Sunday, March 8, 2015

The Truth Behind Muhammad's Quran: The Satanic Verses by Sir Salman Rushdie


Quran itu bukan kitab suci, hanya kitab IBLIS yang bahan bahannya kebanyakan mencontek ALKITAB yang pernah diajarkan Bahira dan Waraqa kemudian di intisarikan oleh Muhammad dengan kekeliruan dan kesalahan kelasalahn fatal di dalamnya.

Mari kita lihat sejarah Ibrahim yang diklaim sebagai Abraham, bapa orang percaya.
Sebelumnya, kita melihat bahwa TAURAT (bagian Alkitab) adalah sumber acuan yang dibenarkan oleh Al quran itu sendiri, JELAS, RINCI dan TIDAK ADA KERAGUAN DI DALAMNYA, salah satunya:

QS 3 : 81
wa-idz akhadza allaahu miitsaaqa alnnabiyyiina lamaa aataytukum min kitaabin wahikmatin tsumma jaa-akum rasuulun mushaddiqun limaa ma'akum latu/minunna bihi walatanshurunnahu qaala a-aqrartum wa-akhadztum 'alaa dzaalikum ishrii qaaluu aqrarnaa qaala faisyhaduu wa-anaa ma'akum mina alsysyaahidiina

QS 11: 17
afaman kaana 'alaa bayyinatin min rabbihi wayatluuhu syaahidun minhu wamin qablihi kitaabu MUUSAA IMAAMAN warahmatan ulaa-ika yu/minuuna bihi waman yakfur bihi mina al-ahzaabi faalnnaaru maw'iduhu falaa taku fii miryatin minhu innahu alhaqqu min rabbika walaakinna aktsara alnnaasi laa yu/minuuna

Jadi jelas, bahwa quran juga bertumpu pada kitab Musa (Taurat).
Mari kita lihat sejarah Abraham (Ibrahim klaim Al quran) yang rinci di dalam Alkitab, bagaimana proses kelahiran Ishak anak yang dijanjikan dari Kejadian 18 : 1 - 15 tentang Allah menjanjikan seorang anak laki laki kepada Abraham (silahkan baca http://www.jesoes.com/alkitab/kej/18 atau googling Alkitab online) yang kemudian disingkat di dalam AL QURAN YANG JELAS SALAH, RINCI HANYA SEPOTONG dan TIDAK ADA KERAGUAN BERTENTANGAN DENGAN SUMBER ASLINYA dan saling BERTENTANGAN DI DALAMNYA.
Sengaja saya kutipkan dalam ejaan bahasa Arab (Tulisan Arabnya dapat anda baca di Quran.com) yang saya ejakan dalam lafal bahasa Indonesia (pengucapan bahasa Arabnya) agar jelas bahwa AL QURAN YANG JELAS, RINCI dan TIDAK ADA KERAGUAN DI DALAMNYA adalah KITAB IBLIS yang berisikan KLAIM dan KLAIM dan KLAIM KOSONG YANG MENYESATKAN!!!!!

QS 11 : 71
waimra-atuhu qaa-imatun fadhahikat fabasysyarnaahaa bi-ishaaqa wamin waraa-i ishaaqa ya'quuba
Dan istrinya berdiri lalu tersenyum maka kami sampaikan kabar gembira kepadanya dengan ishak dan dari sesudah Ishak Yakub.
Ayat yang sama dengan itu saya ambilkan dari:

QS 6: 84
wawahabnaa lahu ISHAAQA WAYA'QUUBA kullan hadaynaa wanuuhan hadaynaa min qablu wamin dzurriyyatihi daawuuda wasulaymaana wa-ayyuuba wayuusufa wamuusaa wahaaruuna wakadzaalika najzii almuhsiniina
Dan kami berikan kepadanya Ishak dan Yakub... dst.

QS 19: 49
falammaa i'tazalahum wamaa ya'buduuna min duuni allaahi wahabnaa lahu ISHAAQA WAYA'QUUBA wakullan ja'alnaa nabiyyaan
................. dan kami anugrahkan kepadanya Ishak dan Yakub.............

QS 29: 27
wawahabnaa lahu ISHAAQA WAYA'QUUBA waja'alnaa fii dzurriyyatihi alnnubuwwata waalkitaaba waaataynaahu ajrahu fii alddunyaa wa-innahu fii al-aakhirati lamina alshshaalihiina
Dan kami anugrahkan kepadanya Ishak dan Yakub ........... dst.
-----------------------------------------------------------------

Jelaslah bahwa QURAN YANG JELAS = NGAWUR = NGACO = SALAH TOTAL = TIPU TIPU = PENYESATAN yang bertentangan dengan ALKITAB/TAURAT.

Alkitab secara rinci menerangkan kronologis sejarah Abraham dan keturunannya; Abraham memperanakkan Ishak dan Ishak memperanakkan Yakub dan Esau.

Pada sebahagian al quran yang JELAS bertentangan sendiri dengan ayat lainnya mengatakan anak Ibrahim adalah Ishak tanpa Yakub.

Terjemahan terjemahan dalam bahasa Inggris, semisal QS 11:71 dituliskan:
Sahih International
And his Wife was standing, and she smiled. Then We gave her good tidings of Isaac and after Isaac, Jacob.

Terjemahan dalam bahasa Indonesia:
Dan Istrinya berdiri dan dia tersenyum. Kemudian kami berikan kabar baik tentang Ishak dan setelah Ishak, Yakub.

Yang kemudian diterjemahkan dengan menambahkan tanda kurung menjadi :
Dan isterinya berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari Ishak (akan lahir puteranya) Ya'qub.
Lihat cara IBLIS melakukan tipu daya.... TETAPI tetap saja ketahuan DUSTA dan KEBOHONGANNYA karena anak Ishak lahir kembar yaitu ESAU DAN YAKUB.
So..... al quran yang jelas, rinci dan tidak ada kergauan di dalamnya adalah KITAB IBLIS yang penuh dengan kebohongan, bertentangan satu sama lainnya, kemudian ditutupi dengan kebohongan lainnya untuk pembenaran, tetapi tetap saja kebohongan pasti akan ketahuan.
Siapa yang percaya al quran turun dari langit?????!!!!!
HANYA TURUNAN ADAM YANG MATI BATANG OTAKNYA, tentu juga TURUNAN IBLIS yang menjdai saudara turunan Adam dalam uhkuwah ISLAMIAH.

Apa KITAB SUCI IBLIS? AL QURAN
Siapa SEMBAHAN IBLIS? ALLOW SWT, SANG PENYESAT, PENIPU ULUNG, KHAIRUL MAKARIN
Siapa NABI IBLIS? MUHAMMAD
Siapa saudara IBLIS? yang sama sama MUSLIM.

