hidup sekitar 570 – 390 = tahun 180 M.
Jadi cocok dengan apa yang ditulis oleh Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfury yang menyatakan bahwa keturunan Adnan menyerbu Jurhum sekitar pertengahan abad ke 2 M.
Jadi tampaknya baru pada akhir abad ke 2 itulah kota Mekah dan Kabah dibangun.

Makanya sumber Islam-pun kacau balau tentang waktu pembangunan Kabah.
Sumber : Tafsir Ibn Kathir terhadap QS 3:96 ; 
[96] Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakka (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.
Imam Ahmad mencatat bahwa Abu Dharr berkata; “Aku berkata, “O Rasulullah, masjid mana yang pertama dibuat didunia ini?. Dia berkata, “Al-Masjid Al Haram (di Mekah)”. Aku berkata, “Mana yang dibangun setelah itu?”. Dia menjawab, “Al-Masjidil Al-Aqsa (di Yerusalem)”. Aku berkata,“Berapa jangka waktu antara pembangunan kedua bangunan itu?” Dia berkata, “Empat puluh tahun”

Dapat diakses disini.

Menurut perhitungan: Abraham dan Ismail hidup sekitar tahun 1900 SM – 2000 SM.
Raja Salomo (Sulaiman) yang membangun bait Allah di Yerusalem hidup seitar 1000 SM - 970 SM. Jadi ada beda waktu 1000 tahun antara Ismail (yang membangun Kabah = Masjidil Haram) dengan raja Salomo (yang membangun Bait Allah di Yerusalem). Jadi bagaimana bisa dikatakan beda waktu keduanya hanya 40 tahun?

BAGIAN KEDUA : NABONIDUS SUMBER BABILON (550 SM)
Keberadaan Mekah juga luput dari catatan sejarah seorang raja dari Babilonia yaitu Nabonidus yang menguasai wilayah Arab.Raja Nabonidus memindahkan kerajaannya ke Teima, sebuah kota di sisi utara Medinah selama 10 tahun (550 SM – 540 SM) yang tercatat dalam Syair Kisah Nabonidus.
Sumber : Ancient Records from North Arabia, F.V.Winnett and W.L.Reed, University of Toronto Press, 1970, halaman 89 
Nabonidus killed the prince of Teima and took his residency and built there his palace like his palace in Babylonia.

Nabonidus membunuh pangeran dari Teima dan mengambil alih kediamannya dan kemudian membangun istananya dilokasi itu seperti istananya di Babylonia.


Masih menurut sumber diatas, halaman 91, dari inskripsi yang ditemukan di Harran – kota asal Nabonidus – tercatat bahwa dia juga menaklukkan kota-kota di Hijaz, diantaranya adalah Yathrib (Medina) dan Khaybar. Kota Khaybar sendiri terletak di utara Medina sekitar 100 km dalam arah menuju ke Teima. Namun sama sekali tidak ada penyebutan kota Mekah. Ini mengindikasikan bahwa kota Mekah memang belum ada saat itu, makanya tidak muncul dalam panggung sejarah dipertengahan abad ke 6 SM.

BAGIAN KETIGA : HERODOTUS
Herodotus adalah sejarawan Yunani yang hidup 484 SM hingga 430 SM/420 SM. Menuliskan sebuah buku berjudul The History yang diterbitkan sekitar tahun 425 SM. Buku ini adalah narasi sejarah tentang perang Greco – Persia.
Dalam buku 3 nya Herodotus menuliskan Arab Selatan sebagai berikut.
Sumber, link.

Arabia is the last of inhabited lands towards the south, and it is the only country which produces frankincense, myrrh, cassia, cinnamon, and laudanum.

Arabia arah selatan adalah lokasi yang paling akhir dihuni, dan wilayah inilah satu-satunya yang memproduksi kemenyan, mur, kasia, kayu manis dan madat.


Jadi catatan Herodotus bertentangan dengan sumber Islam yang mengklaim wilayah Mekah sudah dihuni semenjak abad ke 20 SM dan menjadikan wilayah ini yang pertama dihuni dan dari Mekahlah kemudian keturunan Ismail menyebar ke segala penjuru Arab. Catatan sejarah adalah jelas, Arab Selatan adalah wilayah yang paling akhir dihuni. Ini sangat jelas karena migrasi dari Mesopotamia kuno adalah menuju ke wilayah barat daya arah Israel dan ke selatan melalui pantai timur jazirah Arab dari Qatar, Uni Emirat Arab, Oman dan Yaman. Itulah sebabnya wilayah Arab Utara dan Yaman lebih dahulu didiami dibandingkan wilayah Arab Selatan. Jika Khaybar dan Medina baru muncul di sekitar abad 6 SM, ini berarti di abad 6 SM Mekah pasti belum ada karena letaknya lebih selatan lagi dari Medinah. Jadi bagaimana mungkin Mekah sudah ada di abad 20 SM.

