Thursday, August 16, 2012

Lolos dari Panwaslu, Rhoma Irama Imbau Warga Pilih Pemimpin Muslim

JAKARTA--MICOM: Setelah lolos dari jeratan Panwaslu karena melakukan ceramah yang mengandung unsur SARA, pedangdut Rhoma Irama kembali mengeluarkan pernyataan serupa dalam ceramahnya di Kampung Walang Gang Masjid RW 03 Koja Jakarta Utara. Rhoma meminta warga tidak memilih kandidat cagub dan cawagub yang nonmuslim. 

"Dalam konteks memilih pemimpin, Allah melarang kita memilih pemimpin yang nonmuslim. Jangan sampai bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Umat Islam memang disuruh mencintai siapa pun, apa pun agamanya, apa pun bangsanya. Tapi dalam hal memilih pemimpin Allah melarang memilih pemimpin yang kafir," kata Rhoma dalam acara pemberian santunan 500 anak yatim yang digelar Muhammad Saiful Effendi di Koja, Selasa (14/8) malam. 

Pasalnya, menurut Rhoma, kebijakan yang akan dikeluarkan pemimpin nonmuslim akan melanggar akidah islam. Tak hanya pemimpin, Rhoma mengatakan wakilnya pun harus berasal dari golongan muslim. 

"Saya ingatkan pilihlah yang kedua-duanya orang muslim. Alasannya bila gubernur meninggal wakilnya yang menggantikan," tuturnya. 

Lebih lanjut, Rhoma mengatakan umat Islam jangan sampai menjadi golput. "Gunakan hak pilih anda, karena anda yang bertanggungjawab atas masa depan ibu kota. Pilih yang sudah berpengalaman. Bukan yang cuma coba-coba," sambungnya. 

Meski sempat dituding telah menyampaikan ceramah yang pelanggaran aturan kampanye pilkada dan berbau SARA, Rhoma tetap pada imbauannya. "Apa pun risikonya saya harus menyampaikan pesan ini agar warga Jakarta tidak terjebak," tegas Rhoma. (Nat/OL-10) 

http://m.mediaindonesia.com/index.php/read/2012/08/15/341125/38/5/Lolos_dari_Panwaslu_Rhoma_Irama_Imbau_Warga_Pilih_Pemimpin_Muslim

Friday, August 3, 2012

Rhoma Irama Tidak Rela Jakarta Dipimpin oleh Cina Kafir


JAKARTA (VoA-Islam) – Dalam ceramahnya di Masjid Al-Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Ahad (29/7/2012), H. Rhoma Irama menyisipkan ajakan kepada jamaah yang hadir, khususnya umat Islam Jakarta agar tidak mendukung dan memilih Cagub DKI Jakarta yang tidak seiman. Raja Dangdut itu menghimbau Rhoma Irama para jamaah untuk memilih pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli karena seiman, beragama Islam.

Seperti diketahui, salah satu pasangan Cagub DKI Joko Widodo alias Jokowi yang diusung oleh PDI-P adalah Basuki T.Purnama alias Ahok. Bukan rahasia umum, Ahok adalah seorang etnis Tionghoa yang beragama Nasrani. Itulah sebabnya, H. Rhoma yang didukung oleh para kiai dan ustadz dari berbagai wilayah Jakarta, tidak rela Jakarta dipimpin oleh pasangan yang tidak seiman, seperti Ahok.

"Islam itu agama yang sempurna, memilih pemimpin bukan hanya soal politik, melainkan juga ibadah. Pilihlah yang seiman dengan mayoritas masyarakat Jakarta," ujar Rhoma yang saat itu dihadiri oleh Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Fajar Pandjaitan dan Wali Kota Jakarta Barat Burhanuddin.

Senada dengan ustaz dan pengurus masjid sebelumnya yang mengajak para jamaah untuk memilih yang seiman. Bang Rhoma, begitu ia akrab disapa, merupakan tim kampanye pasangan calon gubernur DKI Jakarta Foke-Nara. Dalam ceramahnya, ia menuturkan, kampanye yang mengusung suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dibenarkan. "Di dalam mengampanyekan sesuatu, SARA itu dibenarkan. Sekarang kita sudah hidup di zaman keterbukaan dan demokrasi, masyarakat harus mengetahui siapa calon pemimpin mereka," kata Rhoma Irama.

Rhoma pun menyebutkan nama Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshidiqie atas dasar pembenaran penggunaan isu SARA. "Saya dapat berbicara seperti ini karena memang dibenarkan Ketua Dewan, Jimly Asshidiqie," katanya.

Sementara itu di tempat yang sama, Fauzi Bowo lebih banyak mengingatkan tentang berkah di bulan Ramadhan. Dalam kesempatan tersebut, Foke memberikan sumbangan kepada anak asuh PKU yang dikelola Muhammadiyah Tanjung Duren dan Masjid Al-Isra, bantuan masjid sebesar Rp 28 juta, Al Quran, alat olahraga, dan lampu hemat energi.

Ahok dan Ceramah SARA

Ketika disudutkan wartawan soal isi ceramahnya, Rhoma, pentolan Grup Soneta itu membantah ceramahnya bermuatan SARA. Menurutnya, tidak ada yang salah dengan isi ceramah yang disampaikan di Masjid Al Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Ahad (29/7/2012) lalu. "Masa umat Islam mendukung Fauzi-Nachrowi dianggap SARA," ucap Rhoma, kemarin, Kamis (2/8).

Rhoma Irama, itu bertanya balik mempertanyakan kepada pihak-pihak yang menuduh ceramahnya berpotensi SARA dan ketentuan pemilukada itu. “Bagaimana dengan kalangan gereja dan etnis Tionghoa yang mendukung pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), apakah hal itu bukan termasuk SARA?” katanya balik bertanya.

Bang Haji melanjutkan, mengapa orang Kristen di Kalimantan Tengah yang secara eksplisit mendukung Agustin Teras Narang, di Kalimantan Barat mendukung Cornelis. “Itu tidak salah, tapi mengapa saya malah disalahkan?" ujarnya membela diri.

Ceramah Rhoma Irama menjadi polemik karena dituduh mendukung penggunaan isu SARA dalam kampanye. Menurut Rhoma, hal tersebut legal karena sesuai dengan kebebasan demokrasi di Indonesia." (Desastian/JPNN)