JAKARTA: Ketua Fatwa MUI Ma'ruf Amin meminta organisasi rohani islam (Rohis) tidak digeneralisir sebagai sarang teroris. Menurutnya, penyebutan Rohis sebagai sarang teroris akan menimbulkan stigma negatif terhadap organisasi di sekolah tersebut.
"Jangan digeneralisir seperti itu. Pernyataan yang demikian justru akan menimbulkan sikap saling curiga," ujar Ma'ruf.
Menurut Ma'ruf, jika ada indikasi sebuah Rohis yang digunakan sebagai sarana pengkaderan teroris, aparat diminta langsung bertindak. Tetapi sebaiknya tidak menggeneralisir bahwa semua Rohis adalah sarang teroris.
"Kalau memang ada tangkap saja langsung, tapi jangan digeneralisir. Akibatnya nanti akan saling tuding dan saling lempar," imbuhnya.
Sebelumnya Metro TV menampilkan tayangan mengenai pola rekruitmen teroris muda. Dalam tayangan tersebut, Metro TV menyebut bahwa sasaran rekruitment teroris muda dari siswa SMP dan SMA di sekolah umum. Mereka yang masuk target rekruitmen adalah siswa yang masuk organisasi di masjid-masjid sekolah. Siswa yang tertarik kemudian diajak diskusi di luar sekolah.
Namun dalam running teksnya, Metro TV menyebut tayangannya tersebut bersumber dari penelitian Bambang Pranowo dari UIN Jakarta. Metro TV juga membantah telah menyebut bahwa Rohis sebagai sarang teroris.
Satu lagi pemberitaan di tivi Indonesia yang bakal menimbulkan polemik. Metro TV dalam salah satu beritanya menayangkan, pola rekrutmen teroris muda melalui sekolah, diantaranya:
1.Siswa SMP akhir dan SMA sekolah-sekolah umum.
2.Masuk melalui program ekstra kurikuliler di masjid-masjid sekolah
3.Siswa siswi yang terlihat tertarik kemudian diajak diskusi diluar sekolah
4.Dijejali berbagai kondisi sosial yang buruk, penguasa korup dan ketidakadilan
5.Dijejali doktrin bahwa pnguasa adalah thagut/kafir/musuh.(api)
http://www.bisnis.com/articles/metrotv-sebut-rohis-teroris-mui-minta-jangan-digeneralisir