BAGIAN KEEMPAT : STRABBO SUMBER ROMAWI (23/24 SM)
Di tahun 30 SM, Mesir takluk dan menjadi salah satu provinsi Romawi. Setelah menaklukkan Mesir, Romawi berusaha meneruskan penaklukkannya ke wilayah jazirah Arab hingga ke Yaman yang pada waktu itu adalah sebuah kerajaan besar .
Di tahun 23 / 24 SM, pemerintah Romawi mengutus Aelius Gallus, gubernur Mesir untuk memimpin penaklukan tersebut.
Sumber : History of Rome, Buku LIII.xxix. 3 - 8 | Dio Cassius, 220 MFor 23 B.C.: While this was going on, another and a new campaign had at once its beginning and its end. It was conducted by Aelius Gallus, the governor of Egypt, against the country called Arabia Felix

Tahun 23 SM : Sementara semuanya berjalan, satu ekspedisi baru dimulai dan diakhiri. Ekspedisi itu dipimpin oleh Aelius Gallus, gubernur Mesir, terhadap wilayah Arab Felix.


Dalam ekspedisi ini diikutsertakan seorang sejarawan dan ahli geografi yang bernama Strabo (meninggal 22 M) yang kemudian mencatat peristiwa ini dalam 16 buku karangannya.

Informasi peta wilayah Arabia dapat diakses disini.

Sumber kutipan berikut diambil dari: Geography, Buku XVI, Chap. iv, 1-4, 18-19, 21-26
Dalam buku ini, dikutip kota-kota yang dilalui oleh Gallus dalam perjalanan pergi dan pulangnya. Gallus melewati dua jalur yang berbeda, dimana jalur pergi adalah melalui gurun pasir di bagian timur sisi Laut Merah, sementara jalur pulang adalah melalui jalur tepi laut Merah. Gallus berangkat dari wilayah kanal di sekitar sungai Nile dan ini hanya mungkin dari sekitar wilayah Suez sekarang. Kota pertama yang disinggahi adalahLeuce Come.
Sumber : Strabo, XVI.iv.23.
Gallus, notwithstanding, built not less than eighty biremes and triremes and galleys at Cleopatris near the old canal which leads from the Nile. ….. he constructed a hundred and thirty vessels of burden, in which he embarked with about ten thousand infantry, …… he arrived on the fifteenth day at Leuce-Come, a large mart in the territory of the Nabataeans, ……
Gallus membuat tidak kurang dari 80 perahu di Cleopatris, dekat dengan kanal tua yang bersumber dari sungai Nil …. Dia membuat 130 kapal, dimana dia berangkat dengan 10.000 pasukan …… dia sampai di Leuce Come dihari ke 15, sebuah tempat perdagangan yang besar di wilayah Nabatean …..


Wilayah Nabatean sendiri adalah terbentang antara perbatasan Syria dengan Arab dari sungai Eufrat hingga Laut Merah.
Sumber : Encyclopaedia Britannica, sub topik Nabatean
member of a people of ancient Arabia whose settlements lay in the borderlands between Syria and Arabia, from the Euphrates River to the Red Sea. ……

Anggota masyarakat Arab kuno yang mendiami perbatasan antara Syria dan Arab, dari sungai Eufrat hingga Laut Merah ….


Leuce Come ini masih didaerah kekuasaan Nabatean, jadi lokasinya masih dekat dengan perbatasan Syria. Jadi kemungkinan adalah kota Al-Wajh modern di wilayah Tabuk – Arab Saudi. Perjalanan berlanjut menuju wilayah kekuasaan Aretas.
Sumber : Strabo, XVI.iv.24. 
… After a march of many days, therefore, he came to the territory of Aretas [modern Medina?], who was related to Obodas. Aretas received him in a friendly manner, and offered presents. But by the treachery of Syllaeus, Gallus was conducted by a difficult road through the country; for he occupied thirty days in passing through it..

… Setelah berjalan beberapa hari, Gallus mencapai wilayah kekuasaan Aretas, yang beraliansi dengan Obodas. Aretas menerimanya dengan ramah dan memberi hadiah. Tapi karena kebohongan Syllaeus (vivaldi : penunjuk jalan Gallus), Gallus harus melalui jalan yang sangat sulit melalui wilayah tersebut, dimana dia menghabiskan 30 hari melaluinya.


Sangat mungkin Aretas ini adalah penguasa wilayah Medinah. Sementara Obodas adalah penguasa Khaybar. Kedua kota ini berdekatan sehingga sangat mungkin keduanya beraliansi. Dengan tidak disebutkan nama kotanya menunjukkan bahwa ke 2 kota ini adalah kota yang sudah diketahui oleh umum. Medina dan Khaybar sudah disebutkan dalam jaman Nabonidus (550 SM), jadi diabad ke 1 SM pasti sudah merupakan kota yang dikenal. Dari Al-Wajh ke Medinah berjarak sekitar 380 km dengan melalui bukit-bukit yang cukup sulit tergambar dari kutipan diatas. Secara rata-rata Galus hanya dapat maju sekitar 13 km tiap harinya. 
Kota berikutnya adalah Negrani.
Sumber : Strabo, XVI.iv.24.
The next country to which he came belonged to the nomads, and was in great part a complete desert [the Debae]. It was called Ararene. The king of the country was Sabos. Gallus spent fifty days in passing through this territory, for want of roads, and came to a city of the Negrani, and to a fertile country peacefully disposed. The king had fled, and the city was taken at the first onset. After a march of six days from thence, he came to the river [in the land of the Minae].