Allow swt menyesatkan siapa siapa yang hendak disesatkannya, bekerja sama dengan setan setan untuk menyesatkan dan mengirimkan setan setan untuk menyesatkan dan yang MUSLIM TIDAK MUNGKIN DISESATKAN oleh ALLOW SWT karena mereka sudah TERSESAT, mereka sudah masuk dalam KERAJAAN IBLIS dan menjadi HAMBA IBLIS.

Berbahagialah mereka mereka yang menjadi MUSUH IBLIS, karena sesungguhnya merekalah yang hendak disesatkan ALLOW SWT si RAJA IBLIS, SANG PENYESAT, PENIPU ULUNG , KHAIRUL MAKARIN.    

Ya Rabbi Yeshu al-Massih (Video Klip)

No title

Video klip yang menarik dari Jemaat Kristen berbahasa Arab yang mengangkat pujian meninggikan Yeshu Al-Massih, Yesus sang Mesias.

 

Muhammad Itu Buta Huruf, Bagaimana Ia Tahu Persis Segala Kisah Taurat & Injil?

Pertanyaan dari: Shaykh ‘Abdul Rahman ‘Abdul Khaliq
Dijawab oleh: Hamba Tuhan Ex-Muslim

Pertanyaan: Muhammad itu buta-huruf (ummi) tak bisa baca atau menulis, kok bisa menghasilkan kesaksian Quran tentang kejadian-kejadian detail terdahulu persis seperti kisah yang dituangkan kdalam Kitab-kitab Taurat dan Injil?
[NB. Para Ulama lain menambahkan lebih jauh: Rasullulah menyampaikan dakwah di Mekkah selama kurang lebih 13 tahun. Buta huruf. Dalam waktu tersebut, tidak ditemukan bukti sejarah bahwa Muhammad saw pernah melakukan kontak dengan orang-orang Yahudi. Tapi bagaimana mungkin beliau mengetahui kisah2 Kitab-Suci orang Yahudi melebihi semua orang Yahudi?].
EX-MUSLIM MENJAWAB: Induk Kalimatnya boleh betul, namun seluruh Anak Kalimatnya salah kaprah! Agaknya tidak ada Muslim yang sungguh-sungguh mempelajari Alkitab untuk dibandingkan dengan kisah-kisah yang relevan di Quran, termasuk Shaykh ‘Abdul Rahman ‘Abdul Khaliq, penulis artikel sensasional yang ditujukan kepada seluruh pembaca dunia dengan over-confident: 12 Bukti Muhammad Itu Nabi Sejati Dan bukti pertama dari ke-12 butirnya adalah, Muhammad itu buta-huruf, namun dari mana dia mengetahui dengan persis dan detail kejadian-kejadian yang diungkapkan dalam kitab suci Taurat dan Injil?
Dari mana dia mengetahui dengan persis? Tanpa riset dengan seksama, Muslim ramai-ramai menyimpulkan secara gampang bahwa itu hanya bisa datang dari Allah! Sayangnya, teman-teman Muslim secara berjamaah hanya take it for granted!  Hampir tak ada Muslim yang membaca setiap kitab Nabi-nabi dan Rasul yang ada dalam Alkitab, total ada 66 kitab (39 diantaranya dalam kitab Perjanjian Lama), melainkan hanya membaca 1 Kitab Quran yang dianggap telah mewakili semuanya. Ini adalah kesalahan terusan yang sama dilakukan Muhammad yang juga tidak pernah baca Alkitab, namun memperlakukan dirinya seolah tahu semua isi Alkitab. Padahal apa yang diketahui Muhammad hanyalah hasil “dengar-dengaran – dan bukan penelitian tekstual-- terhadap kisah-kisah Taurat dan Injil, karena pada dasarnya ia itu seorang ummi (buta aksara). Namun Muslim telah terlanjur mengumbarkan keyakinannya, “Wahyu (Quran) telah menceritakan persis apa yang ada dalam Alkitab”!
Muslim tidak sadar bahwa anggapan kemiripan (Quran dengan Alkitab) seperti begitulah yang bisa gampang (dan memang sudah) menyesatkan umat. Tapi jangan kaget, sebenar-benarnyalah tidak ada satupun kisah keduanya yang sama seutuhnya (!) kecuali hanya “kesamaan-semu” belaka! Itu hasil dengar-dengaran yang dangkal, acak, dan tanpa konteks yang dicuplik sana-sini oleh Muhammad, yang akan kita bukakan dengan sangat mudah. Maka tentu saja buah dengar-dengaran ini tidak bisa dijejerkan dengan kisah asli Taurat dan Injil yang ditandai dengan konteksnya dan kedalaman teologis-nya! Sebegitu beda keduanya sehingga kita bukan lagi menyebutkan “Qur’an misrepresents Christianity”, tetapi “Quran present NOTHING correctly about Christanity”!
Tidak percaya?
Mari, jejerkanlah kisah dari kedua Kitab itu ---
mulai dari kisah Penciptaan jagat raya, Adam dan Hawa, Kain dan Abel, Nabi Nuh, Abraham, Musa- Harun- Firaun, Daud hingga kepada kisah Zakaria, Nabi Yohanes (Yahya), Maria, Yesus dst…
Dan anda akan menemukan perbedaan keduanya yang membelalakkan mata, seperti siang terhadap malam! Ulama-ulama Islam – termasuk Shaykh ‘Abdul Rahman ’Abdul Khaliq-- sungguh telah terlalu berani, gegabah, sembarangan, dan boros mengklaim kesamaan Taurat-Injil (Alkitab) dengan Al-Quran hanya dari percikan trailer kulit luarnya, tetapi tidak pernah (berani) membuktikannya secara substansif…
EMPAT CONTOH BUKTI, DIRINGKAS:
(1). Kisah Adam
