Para muslim sekarang telah dibodohi dengan istilah PENGHAFAL quran pd jaman nabi ….
Mereka menganggap, SEMUA PENGHAFAL quran sama semua hafalannya SEPERTI muslim SEKARANG HAFAL al quran (kitab quran) …,
BAIK DARI SEGI ISI, Jumlah Ayat DAN URUTANNYA ….
Padahal tidak seperti itu pada kenyataannya ….
Dari berbagai hadist TIDAK ADA SATU MANUSIA PUN (bahkan termasuk Nabi Muhammad), yang HAFAL SELURUH quran … !!!
Mereka cuma INGAT SEBAGIAN quran SAHAJA, Ada yang INGAT BANYAK SURAT,
tapi sebagian besar CUMA INGAT SEDIKIT ayat ….
Yang MEMBUAT CELAKA dan MENYESATKAN adalah ISTILAH "HAFAL" quran itu SENDIRI … Karena pd Kenyataannya: Walau – misal si A, hanya INGAT SEBAGIAN SURA SAHAJA,
DIA SUDAH DIJULUKI "PENGHAFAL" quran … !!!
Ini yg fatal …. !!! Tidak PEDULI SEDIKIT ATAU BANYAK ayat quran YANG DIA INGAT,
DIA SUDAH DIANGGAP PENGHAFAL quran …
Sementara yang BENAR2X HAFAL SELURUH quran – saat sebelum disusun sebagai kitab atau mushaf, JUSTRU TIDAK ADA SATU ORANGPUN (bahkan nabi) …..
Maka tidak aneh, JIKA PROSES PENULISAN wahyu menjadi kitab quran pd zaman Usman,
MENGALAMI BANYAK KENDALA ….
Seperti, Harus ada 2 orang saksi ….HAL ITU MENJADI LUMRAH DAN MERUPAKAN KONSEKUENSI LOGIS, DARI TIDAK ADANYA SATU ORANGPUN YANG HAFAL Seluruh quran …. !!!
Akhirnya beberapa surat harus tereliminir dari menjadi bagian ayat2x di kitab quran karena:
1. KALAH VOTING – Saksinya kurang dari 2 orang
2. YANG HAFAL Ayat2x Tertentu SUDAH PADA MATI ….
seorang ahli Linguistik yakni Sapir Wolf (Lee, 1996) mengatakan bahwa bahasa kita adalah sepanjang apa yang kita ketahui tentang sesuatu artinya seseorang berbahasa dari apa yang ia lihat, ia dengar, ia rasakan, ia lakukan (pengalamannya)
ReplyDeletemaka bisakah saya mengatakan bahwa tulisan ini (yang tanpa ada referensi) merupakan manifestasi dari apa yang selama ini anda lihat, dengar dan rasakan dikehidupan anda sebagai seorang kristiani (bisa jadi hal-hal yang anda tuduhkan tersebut dilakukan oleh para pendeta, cardinal, bahkan paus - maaf tidak bermaksud menjelekkan, hanya terinspirasi dari tulisan anda saja)?
Referensi
Lee, P. 1996. The logic and development of the linguistic relativity principle, The Whorf theory complex: A critical reconstruction. Cambridge : Cambridge University Press
wkwkwkwkw.. baca profil anda sy ngakak, mengaku Laskar Kristus, tapi terlihat anda ini orang yang sok pinter, sok ditakuti dan sok benar... dari situlah sy menilai anda, apapun yang ada tuangkan dr pikiran anda, sy anggap tidak ada yang benar, karena hasil pemikiran dari otak orang yang penuh kebencian untuk menjatuhkan pihak lain..
ReplyDeletemoga anda sukses . . .
Yang dihafal cuma bikinan Ustmani !
ReplyDeleteMusaf aslinya sudah jadi ABU ...
apakah Islam sujud menyembah dan menjalankan perintah HUKUM TUHAN Allah Israel ? bila Islam mengakui Nabi Nabi Israel adalah Nabi Islam apakah Islam menjalankan perintah yang disampaikan TUHAN Allah Israel melalui nabi nabi Israel ? tundukkah Islam pada TUHAN Allah Israel ?
ReplyDelete