Wilayah selanjutnya yang didatanginya adalah kekuasaan suku nomaden, dan hampir seluruhnya adalah padang pasir. Wilayah itu disebut Ararene. Rajanya bernama Sabos. Gallus menghabiskan 50 hari melalui wilayah ini dan mencapai kota Negrani, wilayah subur yang telah ditinggalkan dengan sukarela. Raja telah melarikan diri dan kota diduduki segera. Setelah berjalan 6 hari dari sini, dia mencapai sebuah sungai [di wilayah Minae].


Perjalanan yang dilakukan adalah sekitar 50 hari melalui gurun pasir sebelum mencapai Negrani. Sangat mungkin Negrani disini adalah kota Taif. Jarak antara Medinah dengan Taif adalah sekitar 500 km,dilewati dalam 50 hari, berarti kecepatan adalah sekitar 10 km / hari. Kecepatan yang rendah ini karena sangat mungkin pada saat terjadi badai mereka harus berhenti berjalan.
Tiga indikasi lain yang menguatkan Negrani adalah Taif adalah :
1. Karena dari sini dengan berjalan selama 6 hari kearah selatan mereka menemukan sungai. Sungai ini adalah sebuah sungai yang terletak disebelah utara Al-Qunfudhah. Jarak antara Taif hingga sungai adalah sekitar 150 km, berarti mereka berjalan dengan kecepatan sekitar 25 km / hari.
2. Kota ini sama seperti Medinah berada disisi timur jajaran pegunungan. Jadi Gallus tampaknya berjalan menyusur tepi pegunungan.
3. Kota Al-Qunfudhah dengan sungainya relatif sudah dekat Yaman modern, yaitu sekitar 300 km arah utara Yaman. Jadi sangat mungkin kota al-Qunfudhah dan sungainya dijaman Gallus berada dibawah kekuasaan Minae dari Yaman.

Sumber : Encyclopaedia Britannica, sub topik: Yemen
The three most famous and largest of these empires were the Minaean, the Sabaean (the Biblical Sheba), and the Himyarite (called Homeritae by the Romans), all of which were known throughout the ancient Mediterranean world; their periods of ascendancy overlap somewhat, extending from roughly 1200 BC to AD 525.

Tiga kerajaan yang paling terkenal dan terbesar adalahMinaean, Saba dan Himyar, semuanya terkenal dalam sejarah kuno Mediteran, periode kekuasaan mereka berlangsung antara 1200 SM hingga 525 M.


Perjalanan berlanjut menuju Asca.
Sumber : Strabo, XVI.iv.24.
Immediately afterwards he took the city called Asca, which had been abandoned by the king.. Segera setelah itu, dia menaklukkan kota Asca, yang telah ditinggalkan oleh rajanya.

Jadi setelah menemukan sungai, Galus segera mendapati sebuah kota yaitu Asca yang sangat mungkin adalah Qal’at. Jarak dari sungai ke Qal’at cukup dekat hanya sekitar 150 km. Jadi dapat ditaklukkan dengan segera.

Kemudian menuju Athrula.
Sumber : Strabo, XVI.iv.24.
He thence came to a city Athrula, and took it without resistance; having placed a garrison there, and collected provisions for the march, consisting of grain and dates

Dia kemudian mencapai kota Athrula, dan menaklukkannya tanpa perlawanan, menempatkan satu garnisun disana, dan mengumpulkan persediaan untuk perjalanan selanjutnya, terdiri dari gandum dan kurma.


Sangat mungkin Athrula adalah kota Najran karena disinilah mereka menambah perbekalan karena Najran adalah kota yang subur dengan oasis. Sejarah mencatat kota ini dikunjungi Romawi pertama kali ditahun 24 SM yang adalah waktu saat Gallus melakukan ekspedisinya.

Sumber : Encyclopaedia Britannica, sub topik : Najran
town, oasis, ….. First visited by the Romans in 24 BC, …. Najran was one of the main centres producing frankincense and myrrh to supply the Mediterranean basin and the Middle East between 1000 BC and AD 600.

Kota, oasis …. Pertama kali dikunjungi orang Romawi di tahun 24 SM…. Najran adalah kota utama yang menghasilkan kemenyan dan mur yang menyuplai wilayah Mediterania dan Timur tengah antara 1000 SM dan 600 M.


Kemudian ke Marsiaba.
Sumber : Strabo, XVI.iv.24.
he proceeded to a city Marsiaba, belonging to the nation of the Rhammanitae, who were subjects of Ilasarus. He assaulted and besieged it for six days, but raised the siege in consequence of a scarcity of water. …

Dia melanjutkan ke kota Marsiaba, yang dikuasai bangsa Rhammanita, yang takluk dibawah Ilasarus. Gallus menyerang dan mengepung kota selama 6 hari, dan meninggatkan kepungan akibat kekurangan air.


Sangat mungkin Marsiaba ini adalah Mar’ib sebuah kota yang terkenal dengan bendungannya yang jebol pada tahun 450 / 451 M.

Jadi dalam perjalanannya hingga mencapai Yaman, tidak ada sebuah kota yang bernama Mekah sama sekali. Jika saat itu Mekah sudah ada dengan mata airnya yaitu Zam Zam yang melimpah, tentu saja kota ini akan disinggahi oleh Gallus.
Di padang pasir, orang mungkin bisa menyembunyikan laut, TAPI TIDAK BISA MENYEMBUNYIKAN OASIS.
Setelah kegagalan menaklukkan Marsiaba, Gallus memutuskan untuk kembali ke Mesir. Dalam perjalanan pulang ini Gallus menggunakan jalan lain yang ternyata lebih cepat. Kota pertama adalah Negrana.