Adam Quran misalnya dikatakan hidup disurga bersama istrinya (2:35). Adam minta ampun kepada Allah swt atas kealpaannya (lupa terhadap larangan Allah, bukan dosa hakiki) dan mendapatkan pengampunan dari Allah (2:37). Akan tetapi sebelum diampuni, Adam dan istrinya sudah diusir keluar dari surga oleh SETAN, disusul perintah Allah yang juga mengusir dan menghukumnya: “Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga dan dikeluarkan dari keadaan semula, dan Kami berfirman: “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain…” (QS.2:36, juga pengusiran oleh setan dalam 7:27).
Adam diturunkan oleh setan lalu oleh Allah, lalu diampuni? Sungguh surga yang kacau balau dibenaknya Muhammad!
NB. Lihat betapa hasil dengar-dengaran ini berakibat pada banyak kontradiksi teologis yang telah menggerogoti kredibilitas Quran sendiri! Kok melanggar perintah satu-satunya dari Allah itu dikategorikan sebagai “lupa/alpa/dosa kecil”? Kok sudah minta ampun dan diampuni Allah, namun Adam dan istri masih tetap diusir dari sorga? Kok yang mengusirnya adalah setan menyusul Allah? Kok Setan yang sudah diusir Allah sebelumnya dari surga bisa kembali berkeliaran di surga (7:18 ff) dan berwenang mengusir Adam? Dan Allah ikut saja? Kok Adam dan istrinya yang bertubuh jasad (ciptaan dari tanah dunia) bisa tinggal dialam sorga yang spiritual? Dan kok bisa langsung ditempatkan kebumi tanpa diubah anatomi/fisiologi tubuhnya? Dll… Apa itu surga Islam jadinya?
Bahkan Hadist Muhammad mengatakan Adam dikeluarkan dari surga dan masuk kedunia dan jatuh ke Mekah! Namun tak ada referensi apapun dari dunia sebelumnya, kecuali bualan Muhammad SEORANG diabad ke-7.
Sebaliknya Alkitab secara lurus berkata bahwa Adam diciptakan dari tanah dunia ini, tidak tinggal di sorga melainkan ditempatkan Tuhan di Taman Eden (bagian dari dunia). Adam melakukan dosa terbesar karena sengaja (bukan lupa/ sekedar alpa) melakukan satu-satunya jenis dosa yang bisa dilanggar. Dia tidak minta ampun, melainkan malah menyalahkan Hawa, dan Hawa menyalahkan si Ular, sehingga Tuhan harus menghukum mereka dan mengusirnya dari Taman, dan Adam dan keturunannya kini harus hidup dalam alam-dunia berbeda yang keseluruhan dimensinya terimbas kena kutukan dosa (kesusahan, kesakitan, dengan berpeluh dan susah payah cari rejeki, semak duri dan mati jadi debu (Kej. ps.3); bukan pernyataan dangkal Muhammad: “sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain”, seperti yang dikatakan Muhammad (QS.2:36). 
(2). Kisah Musa
Al-Qur’an menjelaskan kisah Nabi Musa luar biasa detail dan banyaknya sedemikian sehingga Muslim menganggap Muhammad hebat tak terkira. Tapi adakah Muslim yang tahu bahwa itu dikisahkan Muhammad secara bertebaran dan sekeping-sekeping dan banyak yang diulang-ulang lewat rentang waktu yang sangat panjang?  Nama Musa telah disebutkan Muhammad sedikitnya dalam 149 ayat Quran, dan kisahnya di Mesir tersebar dalam 47 Surat Al-Qur’an, disepanjang 23 tahun kenabiannya (karena kisahnya masih muncul pada Surat2 Medinah terakhir hidupnya Muhammad, seperti Surat 2, 5, 7, 9).  Artinya rata-rata HANYA dua Surat atau 3-4 Ayat tentang Musa dalam setahun yang Muhammad pelajari dari hasil dengar-dengarannya!!! Itu pasti bukan sebuah prestasi, apalagi sebuah mukjizat Ilahi yang tidak tertandingi! Apalagi hasil dengar-dengarannya terbukti mengandung begitu banyak kesalahan dan aneh-aneh konyol diluar akal! Kesalahan dan aneh-aneh yang khas tipikal bagi sipelaku “nyontek-nguping” dongengan lepas sepotong-sepotong.
CONTOH: (A). Muhammad salah catat sosok: Istri atau Putri Firaun?
Muhammad mengatakan bahwa si-pemungut bayi Musa adalah istri Firaun (28:9) padahal Musa mengatakan Putri Firaun-lah yang memungut dan membesarkan dirinya. Ini dikisahkan oleh Musa sendiri dalam TauratNya (Keluaran ps.2), yang disaksikan oleh Miryam (kakak Musa) yang berurusan langsung dengan Putri Firaun. Dan kisah ini tidak tercemar oleh kepentingan politik apapun, melainkan selalu diterima apa adanya oleh semua nabi-nabi Tuhan sejak dahulu, bahkan sampai kepada murid-murid Yesus (Kisah Rasul 7:21). Sesudah berlalu 2000 tahunan, barulah datang seorang Arab ummi yang mencoba “meng-update biografi” Musa, tanpa referensi, tanpa check-silang, bukti dan saksi. Apakah biografi Musa-Arab ini akan benar dan bahkan lebih benar, ketimbang periwayatan Musa-Ibrani yang menulis sejarah dirinya sendiri, dalam Taurat Ilahi, dengan saksi-saksi?
Ini mungkin dianggap kesalahan kecil, bukan doktrinal. Namun inilah contoh spesifik, untuk memperlihatkan bahwa jenis kekeliruan semacam ini adalah tipikal salah-dengar dari seorang yang ummi, Muhammad. Dan Muslim tertipu akan “wahyu-Nya”.
(B). Muhammad salah catat sejarah: Haman di Mesir Membangun Menara?
Muhammad melontarkan suara Firaun dalam Surat al-Qasas 28:38,

"Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku.
Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku
bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa…”
Menara yang sekuno Musa tidak pernah dibangun di Mesir. Para Firaun Mesir hanya membangun piramida. Dan Haman bukan tokoh Mesir, melainkan pejabat tinggi dari Raja Ahasyweros yang memerintah di Persia. Dan itu berbeda jauh sebelum zaman Musa. Begitu telanjangnya bual Muhammad mengarang sebuah sejarah baru bagi Mesir! Dengan berani mengatas-namakan Allah!
(C). Muhammad salah mencatat jumlah dan urutan Mukjizat Musa.
Alkitab mengatakan bahwa Tuhan mencadangkan Musa untuk mendemostrasikan dua mukjizat awal dihadapan Firaun diistananya. Ini demi untuk MEYAKINKAN Firaun tentang otoritas kenabiannya dari Tuhan, sekaligus berbicara atas nama Tuhan untuk minta agar umat Israel bisa dibebaskan. Kedua mukjizat itu adalah “tongkat Musa bisa jadi ular tatkala dilemparkan”, dan “tangan Musa serentak jadi kusta putih bersinar salju” (Keluaran 4:1-7)! Namun Firaun tidak menghirau apaun. Maka Tuhan menurunkan 10-TULAH berturut-turut untuk MENGHUKUM Firaun dan seluruh orang Mesir (bukan lagi pertunjukan mukjizat diistana). Tulahdengan keterangan dan urutan yang jelas dalam 6 pasal Kitab Keluaran (Keluaran ps. 7-12). Dimulai berturut-turut dari tulah: air jadi darah, katak, nyamuk, lalat-pikat, penyakit sampar, bisul, hujan-es, belalang, hingga gelap-gulita, dan diakhiri dengan tulah pamungkas, tulah ke-10: Kematian anak sulung!Tulah-10 inilah yang menaklukkan Firaun secara K.O. Itulah tulah PUNCAK dan doktrinal sedemikian sehingga sampai dijelaskan dalam 2 pasal Taurat! (baca Kitab Taurat Keluaran pasal 11 dan 12), sehingga tidak seharusnya dikosongkan dari pewahyuan kepada Muhammad. Tapi justru itulah yang terhilang!
NB. Tulah-10 justru adalah perlambangan eskatologis dimana dihari penghakiman kelak, Tuhan akan menghukum mati setiap manusia berdosa, kecuali mereka yang terlindung (baca: tertebus) oleh “Darah Anak Domba”. Tulah-10 ini berujud: setiap anak sulung yang rumahnya tidak ditandai dengan darah domba (pada tiang & palang pintu), akan Tuhan bunuh. Itulah tanda yang merujuk kepada (kurban) darah Yesus Mesias dikayu salib! Lihat kesaksian Nabi Yohanes Pembaptis (Yahya) yang berseru tentang Yesus: “Lihatlah Anak Domba Elohim (Sang Kurban), yang menghapus dosa dunia” (Yoh.1:29), yaitu dengan tebusan kematianNya ganti kematian umat manusia berdosa.
Muhammad lewat Quran berkata bahwa mukjizat Musa
(baca: tulah hukuman yang ditujukan kepada Firaun) hanya sembilan:
Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa sembilan buah mukjizat yang nyata
…” (QS.17:101). Kenapa mukjizat Musa dari 10 menjadi 9? Apa isi/wujud dari 9 mukjizat tsb seutuhnya di Quran? Muhammad tak bisa menjelaskannya! Juga tak tahu apa urutan-urutan persisnya! Itu semua harus dispekulasikan lagi oleh ulama-ulama Islam dikemudian hari. Itupun juga berdasarkan sebagian intipan Taurat yang kini bisa mereka baca jelas! Alhasil, Depag dengan catatan kaki untuk ayat tsb menyatakan: “Mukjizat yang                 
9 itu ialah: tongkat, tangan, belalang, kutu, katak, darah, taufan, laut, dan bukit Thur”.
Siapa bilang begitu? Lihat 2 mukjizat Musa yang pertama (tongkat & tangan) bukanlah bagian dari 10 tulah hukuman yang Tuhan jatuhkan bagi komunitas Mesir! Dan yang ke-9, “bukit Thur” bukanlah tulah/mukjizat apapun yang berkaitan dengan Firaun dan orang Mesir! Muhammad telah “keliru wahyu” dan salah catat, dan umatnya bingung dan kusut karena tak ada hint apa dan mana yang wahyu, apa dan mana yang dengar-dengaran!
(D). Yang paling fatal: Muhammad kelolosan mencantumkan HUKUM TERBESAR TAURAT!
Seorang Ahli Taurat bertanya kepada Yesus: "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.  Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." (Mat.22:36-40).
Itu adalah inti-sari-pati dan roh hukum dari segala hukum dan kenabian sepanjang zaman. Dan ditangan dan mulut Muhammad terjadilah sesuatu yang paling luar biasa aneh tak ada duanya! Hukum kemanusiaan yang terbesar dari Taurat dan Injil, yang paling utama dan dimuliakan didunia dan diakhirat ini, kini TELAH DIKOSONGKAN oleh seorang “Utusan Allah” (!), Allah yang seharusnya paling berkepentingan untuk tegaknya hukum-Nya yang paling utama….
NB. Ini mendatangkan keraguan yang sah, bahwa Muhammad bukan saja sekedar masa-bodo atau kelolosan porsi dengar-dengarannya yang acak, tetapi juga telah dikuasai oleh roh kegelapan yang sengaja menggerakkan dia untuk mengosongkan MESSAGE khusus yang dapat mengancam roh kegelapan tersebut seperti yang kita saksikan pada “tulah-10” diatas dan kini “Hukum Tuhan yang Terbesar”. Dengan satu contoh yang mustahil ini saja,
sesungguhnyalah umat sudah cukup alasan untuk mendiskreditkan Quran dan segala embel-embelnya!