Sumber : Strabo, XVI.iv.24.
he had time to take another route back; for he arrived in nine days at Negrana, where the battle was fought,
dia memiliki waktu untuk mengambil rute lain untuk kembali, Gallus mencapai Negrana dalam 9 hari, dimana terjadi pertempuran.


Negrana sangat mungkin adalah Sa’dah modern di Yaman.Jarak Mar’ib ke Sa’dah adalah sekitar 240 km, ditempuh dalam 9 hari. Berarti mereka berjalan rata-rata 27 km / hari. Kemudian Seven Wells.

Sumber : Strabo, XVI.iv.24.
and thence in eleven days he came to the "Seven Wells" [modern Al-Qunfudhah], as the place is called from the fact of their existing there. Thence he marched through a desert country, and came to Chaalla a village,

dan kemudian dalam 11 hari mencapat “Tujuh Sumur”, tempat yang dinamakan menurut keberadaan sumur-sumur tersebut. Kemudian mereka berjalan melalui gurun pasir dan tiba di sebuah pemukiman bernama Chaala.


Para ahli menyatakan bahwa Tujuh Sumur ini adalah Al-Qunfudhah. Jarak Sa’dah ke Al-Qunfudhah adalah sekitar 370 km,ditempuh dalam 11 hari. Berarti mereka berjalan rata-rata 34 km / hari. Sementara Chaala kemungkinan adalah Al-Lith modern.
Kemudian menuju Malothas.

Sumber : Strabo, XVI.iv.24.
and then to another called Malothas [perhaps modern Jeddah], situated on a river. 
Dan kemudian menuju Malothas, yang terletak disebuah sungai.

Kota ini terletak ditepi sebuah sungai dan sangat mungkin adalah kota Jedah modern karena ada sebuah sungai disana.

Sumber : Strabo, XVI.iv.24.
This road then lay through a desert country, which had only a few watering-places, as far as Egra [modern Yanbu] a village. It belongs to the territory of Obodus, and is situated upon the sea.
Jalan ini kemudian melalui padang pasir, yang hanya memiliki sangat sedikit tempat berair, hingga mencapai Egra. Kota ini masuk wilayah Obodus dan terletak ditepi pantai.


Setelah Jeddah, mereka mendapati Egra yang sangat mungkin adalah Yanbu modern karena terletak ditepi Laut Merah.
Lagi-lagi dalam perjalanan balik ini tidak ada kota dengan ciri-ciri Mekah disebutkan.

Kesimpulan :
Dalam perjalanan menuju Yaman, setelah mendarat di Al-Wajh, Gallus dan pasukannya bergerak kearah tenggara menuju jalur padang pasir dengan melewati kota Medinah – Taif – Qal’at – Najran dan berusaha menaklukkan Mar’ib. Sementara perjalanan pulang melewati jalur Mar’ib – Sa’dah – al-Qunfudhah – Al-Lith - Jedah dan Yanbu.

Tidak ada sama sekali penyebutkan kota seperti Mekah yang memiliki mata air Zam-Zamnya.
Jika saja Mekah dengan mata air zam-zamnya sudah ada sejak jaman Abraham (2000 SM), sudah barang tentu kota ini akan dilewati oleh Gallus karena di padang pasir, MATA AIR LEBIH BERHARGA DARIPADA EMAS BERLIAN.


BAGIAN KELIMA : DIODORUS SICULUS (ABAD 1 SM)
Kutipan berikut diterjemahkan secara bebas dari tulisan Islamic Awareness yang dapat diakses disini.

Diodorus Siculus adalah seorang sejarawan Yunani di abad 1 SM yang menuliskan Bibliotheca Historica, sebuah buku yang menggambarkan beberapa bagian dunia. Kutipan berikut adalah dari terjemahan Inggris yang dikutip oleh Gibbon dari buku Diodorus Siculus yang menggambarkan sebuah kuil yang dipandang sebagai kuil yang paling suci di Arab.
And a temple has been set-up there, which is very holy and exceedingly revered by all Arabians.
Dan sebuah kuil telah dibangun disana, yang sangat suci dan dihormati oleh semua orang Arab.


Komentar : Dalam usahanya untuk mencari pembenaran klaim bohong tersebut, tim dari Islamic Awareness harus membuat kebohongan lainnya.
Kutipan yang lebih lengkap adalah sbb : 
The people who inhabit the country beside the gulf ,who are named the Banizomenes, support themselves by hunting and eating the flesh of land animals. A very sacred temple has been established there which is highly revered by all the Arabs.
Orang yang menghuni wilayah disebelah teluk, dinamakan Banizomenes, yang hidup dari berburu dan memakan daging binatang darat, Dan sebuah kuil telah dibangun disana, yang sangat suci dan dihormati oleh semua orang Arab.

Jadi kuil ini adalah kuilnya orang Banizomenes, bukan kuilnya orang Quraish.
Terus dimana letak pemukiman Banizomenes itu. Dijelaskan oleh seorang sejarawan Agatharchides yang menulis buku berjudul On the Erythraean Sea ditahun 145 – 132 SM. Link
One encounters the Laeanites Gulf around which there are many villages of the so-called Nabataean Arabs….. Next after this section of the coast is a bay which extends into the interior of the country for a distance of not less than five hundreds stades. Those who inhabit the territory within the gulf are called Batmizomaneis and are hunters of land animals.
Seseorang menemukan sekeliling Teluk Laeanites dimana ada banyak pemukiman dari orang-orang Arab Nabatean….. Setelah wilayah ini yang masih dipinggir pantai adalah teluk yang menjorok masuk kedalam sekitar tidak kurang dari 500 stadia. Mereka yang mendiami wilayah ini dalam area teluk dinamakan Batmizomaneis yang adalah pemburu binatang darat.


Jadi kuil yang disebutkan berada di sekitar teluk Akaba yang terletak antara jazirah Sinai dengan Arab, sangat jauh dari Mekah. Itulah sebabnya tim Islamic Awareness sengaja memotong sebagian kalimat saja karena kalau dikutip semuanya maka kebohongan mereka akan langsung terlihat.

BAGIAN KEENAM : MENURUT PLINY (ABAD 1 M)
Setelah Mekah tidak tercatat dalam sejarah abad 6 SM, abad ke 5 SM dan abad 1 SM, kita coba lihat apa catatan sejarah pada abad ke-1 Masehi. Sumber adalah dari seorang penulis sekaligus seorang pemimpin skuadron prajurit Romawi yaitu Pliny. Pliny lahir di Como, Italia di tahun 23 M dan meninggal ditahun 79 M. Dia menyelesaikan bukunya yang berjudul “Natural History”ditahun 77 M. Dalam menyusun bukunya, Pliny mendasarkan pada perpustakaan Romawi. Di buku 6, bab 32 dan 33 Pliny mendaftarkan 92 suku dan 62 kota di Arab, namun tidak sekalipun menyebut suku Jurhum dan Adnan maupun kota Mekah. Tulisan Pliny ini memperkuat apa yang dilaporkan Strabbo sekitar 100 tahun sebelumnya dimana kota Mekah tidak dikenal.

BAGIAN KETUJUH : MENURUT CLAUDIUS PTOLEMY (ABAD 2 M)
Kutipan berikut diterjemahkan secara bebas dari tulisan Islamic Awareness yang dapat diakses disini.

Menarik mengetahui bahwa Claudius Ptolemy dari Alexandria, ahli matematika dan astronomi, terkenal sekitar 1 abad setelah Pliny, membuat peta dunia. Dia bukanlah ahli geografi sehingga bukunya hanya dimaksudkan untuk menjelaskan peta yang dia buat. Dia menyebutkan sekitar 114 kota dan pemukiman di Arab Felix.
Sebagai contoh, Dumaetha, dijelaskan berada di perbatasan utara Arab Felix adalah kota Daumet diabad pertengahan, dan sekarang adalah oasis besar yang bernama Jauf. Hejr, yang terkenal di jaman jahiliyah, sekarang dikenal sebagai Medayin Salih, adalah kota Egra menurut Ptolemy. Kota Thaim adalah Teima, yang terkenal karena inskripsinya tentang keberadaan kuil-kuil dan penduduk diabad 5 SM. Inilah Tema kota Ayub. Sementara Lathrippa, yang berlokasi disebelah dalam Iambia (Yambo), dikenal juga IAthrippa menurut Stephan dari Byzantium, Yathrib menurut tradisi Arab mula-mula, sekarang adalah El Medina.
Selain itu disebutkan juga tempat bernama Macoraba yang diidentifikasikan sebagai Mekah. Menurut GE von Grunebaum : Mecca is mentioned by Ptolemy, and the name he gives it allows us to identify it as a South Arabian foundation created around a sanctuary.
Mekah disebutkan oleh Ptolemy, dan nama yang diberikan oleh Ptolemy memungkinkan kita untuk mengidentifikasikan lokasi itu di Arab Selatan yang dibangun disekitar tempat pemukiman.


Komentar :
Ahli Geografi Yunani, Claudius Ptolemy dari Alexandria, Mesir, lahir ditahun 90 M dan meninggal 168 M. Sekitar tahun 150 M dia mulai menaruh perhatian kepada masalah geografi. Dalam bukunya Geography, buku VI, bab 7, Ptolemy mendokumentasikan beberapa lokasi utama di Arab lengkap dengan koordinat bujur dan lintangnya.
Macoraba yang dilaporkan oleh Ptolemy tidaklah mungkin adalah Mekah dengan 3 alasan sbb.:
1. Dari struktur konsonan-nya, Macoraba (MCRB) berbeda dengan Mecca (MCC) yang mengindikasikan kota ini bukanlah Mekah. Yaqut al Hamawi seorang ahli geografi Arab (1179 M – 1229 M) pernah menyebutkan keberadaan sebuah kota yang bernama Maqarib (sumber : Mujam al-Buldan, iv, 587) Dari struktur konsonannya Maqarib (MQRB) lebih mendekati MCRB (Macoraba). Patricia Crone dalam bukunya Meccan Trade, Princeton University Press, 1987, halaman, 136 menyarankan lokasi Macoraba atau Maqarib ini dekat dengan Yathrib (Medinah).
2. Dari posisi bujur Strabo menuliskan bahwa Latriba (Yathrib atau Medinah) berada di 71 derajat. Sementara Macoraba berada di lokasi 73 derajat 20 menit. Ini berarti Macoraba berada disebelah timur Latriba (Medinah) 2 derajad 20 menit.. Sementara Mekah berada di bujur yang hampir sama dengan Medinah.
3. Dari posisi lintang Ptolemy menyebutkan Macoraba adalah kota ke 6 setelah Lathrippa (Medinah). Kota pertama yang disebutkan setelah Lathrippa adalah Carna. Kota Carna sendiri menurut Strabo masuk dalam kekuasaan Minaea diwilayah Yaman. Jadi Macoraba tidak mungkin Mekah karena tidak terletak di Yaman.