 (3). Kisah Yesus
Yesus dalam Alkitab apakah sama dengan Yesus Muslim di Quran yang disebut Isa-Al-Masih? O, tentu sama sosoknya, karena Yesus baik di Injil maupun Isa di Quran adalah anak dari bunda perawan Maria (Maryam) yang satu, yang dilahirkan secara ajaib tanpa suami….! SALAH!

SALAH! Yesus dan Isa berbeda 100% secara fundamental! Baik asal-usulnya, seluruhnya ID-nya, sampai kepada rohnya sekalipun! Lihat, yang satu lahir jelas di Betlehem (sesuai dengan nubuat nabi Mikha 500-an tahun sebelumnya, dalam Kitab Mikha 5:1 dan diverifikasikan Injil Matius 2:4-6 sebagai peneguhan). Lahir di kandang hewan, namun dimuliakan oleh para malaikat dan yang disaksikan oleh para gembala yang lugu. Bunda Maria tidak sendirian, ia bersama Yusuf suaminya…
Sebaliknya, kelahiran Isa versi Muhammad tidak ketahuan dimana rimbanya. Muhammad yang ummi tidak tahu betapa signifikan-nya sebuah nubuat-ilahi yang digenapi. Itu adalah sebuah alat-bukti dan TANDA kebenaran yang Tuhan mau nyatakan kepada manusia secara kencang. Apabila nubuatNya terbukti, maka sesungguhnya tidak ada cara lain lagi bagi manusia manapun untuk membantahinya. ID-Nya jelas dan satu-satunya: “Yesus Mesias dilahirkan oleh seorang perawan, di kota Betlehem”! Tak ada nubuat-tandingan lagi yang bisa digeser-geserkan oleh Muhammad secara fiktif kepada dirinya, RASUL AHMAD YANG UMMI (QS.7:157, 61:6), yang tidak pernah tercari keseluruh Taurat dan Injil! Yesuslah satu-satunya Mesias yang telah dinubuatkan diseluruh Alkitab!
Muhammad masa-bodo tanpa bisa menyebutkan nama Betlehem, tempat kelahiran ISA yang justru sudah dinubuatkan itu. Ia cuma sebut: “Maka Maryam mengandung-nya (Isa), lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh” (QS.19:22). Selanjutnya dilaporkan Muhammad, bahwa Isa lahir dibawah pohon kurma, Maryam sendirian minggat tanpa muhrim-nya, Maryam malahan mau bunuh diri karena penderitaannya, dan kelahiran akbar ini tanpa saksi-mata siapapun! Inilah contoh sebuah dongeng asal-jadi dari Muhammad, tetapi oleh Muslim dianggap sebagai wahyu otentik yang persis sama dengan Kitab Injil! Dan ini bisa diteruskan contoh-contoh konyolnya sampai kepada keseluruhan aspek kehidupan Yesus-Alkitab versus Isa-Quran. SEMUA BEDA.
Muslim bahkan tidak sadar kenapa namanya jadi berbeda? Dikira bahwa nama Yesus sama saja dengan nama Isa, dengan beda lafal lidah saja. SALAH BESAR! Walau kedua nama tersebut sepertinya sama diberikan dari sosok malaikat sorga (yang seperti-nya sama pula), namun nama YESUS (dari asli Ibrani Yehoshua, Yehsua) telah dimaknai sebagai “Yahweh Menyelamatkan” (Mat.1:21). Dan itu betul-betul adalah sebuah nama ilahiah (divine name) dari sorga!
Sebaliknya, nama ISA tak ada makna apapun yang dikaitkan oleh subyeknya (malaikat Quran) maupun oleh obyeknya (sang bayi, orang tua atau masyarakatnya). Tak ada Nabi atau satu Ulamapun yang tahu apa makna ISA itu. Ia sama sekali sebuah nama yang KOSONG! Mungkinkah nama pribadi seorang nabi besar-NYA yang sengaja Allah anugerah-kan tapi tanpa makna? Bahkan bukan nama pribadi, gelar yang Allah berikan kepada Isa, yaitu “Al-Masih” (Mesias) juga dikosongkan artinya! Jadi gelar Al-Masih itu diberikan untuk menhormati sesuatu apa?
Inilah sebagian fakta dari begitu banyak bukti lainnya bahwa Muhammad betul betul tidak memahami Taurat, namun harus berbicara sebagai “Nabi-Arab” yang paham Alkitab. Itulah sebabnya dia harus membenahi dirinya dengan menuduh balik pihak UMMI yang lain sebagai pendusta Taurat:
“Dan diantara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga”(QS.2:78).
Buktinya? Pertama, orang Yahudi justru ada banyak yang tidak buta huruf, dan sekalipun ada segelintir yang buta huruf, mereka tidak pernah “buta Taurat” karena tradisi Yahudi selalu mengajari Taurat dengan ketat kepada anak mereka sejak kecil. Tak ada yang berani mengonari Taurat, dan kalaupun itu muncul, akan langsung dihukum oleh Otoritas Keagamaan. Jadi salah besar Muhammad yang buta-huruf dan buta-Taurat itu telah menuduh seolah orang-orang Yahudi telah mengonari Taurat mereka secara bebas (seolah ulah pengonaran hanya diketahui oleh Muhammad dan tidak oleh pihak otoritas Taurat itu sendiri?). PASTILAH Muhammad bermain maling teriak maling.
Kedua, agaknya Muhammad malah tidak tahu bahwa komunitas Yahudi (yang terkenal agamis itu) selalu terbentuk seiring dengan pemunculan otoritas agama dikalangan mereka. Jadi kenapa Muhammad hanya merujukkan tudingan kepada segelintir yang buta huruf – yang tentu bukan otoritas Taurat-- sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pendustaan Taurat. Kenapa menyalahkan segelintir pihak yang tidak berpengaruh apa-apa, sementara pihak-pihak tokohnya yang berpengaruh dan berdampak tidak diusik Muhammad disitu?
Jadi tuduhan ayat diatas jelas mengada-ada untuk urusan Taurat. Itu lebih merupakan rekayasa Muhammad untuk menyerang dengan strategi “maling taurat teriak maling”, demi menutup-nutupi dirinya sendiri yang bermain bualan, spekulasi dan duga-dugaan atas isi Taurat.
(4). Pemahaman “Trinitas” kekristenan
Seberapa pemahaman Muhammad tentang kristianitas mudah sekali di-test dengan mengajukan pertanyaan: “Siapakah sejatinya Yesus? Apa hakekatNya?”  Jawaban Muhammad ternyata tidak lulus tes. Pemahamannya tentang keanakan (sonship) Isa-Almasih tidak mengandung kedalaman yang bersifat konsepsional teologis apapun kecuali sebagai seorang Arab pada zaman dan budayanya, Muhammad hanya memahami “ANAK” (Arab: walad) dalam artian hasil hubungan seksual seorang ayah dan ibu. Itu sebabnya ia sangat sinis terhadap kaum Nasrani yang mengangkat Isa (Yesus) sebagai “Anak-Allah”, semua dengan pengertian Arabnya bahwa “keanakan” Yesus itu sebagai hasil kawin mawin Allah (Bapa) dengan Ibu (Maryam) menghasilkan Anak (Yesus). Muhammad menuduh sengit orang-orang Nasrani:
“Bagaimana Dia mempunyai anak, padahal Dia tidak mempunyai isteri?”...
“Mahasuci Allah dari mempunyai anak”  (QS.6:101, 4:171).
“Sesudah itu orang-orang Kristen akan dipanggil dan ditanyakan: “Siapa yang kalian sembah?”. Mereka akan berkata, “Kami biasa menyembah Yesus, Anak Allah.” Akan dikatakan kepada mereka: “Kalian pembohong-pembohong, sebab Allah tidak pernah mengambil seseorang untuk dijadikanNya seorang istri atau anak”.
(HS.Bukhari 60.105). Muhammad tidak tahu bahwa tuduhan tsb – jikalau diarahkan kepada Kekristenan—itu adalah salah-tuduh dan salah wahyu yang telanjang! Kristen mengharam-kan Tuhan yang kawin-mawin! Bila Ahmad disebut “Anak Gurun” itu bukan karena ada sang Ibu yang kawin dengan gurun mendapatkan Ahmad.
Dengan pikiran sedangkal ini, Muhammad terus membuat kesalahan demi kesalahan tentang keanakan Yesus.
Satu, dia mengkontradiksikan potensi Maryam diatas potensi dan kuasa Allah! Sebab bukankah diakui Muhammad bahwa Maryam mampu beranak tanpa bersuami? Lalu kenapa Allah tidak mampu beranak tanpa beristri?
Kedua, Muhammad menggelarkan ISA sebagai “Putera Maryam”. Padahal dia lupa bahwa Isa justru dilahirkan oleh tiupan Ruh Allah dan Kalimat-Nya (4:171), bukan dari tanah atau unsur dunia, dan “Kami (Allah) tiupkan ke dalam-nya (Maryam) ruh Kami…” (21:91). Allah telah taruhkan Kalimat dan Roh-Nya (Dzat Allah) kedalam rahim perawan Maryam. Maka “putra Maryam” itu adalah aslinya Putra oleh Ruh Allah yang hidup. Ia subyek asli “Putra Elohim yang memakai sarana Maryam.
Ketiga, dan lebih jauh, Muhammad membuat kesalahan ganda dalam ayat “trinitas” yang pertama dia kutukkan: Wahai Ahli Kitab … janganlah kamu mengatakan: "Tuhan itu tiga" (4:171). Ahli Kitab adalah Yahudi dan Nasrani. Jadi sejak kapan Yahudi pernah RADA-RADA mengimani “Tuhan itu Tiga”? Haram! Sesat-wahyunya! Selanjutnya, ternyata kelak disadari Muhammad bahwa Tuhan Nasrani itu (yang dianggapnya sebagai Tuhan ALLAH, dan Tuhan MARYAM, dan TUHAN ISA) itu bukanlah 3 Tuhan, melainkan hanya 1 Tuhan saja diantara 3 oknum itu. Maka datanglah koreksi wahyu susulan:
           ”Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah
salah satu dari yang tiga ...(the third of three, QS.5:73).Bukan lagi 3-Tuhan/Allah, melainkan 1 Allah dan 2 non-Allah. Tapi sampai matinya Muhammad (yang kena salah-wahyu itu) ia tetap tidak sadar bahwa yang disembah orang Nasrani itu bukan “Allah DAN Maryam DAN Isa” TIGA yang saling eksklusif, melainkan “Bapa—Firman (KalimatNya)—Roh Kudus” ESA yang saling INKLUSIF yang dinyatakan secara inkarnatif dalam diri Yesus!
Ini adalah soal-soal Roh yang mana Muhammad memang dibutakan dari kejelasannya (QS.17:85), sehingga otomatis Muhammad tidak tahu bagaimana hubungan antara Ruh Allah, Jibril, dan Ruhulqudus. Diseluruh Quran hanya ada banyak istilah bagi ruh, namun hanya 3 kali sebutan “Jibril”, dan 4 kali sebutan “Ruhulqudus”. Dan keduanya – Jibril dan Ruhulqudus-- tampaknya berbeda, karena Ruhulqudus hanya dan hanya “melekat” kepada Isa-Almasih seorang, sementara Jibril dilekatkan kepada Muhammad!
Muhammad –seperti Muslim dimanapun—bingung dan tidak mampu mencernakan semua ini. Maka mereka ambil jalan pintas saja sambil “menyamakan” lagi apa yang tampak-mirip walau sungguh salah karena tidak ada kesamaannya antara keduanya. 
Kinipun, para sarjana Islam dipusingkan mana yang betul: “Tiga-Tuhan” atau “The Third of Three” (salah satu dari tiga)?? Penterjemah Quran yang sangat terkenal, Yusuf Ali, malah sampai kebablasan dalam terjemahan ayat Qurannya. Sadar akan kesalahan pemahaman Muhammad atas konsep ketuhanan yang dianut Nasrani, Yusuf Ali memaksa dirinya menterjemahkan ayat tersebut dengan memasukkan kata “trinity” (tritunggal), sekalipun kata itu tidak pernah ada di Quran dan bukan maksudnya Allah Quran. Ayat menjadi:
They do blaspheme who say: Allah is one of three in a Trinity”. Wah, pasti ini bukan TIGA yang Muhammad maksudkan, yaitu: Bapa (Allah), Istri (Maryam) dan Anak (Yesus), tanpa ada Roh Kudus. Ini berarti bahwa Yusuf Ali sedang mencoba memperbaiki kata-kata dan makna yang diucapkan dari mulut Muhammad dan Allah sendiri! Apakah hal begini bisa dibenarkan secara protokol Islam, etika, dan kebenaran teologis?
Lain Yusuf Ali, lain lagi penterjemah Al-Quran Tim Disbintalad! Tim ini malahan memberi catatan kaki pada ayat (5:73) sbb: “Tiga yang dimaksud adalah tritunggal (trinitas), yaitu Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Roh Kudus”. Wah! Kapan Muhammad pernah memaksudkan kepesertaan Roh Kudus untuk ayat ini? Tak bisa diketemukan! Bila Roh Kudus dimasukkan oleh Muslim jaman kini, maka Muhammad seharusnya bilang itu EMPAT TUHAN! Jadi betapa para Muslim telah masuk kedalam bubu dilema trinitas dan tidak bisa lagi keluar dari sana... semua karena nara-sumbernya berasal “dengar-dengaran” yang dijadikan wahyu!
Para pembaca yang dikasihi Tuhan,
Awaslah. Setiap kumpulan kutiban yang dimirip-miripkan kepada sebuah Kitab Suci Tuhan -- dengan dalih “membenarkan” Taurat dan Injil – adalah bukan bagian dari Kitab tersebut. Dengan gampang kita yang awas bisa memperlihatkan nara-sumbernya berbeda. Ada roh perekayasa yang sengaja memiripkan kisah Taurat dan Injil itu kedalam batang tubuh Quran --demi penyesatan yang amat sistematis! Kita bahkan bukan lagi menyebutkan “Qur’an misrepresents Christianity”, tetapi “Quran present NOTHING correctly about Christanity”! Quran berbeda dengan Alkitab dalam semua perkara teologi dan praktis semua terminologinya, namun Quran telah dikemas dalam siasat level tinggi. Ia tidak mau (berani) berkonfrontasi frontal dengan Alkitab. Ia juga tidak mau menempatkan Quran sebagai “anak bawang” Alkitab. Namun Quran telah ditempatkan Muhammad sebagai HUJJAH, tanda dan dalil yang membenarkan Alkitab!
Namun seperti yang Anda telah melihatnya diatas, itu hanyalah bagian dari strategi “maling taurat teriak maling” yang dimainkan Muhammad (QS.2:78). Quran sama sekali bukan sebuah mukjizat wahyu surgawi, melainkan sebuah produk dengan kecatatan yang luar biasa konyolnya. Tidak mungkin Tuhan menurunkan-nya kepada seorang Ummi Arab yang sejak oroknya telah dipersembahkan kepada dewa-dewa (ruh) Ka’bah oleh kakeknya Abdul Mutalib, sang penguasa Ka’bah (MH. Haekal p.49). Dan sejak itu ruh tersebut senantiasa “menyertainya” (pengakuan Halimah kepada Aminah, ibunya, Sirat p.72) sampai nantinya membelahi isi perutnya (Haekal p.51), dan kemudian muncul lagi secara misterius di gua Hira, tanpa nama dan identitas (QS.96:1-5). Mustahil Tuhan menurunkan wahyu terakhirnya lewat perantara oknum Ruh yang misterius, sementara Dia selalu menurunkannya secara LANGSUNG kepada setiap nabi lainnya. Alangkah Allah SWT mendiskriminasikan Nabi terakhir-Nya? Lihatlah,