Sumber : The Geogrophy of Strabo | Buku 16, chapter iv, 2 | The Geogrophy of Strabo, volume vii, translated by Horace L. Jones , 1966, page 311). Link.
Bagian penting dari wilayah ini dikuasai oleh 4 suku besar, oleh Minaea … yang kota utamanya adalah Carna, setelah itu adalah Sabaeans, yang kota utamanya adalah Mariaba, setelah itu adalah Cattabanians, yang kota utamanya adalah Tamna, dan diujung timur, Chatramotitae, yang berarti Hadramout, yang kotanya adalah Sabata.

Carna dikenal sebagai kota terbesar di Yaman yang menjadi ibu kota kerajaan Minaea.

Seorang sejarawan lainnya yaitu Pliny dalam bukunya Natural history of Pliny; Book VI, chapter 32, menyebutkan sebuah kota dengan nama Mochorba, yang dikatakan adalah pelabuhan Oman di pantai Hadramout di Arab Selatan.
Hadramout sendiri adalah Oman modern.

Sumber : Encyclopaedia Britannica edisi 2003 | Topik : Hadramawt
ancient South Arabian kingdom that occupied what are now southern and southeastern Yemen and the present-day Sultanate of Oman (Muscat and Oman).
Kerajaan Arab kuno yang menguasai wilayah selatan dan tenggara Yaman dan sekarang adalah kesultanan Oman.


Karena Macoraba ini tidak muncul dalam catatan sejarah manapun selain tulisan Ptolemy, tampaknya Macoraba ini hanyalah pemukiman kecil yang eksis di abad 2 M pada masa Ptolemy dan kemudian ditinggalkan. Sangat mungkin sejumlah suku Oman dari Mochorba beremigrasi ke utara mendekati kota Carna dan pemukiman mereka dinamakan Macoraba dengan mengikuti nama kota asal mereka yaitu Mochorba.

BAGIAN KEDELAPAN : MENURUT PROCOPIUS DARI CAESAREA (ABAD 6 M)
Procopius hidup sekitar tahun 550 M. Dalam bukunya terdapat beberapa kesamaan dengan sumber dari Ibn Ishaq diatas.
Dimulai dengan penganiayaan orang-orang Kristen di Himyar (Yaman)
Sumber : History of the Wars, Procopius of Caesarea | Buku I.xix.1 - 16, 23 - 26; xx.1 – 13 : 
At about the time of this war Ellesthaeus, the king of the Ethiopians, who was a Christian and a most devoted adherent of this faith, discovered that a number of the Omeritae on the opposite mainland [modern Yemen] were oppressing the Christians there outrageously;
Pada waktu sekitar perang ini, Elesthaeus, raja dari Ethiopia, yang adalah seorang Kristen yang saleh, mendengar bahwa sejumlah orang himyar di wilayah Yaman menganiaya orang Kristen dengan kejam


Kisah penganiayaan ini terdapat dalam buku Ibn Ishaq.
Sumber : Sirah Ibnu Ishaq | Kisah Sejarah Nabi Tertua | Muhammadiyah University Press, Jilid 1, halaman 25. 
Dhu Nawas datang menyerang mereka dengan tentaranya dan memaksa penduduk untuk memeluk agama Yahudi, memberi pilihan kepada mereka antara hidup dan mati, mereka memilih mati. Maka kemudian Dhu Nawas menggali parit untuk mengubur mereka, membakar sebagian dari mereka dengan api, membunuh yang lain dengan pedang, sampai kemudian dia telah membunuh hamper dua puluh ribu penduduk … 

Kisah berlanjut dimana raja Himyar kemudian dikalahkan, digantikan oleh raja yang lain dan kemudian naiklah raja Abramus (Abrahah)
Sumber : Procopius, Buku I.xix.1 - 16, 23 - 26; xx.1 – 13 :
He therefore collected a fleet of ships and an army and came against them, and he conquered them in battle and slew both the king and many of the Omeritae. He then set up in his stead a Christian king, an Omeritae by birth, by name Esimiphaeus, ….
Sang raja kemudian mengirimkan kapal dan pasukan untuk menyerbu Himyar, dan berhasil menaklukkan mereka dan membunuh raja himyar dan banyak penduduknya. Dia kemudian menobatkan seorang keturunan Himyar menjadi raja, yaitu Esimiphaeus, …. 


These fellows at a time not long after this, in company with certain others, rose against the king Esimiphaeus and put him in confinement in one of the fortresses there, and established another king over the Omeritae, Abramus by name. Now this Abramus was a Christian, ……
Pengikut-pengikut Esimiphaeus, dengan dibantu beberapa pihak, memberontak terhadap sang raja dan menahannya dalam salah satu bentengnya, dan menobatkan raja baru terhadap Himyar, yaitu Abramus. Abramus adalah seorang Kristen …


Kisah ini terdapat juga dalam buku Ibn Ishaq.
Sumber : Ibn Ishaq, halaman 26 - 29
Daus berngkat ke Abissinia dengan membawa surat sang raja, dan kemudian raja Abissinia mengirimkan tujuh puluh ribu tentara ……… Aryat memegang kendali kekuasaan di Yaman selama beberapa tahun , tetapi kemudian Abrahah orang Abissinia memecah kekuasaannya …. Dan orang-orang Abissinia di Yaman menerima Abrahah sebagai pemimpin mereka …

Kisah berlanjut dimana Abramus mengalami 2 kali penyerbuan oleh pasukan raja Ethiopia, namun berhasil mengalahkan mereka.
Sumber : Procopius, Buku I.xix.1 - 16, 23 - 26; xx.1 – 13 :
When Ellesthaeus learned this, he was eager to punish Abramus together with those who had revolted with him for their injustice to Esimiphaeus, and he sent against them an army of three thousand men with one of his relatives as commander. This army, once there, was no longer willing to return home, but they wished to remain where they were in a goodly land, and so without the knowledge of their commander they opened negotiations with Abramus; then when they came to an engagement with their opponents, just as the fighting began, they killed their commander and joined the ranks of the enemy, and so remained there.
Ketika Ellesthaeus mendengar hal ini, dia hendak menghukum Abramus dan pengikutnya yang telah menurunkan raja Esimiphaeus, dan dia mengirimkan 3000 pasukan dengan seorang kerabatnya sebagai komandan. Namun pasukannya, saat berada di Himyar, tidak lagi ingin pulang, mereka ingin menetap di Himyar yang subur, dan tanpa sepengetahuan sang komandan, mereka bernegosiasi dengan Abramus dan mencapai kata sepakat saat pertempuran akan dimulai. Mereka membunuh sang komandan dan justru bergabung dengan pihak Abramus dan menetap disana.


But Ellesthaeus was greatly moved with anger and sent still another army against them; this force engaged with Abramus and his men, and, after suffering a severe defeat in the battle, straightway returned home.
Namun Ellesthaeus sangat marah dan mengirimkan lagi pasukan untuk menyerbu Himyar, dan terjadi pertempuran dengan pasukan Abramus. Setelah mengalami kekalahan parah, mereka kembali lagi ke Ethiophia.


Kisah kemudian berlanjut dimana Abramus berjanji untuk menyerbu Persia namun kemudian ditengah jalan membatalkan penyerbuannya ke Persia.
Sumber : History of the Wars, Procopius of Caesarea | Buku I.xix.1 - 16, 23-26; xx.1–13 :
Later on Abramus too, when at length he had established his power most securely, promised the Emperor Justinian many times to invade the land of Persia, but only once began the journey and then straightway turned back.
Dikemudian hari setelah kekuasaannya mantap, Abramus berjanji kepada Kaisar Justinian beberapa kali untuk menyerbu Persia, namun hanya sekali melakukan perjalanan dan kemudian langsung kembali lagi.


Uniknya kisah ini muncul dalam buku Ibn Ishaq namun dengan versi yang berbeda dimana dikisahkan Abrahah hendakmenyerbu ke Mekah, tempat yang dia sendiri tidak tahu dimana dan siapa pemimpinnya (lihat kembali bagian kesatu). Namun dengan ajaib gajah-gajah mereka tidak mau berjalan menyerbu Mekah, bahkan pasukan Abrahah dijatuhi batu-batu oleh burung-burung.

Sumber : Ibn Ishaq, halaman 38
Tiba-tiba gajah tersebut berlututut, dan Nufail segera melompat dan berlari kearah puncak gunung. Pasukan Abrahah mencoba untuk membangkitkan gajah tersebut tetapi gagal …… ketika mereka mengarahkan sang gajah ke Yaman maka serta merta gajah tersebut berdiri, tetapi ketika mereka memutar arahnya ke kota Mekah gajah itu kembali mogok. Kemudian tuhan mengirimkan kepada mereka sekawanan burung …. Tiap-tiap burung membawa tiga buah kerikil, seperti buah kacang, satu di paruh dan dua di cakar. Semua yang terkena lemparannya mati …..

Bahkan kisah ini masuk dalam Al-Qur’an.
QS 105 : 1 - 5
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah [1602]?
Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?, dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,
yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).


Terlihat bagaimana Ibn Ishaq telah memelintir sejarah Abrahah demi kepentingan muslim dan Arab :
· Pasukan yang hendak menyerbu ke Persia, diplintir katanya hendak menyerbu ke Mekah, dengan alasan mau balas dendam karena ada orang Quraish yang merusak katerdral milik Abrahah di Yaman.
· Pasukan yang membatalkan niat menyerbu, diplintir katanya sang gajahlah yang tidak mau jalan
· Tidak ada sama sekali korban jiwa dipasukan Abrahah, diplintir katanya banyak yang mati karena dijatuhi kerikil sebesar kacang oleh burung.
· Bahkan Al-qur’an sendiri harus menambahkan kalimat dalam tanda kurung untuk mengaitkan dengan Ka’bah.
· Bagaimanapun usaha sejarawan muslim dan Ibn Ishaq mendistorsi kisah ini tetap menimbulkan keganjilan, yaitu :
· Abrahah tidak tahu dimana kota Mekah sampai harus diantar oleh orang Thaif
· Abrahah tidak tahu siapa pemimpin kota Mekah sampai harus bertanya-tanya.