Allah bersabda langsung kepada Adam, tanpa peran Jibril (Qs.20:117 ff).
Allah berfirman langsung Nuh, tanpa usah perantara Jibril (Qs.20:115 ff).
Allah berfirman langsung kepada Ibrahim, tanpa Jibril (Qs.37: 104 ff.).
Allah berfirman langsung dengan Musa, tanpa Jibril (Qs. 4:164; 20:11 ff) … 
Allah berfirman  langsung kepada Daud (38:26)… Zakaria (19:7), Yahya (19:12), dst sampai
Allah berbincang dan mengajar langsung kepada Isa Al-Masih (Qs.3:48,55; 5:110). SEMUANYA tanpa memerlukanperan Jibril yang ID nya tidak jelas, bahkan tidak membawa tanda kuasa Ilahi apapun kepada Muhammad kecuali bisik-bisik tertutup tanpa saksi mata. Namanyapun baru muncul di Medina (bukan di Mekah) setelah belasan tahun ia bisik-bisik asyik dengan nabi Allah.Lihat Jibril tiruan Gabriel juga, Setiap Muslim Bisa Menguji Ruh Muhammad.

Produk inferioritas yang hina ada disisinya. Semuanya hasil potongan dengar2an yang misinform dan disinform yang menghasilkan Quran yang inkonsisten, miskonsepsi dan anomali. Namun Muhammad masih saja membual lantang, bahwa gunungpun akan terpecah oleh otoritas Quran Allahnya:
“Seandainya Kami turunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu
akan melihatnya tunduk terpecah-belah karena takut kepada Allah” (Al-Hasyru:21)
      

Jadi awaslah, ruh Ka’bah mudah bermanifestasi dalam ruh misterius Jibril untuk melawan “Taurat & Injil” dengan carapenyesatan kisah-kisahnya! Alkitab berkata:
Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang”. (2Kor 11:14).


ini penjelasan Jehovah-Shammah

ini penjelasan Jehovah-Rohi

ini penjelasan Jehovah-Shalom

ini penjelasan Jehovah-Sabaoth

ini penjelasan Jehovah-Jireh

ini penjelasan El-Roi

ini Penjelasan El-Shaddai

ini penjelasan El-Elyon

ini Penjelasan Adonai

ini penjelasan El-Olam

ini penjelasan Jehovah Mikadishkim

ini penjelasan Jehovah Tsidkenu

ini penjelasan Jehovah Rapha

Penjelasan Jehovah Nissi

Thursday, March 5, 2015

Pendahuluan penjelasan makna nama Allah oleh orang Yahudi sendiri (audio)

No title

 

What was God's Name in Ancient Israel?

As Isaiah said:
Isaiah 55:8-9 "My thoughts are not your thoughts, neither are your ways my ways...for as high as the heavens are above the earth, so are my ways higher than your ways and my thoughts than your thoughts." 

Yesaya 55:8,9

(8) Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.

(8) TUHAN berkata, "Pikiran-Ku bukan pikiranmu, dan jalan-Ku bukan jalanmu.

(8) For My thoughts are not your thoughts, neither are your ways My ways, says the Lord.

(9) Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.

(9) Setinggi langit di atas bumi, setinggi itulah pikiran-Ku di atas pikiranmu, dan jalan-Ku di atas jalanmu.

(9) For as the heavens are higher than the earth, so are My ways higher than your ways and My thoughts than your thoughts.

 

Prov 18:10 "The name of the LORD is a strong tower; The righteous run to it and are safe."

Amsal 18:10

10) Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat.

(10) TUHAN itu seperti menara yang kuat; ke sanalah orang jujur pergi dan mendapat tempat yang aman.

(10) The name of the Lord is a strong tower; the [consistently] righteous man [upright and in right standing with God] runs into it and is safe, high [above evil] and strong.

 

What name could fully describe God? Anything that we can think of poses some form of limitation, he is this and not that, or he is here and not there. But the God of the Bible is revealed as someone that the heavens cannot contain. He is beyond limitation, and no man can fully describe him. The Bible indicates that the prophets only knew in part. But it is a full word of God, his full revelation from beginning to end that can give us a faith and an understanding of God and his purposes. Apart from his word we are in darkness and there is no knowledge of God, of who God is.

This is 5 minutes audio introductioon regarding of the names of God revealed to ancient Israel, taken from an interview with Shahar from Jerusalem.

 

 

Penjelasan Allah dalam bentuk plural menggunakan kata kerja tunggal. Kata Elohim digunakan ketika Allah menciptakan langit dan bumi Kejadian 1:1

No title

 

Genesis 1:1 - In the beginning God created the heaven and the earth.

Kejadian 1:1  Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.

 