ORANG MAU BERPERANG KOK TIDAK TAHU SIAPA YANG MAU DISERBU DAN DIMANA HARUS DISERBU ?!? Piye to iki mas???

KESIMPULAN.
Dari uraian diatas yang membahas catatan sejarah dalamrentang waktu 550 SM hingga 550 M jelas tidak ada laporan tentang keberadaan kota Mekah ataupun kota dengan ciri-ciri Mekah. Konsekuensinya adalah klaim Mekah, Kabah dan Zamzam sudah ada dijaman Abraham adalah klaim bohong belaka

Beberapa pakar muslim mengakui hal ini, berikut kutipannya :
1) Dr. Taha Hussein, seorang profesor dari Mesir, pendapatnya dikutip dalam buku Mizan al Islam karya Anwar Jundi, halaman 170 :
“Dalam kasus cerita Abraham dan Ismail membangun Kabah cukup jelas, cerita ini MUNCUL BELAKANGAN disaat Islam mulai berkembang. Islam mengeploitasi kisah ini untuk kepentingan agama” 

Siapa DR. Taha Husayn.
Dikutip dari : Encyclopaedia Britannica edisi 2003 | Sub Topik : Taha Hussein

Lahir Nov. 14, 1889, Maghaghah, Mesir | Meninggal Oct. 28, 1973, Kairo.
Figur yang menonjol dalam khasanah Mesir modern …..Ditahun 1902 dia belajar di Al-Azhar, Kairo …… Ditahun 1908 dia masuk Universitas Kairo dan di tahun 1914 menjadi orang pertama yang meraih gelar doktor …… Taha menjadi professor Kebudayaan Arab di Universitas Kairo, karirnya dipenuhi dengan gejolak karena pandangan-pandangan kritisnya yang sering membuat marah kaum Islam ortodoks. ….Tahun 1926 dia menerbitkan buku On Pre-Islamic Poetry, dalam buku ini dia menyimpulkan beberapa syair-syair yang dinyatakan pra Islam sebetulnya adalah pemalsuan oleh muslim kemudian karena beberapa alasan, salah satunya adalah untuk memberikan otoritas kepada Al-Qur’an. Karena buku ini, dia dinyatakan kafir. ….. Taha kemudian menjabat sebagai Menteri Pendidikan ditahun 1950 – 1952 …..


2) W Aliyudin Shareef, dalam buku In Response to Robert Morey’s Islamic Invasion, halaman 3–4: “Pada masa sebelum Islam, Ismail TIDAK PERNAH DISEBUTKAN sebagai Bapa Bangsa Arab”

3) Muhammad Husain Haekal, Dalam bukuna : Sejarah Hidup Muhammad | BAGIAN KEDUA: MEKAH, KA'BAH DAN QURAISY.
….. Untuk mengetahui sejarah dibangunnya kota ini SUNGGUH SUKAR SEKALI. MUNGKIN sekali ia bertolak ke masa ribuan tahun yang lalu. ……. MUNGKIN sekali Ismail anak Ibrahim itu orang pertama yang menjadikannya sebagai tempat tinggal, …. Kalau Ismail adalah orang pertama yang menjadikan Mekah sebagai tempat tinggal, maka sejarah tempat ini sebelum itu GELAP SEKALI.


Tentu saja sejarah Mekah Pra Islam GELAP SEKALI karena memang belum ada dijaman Abraham dan Ismail

4) Martin Lings
Dalam bukunya : Muhammad – Kisah Hidup Nabi Berdasar Sumber Klasik,
Serambi Ilmu Semesta, 2002, halaman 10.

... Ada 2 pusat suci yang melingkupi Ibrahim : satu didaerahnya, dan satu lagi MUNGKIN BELUM DIKETAHUI, dan MUNGKIN KESANALAH Hajar dan Ismail dituntun, kesuatu lembah tandus di Arabia ....... Lembah itu bernama Bakah.

Tentu saja sejarah Mekah Pra Islam BELUM DIKETAHUI, karena memang belum ada dijaman Abraham dan Ismail 

Jadi, kapan kota Mekah dan Kabah didirikan? :
· Dengan mengacu pada puisi pra Islam yang digantung di Kabah jelas mengindikasikan pembangun kuil adalah Quraish. Pembangunan kuil biasanya bersamaan dengan pem-bangunan kota. Quraish sendiri kemungkinan besar hidup di akhir abad ke 2 M.
· Dengan berandai-andai bahwa Macoraba memang adalah Mekah tetap saja kota ini baru muncul di panggung sejarah sekitar pertengahan abad 2 M.

Dapat dinyatakn bahwa kota Mekah dan Kabah baru ada paling cepat di abad ke 2 M.

Jadi kapan mata air Zamzam dan Batu hitam ditemukan :
Sumur Zamzam dan batu hitam baru ditemukan pertama kali oleh Abdul Muthallib sang kakek Muhammad SAWdi awal tahun 500-an M. 


---Sekian---