Tuesday, March 3, 2015

Kaum Atheis itu justru LEBIH TIDAK RASIONAL daripada orang yg beragama

Apakah menjadi atheis adalah sebuah pilihan akibat rasionalisasi dan sciene? Ternyata tidak, ternyata jika ditelusuri lebih mendalam dan komprehensif, atheis adalah suatu pilihan yang sama tidak rasional atau bahkan lebih tidak rasional daripada menjadi orang percaya (bukan sekedar beragama).
Pemahaman Atheis dipenuhi misteri-misteri bahkan tahayul-tahayul yang dikemas seolah-olah logis dan scientific. Bertrand Russel salah seorang penjuang Atheis, yang senang membombardir orang-orang bertuhan dengan argumen-argumen retoriknya, pernah dengan sangat “mudah” memberikan pernyataan ; ‘the universe is “just there.” Universal “tiba-tiba ada” dan bagaimana ada-nya itu tak terjelaskan secara ilmiah dengan baik dan bukan sama sekali penjelasan yang scientific, berdasarkan prinsip dari science “nothing that exists (or that is) can explain its own existence.” Lebih lanjut “Nothing Cannot Produce Something”.
Menjadi suatu pertanyaan yang tak terjawab untuk kaum Atheis sampai dengan saat ini. Kaum atheis ketika berbicara kosmologi, mengungkapan alur suatu teori yang sama sekali tak masuk akal, dari sesuatu yang tidak ada bisa menciptakan sesuatu yang ada, memang akan menjadi perdebatan yang tak berkesudahan mengenai prima causa, harus adanya satu penyebab dari semuanya ini bagi kaum theis sedang bagi kaum atheis tidak diperlukan suatu prima causa dalam tatanan kosmolologi, “sim sala bim” tiba-tiba semua ada, loncatan mistis inilah yang menjadi suatu titik otokritik bagi pemahaman atheis itu sendiri. Lebih semakin “mistis” lagi ketika Stephen Jay Gould menyampaikan “genesis” versi Atheis sebagai berikut; ‘We are here because one odd group of fishes had a peculiar fin anatomy that could transform into legs for terrestrial creatures; because the earth never froze entirely during an ice age; because a small and tenuous species, arising in Africa a quarter of a million years ago, has managed, so far, to survive by hook and by crook. We may yearn for a “higher” answer—but none exists.’
Bahkan seorang astronom yang sangat brilian seperti Carl Sagan pun memberikan penjelasan yang sama tidak jelasnya dengan Gould, “For me, it is far better to grasp the Universe as it really is than to persist in delusion, however satisfying and reassuring.’
Suatu jawaban yang menimbulkan berjuta pertanyaan lainnya, karena ternyata jawaban tersebut tak logis dan tidak ilmiah, namun ada suatu paradigma pada masyarakat dunia, sepanjang Sagan atau Einsten yang “bersabda” maka benarlah “sabda” dan “titah”nya tersebut, padahal ketika bicara mengenai Tuhan, baik Sagan, Einsten, saya dan saudara, tidak ada yang lebih pintar atau brilian untuk meniadakan keberadaan Tuhan. Sagan ataupun Einsten sekalipun memang brilian dalam bidangnya masing-masing yaitu ilmu eksak khususnya Fisika.
Namun Tuhan itu sendiri jauh dari jangkauan hitung-hitungan Matematika atau Fisika.
Sebenarnya baik Sagan ataupun Einsten, bukanlah seorang atheis murni seperti Betrand, Sam Harris atau Mark Twain (saya sepakat mereka adalah representasi dari kaum skeptis), Sagan dan Einstens masih bisa meletakan proporsi yang sebenar-benarnya tentang dimana wilayah science dan wilayah Tuhan, walau sering tergoda untuk mencampur adukan kedua wilayah tersebut.
Jadi atheispun masih bisa dibagi menjadi dua kategori,
·        para scientist dan free thinker sebagai kaum liberal atau agnoistik, dan
·        kaum skeptis yang “mistis” karena kehilangan pondasi ilmiah untuk merangkai argumen-argumen yang logis dan memberikan penjelasan secara terang benderang.
Untuk kaum free thinker agak sulit untuk menyikapinya, karena “kaki” mereka ada di dua “pijakan”, dan banyak dari free thinkerpun masih menghargai dan bertoleransi terhadap kebudayaan yang membentuk dan terbentuk atas keyakinan akan adanya Tuhan. Seperti Heidegger yang bukan seorang nir religius, berbeda dengan Marx yang adalah kaum skeptis, pada suatu kesempatan muridnya dibuat heran oleh bagaimana Heidegger dalam suatu hiking ke hutan, lalu sengaja mampir di sebuah kapel dan membuat tanda Salib dengan air suci (tradisi Katolik), dan ketika muridnya bertanya, bukankah tindakannya itu merupakan suatu tindakan yang tidak konsisten, dimana diketahui bahwa Heidegger mengambil jarak dengan gereja, dengan arif ia menjawab “ orang harus berpikir historis, dan dimanapun banyak orang berdoa, disana yang ilahi dekat dengan cara yang khusus”.
Karena itulah buat saya pribadi kaum free thinker masih menyisakan “kearifan lokal”, yang dibelahan bumi manapun, tidak ada yang buta “Tuhan”, hampir diberbagai pelosok, dipedalaman dsb, baik dari cara primitif sampai dengan yang sebenar-benarnya, konsep Tuhan itu nyata ada. sedang untuk kaum skeptis yang terkadang sering membabi buta dalam memberikan argumen yang paling tidak masuk akalpun, masih menganggap diri sebagai kaum intelektual dan scientist. Mari perhatikan argumen-argumen yang memang membabi buta tanpa konsep determinasi yang jelas dan rasional
The fact that a believer is happier than a skeptic is no more to the point than the fact that a drunken man is happier than a sober one. George Bernard Shaw
Why should we take advice on sex from the Pope? If he knows anything about it, he shouldn’t. —George Bernard Shaw
But who prays for Satan? Who, in eighteen centuries, has had the common humanity to pray for the one sinner that needed it most? – Mark Twain
Man is the Religious Animal. . . . He is the only animal that has the True Religion—several of them. He is the only animal that loves his neighbor as himself, and cuts his throat if his theology isn’t straight. He has made a graveyard of the globe in trying his honest best to smooth his brother’s path to happiness and heaven. – Mark Twain
So far as I can remember, there is not one word in the Gospels in praise of intelligence.- Bertrand Russel
And if there were a God, I think it very unlikely that He would have such an uneasy vanity as to be off ended by those who doubt His existence. - Bertrand Russel
Two great European narcotics, alcohol and Christianity. - Friedrich Nietzsche
[Jesus] died too early; he himself would have disavowed his doctrine had he attained to my age! -Friedrich Nietzsche
Masih banyak yang bisa dikutip dari pernyataan-pernyataan dari kaum skeptis ini, bisa dilhat dimana ada argumen dengan suatu penjelasan logis yang memberikan penjelasan?



Selain argumen sinis dan melecehkan seperti itu. Maka apakah menjadi atheis itu suatu pilihan yang rasional dan dapat dipertanggungjawabkan secara scienetifik ? TIDAK sama sekali, walaupun itu hak asasi dari sudut padangan kemanusiaan, setiap orang berhak menentukan mau berTuhan, pura-pura berTuhan atau tidak berTuhan.
Namun jika kaum atheis, khususnya kaum skeptikal menganggap bahwa orang percaya menjadi irelevan dan blind faith, itu hak mereka dan yang bisa kita lakukan sebagai orang percaya, jikapun mereka mengajak diskusi perlu dipahami dan dipilah-pilah apakah kaum free thinker atau kaum skeptis sebagai teman diskusi.
Kaum Atheis free thinker, biasanya mereka masih menyisakan ruang untuk argumen-argumen yang rasional, namun jika kaum skeptis, jangan terlalu banyak berharap ada jalinan diskusi yang rasional, karena biasanya justru yang ada hanya argumen-argumen yang sinis dikarenakan lack of information atau lack of knowlegde.